Terpaksa Di Madu

Terpaksa Di Madu

01 Acara di Kampus

Suasana dingin saat subuh membuat orang orang enggan untuk bangun dan memilih untuk kembali menarik selimut dan melanjutkan tidurnya.

Tapi berbeda dengan rumah yaang ada di seberang jalan sana.

Dinginnya subuh menjadi hangat dengan lantunan ayat suci Al-Quran.

Rumah itu adalah rumah pak Ahmad Syarif.

Dia tinggal berdua bersama putri semata wayangnya, Bintang Syarifah.

Setiap hari selepas sholat suara merdu mereka saat mengaji membuat damai siapapun yang mendengarnya.

Itu rutin pak Ahmad lakukan demi menjaga hafalan Alquran putri nya.

Hari ini jam 7 pagi pak Ahmad bersiap untuk pergi mengajar, dia adalah seorang dosen di salah satu kampus terkenal di kota itu.

Bintang yang kini usianya sudah menginjak 20 tahun menyiapkan sarapan di dapur.

"Abah, sarapan dulu yuk" panggil Bintang dari depan pintu kamar

"Iya sebentar lagi nak"

Bintang menunggu di meja makan sambil mengoleskan selai coklat pada rotinya.

Tak lama pak Ahmad datang dengan pakaiannya yang sudah rapi.

"Kamu hari ini ga kuliah?" Tanya pak Ahmad karena melihat putrinya masih menggunakan pakaian rumah.

"Bintang hari ini kuliah siang, jadi sekarang nyantai"

"Oh gitu"

"Oh iya bah, Bintang kayaknya nanti pulangnya telat deh, soalnya akan ada bazar gitu di kampus. Ga papa kan bah?"

"Ga papa, nanti kalo udah pulang telfon abah buar abah jemput"

"Ga usah bah, Bintang naik ojek aja. Nanti kalo abah jemput Bintang, bagaimana dengan anak-anak"

Bintang menolak di jemput karena selepas maghrib pak Ahmad mengajar ngaji di masjid.

"Ya sudah terserah kamu aja"

Selesai sarapan pak Ahmad pun pergi mengajar dengan menggunakan sepeda motornya.

Bintang terlahir dari keluarga yang sederhana.

Sejak kecil ia hanya hidup berdua dengan abahnya karena umi nya meninggal sesaat setelah melahirkan dirinya.

Sebab karena itu pak Ahmad memberinya nama Bintang, karena kehadirannya bagaikan sinar terang Bintang di gelapnya langit malam.

Setelah tamat sekolah dasar, Bintang di masukkan ke pondok pesantren untuk melanjutkan sekolah dan juga belajar lebih dalam tentang agama.

2 tahun Bintang di pesantren sudah bisa memberikan mahkota pada abahnya.

Bintang berhasil menjadi hafizah di usianya yang masih 14 tahun.

Bintang adalah anak yang cantik dan cerdas.

Ia selalu aktif mengikuti berbagai kegiatan ektra kurikuler, baik itu acara sekolah maupun acara pondok.

Barulah setelah tamat SMA Bintang keluar dari pondok dan melanjutkan pendidikan nya di bangku kuliah.

Karena kecerdasannya Bintang kuliah tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun karena Ia mendapatkan beasiswa.

Selain itu Bintang juga mempunyai hobi menulis, dan dari hobinya itu ia bisa menhasilkan uang.

Hingga saat ini sudah banyak buku yang Bintang cetak, di antaranya ada buku Kumpulan Doa Harian, Cerita tentang 25 Nabi, Hidup Mengikuti Sunah Nabi dan masih banyak lagi.

Setiap ia mengikuti kegiatan bazar buku buku yang ia bawa pasti habis terjual.

Jam 10 siang Bintang mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus.

Dengan menaiki ojek online yang sudah ia pesan tadi.

Sesampainya di kampus teman sahabatnya sudah menunggu.

"Hai Bin..." Sapa Tasya

"Hai Sya, hampir ajaaku telat. Dosen kita udah datang?" Tanya Bintang

"Belum, kayaknya ga datang deh. Soalnya tadi aku sempat dengar dari anak-anak yang lain katanya pak Firman sakit"

"Oh gitu, berarti kosong dong hari ini?"

"Yap, betul. Eh kita langsung ke tempat bazar yuk"

"Ya udah, ayuk"

Bintang dan Tasya pergi ke tempat bazar dan menyiapkan semuanya.

Tasya adalah pembaca berat, semua buku ia suka baca. Tak heran jika mereka berdua sahabatan karena yang satu suka menulis dan satunya lagi suka membaca.

Mereka berdua sama sama menyukai buku, dan tempat nongkrong favoritnya adalah di perpustakaan.

Semua mahasiswa yang ikut bazar kompak berisiap.

Tasya membatu Bintang menata buku-bukunya, tak hanya itu Bintang yang memang kreatif juga membuat banyak bros hijab.

Setelah sholat dhuhur Bintang menyempatkan dirinya untuk mengaji meski hanya beberapa ayat.

Karena itu sudah seperti kewajiban baginya.

Jam 2 siang waktunya untuk pembukaan bazar.

Semua mahasiswa berkumpul di lapangan untuk menyaksikan pembukaan acara.

Acara di buka dengan menyanyi bersama dan sambutan dari dosen dan ketua organisasi.

Setelah sambutan selesai semua stand bazar resmi di buka.

Stand Bintang dan Tasya banyak di datangi oleh ibu-ibu dan anaknya, karena kebanyakan buku yang di jual adalah untuk anak-anak.

Sedangkan ibu-ibu nya asyik memilih bros hijab.

Selain murah kualitas nya juga bagus, tak heran jika stand nya selalu ramai.

Bintang melihat jam tangannya dan kini sudah masuk waktu ashar.

"Sya, aku sholat ashar dulu ya. Kamu ga papa kan jaga stand sendirian?" Ucap Bintang

"Ga papa, pergilah. Tapi ingat jangan lama-lama ya"

"Oke"

Segera Bintang pergi ke musholla dan langsung sholat.

Di sana hanya ada beberapa orang, karena semuanya berkumpul di lapangan.

Setelah sholat saat Bintang hendak kembali ke lapangan, ia melihat ada dompet berwarna coklat di depannya.

Bintang melihat sekeliling namun tak ada siapapun.

Bintang mengambil dompet itu dan melihat apakah ada kartu pengenal.

Di dalamnya ada KTP atas nama Dimas Pratama.

"Melihat angka kelahirannya sepertinya bukan mahasiswa, aku harus mencari kemana pemiliknya ini?" Batin Bintang.

Bintang segera kembali ke stand nya dengan buru-buru.

"Maaf Sya, aku sedikit lama" ucap Bintang

"Ga lama kok. Eh, itu dompet baru ya beli di mana" tanya Tasya melihat dompet bagus di tangan sahabatnya itu

"Ini, ini bukan punya ku"

"Terus punya siapa?"

"Aku ga tau, aku nemuin ini di depan musholla tadi. Oh ya kamu tau ini siapa" tanya Bintang memperlihatkan KTP nya

"Wah ternyata pemiliknya ganteng ya"

"Kok malah bahas ganteng nya sih, kamu kenal ga?"

"Hehe... Ngak. Tapi kalo lihat umurnya kayak nya dia bikan mahasiswa deh, apa mungkin dia dosen?"

"Tasya Tasya, aku nanya kamu malah balik nanya, sekarang gimana caranya aku balikin dompet ini?"

"Ye elah Bin, tunggu aja di sini. Nanti kalo ada yang nanya ya tinggal di kasih. Emang apa sih isinya?"

"Aku ga tau Sya, aku cuma lihat KTP nya aja"

"Ya udah, kamu simpen aja dulu. Nanti pasti akan ada yang nyariin"

Acara bazar akan berakhir jam 9 malam.

Kini satu persatu orang mulai pergi dan stand bazar perlahan mulai sepi.

Bintang dan Tasya mulai beberes, hanya tersisa beberapa buku dan bros hijabnya semuanya ludes terjual.

"Bin, kamu pulang di jemput sama abah?" Tanya Tasya

"Ngak Sya, aku pesen ojek online aja"

"Ojol? Pulang bareng aku aja. Aku bawa mobil sendiri kok"

"Emang ga papa?"

"Ya bayar dong, emang ada yang gratis di dunia ini"

"Beneran bayar?" Tanya Bintang

"Hahaha Bin... Bin. Aku bercanda kok, ayo bawa barang barang mu ke mobil"

Dengan perasaan lega Bintang kembali tersenyum dan membawa barangnya ke mobil Tasya.

☀️☀️☀️☀️☀️

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

aku mampir

2023-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 01 Acara di Kampus
2 02 Pengagum Rahasia
3 03 Ke Rumah Sakit
4 04 Di Antar Pulang
5 05 Dimas Ingin Menikah
6 06 Bintang Pingsan
7 07 Sakit
8 08 Keinginan Dimas
9 09 Malam Mingguan
10 10 Memasak Untuk Abah
11 11 Datang ke Rumah Bintang
12 12 Melamar Bintang
13 13 Setuju untuk Ta'aruf
14 14 Sholat Istikharah
15 15 Arif
16 16 Di Kampus
17 17 Bercerita pada Tasya
18 18 Tetangga Julid
19 19 Di Restoran Justin
20 20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21 21 Teringat Umi Bintang
22 22 Hani Tidak Setuju
23 23 Pertemuan Dua Keluarga
24 24 Resmi Bertaaruf
25 25 Jalan Bertiga
26 26 Perasaan Justin
27 27 Memegang Tangan Bintang
28 28 Lamaran Resmi di Terima
29 29 Cincin Pertunangan
30 30 Persiapan Pernikahan
31 31 Hari Pernikahan
32 32 Akad Nikah
33 33 Pesan Abah
34 34 Menangis
35 35 Pamitan
36 36 Di Rumah Dimas
37 37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38 38 Makan Malam
39 39 Tatapan
40 40 Gagal Ciuman
41 41 Menyiapkan Diri
42 42 Ciuman Pertama
43 43 Malam Pertama
44 44 Sarapan
45 45 Persiapan Wisuda
46 46 Wisuda
47 47 Apakah Abah Sakit?
48 48 Menginap di Rumah Bintang
49 49 Tak di Akui
50 50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51 51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52 52 Melamun
53 53 Di Anggap Pembantu
54 54 Sakitnya Hati Bintang
55 55 Arisan Di Rumah
56 56 Di Tampar Mama Mertua
57 57 Memutuskan Pindah
58 58 Rumah Baru
59 59 Ke Rumah Abah
60 60 Berbelanja
61 61 Di Hina
62 62 Terpaksa Kasar
63 63 Ingin Bekerja
64 64 Syarat
65 65 Dinner Romantis
66 66 Rencana Bulan Madu
67 67 Bersiap
68 68 Naik Pesawat
69 69 Singapura
70 70 Ngopi
71 71 Makan Es Krim
72 72 Dinner
73 73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74 74 Rindu Abah
75 75 Di Sambut Baik
76 76 4 Tahun
77 77 Siapa Dia?
78 78 Kekenyangan
79 79 Selingkuh
80 80 Pergi ke rumah abah
81 81 Nasihat abah
82 82 Minyak Panas
83 83 Restoran
Episodes

Updated 83 Episodes

1
01 Acara di Kampus
2
02 Pengagum Rahasia
3
03 Ke Rumah Sakit
4
04 Di Antar Pulang
5
05 Dimas Ingin Menikah
6
06 Bintang Pingsan
7
07 Sakit
8
08 Keinginan Dimas
9
09 Malam Mingguan
10
10 Memasak Untuk Abah
11
11 Datang ke Rumah Bintang
12
12 Melamar Bintang
13
13 Setuju untuk Ta'aruf
14
14 Sholat Istikharah
15
15 Arif
16
16 Di Kampus
17
17 Bercerita pada Tasya
18
18 Tetangga Julid
19
19 Di Restoran Justin
20
20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21
21 Teringat Umi Bintang
22
22 Hani Tidak Setuju
23
23 Pertemuan Dua Keluarga
24
24 Resmi Bertaaruf
25
25 Jalan Bertiga
26
26 Perasaan Justin
27
27 Memegang Tangan Bintang
28
28 Lamaran Resmi di Terima
29
29 Cincin Pertunangan
30
30 Persiapan Pernikahan
31
31 Hari Pernikahan
32
32 Akad Nikah
33
33 Pesan Abah
34
34 Menangis
35
35 Pamitan
36
36 Di Rumah Dimas
37
37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38
38 Makan Malam
39
39 Tatapan
40
40 Gagal Ciuman
41
41 Menyiapkan Diri
42
42 Ciuman Pertama
43
43 Malam Pertama
44
44 Sarapan
45
45 Persiapan Wisuda
46
46 Wisuda
47
47 Apakah Abah Sakit?
48
48 Menginap di Rumah Bintang
49
49 Tak di Akui
50
50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51
51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52
52 Melamun
53
53 Di Anggap Pembantu
54
54 Sakitnya Hati Bintang
55
55 Arisan Di Rumah
56
56 Di Tampar Mama Mertua
57
57 Memutuskan Pindah
58
58 Rumah Baru
59
59 Ke Rumah Abah
60
60 Berbelanja
61
61 Di Hina
62
62 Terpaksa Kasar
63
63 Ingin Bekerja
64
64 Syarat
65
65 Dinner Romantis
66
66 Rencana Bulan Madu
67
67 Bersiap
68
68 Naik Pesawat
69
69 Singapura
70
70 Ngopi
71
71 Makan Es Krim
72
72 Dinner
73
73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74
74 Rindu Abah
75
75 Di Sambut Baik
76
76 4 Tahun
77
77 Siapa Dia?
78
78 Kekenyangan
79
79 Selingkuh
80
80 Pergi ke rumah abah
81
81 Nasihat abah
82
82 Minyak Panas
83
83 Restoran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!