02 Pengagum Rahasia

Saat Bintang hendak masuk ke mobil ada seseorang yang memanggilnya dari belakang.

"Bintang, tunggu..." Panggil Fahmi teman sekelas nya

"Fahmi, ada apa?"

"Kamu ada nemuin dompet ga di sekitaran musholla?"

"Dompet, warna apa?"

"Dompet warna hitam"

"Iya, aku memang menemukan dompet di depan musholla. Memang nya di mana pemilik nya?"

"Dia ada di depan perpus"

"Fahmi, kok lo tau kalo dompetnya Bintang yang nemuin?" Tanya Tasya keluar dari mobil

"Gue ga tau, gue kan nanya. Ya kebetulan aja gue nanya sama orang yang tepat. Eh ayo Bin, orangnya udah nungguin dari tadi"

Bintang dan Tasya ikut ke kantin bersama Fahmi.

Di sana berdiri seorang yang tinggi dan tegap dengan setelan jas.

Dari penampilannya saja sudah bisa di lihat, selain tampan dan berkarisma pria itu sudah pasti sangat mapan.

"Pak Dimas, ini yang menemukan dompet bapak" ucap Fahmi menunjuk Bintang

"Bin, ternyata aslinya lebih tampan dari foto KTP nya..." Bisik Tasya

"Tasya..."

Pria itu menatap Bintang

"Benar kamu yang menemukan dompet saya?" Tanya Dimas dengan suaranya yang tegas

"Iya benar. Tapi mohon maaf sebelumnya, bisa bapak sebutkan ciri-ciri dompet bapak?" Kata Bintang

"Bin, dia pak Dimas. Kamu masih meragukan dia pemiliknya?" Tanya Fahmi

"Maaf, bukan maksud saya meragukan. Tapi saya hanya ingin memastikan bahwa anda memang benar pemilik yang sebenarnya" Bintang menegaskan maksud perkataan nya barusan

"Ya, saya mengerti. Dompet saya warna hitam, di dalam nya ada KTP, 4 kartu ATM dan uang cash 2 juta. Juga ada 2 lembar cek yang sudah saya tanda tangani" jelas Dimas

Bintang membuka tas nya dan mengambil dompet Dimas lalu menyerahkannya.

"Maaf jika permintaan saya membuat anda tersinggung. Saya hanya melihat KTP anda saja tanpa melihat isi yang lainnya. Mohon di cek dulu takutnya ada yang kurang"

"Memangnya kalau ada yang kurang kamu mau ganti?" Tanya Dimas

Dengan santai Bintang menjawab

"Bagaimana mungkin saya harus mengganti barang anda yang saya sendiri tidak pernah melihat isi di dalamnya"

"Ya siapa tau, mungkin saja"

"Maaf pak, kalau bapak tidak mau berterima kasih pada teman saya setidaknya jangan menuduh" Tasya menyela karena tidak terima

"Saya tidak menuduh, hanya saja-"

"Hanya saja apa? Masih untung dompet anda di temukan sama Bintang, kalo saya yang nemuin udah ku buang tuh dompet"

"Tasya, sudah..." Ucap Bintang

"Ayo Bin, kita pergi dari sini" Tasya menarik tangan Bintang mengajaknya pergi

"Tunggu..." Cegah Dimas

Bintang menghentikan langkah kakinya

"Kenapa berhenti Bin, ayo" ajak Tasya

Dimas melangkah mendekati Bintang dan mengeluarkan kertas dari dompetnya.

"Ini ada cek buat kamu sebagai tanda terima kasih ku"

"Tidak perlu pak Dimas. Berikan saja pada yang lebih membutuhkan. Permisi, assalamualaikum..."

Bintang dan Tasya pergi dan Dimas masih terus memandangi nya "Wa'alaikum salam" jawab Dimas pelan

Fahmi mengintip jumlah uang yang tertulis di atas cek itu, dan ternyata sebesar 5 juta.

"Ee... Pak, Bintang kan tidak mau, bagaimana kalau itu di berikan saja pada saya" pinta Fahmi

"Untuk apa saya berikan ini pada mu"

"Ya itung itung sedekah pak"

"Kamu tau siapa nama lengkap dia?" Tanya Dimas pada Fahmi

"Yang mana pak, yang berhijab apa yang ngak. Kalo yang berhijab itu namanya Bintang Syarifah dan yang satunya lagi Tasya Alexa. Mereka berdua semester akhir di fakultas ekonomi"

Dimas tersenyum lalu pergi meninggalkan Fahmi

"Loh pak, bagaimana dengan saya?" Panggil Fahmi

Dimas hanya melambaikan tangannya dan terus melangkah pergi.

"Huu dasar orang kaya pelit. Sama cewek aja sok baik, giliran sesama cowok pelit" gerutu Fahmi

*****

Di dalam mobil Tasya masih kesal sama Dimas, dan sepanjang perjalanan ia hanya diam.

Bintang menyadari itu dan mencoba mencairkan suasana hatinya.

"Sya, kamu masih kesal?"

"Iyalah Bin, gimana enggak. Mentang mentang dia kaya terus ga bisa bilang terima kasih"

"Kok kamu sampe semarah ini sih, ga baik loh suka marah marah nanti cepet ubanan loh" goda Bintang

"Aduh Bintang, jangan samakan aku sama kamu ya. Aku ga bisa tuh sesabar kamu"

"Ga boleh gitu ih, nanti glowing nya ilang loh terus mukanya kusam, hiii"

"Bintang..."

"Hahaha... Udah lah ga usah di pikirin lagi, its oke, iam oke. Oh ya sampe di rumah nanti kamu mau aku buatkan seblak gak?"

"Seblak? Ya jangan di tanya lah Bin, pasti mau dong"

Seketika wajah kesal Tasya menjadi ceria

"Nah gitu dong, kalo senyum kan jadi tambah cantik"

"Iya iya umi Bintang Syarifah yang baik, maaf ya kalo dari tadi sohib mu ini selalu kesal"

Mereka pun tertawa bersama.

Persahabatan mereka memang sangat dekat, mereka kenal saat pertama kali masuk kuliah.

Meski berbeda agama, Bintang seorang muslim dan Tasya seorang kristiani tak membuat persahabatan mereka goyah.

Tingginya rasa toleransi membuat keduanya semakin saling menyayangi.

Tasya bahkan sangat suka ketika mendengar suara Bintang saat mengaji.

Tak lama, mereka pun sampai di rumah Bintang.

Abah rupanya sudah menunggu Bintang di teras depan rumah sambil memutar tasbih di tangannya.

"Assalamualaikum Abah..." Ucap Bintang

"Wa'alaikum salam, sudah pulang. Sama siapa?"

"Assalamualaikum abah" ucap Tasya yang baru turun dari mobil

"Wa'alaikum salam, nak Tasya"

Abah lalu menyuruh mereka masuk.

"Abah ke kamar dulu ya ada yang harus abah kerjakan"

"Iya bah" jawab Bintang

Setelah selesai membawa masuk barang-barang nya, Bintang pergi ke dapur untuk membuatkan Tasya minuman.

"Bin, kamu mau kemana?"

"Tunggu bentar aku mau buatin kamu minum"

"Eh ga usah Bin, aku mau langsung balik aja"

"Loh kok buru-buru Sya, katanya mau aku bikinin seblak?"

"Lain kali aja ya Bin, ini aku dapet chat dari mami aku di suruh cepet pulang"

"Yah, ya udah deh ga papa. Makasih ya udah anterin aku pulang, hati-hati di jalan ya Sya"

"Oke, salam buat abah ya. Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam" Bintang mengantar Tasya hingga teras depan rumah dan menunggu mobilnya pergi hingga tak terlihat lagi.

Tanpa Bintang sadari ada yang memandanginya dari seberang jalan.

Dia adalah Dimas, diam-diam Dimas membuntuti mobil Tasya sedari tadi.

Setelah Bintang masuk ke rumah Dimas pun pergi.

Dimas sengaja membuntuti hanya karena ingin tau di manakah rumah Bintang.

Karena pertemuan nya yang tak sengaja dengan Bintang membuat hatinya bergetar merasakan hal yang belum pernah ia rasakan.

Kecantikan dan kebaikan pribadi Bintang mampu membuat Dimas langsung jatuh cinta dalam pandangan pertamanya.

Dimas menelfon seseorang dan memintanya untuk mencari tau lebih dalam tentang Bintang.

"Segera cari tau tentang dia, dan begitu datanya sudah lengkap segera kirim ke email saya" titah Dimas pada orang di telfonnya.

☀️☀️☀️☀️☀️

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

masih nyimak

2023-01-16

2

Yanih Cyng

Yanih Cyng

lanjut,,

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 01 Acara di Kampus
2 02 Pengagum Rahasia
3 03 Ke Rumah Sakit
4 04 Di Antar Pulang
5 05 Dimas Ingin Menikah
6 06 Bintang Pingsan
7 07 Sakit
8 08 Keinginan Dimas
9 09 Malam Mingguan
10 10 Memasak Untuk Abah
11 11 Datang ke Rumah Bintang
12 12 Melamar Bintang
13 13 Setuju untuk Ta'aruf
14 14 Sholat Istikharah
15 15 Arif
16 16 Di Kampus
17 17 Bercerita pada Tasya
18 18 Tetangga Julid
19 19 Di Restoran Justin
20 20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21 21 Teringat Umi Bintang
22 22 Hani Tidak Setuju
23 23 Pertemuan Dua Keluarga
24 24 Resmi Bertaaruf
25 25 Jalan Bertiga
26 26 Perasaan Justin
27 27 Memegang Tangan Bintang
28 28 Lamaran Resmi di Terima
29 29 Cincin Pertunangan
30 30 Persiapan Pernikahan
31 31 Hari Pernikahan
32 32 Akad Nikah
33 33 Pesan Abah
34 34 Menangis
35 35 Pamitan
36 36 Di Rumah Dimas
37 37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38 38 Makan Malam
39 39 Tatapan
40 40 Gagal Ciuman
41 41 Menyiapkan Diri
42 42 Ciuman Pertama
43 43 Malam Pertama
44 44 Sarapan
45 45 Persiapan Wisuda
46 46 Wisuda
47 47 Apakah Abah Sakit?
48 48 Menginap di Rumah Bintang
49 49 Tak di Akui
50 50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51 51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52 52 Melamun
53 53 Di Anggap Pembantu
54 54 Sakitnya Hati Bintang
55 55 Arisan Di Rumah
56 56 Di Tampar Mama Mertua
57 57 Memutuskan Pindah
58 58 Rumah Baru
59 59 Ke Rumah Abah
60 60 Berbelanja
61 61 Di Hina
62 62 Terpaksa Kasar
63 63 Ingin Bekerja
64 64 Syarat
65 65 Dinner Romantis
66 66 Rencana Bulan Madu
67 67 Bersiap
68 68 Naik Pesawat
69 69 Singapura
70 70 Ngopi
71 71 Makan Es Krim
72 72 Dinner
73 73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74 74 Rindu Abah
75 75 Di Sambut Baik
76 76 4 Tahun
77 77 Siapa Dia?
78 78 Kekenyangan
79 79 Selingkuh
80 80 Pergi ke rumah abah
81 81 Nasihat abah
82 82 Minyak Panas
83 83 Restoran
Episodes

Updated 83 Episodes

1
01 Acara di Kampus
2
02 Pengagum Rahasia
3
03 Ke Rumah Sakit
4
04 Di Antar Pulang
5
05 Dimas Ingin Menikah
6
06 Bintang Pingsan
7
07 Sakit
8
08 Keinginan Dimas
9
09 Malam Mingguan
10
10 Memasak Untuk Abah
11
11 Datang ke Rumah Bintang
12
12 Melamar Bintang
13
13 Setuju untuk Ta'aruf
14
14 Sholat Istikharah
15
15 Arif
16
16 Di Kampus
17
17 Bercerita pada Tasya
18
18 Tetangga Julid
19
19 Di Restoran Justin
20
20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21
21 Teringat Umi Bintang
22
22 Hani Tidak Setuju
23
23 Pertemuan Dua Keluarga
24
24 Resmi Bertaaruf
25
25 Jalan Bertiga
26
26 Perasaan Justin
27
27 Memegang Tangan Bintang
28
28 Lamaran Resmi di Terima
29
29 Cincin Pertunangan
30
30 Persiapan Pernikahan
31
31 Hari Pernikahan
32
32 Akad Nikah
33
33 Pesan Abah
34
34 Menangis
35
35 Pamitan
36
36 Di Rumah Dimas
37
37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38
38 Makan Malam
39
39 Tatapan
40
40 Gagal Ciuman
41
41 Menyiapkan Diri
42
42 Ciuman Pertama
43
43 Malam Pertama
44
44 Sarapan
45
45 Persiapan Wisuda
46
46 Wisuda
47
47 Apakah Abah Sakit?
48
48 Menginap di Rumah Bintang
49
49 Tak di Akui
50
50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51
51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52
52 Melamun
53
53 Di Anggap Pembantu
54
54 Sakitnya Hati Bintang
55
55 Arisan Di Rumah
56
56 Di Tampar Mama Mertua
57
57 Memutuskan Pindah
58
58 Rumah Baru
59
59 Ke Rumah Abah
60
60 Berbelanja
61
61 Di Hina
62
62 Terpaksa Kasar
63
63 Ingin Bekerja
64
64 Syarat
65
65 Dinner Romantis
66
66 Rencana Bulan Madu
67
67 Bersiap
68
68 Naik Pesawat
69
69 Singapura
70
70 Ngopi
71
71 Makan Es Krim
72
72 Dinner
73
73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74
74 Rindu Abah
75
75 Di Sambut Baik
76
76 4 Tahun
77
77 Siapa Dia?
78
78 Kekenyangan
79
79 Selingkuh
80
80 Pergi ke rumah abah
81
81 Nasihat abah
82
82 Minyak Panas
83
83 Restoran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!