Nicole sudah berada ditenda beberapa waktu yang lalu. Ia tengah bersiap untuk pulang. Ia harus menaiki kereta dan perjalanannya menuju pelabuhan membutuhkan waktu selama dua jam. Ia tidak ingin kemalamam. Tapi ia harus bertemu dahulu dengan Juan.
Kesempatan itupun muncul. Ketika ia keluar dari tenda, Juan sedang berada diluar. Iapun menghampirinya. "Selamat malam, paduka." Ucap Nicole ramah.
Juan terlihat sedikit waspada ketika melihatnya. Nicole merasa terkejut dan mundur sedikit.
"Tolong maafkan hamba jika hamba telah membuatmu sedikit tidak nyaman." Nicole berkata dengan sedih. "Tapi sebenarnya hamba hanya ingin mengucapkan beberapa kalimat saja, paduka"
Juan sedikit tenang. Ia akhirnya tersenyum. "Aku lebih senang jika kita berteman seperti ini. Aku tidak memiliki masalah denganmu saat ini. Yang lalu biarlah berlalu. Aku telah memiliki ratu yang aku cintai. Aku harap kaupun menemukan pendampingmu." Jawab juan panjang lebar.
"Terimakasih atas perhatianmu, paduka. Hamba hanya ingin mengatakan jika hamba benar-benar bahagia atas pernikahanmu. Kau pantas mendapatkan Ratu Zest. Ia sangat cantik dan sangat pantas menjadi Ratu Artaleta." Jawab Nicole tulus.
Juan tersenyum. Ada rasa bangga dalam dirinya. Iapun melihat jika Nicole tengah bersiap. "Kau akan kemana?"
"Itulah yang akan hamba katakan, paduka. Sebenarnya hamba tidak memiliki banyak waktu berada disini. Hamba harus segera pergi."
Juan mengerutkan keningnya. "Jangan katakan kau akan kembali sekolah."
Nicole tersenyum. " itu benar sekali, paduka. Maafkan hamba karena hanya tinggal untuk acara ini sebentar saja."
"Itu tidak masalah, Nicole. Akupun berterimakasih karena kau mau datang."
Juan menjulurkan tangannya. "Kau harus menemuiku saat pulang. Kita harus berbicara. Aku ingin mengenalkanmu pada istriku."
Nicole membalas uluran tangan Juan. "Hamba menantikannya." Senyum Nicole membuat Juan merasa lega.
Tidak ada perasaan kesal atau kecewa ketika Nicole berjalan menuju keretanya. Ia merasa tenang. Ketika semua hal bisa diakhiri dengan baik-baik, apa yang harus ditakutkan. Nicole menatap orang-orang yang sedang berkumpul. Terlihat olehnya, pria itu tengah menatapnya. Pria yang mungkin saja menjadi suaminya kelak.
Nicole tersenyum pada pria itu. Bukan tanpa sebab karena ia merasa lucu jika pria itu tahu bahwa orang yang akan menikah dengannya adalah dirinya.
Nicole pun naik kedalam kereta dan mulai pergi.
Vale menatap kepergian gadis itu. Ia pikir gadis itu akan tinggal seperti para tamu lainnya. Tiba-tiba jantungnya berdetak kencang ketika melihat gadis itu tersenyum padanya. Apa yang terjadi? Apakah gadis itu sedang merencanakan sesuatu?
"Kau harus merelakannya pergi." Ucap Juan yang berada dibelakangnya.
Vale menoleh pada Juan. "Apa maksudmu?"
"Nicole tidak akan berada di Artaleta selama beberapa waktu. Ia melanjutkan kembali sekolahnya."
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Tadi ia sendiri yang mengatakannya. Kami sudah berbaikan."
"Wanita iblis tetaplah sama." Ketus Vale.
"Nicole sepertinya telah berubah. Aku melihat sorot matanya yang tulus. Ia bahkan ingin berkenalan dengan Zest. Ia tahu kalau aku mencintai adikmu."
Vale terdiam tanpa mengatakan apa-apa lagi. Pandangannya menatap kereta yang sudah tidak terlihat lagi. Ia membalikkan badannya kembali dan berjalan mengitari beberapa rumah penduduk yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya.
Ia teringat pada gadis itu ketika mereka secara tidak sengaja bertemu di acara kerajaan. Saat itu usia mereka masih sangat muda. Usia Nicole sama dengan usia Zest. Hanya saja saat itu Zest tidak berada di rumah karena ia harus mencari cuaca yang hangat.
Saat itu Vale bersama ayahnya pergi kesebuah pertemuan antar bangsawan di rumah Lord Edgar. Itu adalah pertama kalinya bagi Vale tampil sebagai orang dewasa. Ia diharuskan mengetahui tentang apa yang terjadi di istana Artaleta.
Saat menjelang makan malam, Vale mundur dari ruangan itu dan keluar untuk mencari udara segar. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan seorang gadis. Vale mencari suara itu. Teriakan itu diganti dengan tawa. Ia melihat sosok gadis itu. Gadis cantik itu sedang bermain dengan beberapa anak anjingnya. Kesenangan dan keceriaan gadis itu tidak dapat digantikan oleh siapapun. Valepun tidak berani menghampirinya. Ia hanya bertanya-tanya siapakah gadis itu.
Ketika pulang kerumah ia baru mengetahui jika gadis itu cucu lord Edgar yang bernama Nicole.
Setelah kejadian itu, Vale sering secara sembunyi-sembunyi menguntit Nicole hanya untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh gadis itu.
Nicole berbeda dengan Zest. Nicole sangat ceria dan senang pesta. Tapi itu bukan masalah bagi Vale. Jika hatinya yang tidak bisa direbut olehnya baru menjadi masalah.
Kesempatan berikutnya ia bersyukur karena gadis itu sekolah dikota yang sama dengannya. Namun ketika Juan mengatakan ia menyukai gadis itu, Vale menyerah. Tapi ia harus memastikan jika mereka berdua bahagia. Ketika gayung bersambut dan Nicole mengatakan jika ia mencintai Juan, Vale menyerah sepenuhnya dan berbahagia atas kebahagiaan sahabatnya. Ia rela menutup hatinya demi calon Raja Artaleta.
Sayang, Vale harus merasakan kesakitan untuk kedua kalinya akibat Nicole pergi meninggalkan Juan. Mereka berdua melihat Nicole berselingkuh dengan seorang pria tua. Vale merasa marah dan tidak terima. Ia tidak terima kebahagiaan Juan dirampas. Dendam itu masih membara hingga saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Sidieq Kamarga
Lho masa Nicole selingkuh dengan pria tua ? Kayanya ini adalah salah persepsi !!!
2023-01-14
0
~Viie
bagus...tp aga kurang paham sma panggilannya...
2020-06-12
1
🎼shanly_keys
pria tua?....
2020-04-07
3