Saat Bintang hendak masuk ke mobil ada seseorang yang memanggilnya dari belakang.
"Bintang, tunggu..." Panggil Fahmi teman sekelas nya
"Fahmi, ada apa?"
"Kamu ada nemuin dompet ga di sekitaran musholla?"
"Dompet, warna apa?"
"Dompet warna hitam"
"Iya, aku memang menemukan dompet di depan musholla. Memang nya di mana pemilik nya?"
"Dia ada di depan perpus"
"Fahmi, kok lo tau kalo dompetnya Bintang yang nemuin?" Tanya Tasya keluar dari mobil
"Gue ga tau, gue kan nanya. Ya kebetulan aja gue nanya sama orang yang tepat. Eh ayo Bin, orangnya udah nungguin dari tadi"
Bintang dan Tasya ikut ke kantin bersama Fahmi.
Di sana berdiri seorang yang tinggi dan tegap dengan setelan jas.
Dari penampilannya saja sudah bisa di lihat, selain tampan dan berkarisma pria itu sudah pasti sangat mapan.
"Pak Dimas, ini yang menemukan dompet bapak" ucap Fahmi menunjuk Bintang
"Bin, ternyata aslinya lebih tampan dari foto KTP nya..." Bisik Tasya
"Tasya..."
Pria itu menatap Bintang
"Benar kamu yang menemukan dompet saya?" Tanya Dimas dengan suaranya yang tegas
"Iya benar. Tapi mohon maaf sebelumnya, bisa bapak sebutkan ciri-ciri dompet bapak?" Kata Bintang
"Bin, dia pak Dimas. Kamu masih meragukan dia pemiliknya?" Tanya Fahmi
"Maaf, bukan maksud saya meragukan. Tapi saya hanya ingin memastikan bahwa anda memang benar pemilik yang sebenarnya" Bintang menegaskan maksud perkataan nya barusan
"Ya, saya mengerti. Dompet saya warna hitam, di dalam nya ada KTP, 4 kartu ATM dan uang cash 2 juta. Juga ada 2 lembar cek yang sudah saya tanda tangani" jelas Dimas
Bintang membuka tas nya dan mengambil dompet Dimas lalu menyerahkannya.
"Maaf jika permintaan saya membuat anda tersinggung. Saya hanya melihat KTP anda saja tanpa melihat isi yang lainnya. Mohon di cek dulu takutnya ada yang kurang"
"Memangnya kalau ada yang kurang kamu mau ganti?" Tanya Dimas
Dengan santai Bintang menjawab
"Bagaimana mungkin saya harus mengganti barang anda yang saya sendiri tidak pernah melihat isi di dalamnya"
"Ya siapa tau, mungkin saja"
"Maaf pak, kalau bapak tidak mau berterima kasih pada teman saya setidaknya jangan menuduh" Tasya menyela karena tidak terima
"Saya tidak menuduh, hanya saja-"
"Hanya saja apa? Masih untung dompet anda di temukan sama Bintang, kalo saya yang nemuin udah ku buang tuh dompet"
"Tasya, sudah..." Ucap Bintang
"Ayo Bin, kita pergi dari sini" Tasya menarik tangan Bintang mengajaknya pergi
"Tunggu..." Cegah Dimas
Bintang menghentikan langkah kakinya
"Kenapa berhenti Bin, ayo" ajak Tasya
Dimas melangkah mendekati Bintang dan mengeluarkan kertas dari dompetnya.
"Ini ada cek buat kamu sebagai tanda terima kasih ku"
"Tidak perlu pak Dimas. Berikan saja pada yang lebih membutuhkan. Permisi, assalamualaikum..."
Bintang dan Tasya pergi dan Dimas masih terus memandangi nya "Wa'alaikum salam" jawab Dimas pelan
Fahmi mengintip jumlah uang yang tertulis di atas cek itu, dan ternyata sebesar 5 juta.
"Ee... Pak, Bintang kan tidak mau, bagaimana kalau itu di berikan saja pada saya" pinta Fahmi
"Untuk apa saya berikan ini pada mu"
"Ya itung itung sedekah pak"
"Kamu tau siapa nama lengkap dia?" Tanya Dimas pada Fahmi
"Yang mana pak, yang berhijab apa yang ngak. Kalo yang berhijab itu namanya Bintang Syarifah dan yang satunya lagi Tasya Alexa. Mereka berdua semester akhir di fakultas ekonomi"
Dimas tersenyum lalu pergi meninggalkan Fahmi
"Loh pak, bagaimana dengan saya?" Panggil Fahmi
Dimas hanya melambaikan tangannya dan terus melangkah pergi.
"Huu dasar orang kaya pelit. Sama cewek aja sok baik, giliran sesama cowok pelit" gerutu Fahmi
*****
Di dalam mobil Tasya masih kesal sama Dimas, dan sepanjang perjalanan ia hanya diam.
Bintang menyadari itu dan mencoba mencairkan suasana hatinya.
"Sya, kamu masih kesal?"
"Iyalah Bin, gimana enggak. Mentang mentang dia kaya terus ga bisa bilang terima kasih"
"Kok kamu sampe semarah ini sih, ga baik loh suka marah marah nanti cepet ubanan loh" goda Bintang
"Aduh Bintang, jangan samakan aku sama kamu ya. Aku ga bisa tuh sesabar kamu"
"Ga boleh gitu ih, nanti glowing nya ilang loh terus mukanya kusam, hiii"
"Bintang..."
"Hahaha... Udah lah ga usah di pikirin lagi, its oke, iam oke. Oh ya sampe di rumah nanti kamu mau aku buatkan seblak gak?"
"Seblak? Ya jangan di tanya lah Bin, pasti mau dong"
Seketika wajah kesal Tasya menjadi ceria
"Nah gitu dong, kalo senyum kan jadi tambah cantik"
"Iya iya umi Bintang Syarifah yang baik, maaf ya kalo dari tadi sohib mu ini selalu kesal"
Mereka pun tertawa bersama.
Persahabatan mereka memang sangat dekat, mereka kenal saat pertama kali masuk kuliah.
Meski berbeda agama, Bintang seorang muslim dan Tasya seorang kristiani tak membuat persahabatan mereka goyah.
Tingginya rasa toleransi membuat keduanya semakin saling menyayangi.
Tasya bahkan sangat suka ketika mendengar suara Bintang saat mengaji.
Tak lama, mereka pun sampai di rumah Bintang.
Abah rupanya sudah menunggu Bintang di teras depan rumah sambil memutar tasbih di tangannya.
"Assalamualaikum Abah..." Ucap Bintang
"Wa'alaikum salam, sudah pulang. Sama siapa?"
"Assalamualaikum abah" ucap Tasya yang baru turun dari mobil
"Wa'alaikum salam, nak Tasya"
Abah lalu menyuruh mereka masuk.
"Abah ke kamar dulu ya ada yang harus abah kerjakan"
"Iya bah" jawab Bintang
Setelah selesai membawa masuk barang-barang nya, Bintang pergi ke dapur untuk membuatkan Tasya minuman.
"Bin, kamu mau kemana?"
"Tunggu bentar aku mau buatin kamu minum"
"Eh ga usah Bin, aku mau langsung balik aja"
"Loh kok buru-buru Sya, katanya mau aku bikinin seblak?"
"Lain kali aja ya Bin, ini aku dapet chat dari mami aku di suruh cepet pulang"
"Yah, ya udah deh ga papa. Makasih ya udah anterin aku pulang, hati-hati di jalan ya Sya"
"Oke, salam buat abah ya. Assalamualaikum"
"Wa'alaikum salam" Bintang mengantar Tasya hingga teras depan rumah dan menunggu mobilnya pergi hingga tak terlihat lagi.
Tanpa Bintang sadari ada yang memandanginya dari seberang jalan.
Dia adalah Dimas, diam-diam Dimas membuntuti mobil Tasya sedari tadi.
Setelah Bintang masuk ke rumah Dimas pun pergi.
Dimas sengaja membuntuti hanya karena ingin tau di manakah rumah Bintang.
Karena pertemuan nya yang tak sengaja dengan Bintang membuat hatinya bergetar merasakan hal yang belum pernah ia rasakan.
Kecantikan dan kebaikan pribadi Bintang mampu membuat Dimas langsung jatuh cinta dalam pandangan pertamanya.
Dimas menelfon seseorang dan memintanya untuk mencari tau lebih dalam tentang Bintang.
"Segera cari tau tentang dia, dan begitu datanya sudah lengkap segera kirim ke email saya" titah Dimas pada orang di telfonnya.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
masih nyimak
2023-01-16
2
Yanih Cyng
lanjut,,
2022-12-03
1