Setelah sang anak tertidur pulas, Lita segera berjalan untuk menuruni ranjang kamarnya. dengan membawa ponsel di tangannya.
Sedari tadi, Lita tak henti-hentinya menghubungi sang suami yang bekerja di sebuah perusahaan di Kota Bojonegoro Jawa Timur.
Saat ini Lita berada di sebuah desa di pesisir Kota Tuban. yang merupakan, Desa plosok di kota itu. tentu saja, keberadaan Lita ini menjadi begitu heboh.
Karena memang Kota Tuban dijuluki sebagai Kota Wali. tentu saja semua warga di sana, sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan juga norma agama. yang memang masih kental bersemayam di sana.
" Astagfirullah Mas, Mas di mana sih? dari pagi aku telepon kok nggak bisa-bisa?" tanya wanita muda itu dengan ekspresi wajah yang sangat panik.
Karena memang, suami Lita yang bekerja di Kota Bojonegoro, belum pulang sedari dua hari yang lalu. Padahal jarak kota Bojonegoro dan Kota Tuban, tidak lebih dari 30 menit. tentu saja hal itu membuat Lita, menjadi sedikit was-was.
Apalagi wanita cantik itu baru saja melahirkan seorang anak dan juga baru saja di grebek dan difitnah oleh semua warga yang ada di sini. tentu saja hal itu membuat Lita, menjadi sangat khawatir dan juga was-was.
" Mas Arya di mana sih?" tanya Lita Seraya menatap nanar ke arah ponselnya. sedari tadi, wanita cantik itu merasa sangat kebingungan. karena tidak biasanya, suaminya bersikap seperti ini.
Sejenak, Lita seperti Sedang berpikir sesuatu. Apakah suaminya sedang berkhianat? tiba-tiba saja pikiran aneh itu muncul di otaknya begitu saja.
" ah Itu nggak mungkin, nggak mungkin Mas Arya seperti ini. ini pasti hanya karena aku merasa khawatir saja." gumam Lita meyakinkan dirinya sendiri.
Walaupun di dalam hatinya, wanita cantik itu masih belum bisa menenangkan diri dan juga hatinya. Apalagi, setelah kejadian penggerebekan itu, semua orang menatapnya dengan Tatapan yang sangat sinis. dan Untuk itulah, Lita tidak berani keluar rumah. walaupun hanya sekedar membeli sayuran saja.
Yang dapat dilakukan hanyalah membeli makanan secara online. sangat diuntungkan, makanan cepat saji tidak jauh dari rumahnya. itu memudahkan Lita untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.
Apalagi, kini wanita itu Tengah menyusui anaknya. otomatis, asupan di dalam tubuhnya harus dibagi menjadi dua. Untuk ibu dan sang Buah Hati. dan sehari-harinya, Lita dibantu oleh Seorang asisten rumah tangga yang bernama mbok Robiah. dan sangat diuntungkan, wanita paruh baya itu bukan berasal dari Desa itu.
jika tidak, mungkin saja Mbok Robiah akan bersikap sama seperti warga yang lainnya. Sangat diuntungkan memang, Lita memiliki harta yang berlebih. sehingga bisa membangun rumah yang menurut warga desa setempat, lebih dari kata mewah.
Jika tidak memiliki biaya, maka dapat dipastikan Lita akan sangat kesusahan untuk memerangi warga desa yang menuduhnya dengan sembarangan. Walaupun, wanita cantik itu belum bisa membuktikannya. karena memang, Lita dan Arya, melakukan pernikahan hanya sebatas agama saja. dengan negara.
Jangan dikira Lita Awalnya mau menerima pernikahan Siri ini. wanita cantik itu bahkan, sampai ribut besar dengan Arya. saat suaminya itu, mengatakan ingin menikahinya secara sirih.
Karena Lita sangat takut dengan akibat yang akan dituai ke depannya. Walaupun, pernikahan itu sah secara agama, namun tetap saja hal itu sangat mengkhawatirkan. karena kedudukan Lita di sini, sangat amat lemah.
Karena memang, pernikahan Siri ini seperti halnya sepasang kekasih. Jika suami atau salah satu pasangan sudah merasa bosan, maka tidak akan ada perceraian di pengadilan agama. begitulah yang Lita tahu. maka dari itu, wanita cantik itu sangat menentang keputusan suaminya.
Namun, Entah mengapa Seiring berjalannya waktu, hati Lita seakan melemah. dan menyetujui keputusan dari Arya untuk menikah Siri. dan saat ini, Lita merasa sangat kebingungan. karena Arya sang suami, tidak bisa dihubungi.
Dikirimkan pesan pun tidak ada jawaban. hal itu semakin membuat Lita merasa meradang dan juga emosi. jangan sampai, karena Kejadian ini, dirinya menjadi terkena sindrom baby blues.
Dengan cepat, Lita berjalan keluar dari dalam kamar. dengan langkah yang sangat berhati-hati. karena takut, sang buah hati akan terbangun.
Ceklek
Tepat, saat Lita membuka pintu, terlihat seorang wanita paruh baya Tengah membereskan meja makan yang baru saja selesai digunakan sore tadi.
" eh mbok ngagetin aja sih!" ucap Lita Seraya mengusap ke arah dadanya karena merasa terkejut dengan kedatangan wanita paruh baya itu.
" Nyonya Mau apa, Biar mbok buatkan sesuatu jika Nyonya berkenan." ucapnya Seraya mengukir senyum tipis.
" aku tidak ingin apa-apa mbok, lagi pula kan aku baru saja makan. masa iya udah laper lagi," ucap Lita menggoda sang asisten rumah tangganya itu.
Mbok Robiah yang mendengar itu, hanya terkekeh pelan. kemudian ikut Duduk di samping sang majikan. menatap seksama ke arah wajah wanita cantik itu. Sebenarnya, ada sebuah pertanyaan yang mengganjal di dalam pikirannya.
Mengapa majikan laki-lakinya tidak pernah muncul lagi ?ada apa dengan mereka? Semoga, semua akan baik-baik saja. pikir wanita paruh baya itu.
" nyonya, Mengapa anda seperti gelisah dan banyak pikiran seperti itu? tidak baik nyonya, Apalagi anda baru saja melahirkan. takutnya malah terkena sindrom baby blues." ucap wanita paruh baya itu memberanikan diri.
Karena Mbok Robiah tahu, tentang batasan-batasan antara majikan dan juga rumah tangganya. bukan masalah perlakuan spesial ataupun apalah itu. Melainkan poin-poin yang tidak bisa dicampuri oleh orang lain.
" aku hanya memikirkan tentang keadaan Mas Arya. apa dia baik-baik saja? mengapa dia tidak pernah menghubungiku selama satu minggu ini? ataukah jangan-jangan,..." ucapannya menggantung di udara.
Karena sepertinya, Lita tidak berani melanjutkan perkataannya. takut jika apa yang ia katakan, menjadi kenyataan. dan sesungguhnya, wanita muda itu sangatlah belum siap jika hal itu benar-benar terjadi dalam hidupnya.
" jangan terlalu berpikir berlebihan nyonya, mungkin saja, Tuan Arya mendapatkan pekerjaan yang mengharuskannya menyita waktu dan tenaga. hingga tidak sempat, untuk mengabari anda." ucap Mbok Robiah dengan mengusap bahu wanita itu.
Mencoba untuk menenangkan sang majikan dari hal-hal yang bersifat negatif. agar Lita tak terkena hal-hal yang tidak diinginkan. seperti baby blues misalnya,
Walaupun Mbok Robiah adalah termasuk orang jadul, namun wanita paruh baya itu tahu apa itu baby blues. dan bagaimana cara pencegahannya. karena memang, anak-anak beliau bekerja sebagai tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit.
walaupun anak-anaknya bekerja sebagai tenaga medis, namun Mbok Robiah menolak untuk ikut bersama mereka. dan wanita paruh baya itu lebih memilih tinggal di desa terpencil seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments