GEEKY GIRL

GEEKY GIRL

Firasat

"Nesya, bagaimana hubungan kamu dan Vero?" tanya mama pada Nesya.

"Baik-baik saja Ma. Tak biasanya Mama merasa penasaran dengan hubunganku dan Vero?" ujar Nesya yang merasa penasaran

Karena selama ini, baik Mama ataupun Papanya tak pernah sedikitpun ikut campur. Bahkan hanya sekedar membahas pun tak pernah kedua orangtuanya lakukan.

Namun kali ini, entah karena apa sang Mama merasa ingin tahu dengan hubungannya bersama sang kekasih Tampak mereka tengah menikmati makan malam di ruang makan bersama

"Iya Ma, tumben Mama penasaran dengan hubungan Nesya" Papa ikut menimpali ucapan Nesya.

Karena menurutnya, istrinya memang sedikit aneh tak seperti biasanya yang tak pernah merasa penasaran atau ikut campur dalam urusan percintaan anak semata wayangnya itu.

Nesya Verina Nicolas putri satu-satunya dari Papa Ryan Nicolas dan Mame Fabia Nicolas. Menjadi anak tunggal dari keturunan Ryan Nicolas, membuat Nesya tak pernah merasa kekurangan materi sedikitpun.

Bahkan kasih sayang pun juga dirinya dapatkan dari kedua orangtuanya itu, yang begitu menyayanginya Dan senantiasa melimpahi nya dengan curahan kasih sayang.

Nicolas, merupakan marga keturunan dan nenek moyang Papa Nesya yang sangat populer di kalangan masyarakat. Terkenal menjadi keturunan yang memiliki harta dengan jumlah terlampau tinggi dan memiliki banyak aset di negaranya.

Hingga membuat keluarga Nicolas menjadi salah satu keturunan yang terkenal memiliki kekayaan fantastis.

Di samping orang-orang yang juga memiliki kekayaan dengan jumlah fantastis lainnya .

Termasuk jajarannya adalah keluarga Brown, yang sampai saat ini tetap bertahan pada posisinya menjadi yang paling tertinggi jumlah aset dan kekayaannya.

Nesya memiliki seorang kekasih bernama Vero Vagelo Marcho. Kekasih yang menjalin hubungan dengannya hampir dua tahun semenjak di bangku SMA.

Nesya dan Vero berbeda usia satu tahun. Saat mereka menjalin cinta, Nesya sedang duduk di bangku kelas XII SMA, sedangkan Vero telah masuk ke universitas.

Sementara saat ini, Nesya telah masuk ke kampus yang sama dengan kekasihnya, Vero. Sehingga membuat mereka semakin lengket dan sering menghabiskan waktu bersama.

"Enggak ... Mama cuma sedikit khawatir dengan hubungan kalian. Mama memiliki firasat tak enak." Ujar Mama berkata jujur, mengungkapkan isi dalam hatinya.

"Khawatir kenapa Ma? Tenang saja Ma, Vero selama ini selalu setia, baik, dan sayang sama Nesya" Tutur Nesya yang merasa sang Mama tak perlu mengkhawatirkan hubungan dirinya dan Vero.

Karena Nesya yakin, Vero adalah seorang kekasih yang baik dan begitu menyayanginya. Terbukti dengan selama ini Vero yang selalu menuruti semua keinginannya, dan tak pernah mengeluh sedikitpun.

Bahkan Vero selalu terlihat begitu baik dan menyayanginya, jadi mana mungkin Vero akan menyakitinya suatu hari. Nesya tak mempercayai hal itu.

"Semoga saja Vero memang menyayangi dengan tulus, Sayang. Mungkin ini hanya perasaan Mama saja" Tutur Mama yang mencoba ikut berpikir positif.

Mencoba berpikir apa yang Nesya katakan adalah fakta yang sebenarnya terjadi. Karena jika demikian, berarti firasatnya yang tak enak hanyalah perasaannya saja. Yang mungkin terlalu khawatir pada Nesya.

Setelah melakukan makan malam dengan tampak begitu nikmat, Papa dan Mama segera pergi ke ruang keluarga untuk menonton bersama. Kebiasaan mereka setiap selesai makan malam.

Karena mereka tak ingin langsung ke kamar, disebabkan akan membuat mereka ingin tidur dan terlelap. Dan mereka tak menginginkan hal itu, karena mereka tahu dampak buruk tidur setelah selesai makan.

Kedua orangtua Nesya bahkan semua keluarga besarnya adalah orang-orang yang sangat menjaga pola hidup yang sehat.

Demi menghindari berbagai macam penyakit dan gangguan gangguan terhadap metabolisme tubuh yang bisa saja suatu hari, akan menghambat kehidupan mereka berjalan dengan baik dan lancar.

Sedangkan Nesya sedang menerima panggilan dari kekasihnya, Vero.

"Hallo Honey" Sapanya pada sang kekasih.

"Hai Beb, bisa besok kita bertemu?" tanya Vero menanyakan pada kekasihnya.

Nesya tampak tersenyum, merasa tersipu malu, Karena sang kekasih mengajaknya bertemu. Nesya merasa yakin Vero akan mengajak dirinya untuk Dinner bersama dengan romantis

"Of course. Tentukan saja tempat dan waktunya Honey"

"Baiklah Baby, see you" Tutur Vero menutup panggilannya.

Nesya tersenyum sumringah setelah mendapat panggilan dari Vero. Apalagi teringat bahwa besok mereka akan bertemu, membuat hatinya semakin berbunga-bunga. Hatinya merasa sangat bahagia dan tentu saja merasa senang yang tak terkira.

Nesya menyusul kedua orangtuanya yang sedang menonton. Datang dengan wajah sumringah dan terlihat bahagia membuat Papa dan Mama bertanya-tanya yang terjadi pada anak semata wayangnya.

"Kenapa tersenyum tak jelas begitu, Sayang?" tanya Mama yang tak tahan untuk tak bertanya pada putri kesayangannya.

"Vero mengajak kami janjian Ma" Tutur Nesya dengan bahagia. Senyuman masih tampak terpatri di bibirnya.

Papa dan Mama mengangguk mengerti dengan perkataan putri mereka. Telah menjadi kebiasaan Nesya bertingkah bucin seperti itu. Mereka pun tak lagi heran, namun hanya dapat menggelengkan kepala merespon kelakuan anak semata wayangnya itu.

Mereka melanjutkan kegiatan menonton mereka, termasuk Nesya juga turut serta untuk menonton bersama kedua orangtuanya. Senyuman tak pernah luntur dari bibir Nesya kala kembali mengingat besok akan ada janji bersama sang kekasih

"Apa kau tetap tak ingin pindah ke luar negeri Sya?" tanya Papa

Semenjak Nesya masuk ke bangku SMA, Ryan Nicolas memang telah gencar menawarkan pada Nesya supaya mau melanjutkan kuliah ke luar negeri. Dirinya berkeyakinan, pendidikan di luar akan lebih mampu menopang pengetahuan dan kemampuan Nesya untuk menjadi pewarisnya kelak.

Namun putri satu-satunya itu menolak dengan tegas permintaannya. Selain tak merasa tak ingin jauh dari rumah, alasan yang mendominasi Nesya untuk saat ini adalah Vero. Nesya tak ingin meninggalkan kekasihnya itu, meski kedua orangtuanya meminta.

"Pa, bukankah Nesya sudah katakan tidak ingin sama sekali. Apalagi Nesya tak ingin meninggalkan Vero" Tutur Nesya merengek pada sang papa.

"Bukankah kalian juga masih jauh untuk berencana menikah? Sepertinya tak apa, jika Vero kau tinggalkan sejenak untuk melanjutkan pendidikan Sya." Ujar Papa menyangga perkataan Nesya.

"Pa, Ma, Nesya juga tak ingin jauh dari kalian. Please jangan paksa Nesya untuk kuliah di luar negeri." Ujar Nesya merengek kembali.

Papa dan Mama tak lagi dapat memaksa jika Nesya menolak seperti ini Mereka memaklumi Nesya sedang dilanda asmara yang membuncah bersama Vero. Namun mereka berharap semoga kelak Nesya pada akhirnya akan mau untuk berkuliah di luar negeri.

Setelah perbincangan mereka, Nesya dan Mama Papa kembali menikmati tontonan mereka. Meski mereka berbeda usia dan generasi, namun rupanya selera tontonan mereka tak begitu berbeda.

Nesya yang merasa matanya mulai mengantuk tak kuat lagi untuk membuka matanya dengan lebar.

"Ma, Pa, Nesya ke kamar dulu mau tidur." Tuturnya pada kedua orangtuanya.

"Tidur yang nyenyak Sayang." Ujar Mama merespon perkataan Nesya.

Next .......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!