CHILD FREE

CHILD FREE

EPISODE 1

Rayden Alexander adalah seorang pengusaha sukses yang kaya raya.

Namun siapa sangka! Dibalik kesuksesannya sebagai seorang pengusaha, Rayden menyimpan sisi gelap yang tak seorangpun ketahui!

"Mau sampai kapan kamu terus begini, ray? ". Ucap ibunya, ketika melihat ray pulang larut malam. Tercium aroma alkohol yang begitu menyengat dari mulut Rayden.

"Na na na! ". Rayden malah meracau tak jelas, hal tersebut membuat Margaretha menghela nafas berat.

Margaretha pun memapah putranya ke dalam kamar dan menidurkannya di atas ranjang. Ia pun membuka sepatu dan menyelimuti tubuh putranya.

"Sampai kapan kamu begitu, Ray? ". Gumam Margaretha sebelum ia pergi dari kamar Rayden. Ia pun mematikan lampu dan menutup kamar putranya.

"Aku harus cari cara agar Rayden bisa berubah! Apa aku nikahkan saja dia? ". Gumam Margaretha sembari berlalu pergi.

Margaretha menghubungi sahabatnya untuk mencarikan Rayden pasangan. Banyak foti yang dikirimkan oleh sahabatnya. Namun yang menarik perhatian Margaretha adalah foto seorang gadis yang lugu.

"Sepertinya dia gadis yang baik! ". Gumam Margaretha sembari memperhatikan foto gadis tersebut.

"Siapa nama gadis ini, Youbi? ". Ucap Margaretha penasaran.

"Oh dia, dia adalah Nesya! ". Ucap youbi disebarang telepon.

"Aku tertarik dengan gadis ini! Kapan aku bisa bertemu dengannya? ".

"Besok aku antar dia ke rumah kamu ya, retha! ". Ucao youbi.

Panggilan pun di matikan, Margaretha tak sabar menunggu hari esok. Ia ingin segera bertemu dengan calon menantunya.

"Semoga kau adalah gadis yang tepat untuk Rayden! ". Gumam Margaretha dengan penuh harap.

Keesokan paginya, Margaretha tengah menunggu putranya di meja makan. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Rayden turun dari tangga dan menghampiri sang Ibu.

"Pagi, mam! ". Rayden sudah biasa menyapa Margaretha setiap pagi.

"Pagi, Ray! Ayo duduk, sarapan! ". Ucap Margaretha dengan senyum di bibirnya.

Rayden duduk di meja makan dan mulai menyendokan nasi goreng di piringnya.

"Kamu nggk ke kantor, Ray? ". Ucap Margaretha disela aktivitas makannya.

"Nggk mam, hari ini aku mau libur dulu lah! ". Ucap Rayden sembari melirik sekilas ke arah Ibunya dan kembali melanjutkan makannya.

"Kebetulan! Mama mau ngenalin kamu sama seorang gadis! ".

Rayden yang sedang mengunyah makanannya pun berhenti, kini ia menjadi tak berselera makan. Nafsu makannya sudah hilang, karna ucapan Ibunya. Rayden tau pasti ibunya ingin menjodohkan dirinya.

"Udahlah, buat apa mama capek-capek jodohin aku! Udah aku bilang berapa kali, aku nggk mau menikah! " Rayden menyimpan sendoknya dan berdiri dari posisi duduknya.

"Umur kamu udah matang, kamu harus segera menikah! Mama mau nimang cucu dari kamu, Ray! ". Ucap Margaretha dengan nada penuh pengharapan.

"Mama gak bisa maksa aku terus ya! Aku selalu nurutin ke mauan mama selama ini. Tapi, untuk satu hal ini! Maaf aku gak bisa kabulin! ". Ucap Rayden dan hendak pergi. Namun langkahnya terhenti oleh ucapan ibunya.

"Apa kamu mau hidup sendirian? Mama ini udah tua, Ray! Mama gak bisa selalu sama kamu. Jika kamu menikah, otomatis kamu punya teman hidup dan punya anak yang akan menemanimu! ". Teriak Margaretha.

Rayden berbalik dan menatap wajah sang ibu.

"Aku gak butuh istri, aku gak butuh anak! Untuk apa anak jika hanya membebani aku saja. Mama lihat kan bagaimana perlakuan papa pada kita! Dia ninggalin kita mah, dia lebih memilih wanita lain dari pada kita. Maka dari itu aku gak mau punya istri atau pun anak! ". Setelah mengatakan hal itu Rayden berlalu pergi ke lantai atas.

"Ray, Rayden ! ". Teriak Margaretha, namun Rayden tak memperdulikan teriakan Ibunya.

Dada Rayden terlihat naik turun, ia menahan amarah. Namun ia tak bisa mengeluarkannya di depan sang Ibu. Ia amat menyayangi sang Ibu. Ia membenci sang papa, yang tega meninggalkan dirinya hingga kini.

"Aaaaaaahhh". Rayden berteriak setelah masuk ke dalam kamarnya. Ia pun memecahkan kaca dengan melempar sebuah benda ke cermin.

Prangg...

Kaca-kaca pun berhamburan dan semua barang yang ada di atas nakas pun berserakan di lantai.

"Untuk apa menikah, jik harus saling menyakiti! ". Ucap Rayden. Ia teringat dengan sosok papa yang membuatnya menjadi seperti ini.

Setelah beberapa saat Rayden bergelut dengan amarahnya. Ia pun berganti pakaian dan turun kembali ke bawah. Lebih baik Rayden pergi dan mencari hiburan diluar.

"Mau kemana kamu, Ray? ". Margaretha bertanya, ketika melihat putranya sudah rapi dan hendak pergi.

"Pergi! ". Ucap Rayden singkat

Margaretha menghela nafasnya, ia tak bisa memaksa Rayden. Karna saat ini ia tahu, bahwa Rayden tengah marah.

Rayden pun pergi menggunakan mobilnya menuju sebuah bar yang ada di kota tersebut.

Rayden masuk ke dalam dan mulai meminum beberapa gelas souju. Ia ingin menghilangkan rasa sakitnya.

"Tambah! ". Ucap rayden sembari menyodorkan gelasnya ke hadapan waiters.

Sampai kini, Rayden telah menghabiskan banyak souju, dan kepalanya mulai terasa pening dan berat.

"Tambah lagi! ". Ucap rayden.

"Tapi, pak! Anda sudah menghabiskan banyak soujo! ". Ucap sang waiters menolok memberikan soujonya pada Rayden.

Hal tersebut membuat Rayden marah, ia hendak berdiri dan menghajar sang waiters. Namun sayang! Rayden tak mampu menopang tubuhnya. Hingga ia hampir saja terjatuh.

"Hati-hati! ". Ucap seorang wanita yang begitu lembut.

Beruntung seseorang meraih tubuh Rayden. Dan mendudukan Rayden di sebuah kursi.

"Ayo duduk dulu! ". Rayden menuruti ucapan gadis tersebut dan duduk di kursi.

Namun Rayden makin tak terkendali, ia meracau tak jelas. Hingga akhirnya sang wanita memesan sebuah kamar, agar Rayden bisa beristirahat disana.

Wanita tersebut memapah Rayden dan mencoba membaringkan tubuhnya dibatas ranjang. Namun Rayden malah memeluk wanita tersebut dan membawanya ke dalam pelukan hangat Rayden.

"I love, baby! ". Bisik Rayden di telinga gaids tersebut.

Hal tersebut membuat bulu kuduk wanita tersebut meremang. Ia terbawa oleh suasana yang diciptakan oleh Rayden. Hingga ia terhanyut ke dalam pelukan Rayden.

Wanita itu terpikat oleh ke tampanan dan juga kelembutan yang Rayden berikan.

Setelah beberapa saat kemudian, Rayden terbangun dan menyadari satu hal. Ia berada dalam satu ranjang bersama seorang wanita yang ia tak kenal. Bahkan ia tak memakai sehelai benang pun.

"Astaga! Apa yang sudah aku lakukan! ". Ucap Rayden dengan nada tak percaya.

Rayden segera bangkit dan memakai pakaiannya kembali. Ia pun menuliskan sebuah surat dan menyimpan sejumlah uang di atas surat yang ia tulis.

Rayden segera pergi dan meninggalkan wanita tersebut yang masih terlelap.

Rayden harus segera pulang, karna begitu banyak panggilan suara dari sang Ibu. Rayden lupa menyalakan ponselnya tadi.

"Ayolah, angkat! ". Ucap Rayden yang berusaha menghubungi nomor sang Ibu. Namun tak ada jawaban sama sekali.

Kini rayden di landa rasa cemas dan ingin segera sampai di rumahnya. Ia begitu khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada sang Ibu.

Terpopuler

Comments

mom_abyshaq

mom_abyshaq

Rey main endus aja🤭🤭

2023-01-12

0

juli

juli

org kaya jga pnya ssi glapnya y

2023-01-12

0

Chiisan kasih

Chiisan kasih

trauma membuat Rayden seperti ini

2023-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!