Mengaku Tunangan CEO

Mengaku Tunangan CEO

Bab 1 Arabella Anandita

Saat ini matahari mulai mencapai puncak keperkasaannya. Sinarnya menembus jendela-jendela rumah dengan panas yang begitu menusuk kulit.

Menebarkan keengganan pada setiap insan untuk sekedar melangkahkan kaki mereka keluar rumah. Mengusik kenyamanan pada mereka yang masih terbalut dalam selimut untuk segera bangun dan beranjak dari singgasana peraduan malam.

Hanya saja pemandangan seperti itu tidak tampak di dalam kamar gadis ini. Gadis dengan rambut hitam sedikit bergelombang, kulit putih yang mulus, dan bibir tipis merah merona seperti buah ceri tampak masih terbuai dalam mimpi di atas ranjangnya.

"Arabella!!!" Suara wanita tua yang begitu menggelegar terdengar dari luar kamar gadis tersebut. Teriakan yang sepertinya selalu berhasil membuat gadis itu terbangun dari tidurnya yang panjang.

"Hoam, Pagi Neni," sapa gadis itu saat ia keluar dari kamarnya dan menemui sosok wanita tua yang tadi berteriak kepadanya.

Dengan wajah cemberut wanita tua itu tampak sibuk membereskan mangkuk-mangkuk kotor bekas makan orang-orang yang berkunjung ke kedai tersebut.

"Kau bilang pagi, Bella? Aih, dasar gadis dungu! Kau tidak melihat apa kalau sekarang itu sudah jam 1 siang!" bentak Neni menunjuk ke arah jam dinding yang terpasang di ruangan itu.

"Hoam, jam 1 ya, Neni? Kalau begitu hebat, ternyata hari ini aku bisa bangun lebih pagi dari biasanya," ucap Bella bangga dan langsung mendapatkan pukulan serbet dari wanita yang dipanggilnya Neni itu ke kepalanya.

"Hebat, kau bilang?! Apa kau itu memang dungu atau telinga Nenekmu ini yang sudah rusak? Anak gadis bangun jam 1 siang kau bilang hebat, lantas nanti kalau kau sudah menikah, bagaimana nasib suamimu nanti? Bisa-bisa dia tidak pernah kau berikan sarapan," bentak Neni.

"Neni, Neni, Neni.. kenapa Neni selalu bicara menikah, menikah, dan menikah? Aku ini belum terpikir masalah itu Neni sayang! Lagi pula Neni, kalau aku menikah, aku ingin menikah dengan pria paling kaya di negara ini. Jadi aku tak perlu repot-repot bikin sarapan, cukup pembantuku sajalah yang membuatkan sarapan untuk suamiku dan aku bisa tidur terus sepanjang pagi," sahut Bella sambil membayangkan semua impiannya itu akan jadi kenyataan.

"Hai, gadis dungu! Jangan terlalu banyak berkhayal! Kalau ada yang mendengar ucapanmu barusan bisa-bisa nanti kau akan dimasukkan ke rumah 'sakit jiwa," ucap Neni.

"Neni, hati-hati kalau Neni bicara! Setiap ucapan itu adalah doa. Memang Neni mau gara-gara ucapan Neni, cucu Neni ini jadi benar-benar dianggap gila dan masuk rumah sakit jiwa." sahut Bella.

"Ups, baiklah-baiklah, Neni tidak akan bicara seperti itu lagi. Tapi, tolong pikirkan masalah pernikahan yang tadi Neni katakan karena usiamu ini sudah tidak muda lagi, sudah 25 tahun dan sudah sangat pantas kalau kau menikah. Lihat, teman-temanmu saja ada yang punya anak empat. Atau perlu Neni jodohkan?" tawar Neni.

"Ow, tidak Neni, ini bukan zaman Siti Nurbaya. Aku bisa mencari jodohku sendiri," tolak Bella.

"Mencari di mana? Di arena balapan liar? Apa kau tidak takut polisi akan menangkapmu? Atau kau mati di tempat itu?" ujar Neni kesal mengingat hobi cucunya itu.

"Ya ampun, Neni! Kenapa hari ini Neni terus menerus menyumpahiku sih?" keluh Bella.

"Sayang, Neni tidak suka kalau kau tiap malam ikut balapan liar. Apa kau tidak sayang dengan nyawamu sendiri, hah? Atau kau ingin membuat Nenimu ini cepat mati karena terlalu khawatir denganmu," ucap Neni.

"Cukup, Neni! Aku tak mau membahas masalah mati atau pun menikah. Sekarang aku mau pergi dulu," rengek Bella yang kemudian beranjak pergi meninggalkan Neni.

"Hei, kau mau ke mana?" teriak Neni.

"Aku mau keluar. Aku mau mencari calon suamiku Neni," jawab Bella sambil mengedipkan salah satu matanya.

"Mana ada laki-laki yang mau dengan gadis yang belum mandi sepertimu itu?" tanya Neni.

"Neni, walaupun belum mandi, aku masih terlihat cantik, kok," jawab Bella dengan penuh percaya diri.

"Oh ya? Kau begitu percaya diri sekali rupanya! Neni jadi ingin lihat, lelaki mana yang bisa tertarik dengan perempuan jorok dan belum mandi sepertimu itu," tantang Neni.

"Ada, Neni. Namanya.. David Erlangga," jawab Bella asal.

"David Erlangga? Siapa dia? Apa dia anaknya tukang sate di kedai sebelah?" tanya Neni bingung.

"Aih, Neni, kudet sekali.., dia itu seorang pengusaha tampan dan kaya, cucu laki-laki satu-satunya dari almarhum Tomi Erlangga pemilik Erlangga Grup," jawab Bella penuh penekanan.

"Erlangga Grup? Apakah itu perusahaan besar ya?" tanya Neni.

"Ya ampun, Neni sayang! Makanya jangan cuma sibuk bikin bakso saja. Sekali-kali dengarkan berita-berita di tv, Neni! Dengar ya, Erlangga Grup itu adalah grup perusahaan paling besar dan paling berpengaruh di Negara S ini dengan EG Company sebagai pusatnya," sahut Bella.

"Oh ya, betulkah? Lalu bagaimana ceritanya dirimu bisa dekat dengan cucu dari pemilik perusahaan yang paling kaya dan berpengaruh di negeri ini?" tanya Neni penasaran.

"Neni serius ingin tau?" tanya Bella dengan memasang wajah seriusnya. Lalu, ia mendekatkan wajahnya ke arah Neninya.

"Serius," jawab Neni dengan mimik yang terlihat lebih serius dari Bella.

"Dia bisa mengenalku... " menggantung ucapannya

"Dalam mimpi, Neni," ucap Bella lirih dan itu langsung mendapat toyoran kepala dari sang Neni.

****

Arabella pov

Iya, seperti itulah keseharian yang aku lewati bersama Nenekku. Nenek yang akrab ku panggil Neni. Neni adalah satu-satunya keluargaku dan orang yang paling aku sayangi sejak kedua orang tuaku meninggal dalam kecelakaan.

Aku, Arabella Anandita, akrab dipanggil Bella. Usiaku seperti yang tadi dikatakan Neni, baru menginjak 25 tahun (Masih muda kan?) Aku adalah cucu pemilik kedai bakso kecil di pasar yang berada dekat terminal. Hobiku mengikuti balapan liar tiap malam. Itu aku lakukan demi kesenangan sekaligus untuk membantu Neni membayar hutang-hutang dari rentenir yang telah menjeratnya.

Neni mulai berhutang pada rentenir saat ia ingin membangun kedai bakso milik kami. Hutang Neni sih sebenarnya tidak seberapa, tapi yang namanya rentenir, hutang kecil pun dibuat berkali-kali lipat.

Sebenarnya aku ingin sekali mengumpulkan massa untuk sama-sama mengeroyok rentenir itu. Aku benar-benar sudah muak dengan tingkah mereka. Namun, Neni sering sekali melarangnya.

Neni terlalu takut kalau-kalau rentenir itu akan membalas dendam dan mengerahkan seluruh anak buahnya untuk membuat hidupku merasa tidak nyaman. Padahal, aku sama sekali tidak takut dengan hal itu, aku hanya tidak ingin Neni merasa khawatir dan banyak kepikiran tentang diriku kalau aku sampai mencari masalah dengan mereka. Sudah cukup pikirannya di isi dengan kata menikah, menikah, dan menikah. Hanya itu yang setiap kali, ia minta dariku.

Andai saja menikah itu sesuatu yang mudah, sudah barang tentu untuk membuat Neni bahagia aku akan mengabulkannya. Tapi, masalahnya siapa calon yang layak untuk jadi calon suamiku? Apakah Si Otong anak tukang Siomay, tampan sih tapi narsisnya melebihi Oppa Korea. Si Lanang anak tukang batagor, pelitnya enggak ketulungan. Si Jojon anak tukang gorengan yang playboy dan sedikit mesum atau si Jordan pengamen jalanan yang cengengnya minta ampun. Ah, semua itu tidak sesuai dengan yang aku harapkan.

Aku masih mencari pria yang benar-benar aku cintai. Pria yang mampu membuat jantung ini berdetak tak karuan setiap kali aku melihatnya. Syukur-syukur banyak bonus yang bisa aku dapatkan darinya seperti kaya, tampan, dermawan, berkuasa, penyayang, dan semua nilai plus-plus lainnya.

Sayangnya, aku tidak yakin ada stok pria seperti itu di dunia ini. Apalagi untuk diriku yang miskin, tidak punya orang tua, dan hanya memiliki pendidikan yang pas-pasan. Meski ku tahu aku memiliki wajah yang cantik. Kata teman-temanku mirip Dilraba Dilmurat (hehe). Akan tetapi, aku rasa hanya dengan bermodal kecantikan tetap saja semua itu hanya sebuah mimpi. Mimpi tak akan mungkin jadi kenyataan. Mimpi yang akan sangat sulit untuk ku raih layaknya meraih bintang-bintang di angkasa.

Untuk saat ini, aku hanya bisa mengkhayal dan mengaku-ngaku sebagai tunangan dari David Erlangga. Sang CEO tampan yang menurut rumor emak-emak pasar memiliki ketampanan dan kekuasaan yang luar biasa.

****

Bersambung

Terima kasih telah membaca ke karyaku ini, ya..

Tinggalkan jejak kamu di novelku ya.. baik itu rate 5, like, vote dan komennya..😍😍😍

Baca juga karyaku yang lain:

"Mungkinkah Kembali" sudah tamat loh...

Terpopuler

Comments

Tia H.

Tia H.

baru nemu thor ini udah lama ya ikut baca y.

2023-01-29

1

Wardah Juri

Wardah Juri

kaya menarik ceritanya

2022-08-17

1

Inru

Inru

Thor, favorit dan rate 5 yuk di karya aku. Favorit dan rate 5 akan mendarat di karya kamu. Thanks 🤗

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Arabella Anandita
2 Bab 2 Pertemuan
3 Bab 3 Laki-laki Sempurna
4 Bab 4 Cerita Bella
5 Bab 5 Kedatangan Nyonya Besar
6 Bab 6 Sahabat Baru Bella
7 Bab 7 Calon Adik Ipar
8 Bab 8 Kekesalan David
9 Bab 9 Pembalap Sejati
10 Bab 10 Bertemu Lagi
11 Bab 11 Mengaku Tunangan
12 Bab 12 Ternyata Kamu
13 Bab 13 Gadis Bodoh
14 Bab 14 Telepon
15 Bab 15 Bakso
16 Bab 16 Hilang
17 Bab 17 Si Ganteng
18 Bab 18 Sang Pemenang
19 Bab 19 Ganti Rugi
20 Bab 20 Liontin
21 Visualisasi Pemain
22 Bab 21 Identitas Dilla
23 Bab 22 Rencana David
24 Bab 23 Rencana Bella bagian 1
25 Bab 24 Rencana Bella bagian 2
26 Bab 25 Tunangan CEO
27 Bab 26 Pengakuan Bella
28 Bab 27 Yang Pertama Bag. 1
29 Bab 28 Yang Pertama Bag. 2
30 Bab 29 Kemarahan Nyonya
31 Bab 30 Reaksi Keluarga
32 Bab 31 Permintaan Nenek
33 Bab 32 Ketahuan Neni
34 Bab 33 Nasihat Neni
35 Bab 34 Wartawan
36 Bab 35 Kunjungan David
37 Bab 36 Gadis Berpakaian Hitam
38 Bab 37 Tunangan Pura-pura
39 Bab 38 Keramas
40 Bab 39 Rumah David
41 Bab 40 Cantik
42 Bab 41 Perhatian
43 Bab 42 Perempuan Matre
44 Bab 43 Kesepakatan
45 Bab 44 Anjing dan Kucing
46 Bab 45 Calon Menantu
47 Bab 46 Tantangan Clarissa
48 Bab 47 Kemalangan Lim
49 Bab 48 Kecelakaan
50 Bab 49 Surat Kontrak
51 Bab 50 Dokter Dingin
52 Bab 51 Lusia
53 Bab 52 Bukan Anak Baik
54 Bab 53 Tantangan
55 Bab 54 Hadiah
56 Bab 55 Nasi Goreng Cinta
57 Bab 56 Dilarang Jatuh Cinta
58 Visualisasi Pemain Bag. 2
59 Bab 57 Gak Ada Yang Gratis
60 Bab 58 Menguping
61 Bab 59 Pangeran Kegelapan
62 Bab 60 Kepala Keamanan
63 Bab 61 Bocah-bocah Rempong
64 Bab 62 Bumbu
65 Bab 63 Pasar Malam
66 Bab 64 Rumah Hantu
67 Bab 65 Kesempatan
68 Bab 66 Siasat
69 Bab 67 Pos Ronda
70 Bab 68 Liontin Yang Jatuh
71 Bab 69 Kandang Macan
72 Bab 70 Mimpi
73 Bab 71 Apa yang Kau Lakukan?
74 Bab 72 Tak Pantas
75 Bab 73 Kemarahan Azril
76 Bab 74 Terima Kasih
77 Bab 75 Bella Dilawan
78 Bab 76 Karma
79 Bab 77 Gadis Kecil
80 Bab 78 Frustasi
81 Bab 79 Pernikahan Kontrak
82 Bab 80 Jebakan
83 Bab 81 Hilang
84 Bab 82 Wonder Woman
85 Bab 83 Kelemahan Sang CEO
86 Bab 84 Tertipu
87 Bab 85 Aroma Cinta
88 Bab 86 Luka
89 Bab 87 Foto
90 Bab 88 Pembalasan
91 Bab 89 Kejahilan David
92 Bab 90 Kekhawatiran
93 Bab 91 Persyaratan David
94 Bab 92 Bertemu Neni
95 Bab 93 Syarat Neni
96 Bab 94 Teman Kecil
97 Bab 95 Cincin
98 Bab 96 Salah Kamar
99 Bab 97 Lelucon Dilla
100 Bab 98 Tiga Keinginan
101 Bab 99 Jurus Tersembunyi
102 Bab 100 Ketahuan Neni
103 Bab 101 Kebahagiaan
104 Bab 102 Istri David
105 Bab 103 Sadar
106 Eps. 104 Kasian
107 Bab 105 Rencana Nenek
108 Pengumuman
109 Bab 106 Kepergian Az
110 Bab 107 Keraguan Nenek
111 Bab 108 Mengintip
112 Bab 109 Hasil Tes DNA
113 Bab 110 Belaian Lembut
114 Bab 111 Es Balok Tetap Es Balok
115 Bab 112 Sirkuit Labora
116 Bab 113 Pemenang Sesungguhnya
117 Bab 114 Keberhasilan David
118 Bab 115 Calon Mertua
119 Bab 116 Tiga Bidadari
120 Bab 117 Aksi Clarissa
121 Bab 118 Pertolongan Steven
122 Bab 119 Terungkap
123 Bab 120 Penantian Diana
124 Bab 121 Resepsi Pernikahan
125 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 1
126 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 2
127 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 3
128 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 4
129 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 5
130 Ekstra Part Bagian 6 Az dan Dara
131 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 7
132 Ekstra Part Az dan Dara Bagian 8
133 Ekstra Part Azril dan Dara Bagian 9
134 Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 1
135 Ekstra Part Kehamilan Bella bagian 2
136 Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 3
137 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 4
138 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 5
139 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 6
140 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 7
141 Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 8
142 Ekstra Part Jelang Kelahiran
143 Ekstra Part Kelahiran Bagian 1
144 Ekstra Part Kelahiran Bagian 2
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 Arabella Anandita
2
Bab 2 Pertemuan
3
Bab 3 Laki-laki Sempurna
4
Bab 4 Cerita Bella
5
Bab 5 Kedatangan Nyonya Besar
6
Bab 6 Sahabat Baru Bella
7
Bab 7 Calon Adik Ipar
8
Bab 8 Kekesalan David
9
Bab 9 Pembalap Sejati
10
Bab 10 Bertemu Lagi
11
Bab 11 Mengaku Tunangan
12
Bab 12 Ternyata Kamu
13
Bab 13 Gadis Bodoh
14
Bab 14 Telepon
15
Bab 15 Bakso
16
Bab 16 Hilang
17
Bab 17 Si Ganteng
18
Bab 18 Sang Pemenang
19
Bab 19 Ganti Rugi
20
Bab 20 Liontin
21
Visualisasi Pemain
22
Bab 21 Identitas Dilla
23
Bab 22 Rencana David
24
Bab 23 Rencana Bella bagian 1
25
Bab 24 Rencana Bella bagian 2
26
Bab 25 Tunangan CEO
27
Bab 26 Pengakuan Bella
28
Bab 27 Yang Pertama Bag. 1
29
Bab 28 Yang Pertama Bag. 2
30
Bab 29 Kemarahan Nyonya
31
Bab 30 Reaksi Keluarga
32
Bab 31 Permintaan Nenek
33
Bab 32 Ketahuan Neni
34
Bab 33 Nasihat Neni
35
Bab 34 Wartawan
36
Bab 35 Kunjungan David
37
Bab 36 Gadis Berpakaian Hitam
38
Bab 37 Tunangan Pura-pura
39
Bab 38 Keramas
40
Bab 39 Rumah David
41
Bab 40 Cantik
42
Bab 41 Perhatian
43
Bab 42 Perempuan Matre
44
Bab 43 Kesepakatan
45
Bab 44 Anjing dan Kucing
46
Bab 45 Calon Menantu
47
Bab 46 Tantangan Clarissa
48
Bab 47 Kemalangan Lim
49
Bab 48 Kecelakaan
50
Bab 49 Surat Kontrak
51
Bab 50 Dokter Dingin
52
Bab 51 Lusia
53
Bab 52 Bukan Anak Baik
54
Bab 53 Tantangan
55
Bab 54 Hadiah
56
Bab 55 Nasi Goreng Cinta
57
Bab 56 Dilarang Jatuh Cinta
58
Visualisasi Pemain Bag. 2
59
Bab 57 Gak Ada Yang Gratis
60
Bab 58 Menguping
61
Bab 59 Pangeran Kegelapan
62
Bab 60 Kepala Keamanan
63
Bab 61 Bocah-bocah Rempong
64
Bab 62 Bumbu
65
Bab 63 Pasar Malam
66
Bab 64 Rumah Hantu
67
Bab 65 Kesempatan
68
Bab 66 Siasat
69
Bab 67 Pos Ronda
70
Bab 68 Liontin Yang Jatuh
71
Bab 69 Kandang Macan
72
Bab 70 Mimpi
73
Bab 71 Apa yang Kau Lakukan?
74
Bab 72 Tak Pantas
75
Bab 73 Kemarahan Azril
76
Bab 74 Terima Kasih
77
Bab 75 Bella Dilawan
78
Bab 76 Karma
79
Bab 77 Gadis Kecil
80
Bab 78 Frustasi
81
Bab 79 Pernikahan Kontrak
82
Bab 80 Jebakan
83
Bab 81 Hilang
84
Bab 82 Wonder Woman
85
Bab 83 Kelemahan Sang CEO
86
Bab 84 Tertipu
87
Bab 85 Aroma Cinta
88
Bab 86 Luka
89
Bab 87 Foto
90
Bab 88 Pembalasan
91
Bab 89 Kejahilan David
92
Bab 90 Kekhawatiran
93
Bab 91 Persyaratan David
94
Bab 92 Bertemu Neni
95
Bab 93 Syarat Neni
96
Bab 94 Teman Kecil
97
Bab 95 Cincin
98
Bab 96 Salah Kamar
99
Bab 97 Lelucon Dilla
100
Bab 98 Tiga Keinginan
101
Bab 99 Jurus Tersembunyi
102
Bab 100 Ketahuan Neni
103
Bab 101 Kebahagiaan
104
Bab 102 Istri David
105
Bab 103 Sadar
106
Eps. 104 Kasian
107
Bab 105 Rencana Nenek
108
Pengumuman
109
Bab 106 Kepergian Az
110
Bab 107 Keraguan Nenek
111
Bab 108 Mengintip
112
Bab 109 Hasil Tes DNA
113
Bab 110 Belaian Lembut
114
Bab 111 Es Balok Tetap Es Balok
115
Bab 112 Sirkuit Labora
116
Bab 113 Pemenang Sesungguhnya
117
Bab 114 Keberhasilan David
118
Bab 115 Calon Mertua
119
Bab 116 Tiga Bidadari
120
Bab 117 Aksi Clarissa
121
Bab 118 Pertolongan Steven
122
Bab 119 Terungkap
123
Bab 120 Penantian Diana
124
Bab 121 Resepsi Pernikahan
125
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 1
126
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 2
127
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 3
128
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 4
129
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 5
130
Ekstra Part Bagian 6 Az dan Dara
131
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 7
132
Ekstra Part Az dan Dara Bagian 8
133
Ekstra Part Azril dan Dara Bagian 9
134
Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 1
135
Ekstra Part Kehamilan Bella bagian 2
136
Ektra Part Kehamilan Bella Bagian 3
137
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 4
138
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 5
139
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 6
140
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 7
141
Ekstra Part Kehamilan Bella Bagian 8
142
Ekstra Part Jelang Kelahiran
143
Ekstra Part Kelahiran Bagian 1
144
Ekstra Part Kelahiran Bagian 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!