POLIGAMI

POLIGAMI

P. 01

"Nabi dalam hadits riawayat Abu Dawud, An-Nasa-i, At-Tirmidzi bersabda, “Siapa saja orangnya yang memiliki dua istri lalu lebih cenderung kepada salah satunya, pada hari kiamat kelak ia akan datang dalam keadaan sebagian tubuhnya miring"

Kehidupan rumah tangga yang di jalani Aqila Xena tak seperti rumah tangga kebanyakan. Rumah tangganya terdiri dari satu kepala keluarga, dua istri dan satu anak yang lahir dari dalam rahim Xena.

Mau sedih, tapi Xena tidak di pukul siapa-siapa. Dulu sebelum menikah dirinya hanya ingin menjadi satu-satunya istri di dalam rumah tangganya. Hanya dialah yang ke akan menjadi ratu di dalam rumah tangganya sampai kapanpun. Namun siapa dapat menyangka jika dirinya ditakdirkan mendapatkan madu di dalam kehidupan bahagia yang ia jalani bersama sang suami, Yogi Aprilian.

Adakah istri yang rela di madu? Adakah seorang istri yang rela suaminya di bagi? Jawabannya jelas tidak, tak ada seorang wanita pun yang rela dimadu suaminya meski dalam keadaan apapun. Tak akan ada yang namanya kehidupan bahagia di dalam rumah tangga yang di dalamnya terdapat madu. Yang ada sesak, luka, perih dan sakit. Apalagi jika suami yang tidak berprilaku adil kepada kedua istrinya.

Flacbak on

Siang itu Xena tengah duduk di ruang tamu bersama putri kecilnya, Arumi Almahyra. Putrinya yang waktu itu masih berumur 2 tahun. Xena mengenali putrinya dengan huruf-huruf hijaiyah pada iqra' yang dia beli di mall beberapa hari lalu. Selagi anaknya masih kecil, maka bagi Xena itu lebih baik mengajari anaknya agar nanti setelah besar tak akan sulit untuk mengenal ayat-ayat al-quran.

Pintu rumah terbuka dan memperlihatkan seorang laki-laki gagah dengan setelan jas kerjanya yang tersampir pada bahunya yang kokoh. Senyum Xena terbit dan hendak berjalan menuju suaminya bersama sang putri di gendongan. Namun, langkah Xena terhenti kala melihat wanita yang berpakaian sangat minim di belakang suaminya. Senyum yang saat itu terbit dengan cerah spontan saja mereda tanpa meninggalkan segaris tipis pun di bibir Xena.

Yogi Aprillian, suami Xena melangkah menuju dirinya yang mematung sambil mengendong sang putri. Tampak senyum merekah terbit di bibir Yogi. Bahkan wanita itu juga mengikuti langkah suaminya. Banyak pertanyaan yang muncul di kepala Xena. Siapa wanita itu? Kenakan harus ke rumahnya bersama sang suami? Banyak lagi pikiran-pikiran buruk yang berkelana di dalam benak Xena tentang hubungan wanita itu dan suaminya. Namun Xena langsung mengenyahkan pikiran itu, kala mengingat tak boleh berasumsi sendiri terhadap suami jika tak ingin berdosa.

Yogi berjalan menuju istrinya dengan senyum yang tak pernah berhenti terbit dari wajah tegasnya. Bahkan wanita yang bersama dirinya juga mengikuti langkah Yogi.

"Siapa dia Mas?" tanya Xena saat mereka sudah duduk di sofa dengan wanita itu duduk berdampingan dengan Yogi. Bahkan bisa dikatakan tak ada jarak di antara sepasang suami-istri itu.

Yogi menampilkan senyum manisnya. "Perkanalkan dia Kanina istri kedua Mas, Xen," jawab Yogi tanpa memikirkan perasaan istrinya. Bahkan Yogi masih bisa menampilkan senyum tanpa rasa bersalah kepada sang istri pertama.

"Sejak kapan Mas?" Sekuat tenaga Xena menahan laju air matanya. Rasanya sangat sakit mengetahui kenyataan pahit yang diberikan suaminya.

"Maksud kamu Xen?" Yogi menatap bingun istrinya. Tak paham dengan apa yang dikatakan istri tuanya.

"Sejak kapan kamu menikah dengannya Mas?" ulang Xena dengan suara bergetar. Menandakan jika dirinya tak baik-baik saja mendengar pengakuan dari suaminya.

"Satu tahun yang lalu," jawabnya tanpa bersalah.

Apakah Xena harus bersabar dengan kenyataan pahit yang di berikan suaminya. Di bohongi selama satu tahun oleh laki-laki yang dia percaya? Lantas apakah perhatian yang selama ini dia berikan hanya sebuah kepalsuan semata? Atau hanya sandiwara agar pernikahannya tidak tercium oleh Xena? Tapi jika itu memang terjadi, tak mungkin juga suaminya itu membawa madunya ke rumah. Rumah dimana dirinya tinggal bersama buah hatinya.

Xena hanya bisa menganggukkan kepalanya berulang kali. Tak tahu lagi harus berkata apa kepada suaminya. Mau marah pun Xena sudah tidak ada gunanya biarkan nasi yang sudah menjadi bubur, pasti tidak akan bisa berubah.

"Mulai hari Kanina akan tinggal di rumah ini bareng kita semua Xen. Mas akan berprilaku adik kepada kamu dan juga Kanina." Setelah sekian lama, Yogi kembali membuka suara.

Xena menatap suaminya dengan sorot mata terluka. Setelah membawakan dirinya madu, kini wanita itu juga akan ikut serumah dengan dirinya. Bisakah Xena mengatakan suaminya itu kejam? Kejam karena menempatkan kedua istrinya di dalam satu rumah?

"Kenapa Mas?" tanya Xena menatap suaminya.

"Maksud kamu Xen?" Yogi menatap istri tuanya dengan bingung. Tak paham dengan apa yang dikatakan Xena.

"Kenapa kami harus satu rumah Mas? Bukankah Mas masih sanggup untuk membeli rumah yang lain untuk dia?" Bukan Xena tak mau tinggal bersama madunya, hanya saja Xena tak mau akan semakin terluka nantinya.

"Bukan Mas tidak mau membeli rumah untuk Kanina, hanya saja jika kita semua satu rumah maka, kalian berdua bisa saling akrab. Dan Mas juga tak perlu bolak-balik ke rumah kalian masing-masing." jawab Yogi dengan entengnya.

"Kamu setuju kan Sayang?" Yogi menatap Kanina dengan binar bahagia.

Deg!!!

Sayang? Bahkan dirinya tak pernah di panggil sayang oleh suaminya sendiri. Namun, wanita yang berada di samping suaminya itu dengan begitu mudah dipanggil Sayang oleh suaminya. Hancur lebur hati Xena saat ini. Namun, Xena harus kembali lagi pada dirinya sendiri yang hanya istri dari perjodohan yang dilakukan orang-tua mereka. Perjodohan yang bahkan tak bisa mereka tampik kala itu. Xena hanya bisa sesadar-sadarnya bagaikan awal terbentuknya hubungan dirinya dan sang suami.

"Baiklah Mas, semoga saja kamu memang membuktikan omongan kamu yang akan berprilaku adil kepada kedua istrimu," jawab Xena dengan menahan getaran yang menyayat hati.

"Pasti, Mas pasti akan melakukan apapun yang sudah Mas katakan. Bahkan kamu tahu sendiri jika Mas tak akan pernah mengingkari ucapan Mas," jawabnya dengan nada sombong.

"Semoga saja Mas," jawab Xena dan pamit kepada mereka berdua karena Arumi sudah tertidur di pangkuannya.

Flashback off

Kini sudah berjalan 5 tahun Xena hidup serumah dengan madunya. Kehidupan yang bagi Xena selalu menyayat hatinya. Nyatanya ucapannya suaminya 5 tahun lalu nyatanya hanya tinggal omongan. Kata-kata adil yang dia ucapkan kala itu tak berjalan begitu baik. Hanya di 6 bulan pertama saja suaminya berprilaku adil kepada dirinya dan istri keduanya. Selanjutnya suaminya lebih banyak menghabiskan malam bersama istrinya Keduanya.

TBC

Terpopuler

Comments

lilis indri hastuti

lilis indri hastuti

bersabarlah xena

2023-08-26

0

Iis Watiningsih

Iis Watiningsih

begitulah org laki cmn omong doang demi kesenangannya sendiri. yg sabar xena demi anak mu

2023-08-23

0

Pak Karno

Pak Karno

akan aku ikuti

2023-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!