Beberapa pakaian telah dipak. Begitu pula dengan perlengkapan selama Nicole jauh dari rumahnya. Sebuah kereta telah siap mengantarkannya ke pelabuhan sore ini. Pagi ini ia akan ikut bersama rombongan istana menuju Azalea.
Nicole menyumbangkan beberapa pakaian dan bahan makanan untuk membantu warga.
Ini adalah acara amal. Sekaligus bulan madu antara Juan dan istrinya. Nicole mengikuti acara ini karena iapun memiliki tujuan. Ia ingin memberikan selamat pada pria yang pernah mengisi hatinya itu dan mengucapkan selamat tinggal untuk sementara waktu. Ia ingin hubungan antara dirinya dan Juan membaik ketika ia pulang nanti. Rasanya akan tidak enak jika ia dan Juan masih memiliki dendam dimasa lalu. Karena bagaimanapun kakeknya telah menjadi tangan kanan kakek Juan sejak abad 19.
Lisa muncul dibalik pintu. Ia menatap Nicole yang telah bersiap untuk pergi ke istana. Tatapan Lisa mengandung kesedihan. Hanya tinggal Lisa keluarga satu-satunya saat ini. Mungkin ia akan merasa kehilangan. 9 bulan bukan waktu yang singkat. Tapi, Nicole tidak dapat berbuat banyak. Ia harus melakukannya. Ia ingin secepatnya pulih.
"Jangan menatapku seperti itu." Ucap Nicole
"Aku akan kehilanganmu, Nicole. "
"Jangan katakan itu, aku belajar untuk masa depanku. Jangan berkata seakan-akan aku tidak akan pernah kembali."
"Tapi.." ucapan Lisa terpotong oleh ketukan dari luar. Seorang pelayan berdiri disana. "Ada tamu untuk nona Nicole." Ucapnya.
Nicole menatap Lisa. "Siapa yang pagi-pagi bertamu?"
"Aku tidak tahu. Sebaiknya kita lihat saja." Jawab Lisa.
Nicole bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar diikuti Lisa.
Nicole terheran-heran ketika melihat siapa yang datang. Seseorang yang tidak terduga sama sekali. Tamu itu adalah Duchess of Vanguard. Siapa yang menyangka duchess itu akan berada dirumahnya. Ia melihat Nicole dan tersenyum ramah. Tiba-tiba ia merasakan kerinduan yang sangat kepada ibunya.
Imelda berdiri untuk menyambut Nicole. "Selamat pagi Lady Nicole." Ucapnya hangat.
Nicole memberikan hormatnya pada Imelda. "Sungguh kedatangan yang sangat mendadak. Apakah ada sesuatu, my duchess?"
Imelda tersenyum penuh arti. "Kau gadis yang cantik. Kau juga ramah. Aku langsung menyukaimu.”
"Terimakasih."
"Ada sesuatu yang ingin aku bahas denganmu, Lady."
"Baiklah, Tentang apa?"tanya Nicole ramah dan duduk disamping duchess.
"Aku lihat banyak sekali karangan bunga diluar. Untuk itulah, sebenarnya niatkupun sama dengan mereka. Ijinkan aku melamarmu untuk putraku."
Nicole terkejut. Begitupun dengan Lisa. Nicole tidak dapat berkata apa-apa. Sedangkan Lisa tersenyum penuh arti.
"Aku tahu ini terlalu cepat. Tapi, aku akan sangat bahagia sekali jika kau menjadi menantuku. Melihat kalian berdua bertengkar kemarin, rasanya lucu. Kalian cocok. Tolong pikirkan permintaanku ini, lady."
Teringat bagaimana pria itu memanggilnya iblis. Nicole jadi penasaran bagaimana hidupnya jika bersama iblis. Nicole tiba-tiba tersenyum licik.
"Jangan gara-gara kesal kau melakukan ini." Bisik Lisa.
"Aku tahu." Jawabnya pelan. "Maafkan aku my duchess, sebenarnya aku tidak berani menolak jika kau yang memintanya. Tapi, sayang sekali malam ini aku harus pergi keluar untuk melanjutkan sekolahku yang tertunda." Ucap Nicole ramah.
"Berapa lama? Aku harap kau tidak mengecewakanku, lady"tanya Imelda sedikit kecewa.
"9 bulan."
Wajah Imelda kembali ceria. "9 bulan bukan waktu yang lama. Aku akan menunggumu."
"myduchess? Apakah kau benar-benar meminta putramu menikah dengan Nicole? Apakah anakmu sudah tahu? Maafkan jika aku lancang"tanya Lisa yang begitu penasaran.
"Sejujurnya aku belum memberitahunya dengan pasti mengenai ini. Tapi selama ini ia tidak pernah menolak permintaan dariku."
"Lalu bagaimana jika anakmu menolaknya?"seru Lisa.
"Aku tidak akan membiarkannya menolak."jawab imelda seraya berdiri. "Kau diundang oleh Raja?"tanyanya ketika menatap Nicole.
"Aku diundang untuk ikut ke Azalea."
"Itu bagus. Kau bisa bertemu dengan Vale. Aku akan mengatakannya tentang kejadian hari ini."
Nicole menahan bahu Imelda. "Jangan katakan apapun, myduchess. Aku mohon. Aku bahkan belum menerima lamaranmu dengan layak. Aku akan memberitahukan padamu jawabannya dalam seminggu ini, aku akan menuliskan surat untukmu."
Imelda tersenyum. Ia sempat berkata sebelum pergi. "Akan aku lakukan apapun asal kau mau menjadi menantuku"
Lisa menarik lengan Nicole yang hendak pergi ke istana. "Kau bercanda bukan? Kau akan menerima lamaran Duchess of Vanguard?"
"Ya."jawabnya pendek.
"Apa yang kau pikirkan,Nicole! Kau jangan mengambil keputusan yang ceroboh seperti itu." Seru Lisa kesal. Ia tahu sifat Nicole. Ia takut Nicole terluka. Apalagi melihat sifat Vale.
"Aku tidak peduli. Akan kupastikan pria itu hidup dengan iblis. Aku akan membuatnya mencintaiku" Jawab Nicole yang saat itu langsung pergi meninggalkan Lisa.
Lisa tidak akan diam. Ia harus menemui duchess dan mengatakan jika mereka melakukan sesuatu yang salah. Jika dua orang saling membenci disatukan apa yang akan terjadi?. Lisa tidak mau sesuatu terjadi pada sepupu kesayangannya.
Tunggu! Nicole akan membuat pria itu mencintainya? Rencana apa yang akan Nicole mainkan? Sepertinya Nicole akan bermain api. Tidak..
Nicole menatap istana yang megah. Baru beberapa minggu yang lalu ia datang kesana untuk melihat Juan menikah. Ia dapat melihat para rombongan sudah bersiap untuk pergi. Tidak ada alasan baginya untuk turun dari kereta. Karena ketika keretanya sampai, rombongan itu akan segera pergi.
Beberapa pengawal dan pejabat terlihat menaiki kuda. Termasuk pria itu. Ia dapat melihatnya paling depan. Wajahnya yang tampan tampak serius. Ketampanan Vale tidak dapat dibandingkan dengan Juan karena keduanya tampan. Iapun melihat Ratu Zest. Wanita itu sangat cantik dan anggun. Gaunnya yang berwarna biru muda memperlihatkan aura kecantikannya yang mendasar. Melihatnya bersama Juan, mereka sangat serasi. Ratu Zest memperlihatkan wajahnya yang ceria. Melihatnya saja membuat Nicole merasa dirinya tidak pantas jika ia harus bersanding disamping Juan.
Ditengah perjalanan, mereka berhenti. Nicole melihat keluar dan menyaksikan dengan matanya sendiri. Juan keluar dari kereta ditemani dengan Zest. Selain itu, mereka kini menaiki kuda bersama. Zest terlihat sangat senang ketika ia duduk didepan Juan.
Vale melihat kebelakang. Ia dapat melihat Nicole membuka jendela dan menutupnya kembali. Wajah Nicole terlihat pucat. Wajar saja, pria yang pernah dekat dikehidupannya sedang bermesraan dengan wanita yang telah dinikahinya.
Vale tersenyum simpul. Rasakan itu, wanita iblis!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Sidieq Kamarga
Teka teki kenapa sikap Vale sangat membenci Nicole ? Sedangkan sikap Nicole sepertinya boasa saja ! 🤔🤔🤔
2023-01-14
0
Fitria Ria
suka sama cerita nya..beda aja dr yg lain. tp baca nya harus teliti dan hati hati. kudu di hayati banget soalnya kalau kecepetan bacanya aq gk ngerti aja alurnya😄
2021-06-07
0
......Maiko.....
rasakan vale🥴.wanita iblis akan jd istrimu 🤪🤭
2021-04-17
0