Nicole baru saja tiba di Artaleta setelah hampir 9 bulan bersekolah diluar negeri. Lisa yang datang menjemputnya dipelabuhan terlihat sangat bahagia. Iapun sama bahagianya. Sudah lama ia tidak pulang. Kini ia pulang untuk membayar janjinya untuk menikah dengan seseorang.
Seminggu setelah kepergiannya, ia membuat surat untuk Duchess of Vanguard untuk menjawab lamaran untuk menikah dengan Valentino.
"Dengan senang hati hamba menerima lamaran My duchess"
Dan ketika ia pulang ke Artaleta sebentar, ia bertemu dengan Juan dan Duchess untuk memastikan pernikahan itu akan berlangsung.
"Kau tampak berbeda, Nicole." Ucap Lisa sambil memeluk sepupu kesayangannya.
Nicole tersenyum. "Aku masih Nicole yang dulu, aku tidak akan pernah berubah."
Lisa melepaskan pelukannya. "Apakah kau akan bertemu dengan keluarga Vanguard hari ini?". Nicole hanya menganggukkan kepalanya.
"Apakah kau sudah yakin?"
Nicole menatap wajah Lisa dalam. "Jangan pertanyakan keyakinanku, Lisa."
"Baiklah, ayo kita pulang. Aku akan menyiapkanmu dengan cepat. Aku ingin kau terlihat cantik didepan calon suamimu." Lisa merangkul bahu Nicole dengan cepat.
"Kau memang dapat diandalkan!" Seru Nicole senang.
"Apakah kau tidak lelah?" Tanya Lisa lagi.
"Tidak!"
Imelda tampak tengah menyiapkan bunga-bunga yang berada dimeja makan. Malam ini Nicole akan tiba untuk membicarakan pernikahannya dengan Vale. Kebahagiaan Imelda benar-benar lengkap sudah. Ia bersenandung.
"Ibu.." ucap Zest sambil memeluk imelda dari belakang.
"Ada apa paduka ratu?"
"Kau benar-benar sangat bahagia. Apakah karena pernikahan kakak?"
Imelda berbisik. "Ya, karena sampai saat ini kakakmu belum tahu jika aku sudah melamar Lady Nicole."
Zest membelalak. "Bukankah kakak sudah tahu?"
Imelda menggelengkan kepalanya. "Malam ini ia pasti terkejut. Aku menantikannya."
"Ya ampun ibu..."
“Aku sangat yakin dengan piihanku.”
“Iya ibu, aku pernah merasa bersalah karena cemburu pada Nicole. Padahal hatinya sangat baik. Aku akan benar-benar menyambutnya sekarang.”
Dilain tempat.
Vale tengah membidik panahnya untuk tepat sasaran. Ketika panah itu dilepaskan, busur panah tepat mengenai sasaran. Hari ini ia tidak melakukan aktivitas apapun. Tiga bulan yang lalu ibunya memberitahukan padanya mengenai pernikahan. Diam-diam ia telah melamar seorang gadis untuknya. Vale bersyukur karena ibunya tidak melamarkan gadis itu untuknya. Lagipula gadis itu tidak ada di artaleta. Namun siapa gadis yang dilamarkan oleh ibunya?
Ternyata ia bisa menerima seorang gadis selain gadis itu.
Tapi apa yang akan terjadi jika gadis itu yang menikah dengannya? Tiba-tiba pikirannya melayang. Bagaimana mungkin ia bisa hidup bersama gadis yang ia benci?
Tanpa terasa Vale telah lama berada dilapangan. Iapun kembali kerumah. Ia lihat ibunya sangat bahagia. Bunga-bunga tampak bertaburan dimana-mana. Melihat ibunya senang seperti itu, ia tidak sanggup menolaknya.
Iapun harus mulai bersiap karena sepertinya keluarganya telah bersiap.
Nicole menggenggam lengan Lisa dengan erat. Jantungnya berdebar dengan cepat. Rasanya seperti sesuatu akan terjadi. Itu pasti karena pria itu belum tahu jika dirinya yang akan menjadi istrinya.
"Kau sangat cantik, Nicole." Ucap Lisa
"Aku terlihat cantik karena sentuhan tanganmu. Kau harus ingat itu."
Lisa tertawa.
Ketika Vale turun dari kamarnya, ia melihat ibunya berada didepan pintu untuk menyambut calon istrinya. Terdengar suara kereta. Ia yakin itu adalah calon istrinya yang akan datang. Karena penasaran, iapun mendampingi ibunya.
"Kau akan terkejut ketika melihatnya." Ucap Imelda senang. Vale hanya menatap ibunya penasaran.
Perlahan keluar seorang wanita dari dalam kereta. Vale mengerutkan keningnya. Ia seperti pernah bertemu dengan gadis itu. Tunggu, ada seorang gadis lagi yang keluar. Gadis itu menundukkan kepalanya ketika turun. Ia mencoba untuk melihat gadis itu.
Wajahnya diangkat. Dan Vale terkejut luar biasa. "Ibu!" Pekiknya.
"Ya, aku melamar Lady Nicole untukmu." Ucap Imelda sambil tertawa bahagia.
Vale menahan kekecewaannya yang mendalam. Ia benar-benar marah. Ia menatap tajam gadis yang terlihat sangat cantik itu. Sudah 9 bulan gadis itu berada diluar artaleta. Bagaimana bisa ibunya melamar gadis itu padahal ia berada diluar artaleta. Ia menoleh pada ibunya. Apa rencana yang ibunya buat?
Iapun masuk kedalam tanpa mempedulikan Nicole yang tengah berjalan mendekatinya.
Semuanya terasa kaku. Ketika semua orang berbincang, Vale hanya terdiam. Makanan yang ada dihadapannya tidak terasa enak satupun. Ia menatap tajam wajah Nicole yang terlihat bahagia.
"Ibu, jika diijinkan aku ingin berbicara dengan calon istriku" ucap Vale dengan penuh tekanan.
"Tentu saja, kalian harus banyak bicara bukan?" Ucap Imelda semangat.
Saatnya telah tiba,pikir Nicole. Mereka berdua pergi keluar bersama-sama.
Vale memegang lengan Nicole dengan kencang. "Apa yang kau rencanakan?" Tanyanya marah.
Nicole tersenyum. "Tidak ada."
"Bohong. Bagaimana bisa ibuku melamarmu untukku?aku tidak menyukaimu. Aku bahkan sangat membencimu!" ujar Vale kesal.
Nicole tertawa. "Bukankah kau belum pernah tinggal bersama iblis? Untuk itulah aku mencoba untuk mengabulkannya."
Vale menatap wajah Nicole dengan tajam. Dengan berani Nicole mengalungkan kedua lengannya dileher Vale. Mereka menjadi sangat dekat. Wajah mereka hanya berbeda beberapa senti saja.
"Pernikahan kita akan menjadi sangat sempurna. Karena aku akan membuatmu jatuh cinta padaku terlebih dahulu. Setelah itu aku akan dengan mudah meninggalkanmu. Bukankah itu pula yang akan kau lakukan padaku?" Bisik Nicole sambil mengecup pipi Vale. Iapun perlahan melepaskan pelukannya pada Vale dan berjalan menjauhinya.
Baiklah, aku akan mengikuti permainanmu. Aku akan membuatmu hidup denganku seperti di neraka, pikir Vale.
o0o
Nicole berjalan dipadang pasir yang sangat luas. Ia merasa kakinya begitu berat. Apa yang terjadi padanya? Tiba-tiba badai pasir menerjangnya. Ia ketakutan. Tubuhnya sakit karena tergoncang. Ada suara seseorang yang terdengar sedang menertawakannya. Ia melihat dengan susah payah. Terlihat wajah Vale yang sadis tengah mentertawakannya. Nicole mencoba untuk meraih lengan pria itu untuk meminta tolong. Tapi pria itu malah mendorongnya hingga terjatuh.
Ketika terbangun, banyak sekali orang disekitarnya. Mereka mentertawakannya. Bukan hanya itu, orang-orang itu malah melemparinya dengan telur busuk. Selain itu ada beberapa wanita yang menendangnya bahkan menarik rambutnya
Mengapa hidupnya seperti ini? Apa kesalahannya? Ketika ia terjerembab ketanah, suara Lisa menyadarkannnya.
Nicole membuka kedua matanya. Ia menatap nanar wajah Lisa yang menatapnya dengan pucat. Ia sadar jika ia baru saja bermimpi. Lisa langsung duduk disamping ranjang dan membantu Nicole bangun. Ia mengelap keringat yang memenuhi wajah serta tubuhnya yang lain. Nicole mulai menangis.
“Ada apa denganmu, Nicole?”tanya Lisa cemas. Nicole bangkit dari tidurnya dan berlari keluar. Ia berlari untuk menemui Vale. Ia tidak peduli malam sekalipun. Ia harus menemui pria yang akan dinikahinya beberapa hari lagi. Ia tidak mempedulikan panggilan Lisa. Ia hanya ingin secepatnya menemui pria itu. Ia ingin mengakhirinya sebelum semuanya terlambat.
Vale baru saja mengganti pakaiannya dengan jubah tidur ketika pintu kamarnya diketuk. Ia membukanya dan melihat penjaganya sedang berdiri didepan kamarnya. “Maafkan saya tuan muda. Seseorang ingin bertemu dengan anda malam ini.”
Vale mengernyitkan dahinya. “Malam seperti ini?”
“Sepertinya sangat penting, Tuan.”
“Siapa?”
“Lady Nicole.”
Vale tersenyum senang. Beberapa hari yang lalu mereka bertemu untuk menyiapkan pernikahan mereka yang tinggal menghitung hari. Apakah Nicole begitu tidak sabar ingin menikah dengannya?
Nicole berjalan dengan tergesa-gesa kekamar Vale. Butuh kekuatan dan keberanian baginya.Ketika pintu itu terbuka, ia masuk dan menemukan Vale tengah berdiri didepan jendela yang terbuka.
Vale membalikkan badannya dan tertegun melihat tampilan Nicole. Ia memakai gaun tidur dan rambut acak-acakan. “Apakah kau datang kesini untuk menggodaku?”tanyanya. Perlahan ia menghampiri Nicole.
Nicole mundur perlahan. Ia berkata dengan bergetar. “Aku ingin membatalkannya. Aku ingin mengakhiri semuanya.”
Vale mengerutkan keningnya. “Membatalkan pernikahan disaat-saat terakhir? Jadi ini rencanamu sesungguhnya? Untuk mempermalukan keluargaku?”tanya Vale marah
“Bukan..bukan itu maksudku.” Nicole menggelengkan kepalanya.
Vale menarik pinggang Nicole dengan mudahnya. Ia melakukannya dengan cepat. Sehingga tidak ada peluang bagi Nicole untuk mundur. “Aku tidak akan membiarkan kau merusak nama keluargaku. Aku tidak akan membiarkannya!”seru Vale. Sedetik kemudian bibirnya sudah melumat bibir Nicole dengan paksa. Nicole mencoba melepaskan diri. Namun kekuatan Vale tidak mudah dilepaskan.
“Aku akan membuat hidupmu seperti dineraka. Camkan itu!”gertak Vale sambil mendorong tubuh Nicole kepintu.
Nicole mengerang kesakitan. Namun Vale tidak peduli. Ia begitu marah dan kesal.
Vale menatap kepergian Nicole dari jendela kamarnya. Ia teringat ketika awal bulan lalu diberitahu oleh ibunya tentang rencana pernikahan. Iapun begitu terkejut ketika mengetahui calon mempelainya adalah Nicole. Orang yang paling dibencinya.
Hampir 9 bulan ia tidak mendengarkan kabarnya. Hanya saja ketika ia pulang ke Artaleta, ia mendengar jika gadis itu menemui Juan. Rasa marah dan benci begitu dalam pada gadis itu. Sering sekali Juan mengatakan kalau Nicole telah berubah. Namun ia tidak percaya.
Awalnya Vale menolak dengan tegas namun pesona Nicole yang saat itu sedikit menggodanya membuat dirinya menyetujui pernikahan itu dengan mendadak. Lalu sekarang, wanita itu ingin membatalkan pernikahan mereka? Vale menggelengkan kepalanya. Ia mengepal tangannya dengan kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
🅰®⛎♏
akhirnya nemu crita yg berbeda, moga alur'nya tetap manarik
2021-03-08
0
Ummu
thor.. ceritanya ud bagus nih tapi detail2 abada keberapanya ngawang gitu kurang jelas apalg rwader yg baru menyentuh novel kerajaan2 eropa gini. sipp.. sukses selalu thor
2020-07-10
0
Hesti Ariani
jadi ingat novelnya lisa kleypas
2020-03-13
2