14 Februari

14 Februari

BAB 1

Laut memiliki kemampuan untuk membuai. Kendra dan Fay membiarkan dirinya terbuai tanpa perlawanan sedikit pun, dengan tenang mereka berdua memperhatikan ombak-ombak berwarna turkois bergulung-gulung menuju pasir putih menyilaukan.

Meski mereka berdua bukan tipe orang yang suka duduk tanpa melakukan sesuatu, namun sore itu mereka menyelonjorkan kaki mereka di pasir pantai, tanpa melakukan apa pun selain melihat ombak dan mendengarkan gemuruh ombak yang mendekat lalu menjauh lagi.

Mereka berdua melihat camar-camar putih menukik, lengkingannya menambah simfoni yang diciptakan deru angin dan gemuruh ombak. Mereka melihat matahari berwarna jingga keemasan tenggelam ke air, membuat permukaan laut seolah terbakar.

Pemandangan tersebut sangat memukau, sehingga Kendra tak rela untuk melewatkannya begitu saja. Ia mengambil handphone di saku kemejanya, kemudian ia meminta Fay untuk bergaya. "Fay, coba deh kamu minggir sedikit saja ke sebelah kanan," pintanya.

Fay pun menuruti permintaan kekasihnya, ia seolah berdiri di sebelah matahari terbenam.

"Sungguh mengagumkan," gumamnya, pemandangan alam yang mempesona, di tambah wajah cantik kekasihnya.

Puas mengambil beberapa gambar, Kendra mengajak Fay berjalan menyusuri pantai, hingga matahari terbenam dengan sempurna.

Kendra tak hanya mengajak Fay menikmati indahnya matahari terbenam di pinggir pantai Parangtritis Yogyakarta, ia juga mengajak kekasihnya, makan malam romantis di lokasi yang sama.

Bukan tanpa alasan hari ini Kendra mengajak Fay makan malam di tempat itu, ada dua hal penting yang ingin Kendra rayakan bersama kekasih yang telah di pacarinya selama tiga tahun itu.

"Ken, kemarinkan kan aku sudah bilang, tahun ini kita makan malam di angkringan tempat biasa saja. Agar uangnya bisa kita tabung untuk hari bahagia kita setelah aku menyelesaikan pendidikanku," ucap Fay.

Kendra tersenyum menggelengkan kepalanya. "Buatku ini adalah hari yang sangat special, Fay," ucapnya sembari membelai lembut wajah Fay. "Karena selain hari kelahiranmu, aku juga punya satu informasi penting yang ingin aku sampaikan padamu."

Mata Fay berbinar-binar tak sabar mendengar informasi penting yang akan di sampaikan oleh Kendra. "Apa itu Ken?" tanyanya penasaran. Jujur saja dalam benak Fay, ia berharap jika kekasihnya akan melamarnya. Namun agaknya harapan Fay itu salah, karena Kendra bukan mengeluarkan sebuah cincin yang biasa di gunakan seorang pria untuk melamar seorang wanita, melainkan sebuah handphone.

"Kamu masih ingatkan, keinginan aku untuk bekerja di salah satu bursa aset kripto?" tanya Kendra sembari menggeser layar handphonenya kemudian ia memberikan handphonenya kepada Fay. "Aku di terima di terima di perusahan itu, Fay," ucapnya dengan penuh semangat dan antusias.

Fay membaca balasan email pada handphone Kendra dengan seksama. Perasaannya campur aduk saat melihat lokasi perusahan tersebut berada di kota Jakarta.

Sebagian dari dirinya merasa senang karena Kendra berhasil meraih mimpinya, namun sebagian lagi Fay merasa sedih harus berjauhan dengan Kendra. Selama tiga tahun berpacaran dengan Kendra, hampir setiap hari mereka selalu bertemu, walau hanya untuk sekedar pulang atau berangkat bersama, karena kebetulan tempat kerja Kendra tidak jauh dengan tempat Fay menimba ilmu.

"Hei, kok bengong?" Kendra menyentuh punggung telapak tangan Fay, sehingga membuyarkan lamunan Fay.

"Jadi kita akan LDR?" tanya Fay dengan raut wajah sedih, sembari mengembalikan handphone Kendra.

Kendra sedikit tertawa mendengar pertanyaan Fay. "Jogja - Jakarta hanya beberapa jam saja, Fay. Aku bisa pulang saat libur, dan yang pasti setiap tanggal 14 Februari aku akan pulang, aku tidak akan pernah melewatkan hari anniversary kita dan ulang tahunmu. Aku janji!" ia menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Fay.

Janji yang di ucapkan Kendra membuat hati Fay sedikit lega, pasalanya selama tiga tahun berpacaran dengan Kendra, tak sekali pun Kendra pernah berbohong padanya. Fay tersenyum dan melingkarkan jari kelingkingnya di jari Kendra.

"Kamu ngizinin aku pergi kan?" tanya Kendra memastikan.

Fay mengangguk, ia merasa tak memiliki hak untuk mencegah Kendra pergi, ia ingin Kendra mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari tempatnya bekerja saat ini, dan Fay juga menyadari jika peluang dan kesempatan karir di Jakarta lebih banyak. "Aku akan selalu mendukungmu."

"Terima kasih ya, Fay." Kendra mengelus tangan Fay dengan ibu jarinya. "Kamu juga harus janji semakin rajin dan semangat kuliahnya, agar jadi dokter yang hebat."

Fay mengangguk. "Iya, agar bisa ngobatin kamu kalau sakit."

"Kalau dokternya secantik kamu, aku mau deh sakit terus, agar bisa di rawat terus sama kamu."

"Jangan dong, Ken. Aku tidak berharap kamu jadi pasienku, aku ingin kamu sehat terus."

Kendra tertawa. "Tapi kamu sudah jadi dokter cintaku, sayang"

"Gombal kamu, Ken," Fay tersenyum menundukan kepalanya, ia tersipu malu menyembunyikan rona merah di wajahnya.

Suasana makan malam romantis seketika menghilang, ketika hujan deras tiba-tiba mengguyur. Kendra bergegas melepas jaket yang di kenakannya, kemudian memayungi Fay dengan jaket tersebut menuju resort yang tak jauh dari tempat makan malam mereka.

Sudah hampir satu jam mereka berada di lobby resort, namun hujan tak kunjung reda. Kendra melihat Fay sudah nampak kedingingan. Sedari tadi Fay terus menggosok-gosokkan tangannya, Kendra meraih tangan Fay, kemudian menggenggamnya erat sekbari menghembuskan nafas hangatnya. "Maaf ya, kamu jadi keujanan. Insyaallah kalau nanti aku ada rizky lebih, aku akan beli mobil, jadi kalau kita jalan enggak keujanan lagi," ucap Kendra.

"Aamiin, aku selalu berdoa semoga segala urusan dan langkahmu selalu di permudah oleh Allah."

Kendra tersenyum, ia merasa sangat beruntung memiliki Fay. Meski Fay lahir dari keluarga yang berada, tapi Fay tetap menerima dan mencintai dirinya apa adanya.

Malam kian larut, jam sudah menunjukan pukul 23.00 WIB, namun hujan belum juga reda. Sudah puluhan kali Kendra mencoba memesan taxi melalui jasa transportasi online, namun ia tak kunjung mendapatkannya.

"Kalau hujan begini biasanya memang agak sulit," ucap Fay. "Kalau pun dapat pasti jaraknya jauh, dan tidak jarang drivernya menolak."

Kendra menghela nafas beratnya, ia semakin tidak tega melihat Fay kedinginan. Kendra pun berinisiatif menyewa salah satu kamar di resort untuk Fay beristirahat sembari menunggu hujan reda.

Jantung Fay berdegup dengan kencang ketika berada dalam satu kamar hotel bersama Kendra, ini adalah kali pertamanya mereka menginap bersama. Fay nampak memperhatikan Kendra tengah membuat teh hangat, kemudian Kendra berjalan ke arah Fay dan mengulurkan gelas. "Minumlah, agar tubuhmu hangat!"

Fay pun menerimanya. "Terima kasih ya sayang," ucapnya, ia langsung menghabiskan setengah gelas minumannya, lalu Fay menaruhnya di atas meja.

Fay terkejut saat Kendra menyibakan selimut dan memintanya untuk masuk. "Fay, masuklah?"

Fay diam untuk beberapa detik tapi kemudian ia menuruti permintaan Kendra, ia menyusup masuk ke selimut. "Good night, baby." Kendra merapihkan selimut kemudian mengecup kening kekasihnya dan beranjak menjauh dari tempat tidur.

Fay menghembuskan nafas lega, ketika ia melihat Kendra merebahkan tubuhnya di sofa, walau sebenarnya ia tak tega melihat kekasihnya tidur di sofa. "Ken, bantalnya." ia menghampiri Kendra dan memberikan sebuah bantal kepada kekasihnya.

"Terima kasih ya Fay."

Fay mengangangguk kemudian ia kembali ke tempat tidurnya.

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

Ummah baca ngulang lagi, GK inget Ama teh Irma, ini inget langsung baca, kemarin lupa GK di masukin ke rak buku

2022-12-29

2

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

Jogja Karta mah Deket, apalagi sekarang alat komunikasi sangat mudah

2022-12-29

2

yuni sayangnya zugaly

yuni sayangnya zugaly

pacaran LDR,yang ditakutkan suatu saat ada salah satu yang punya selingkuhan deh

2022-12-23

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!