Bab 4 Cerita Bella

Bella pov

Aku sedang berjalan menuju pasar yang berada di dekat sebuah terminal yang cukup besar di Kota B. Di sanalah tempat kedai bakso sekaligus rumahku itu berada. Aku terpaksa harus kembali pulang ke rumah karena badan dan pakaianku kotor akibat terkena cipratan air berlumpur dari orang kaya sombong itu.

Entah aku harus merasa kesal, senang, atau sedih dengan kejadian yang baru saja terjadi. Sungguh awalnya aku benar-benar merasa kesal, ketika mobil itu dengan seenaknya saja lewat di sampingku dan menyemburkan air kotor, sisa air hujan semalam, hingga membuat seluruh tubuh dan pakaianku basah dan kotor akibat cipratan bekas air hujan tersebut.

Eits, bukan hanya tubuh dan pakaianku saja deh, tapi wajahku yang cantik, imut, dan manis ini juga jadi kotor karenanya. Tapi sekarang aku merasa senang dan benar-benar puas karena telah berhasil memberi pelajaran pada orang kaya yang sombong itu.

"Bagaimana keadaannya sekarang, ya? Emang enak pakai pakaian kotor? Oh ya, kaca spion mobilnya juga rusak. Untung, tadi ada yang menelepon dan meminta laki-laki itu untuk segera pergi dari tempat tersebut sehingga aku tidak perlu mengganti kaca spionnya, hehehe... dan Mudah-mudahan aku tidak akan bertemu dengan dia lagi, " ucapku penuh harap.

****

Author pov

Bella merasa senang dengan apa yang telah ia lakukan kepada David. Hal itu, tampak dari senyum yang mengembang di wajahnya sepanjang perjalanan. Ia pun kembali ke rumahnya, berniat untuk mandi dan berganti pakaian.

“Neni, aku pulang,” teriak Bella saat tiba di depan kedai bakso yang berada di lantai bawah bangunan rumahnya.

Lalu ia masuk ke kedai bakso dan menjumpai Neneknya yang nampak sejak tadi sedang sibuk melayani para pembeli.

Neni menoleh ke arah suara yang berasal dari cucu tersayangnya itu.

“Kau sudah pulang? Cepat sekali,” sindir Neni saat melihat Bella yang baru saja sampai. Ia kemudian memperhatikan penampilan Bella dari atas hingga ke bawah.

“Ya ampun!!! Kotor sekali, kau habis main di mana, hah?” tanya Neni membentak.

“Main di jalan, Neni,” jawab Bella.

“Main di jalan bagaimana? Apa maksudmu? Astaga...” sahut Neni membelalakkan matanya dan menutup mulutnya sendiri tak berani meneruskan ucapannya sendiri.

“Astaga apa, Neni?” tanya Bella penasaran.

“Apa kau main dengan laki-laki?” tanya Neni setengah berbisik.

"Astaga, Neni! Neni peramal ya? Kok, Neni bisa tahu?” tanya Bella polos.

Jawaban Bella sontak membuat Neneknya melayangkan pukulan dengan serbet yang ada di tangannya ke kepala Bella.

“Apa?! Jadi, kau benar bermain dengan seorang laki-laki? Astaga, Bella!!!!! Apa saja yang kau lakukan dengannya!!” bentak Neni yang membuat pandangan orang-orang yang sedang menikmati bakso di kedai Bella menatap ke arah mereka.

“Neni, kecilkan suaramu! Orang-orang itu semuanya melihat ke arah kita,” bisik Bella.

“Biar saja, Nenek tidak peduli!! Sekarang katakan apa saja yang kau lakukan dengan laki-laki itu?” teriak Neni dengan suara yang masih terdengar emosi.

“Neni, aku hanya memeluk dia saja, seperti ini,” jawab Bella sambil memperagakan gayanya memeluk David.

“Apa?!” tanya Neni yang lagi-lagi memukul kepala Bella dengan serbet andalannya itu.

“Kau ini benar-benar gadis tidak bermoral, ya! Apa Nenek mengajarimu seperti itu?” bentak Neni menatap Bella dengan tatapan tajam. Bella sendiri tampak bingung dengan ucapan neneknya itu.

“Neni, apa sih maksud Neni? Aku kan hanya ingin memberi dia pelajaran. Kenapa aku sampai dikatakan tidak bermoral?" ucap Bella.

“Pelajaran? Pelajaran apa? Pelajaran membuat anak?” sahut Nenek yang seketika membuat orang-orang tersenyum mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Nenek Bella.

“Astaga, Neni! Oh, Neni...! Jadi dari tadi Neni berpikir aku dan pria itu melakukan...?” tanya Bella tak melanjutkan perkataannya, namun mulutnya masih terbuka.

“Loh, memang ada yang salah dengan pikiran Nenekmu ini? Memang kamu pikir permainan apa yang bisa dilakukan laki-laki dan wanita dewasa di jalan? Pakai peluk-peluk segala lagi,” jawab Neni bergidik ngeri karena membayangkannya pun ia sudah merasa jijik.

“Cih, pikiran Neni kotor sekali. Memang aku perempuan apaan?” sahut Bella.

“Jadi, kau benar-benar tidak melakukan itu??” sahut Neni sedikit senang.

“Cih, yang benar saja, Neni. Aku saja baru tadi bertemu dengannya. Mana mungkin aku melakukan hal serendah itu dengan laki-laki yang baru saja kukenal. Meskipun, kuakui dia sangat tampan, mungkin lain waktu aku akan benar-benar melakukan itu dengannya,” ucap Bella asal membuatnya langsung mendapat toyoran di kepalanya oleh sang Nenek.

“Dasar gadis gila! Dengar ya, selama Nenekmu ini masih hidup, jangan pernah sekali pun kau berani melakukan hal serendah itu,” sahut Neni.

“Berarti kalau Neni sudah tiada.., boleh?" jawab Bella asal hingga membuatnya lagi-lagi mendapat toyoran di kepalanya oleh sang Nenek.

“Kau benar-benar mendoakan Nenekmu ini cepat mati, ya!” sahut Neni kesal.

“Bercanda Neni. Mana mungkin aku mengharapkan kepergian dari orang yang benar-benar sangat aku cintai di dunia ini," ucap Bella sambil memeluk erat tubuh neneknya.

“Lalu katakan pada Nenek tadi apa maksudmu kalau kau sedang bermain dengan laki-laki itu, pakai peluk-peluk segala lagi?” tanya Neni yang sebenarnya masih bingung dengan apa yang terjadi pada cucunya itu.

Lalu Bella pun menceritakan semua kejadian yang ia alami bersama laki-laki yang baru dijumpainya itu.

“Jadi Neni, tadi waktu aku mau ke pasar. Aku melewati jalan yang penuh dengan kubangan bekas air hujan semalam dan tiba-tiba saja sebuah mobil sedan mewah melintas ke arahku. Cepatnya laju mobil itu membuat air yang ada di kubangan itu menyembur ke arahku hingga membuat wajah dan seluruh pakaianku basah dan kotor karenanya.” ucap Bella.

“Lalu kenapa kau malah memeluknya?” tanya Neni bingung.

“Dengarkan dulu ceritaku sampai selesai, Neni,” sahut Bella.

“Lalu aku ambil batu dan melempar batu itu ke arah kaca spion mobilnya dan ‘prang’, lemparan ku tepat dan berhasil mengenai kaca spion mobilnya itu," ucap Bella kemudian.

“Lalu?” tanya Neni menatap Bella dengan antusias. Begitu pula dengan orang-orang yang sekarang sedang menikmati bakso di kedainya itu. Mereka juga tampak terlihat sama antusiasnya dengan sang Nenek.

“Lalu dia marah dan menghampiriku. Tapi, aku enggak kalah akal, Neni. Sebelum dia memarahiku habis-habisan, aku peluk saja dia dengan erat. Lalu, aku benamkan wajahku di dada bidang miliknya dan kubersihkan kotoran yang menempel di wajahku ini dengan kemeja bersih yang ia kenakan. Hal itu aku lakukan supaya dia tidak tahan dan segera pergi menjauh dariku, hahaha,” ucap Bella diiringi tawa membayangkan kejadian tadi.

Tawa renyah Bella menular pada orang-orang di sana yang sedari tadi ikut menyimak percakapan cucu dan Nenek itu.

“Sudah, sudah, jangan tertawa mulu! Bisa-bisa kamu mati karena kebanyakan tertawa,” ucap Neni.

"Aduh, Neni, tega sekali mendoakan cucunya cepat mati seperti itu," sahut Bella.

“Sudah, sekarang, cepat sana mandi!” seru Neni sambil mendorong badan cucunya itu agar segera beranjak melangkah ke kamar mandi.

"Iya, Neniku cantik," jawab Bella.

Bella tak lagi menggubris perkataan neneknya. Ia membiarkan sang Nenek mendorongnya menuju kamar mandi. Setelah sampai, ia langsung masuk ke kamar mandi itu dan segera membersihkan dirinya yang tampak terlihat sangat kotor.

***

Terima kasih yang masih setia membaca ceritaku.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan like dan votenya masukkan juga ke favoritmu..😍😍😍😍🙏🙏

Terpopuler

Comments

abu😻acii

abu😻acii

keren thor cerita mu. ada local nya ingat imle poko nya😄

2023-05-08

0

Ta..h

Ta..h

nenek cucu sama2 kocakk y

2023-01-29

1

Marsel

Marsel

main dijalan 🙂

2021-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Arabella Anandita
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Laki-laki Sempurna
4 Bab 4 Cerita Bella
5 Bab 5 Kedatangan Nyonya Besar
6 Bab 6 Sahabat Baru Bella
7 Bab 7 Calon Adik Ipar
8 Bab 8 Kekesalan David
9 Bab 9 Pembalap Sejati
10 Bab 10 Bertemu Lagi
11 Bab 11 Mengaku Tunangan
12 Bab 12 Ternyata Kamu
13 Bab 13 Gadis Bodoh
14 Bab 14 Telepon
15 Bab 15 Bakso
16 Bab 16 Hilang
17 Bab 17 Si Ganteng
18 Bab 18 Sang Pemenang
19 Bab 19 Ganti Rugi
20 Bab 20 Liontin
21 Visualisasi Pemain
22 Bab 21 Identitas Dilla
23 Bab 22 Rencana David
24 Bab 23 Rencana Bella bagian 1
25 Bab 24 Rencana Bella bagian 2
26 Bab 25 Tunangan CEO
27 Bab 26 Pengakuan Bella
28 Bab 27 Yang Pertama Bag. 1
29 Bab 28 Yang Pertama Bag. 2
30 Bab 29 Kemarahan Nyonya
31 Bab 30 Reaksi Keluarga
32 Bab 31 Permintaan Nenek
33 Bab 32 Ketahuan Neni
34 Bab 33 Nasihat Neni
35 Bab 34 Wartawan
36 Bab 35 Kunjungan David
37 Bab 36 Gadis Berpakaian Hitam
38 Bab 37 Tunangan Pura-pura
39 Bab 38 Keramas
40 Bab 39 Rumah David
41 Bab 40 Cantik
42 Bab 41 Perhatian
43 Bab 42 Perempuan Matre
44 Bab 43 Kesepakatan
45 Bab 44 Anjing dan Kucing
46 Bab 45 Calon Menantu
47 Bab 46 Tantangan Clarissa
48 Bab 47 Kemalangan Lim
49 Bab 48 Kecelakaan
50 Bab 49 Surat Kontrak
51 Bab 50 Dokter Dingin
52 Bab 51 Lusia
53 Bab 52 Bukan Anak Baik
54 Bab 53 Tantangan
55 Bab 54 Hadiah
56 Bab 55 Nasi Goreng Cinta
57 Bab 56 Dilarang Jatuh Cinta
58 Visualisasi Pemain Bag. 2
59 Bab 57 Gak Ada Yang Gratis
60 Bab 58 Menguping
61 Bab 59 Pangeran Kegelapan
62 Bab 60 Kepala Keamanan
63 Bab 61 Bocah-bocah Rempong
64 Bab 62 Bumbu
65 Bab 63 Pasar Malam
66 Bab 64 Rumah Hantu
67 Bab 65 Kesempatan
68 Bab 66 Siasat
69 Bab 67 Pos Ronda
70 Bab 68 Liontin Yang Jatuh
71 Bab 69 Kandang Macan
72 Bab 70 Mimpi
73 Bab 71 Apa yang Kau Lakukan?
74 Bab 72 Tak Pantas
75 Bab 73 Kemarahan Azril
76 Bab 74 Terima Kasih
77 Bab 75 Bella Dilawan
78 Bab 76 Karma
79 Bab 77 Gadis Kecil
80 Bab 78 Frustasi
81 Bab 79 Pernikahan Kontrak
82 Bab 80 Jebakan
83 Bab 81 Hilang
84 Bab 82 Wonder Woman
85 Bab 83 Kelemahan Sang CEO
86 Bab 84 Tertipu
87 Bab 85 Aroma Cinta
88 Bab 86 Luka
89 Bab 87 Foto
90 Bab 88 Pembalasan
91 Bab 89 Kejahilan David
92 Bab 90 Kekhawatiran
93 Bab 91 Persyaratan David
94 Bab 92 Bertemu Neni
95 Bab 93 Syarat Neni
96 Bab 94 Teman Kecil
97 Bab 95 Cincin
98 Bab 96 Salah Kamar
99 Bab 97 Lelucon Dilla
100 Bab 98 Tiga Keinginan
101 Bab 99 Jurus Tersembunyi
102 Bab 100 Ketahuan Neni
103 Bab 101 Kebahagiaan
104 Bab 102 Istri David
105 Bab 103 Sadar
106 Eps. 104 Kasian
107 Bab 105 Rencana Nenek
108 Pengumuman
109 Bab 106 Kepergian Az
110 Bab 107 Keraguan Nenek
111 Bab 108 Mengintip
112 Bab 109 Hasil Tes DNA
113 Bab 110 Belaian Lembut
114 Bab 111 Es Balok Tetap Es Balok
115 Bab 112 Sirkuit Labora
116 Bab 113 Pemenang Sesungguhnya
117 Bab 114 Keberhasilan David
118 Bab 115 Calon Mertua
119 Bab 116 Tiga Bidadari
120 Bab 117 Aksi Clarissa
121 Bab 118 Pertolongan Steven
122 Bab 119 Terungkap
123 Bab 120 Penantian Diana
124 Bab 121 Resepsi Pernikahan
125 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 1
126 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 2
127 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 3
128 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 4
129 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 5
130 Ekstra Part Bagian 6 Az dan Dara
131 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 7
132 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 8
133 Ekstra Part Azril dan Dara Bagian 9
134 Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 1
135 Ekstra Part Kehamilan Bella bagian 2
136 Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 3
137 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 4
138 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 5
139 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 6
140 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 7
141 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 8
142 Ekstra Part Jelang Kelahiran
143 Ekstra Part Kelahiran Bagian 1
144 Ekstra Part Kelahiran Bagian 2
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 Arabella Anandita
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Laki-laki Sempurna
4
Bab 4 Cerita Bella
5
Bab 5 Kedatangan Nyonya Besar
6
Bab 6 Sahabat Baru Bella
7
Bab 7 Calon Adik Ipar
8
Bab 8 Kekesalan David
9
Bab 9 Pembalap Sejati
10
Bab 10 Bertemu Lagi
11
Bab 11 Mengaku Tunangan
12
Bab 12 Ternyata Kamu
13
Bab 13 Gadis Bodoh
14
Bab 14 Telepon
15
Bab 15 Bakso
16
Bab 16 Hilang
17
Bab 17 Si Ganteng
18
Bab 18 Sang Pemenang
19
Bab 19 Ganti Rugi
20
Bab 20 Liontin
21
Visualisasi Pemain
22
Bab 21 Identitas Dilla
23
Bab 22 Rencana David
24
Bab 23 Rencana Bella bagian 1
25
Bab 24 Rencana Bella bagian 2
26
Bab 25 Tunangan CEO
27
Bab 26 Pengakuan Bella
28
Bab 27 Yang Pertama Bag. 1
29
Bab 28 Yang Pertama Bag. 2
30
Bab 29 Kemarahan Nyonya
31
Bab 30 Reaksi Keluarga
32
Bab 31 Permintaan Nenek
33
Bab 32 Ketahuan Neni
34
Bab 33 Nasihat Neni
35
Bab 34 Wartawan
36
Bab 35 Kunjungan David
37
Bab 36 Gadis Berpakaian Hitam
38
Bab 37 Tunangan Pura-pura
39
Bab 38 Keramas
40
Bab 39 Rumah David
41
Bab 40 Cantik
42
Bab 41 Perhatian
43
Bab 42 Perempuan Matre
44
Bab 43 Kesepakatan
45
Bab 44 Anjing dan Kucing
46
Bab 45 Calon Menantu
47
Bab 46 Tantangan Clarissa
48
Bab 47 Kemalangan Lim
49
Bab 48 Kecelakaan
50
Bab 49 Surat Kontrak
51
Bab 50 Dokter Dingin
52
Bab 51 Lusia
53
Bab 52 Bukan Anak Baik
54
Bab 53 Tantangan
55
Bab 54 Hadiah
56
Bab 55 Nasi Goreng Cinta
57
Bab 56 Dilarang Jatuh Cinta
58
Visualisasi Pemain Bag. 2
59
Bab 57 Gak Ada Yang Gratis
60
Bab 58 Menguping
61
Bab 59 Pangeran Kegelapan
62
Bab 60 Kepala Keamanan
63
Bab 61 Bocah-bocah Rempong
64
Bab 62 Bumbu
65
Bab 63 Pasar Malam
66
Bab 64 Rumah Hantu
67
Bab 65 Kesempatan
68
Bab 66 Siasat
69
Bab 67 Pos Ronda
70
Bab 68 Liontin Yang Jatuh
71
Bab 69 Kandang Macan
72
Bab 70 Mimpi
73
Bab 71 Apa yang Kau Lakukan?
74
Bab 72 Tak Pantas
75
Bab 73 Kemarahan Azril
76
Bab 74 Terima Kasih
77
Bab 75 Bella Dilawan
78
Bab 76 Karma
79
Bab 77 Gadis Kecil
80
Bab 78 Frustasi
81
Bab 79 Pernikahan Kontrak
82
Bab 80 Jebakan
83
Bab 81 Hilang
84
Bab 82 Wonder Woman
85
Bab 83 Kelemahan Sang CEO
86
Bab 84 Tertipu
87
Bab 85 Aroma Cinta
88
Bab 86 Luka
89
Bab 87 Foto
90
Bab 88 Pembalasan
91
Bab 89 Kejahilan David
92
Bab 90 Kekhawatiran
93
Bab 91 Persyaratan David
94
Bab 92 Bertemu Neni
95
Bab 93 Syarat Neni
96
Bab 94 Teman Kecil
97
Bab 95 Cincin
98
Bab 96 Salah Kamar
99
Bab 97 Lelucon Dilla
100
Bab 98 Tiga Keinginan
101
Bab 99 Jurus Tersembunyi
102
Bab 100 Ketahuan Neni
103
Bab 101 Kebahagiaan
104
Bab 102 Istri David
105
Bab 103 Sadar
106
Eps. 104 Kasian
107
Bab 105 Rencana Nenek
108
Pengumuman
109
Bab 106 Kepergian Az
110
Bab 107 Keraguan Nenek
111
Bab 108 Mengintip
112
Bab 109 Hasil Tes DNA
113
Bab 110 Belaian Lembut
114
Bab 111 Es Balok Tetap Es Balok
115
Bab 112 Sirkuit Labora
116
Bab 113 Pemenang Sesungguhnya
117
Bab 114 Keberhasilan David
118
Bab 115 Calon Mertua
119
Bab 116 Tiga Bidadari
120
Bab 117 Aksi Clarissa
121
Bab 118 Pertolongan Steven
122
Bab 119 Terungkap
123
Bab 120 Penantian Diana
124
Bab 121 Resepsi Pernikahan
125
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 1
126
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 2
127
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 3
128
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 4
129
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 5
130
Ekstra Part Bagian 6 Az dan Dara
131
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 7
132
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 8
133
Ekstra Part Azril dan Dara Bagian 9
134
Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 1
135
Ekstra Part Kehamilan Bella bagian 2
136
Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 3
137
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 4
138
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 5
139
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 6
140
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 7
141
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 8
142
Ekstra Part Jelang Kelahiran
143
Ekstra Part Kelahiran Bagian 1
144
Ekstra Part Kelahiran Bagian 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!