Seputih Melati

Seputih Melati

Prolog

Namaku Sekar Melati Sukma. Aku biasa dipanggil Melati. Aku adalah seorang gadis yang terlahir berbeda dengan anak lain pada umumnya. Di awal kehidupanku, aku sempat kuning, karena kekurangan air susu ibu, dan diusiaku enam bulan, aku mengalami kejang cukup lama, hingga aku dinyatakan koma, dan aku harus tinggal di ruang NICU cukup lama.

Ketika aku balita, pertumbuhanku berbeda dengan teman seumuran ku. Aku selalu terlambat dalam hal perkembangan, sampai aku selalu mendapat catatan dari bidan desa saat di posyandu. Hingga aku masuk Sekolah TK, aku masih sering terkucilkan karena diriku yang berbeda. Banyak teman seumuran ku yang sudah bisa bersepeda, dan asyik bermain dengan teman seumuran, dan dengan asyiknya mereka tertawa bahagia bersama. Sedangkan aku hanya mampu melihat dari jendela kamarku. Ya, aku tidak diijinkan bapakku untuk bermain diluar, karena selain akan diejek, aku akan kecapekan, dan itu mempengaruhi kesehatan ku. Dan hal itu sangat tidak disukai bapakku, karena bapak akan sangat kerepotan jika sampai hal itu terjadi, karena ibuku jauh dariku, dia bekerja sebagai TKW di negeri jiran.

Ketika aku masuk SD, barulah aku memiliki seorang teman, dia bernama Fauzia, yang biasa dipanggil Zia. Dia adalah anak dari keluarga petani, yang kehidupannya pas pasan, tetapi dia begitu baik, dan dia selalu mau berteman denganku, meski banyak teman lain yang menghasutnya untuk menjauhiku, karena aku berbeda. Zia mengajakku untuk bergabung ikut mengaji di masjid, tentu saja untuk hal itu, bapak mengijinkanku, tetapi dengan pengawasan. Aku sangat bahagia, bisa bergabung dengan mereka, meski aku tetap terkucilkan.

Aku terlahir dengan lidah yang kurang normal, lidahku pendek, sehingga untuk berbicara, kata-kataku kurang jelas. Selain itu, sejak lahir paru-paruku memang mengalami kelainan, sehingga aku sering merasakan kesulitan bernapas, bahkan pernah aku merasa hampir mati, karena cukup lama aku kehabisan oksigen, sampai aku pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

Bapakku adalah orang yang paling aku sayangi, karena bapak lah yang selalu sigap dengan segala keadaanku, termasuk aku yang harus keluar masuk rumah sakit untuk berobat.

Hingga di tahun kelima aku sekolah di sekolah dasar, ibuku melahirkan anak kembarnya laki-laki. Hatiku sangat bahagia, karena dengan begitu, aku akan punya teman di rumah, tanpa aku harus bermain di luar.

Ibuku sudah lama tidak kembali ke luar negeri semenjak aku kelas empat SD, dan banyak sekali larangan dari ibuku kala itu, termasuk larangan untukku bermain dengan Zia. Sebagai penghibur hatiku yang sepi, aku bermain dengan adik kembar ku. Entah apa alasannya, yang jelas, karena ibuku sangat menyayangiku dan ingin aku selalu baik-baik saja.

Akupun sudah masuk SMP, adik kembar ku sudah masuk usia dua tahun, dimana mereka sudah lepas ASI. karena sebuah keadaan, mengharuskan ibuku kembali ke luar negeri dan meninggalkan aku, bapak dan tentunya kedua adik kembar ku. Kedua adikku dirawat oleh nenekku, sedangkan ayahku bekerja juga dari pagi sampai sore.

Aku masuk SMP bersama Zia. Kami satu sekolahan, tetapi kami berbeda kelas. Aku sangat bahagia, karena aku sudah bisa bermain lagi bersama Zia dan teman-teman seusiaku.

Aku memiliki paras yang cukup cantik, dengan kulitan bersih. IQ ku juga bagus, aku termasuk anak cerdas dan pintar, sejak di Sekolah Dasar, aku selalu mendapat prestasi, sehingga mudah bagiku untuk masuk sekolah menengah pertama favorit di kotaku. Banyak guru yang menyukaiku karena kecerdasan ku, Namun, semua kehidupan ku mulai terasa berubah dan terasa lebih sulit, semenjak suatu kejadian di Usiaku remaja, tepatnya di bangku SMP.

Ikuti terus ceritaku, di bab berikutnya...

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

kasihan sekali melati. semangat ya sayang

2023-01-02

0

Neulis Saja

Neulis Saja

enak bacanya Thor 👍👍👍

2022-12-09

0

Dede Dewi

Dede Dewi

siap kak. mohon dukungannya ya kak... bismillah, ikuti karya terbaru saya ini ya kak

2022-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Berkenalan
3 Mati Rasa
4 Jatuh
5 Pingsan
6 Berhenti Sekolah
7 Hadiah Ulang Tahun
8 Terapi
9 Lemah
10 Bapak
11 Ikhlaskan
12 Perpulangan
13 Ditinggal lagi
14 Pergi
15 Demam
16 Bengkak
17 Perhatian
18 Brosur
19 Daftar Kursus
20 Kursus
21 Melamun
22 Belajar Naik Motor
23 Sungkan
24 Labrak
25 Kabar dari Rumah
26 Nasehat
27 Berpamitan
28 Sepucuk Surat
29 Kabar Berita
30 Rapuh
31 Pelukan Ibu
32 Melepasmu
33 Visual
34 Tawaran
35 Baby Tsabita
36 Orang Baik
37 Cantik Itu Relatif
38 Duren (Duda Keren)
39 Kata adalah Do'a
40 Kalau Ketagihan?
41 Rewel
42 Seandainya
43 Transfusi Darah
44 Bucin
45 Gundah
46 Ijin Gowes
47 Nyasar
48 Baper
49 Ketagihan
50 Melati Vs Maryam
51 Terlambat
52 Menikah Lagi?
53 Eh Ketemu Lagi
54 Ngobrol
55 Kagum
56 Nenek
57 Air Matamu
58 Melepas dan Mengikat
59 Patah Hati
60 Bertemu Keluarga
61 Orang yang Sama
62 Menikah
63 Belahan Jiwa
64 Makan Siang
65 Galau
66 Cerita Sahabat
67 Cinta Pertamaku
68 Lolos Seleksi
69 NgeDate
70 Jasa tak Terlupa
71 Masa Lalunya
72 Bedah Buku
73 Bintang Tamu
74 Jelous
75 Sebuah Pengakuan
76 Apa ini Karma?
77 Ibu Mau Pulang
78 Pertemuan dua Keluarga
79 Firasat
80 Kecelakaan
81 Ku Akan Merawatmu
82 LDR
83 Kebohongan
84 Perdebatan Adik Kakak
85 Ahmad itu Latif
86 Cerita pasca Kecelakaan
87 Kecewa
88 Percekcokan
89 Talak
90 Demam
91 Melepas Rindu
92 Air Mata Melati
93 Pingsan
94 Suami?
95 Janda Vs Duda
96 Kesedihan Belum Usai
97 Memaafkan
98 Ku Ikhlaskan
99 Lulus
100 Lamaran
101 Hadiah
102 Mengikhlaskan
103 Bulan Madu
104 Cinta yang Terpendam
105 Mamaku
106 Seputih Melati
107 Obrolan Pasutri
108 Bucin
109 Tamu ku
110 Mantan Suami
111 Kamu Kuat
112 Kabar Bahagia
113 Persalinan
114 Sekeping Hati
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Berkenalan
3
Mati Rasa
4
Jatuh
5
Pingsan
6
Berhenti Sekolah
7
Hadiah Ulang Tahun
8
Terapi
9
Lemah
10
Bapak
11
Ikhlaskan
12
Perpulangan
13
Ditinggal lagi
14
Pergi
15
Demam
16
Bengkak
17
Perhatian
18
Brosur
19
Daftar Kursus
20
Kursus
21
Melamun
22
Belajar Naik Motor
23
Sungkan
24
Labrak
25
Kabar dari Rumah
26
Nasehat
27
Berpamitan
28
Sepucuk Surat
29
Kabar Berita
30
Rapuh
31
Pelukan Ibu
32
Melepasmu
33
Visual
34
Tawaran
35
Baby Tsabita
36
Orang Baik
37
Cantik Itu Relatif
38
Duren (Duda Keren)
39
Kata adalah Do'a
40
Kalau Ketagihan?
41
Rewel
42
Seandainya
43
Transfusi Darah
44
Bucin
45
Gundah
46
Ijin Gowes
47
Nyasar
48
Baper
49
Ketagihan
50
Melati Vs Maryam
51
Terlambat
52
Menikah Lagi?
53
Eh Ketemu Lagi
54
Ngobrol
55
Kagum
56
Nenek
57
Air Matamu
58
Melepas dan Mengikat
59
Patah Hati
60
Bertemu Keluarga
61
Orang yang Sama
62
Menikah
63
Belahan Jiwa
64
Makan Siang
65
Galau
66
Cerita Sahabat
67
Cinta Pertamaku
68
Lolos Seleksi
69
NgeDate
70
Jasa tak Terlupa
71
Masa Lalunya
72
Bedah Buku
73
Bintang Tamu
74
Jelous
75
Sebuah Pengakuan
76
Apa ini Karma?
77
Ibu Mau Pulang
78
Pertemuan dua Keluarga
79
Firasat
80
Kecelakaan
81
Ku Akan Merawatmu
82
LDR
83
Kebohongan
84
Perdebatan Adik Kakak
85
Ahmad itu Latif
86
Cerita pasca Kecelakaan
87
Kecewa
88
Percekcokan
89
Talak
90
Demam
91
Melepas Rindu
92
Air Mata Melati
93
Pingsan
94
Suami?
95
Janda Vs Duda
96
Kesedihan Belum Usai
97
Memaafkan
98
Ku Ikhlaskan
99
Lulus
100
Lamaran
101
Hadiah
102
Mengikhlaskan
103
Bulan Madu
104
Cinta yang Terpendam
105
Mamaku
106
Seputih Melati
107
Obrolan Pasutri
108
Bucin
109
Tamu ku
110
Mantan Suami
111
Kamu Kuat
112
Kabar Bahagia
113
Persalinan
114
Sekeping Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!