05 Dimas Ingin Menikah

Orang itu lalu menelfon, dan memberi tahu apa kegiatan Bintang hari ini.

"Halo bos, lapor. Bintang baru saja pulang di antar oleh laki-laki. Saya kurang tau dia siapa. Baik bos akan saya cari tau dia siapa. Baik bos"

Setelah mematikan telfonnya orang itu pun pergi.

*****

Di rumah Dimas

Dimas saat ini sedang berada di ruang kerjanya.

Ia membaca biodata tentang Bintang yang ia dapatkan dari suruhannya.

Biodata yang di lengkapi dengan foto-foto dari masa kecil Bintang.

"Gadis yang cantik. Tidak hanya cantik, pintar, dan selalu membuat ku terpana setiap kali melihatnya. Foto masa kecil mu saja sudah se cantik ini dan sekarang kamu semakin cantik"

Gumam Dimas sambil menatap dan meraba foto-foto Bintang

Banyak sekali foto foto curian dan di ambil diam-diam tanpa sepengetahuan Bintang.

Lewat orang suruhannya Dimas mengetahui semua kegiatan Bintang setiap harinya.

Sejak pertemuan pertama malam itu Dimas langsung jatuh hati pada Bintang.

Dan sekarang di berniat akan mempersunting Bintang.

Toktoktok...

"Kakak, makan yuk. Makan malam udah siap" panggil Hani dari luar pintu

Segera Dimas membereskan foto-foto Bintang dan menyimpannya di dalam laci.

"Iya, bentar"

Dimas lalu turun ie bawah, di sana papa dan mamanya sudah menunggunya.

"Hai pa, ma..." Sapa Dimas

"Kamu sibuk banget ya, pulang dari kantor bukannya istirahat malah sibuk sendiri di ruang kerja" ujar bu Ririn

"Ga terlalu sih ma"

"Ya maklum lah, namanya juga jiwa muda. Pasti rasanya berapi-api untuk terus bekerja" saut pak Hendra

"Kerja terus, lama-lama jomblo sampe tua loh" celetuk Hani

"Heh, bocil kalo ngomong ga pake filter" Dimas menjitak kepala Hani hingga membuat nya berseru

"Aduh, mama...." Rengek Hani sambil mengusap kepalanya

"Dimas, kasihan adek kamu. Sakit dia tuh" tegur bu Ririn

"Ututututu.... Si tukang ngadu. Maap ya.."

"Sudah sudah, hentikan. Ayo mulai makan nanti keburu dingin makanan nya" sela pak Hendra

Semua pun langsung makan tanpa ada yang bercanda lagi.

Ketika semua sedang menikmati makanannya, Dimas tiba-tiba ngomong hal yang bikin kedua orang tuanya terkejut begitu pun dengan Hani.

"Pa, ma Dimas mau ngomong penting"

"Mau ngomong penting, tentang apa?" Tanya pak Hendra

"Dimas mau menikah"

Pak Hendra terdiam dan tak percaya, sedangkan Hani yang sedang minum seketika langsung tersedak, juga bu Ririn yang tersedak makanan nya.

"Kalian kenapa kompak tersedak gini? Emang kedengarannya aneh?" Tanya Dimas

"Kamu ngomong apa barusan Dimas? Mau nikah?" Tanya balik pak Hendra

Sambil menyuapi makanan ke mulut nya Dimas mengangguk "Iya pa, Dimas mau nikah"

"Mau nikah sama siapa, pacar aja kakak ga punya" sela Hani

"Iya Dimas, benar kata Hani. Kamu kan masih belum pernah punya pacar, sekarang malah mau langsung nikah"

"Emangnya syarat menikah harus punya pacar lebih dulu? Enggak kan ma"

"Bukan itu maksud mama kamu, aneh aja kedengarannya. Ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba kamu mau nikah. Pertanyaan nya gadis mana yang mau kamu nikahin?" Tanya pak Hendra

"Ada pa, dia gadis yang berbeda dari biasanya, gadis yang belum pernah aku temuin sebelumnya"

Mendengar itu papa, mama dan adiknya menjadi penasaran, gadis seperti apa yang di maksud Dimas

"Siapa sih?" Tanya bu Ririn

"Udah, kalo kalian ingin tahu seperti apa gadis yang aku maksud habis makan aku kasih lihat fotonya"

"Bikin makan ga tenang aja kakak nih, suka banget hoby nya bikin orang penasaran" saut Hani

"Udah cepetan makannya, biar bisa cepet tahu gadis seperti apa yang berhasil mencuri hati anak papa" sambung pak Hendra

Dengan tidak sabar mereka segera menghabiskan makanannya, setelah itu Dimas meminta mereka untuk duduk menunggu nya di ruang tengah.

Dengan rasa penasaran yang tinggi, Hani dan mama nya sibuk menerka nerka gadis yang akan di nikahi Dimas.

"Sudah, berhenti menerka nerka. Tuh Dimas udah datang, bawa apa itu" ujar pak Hendra

Begitu Dimas duduk, Hani langsung mendekat dan bertanya

"Itu apaan kak?"

Dimas lalu menberikan biodata Bintang pada papa nya, dan memberikan pada mama dan Hani semua foto-foto Bintang.

Pak Hendra dengan seksama membaca biodata Bintang, sedangkan bu Ririn dan Hani di buat tetkejut karena gadis yang akan di nikahi Dimas adalah gadis berhijab.

"Sungguh sangat di luar ekspektasi" celetuk Hani

"Ya, ini juga di luar ekspektasi mama. Aku pikir Dimas akan menikah dengan model, wanita karir atau yang lain. Ini kamu pilih ustadzah?" Tanya bu Ririn

"Dia bukan ustadzah ma, dia saat ini masih kuliah semester akhir"

"Kuliah semester akhir, dia bisa apa? Apa dia juga sudah bekerja?"

"Biar lebih jelas mama baca biodata nya aja ya"

Selesai membaca biodata Bintang, oak Hendra menyerahkannya pada bu Ririn.

Hani juga kepo dan ingin tahu, ia juga ikut membacanya bersama bu Ririn.

"Apa yang membuat mu yakin untuk menikahi gadis ini?" Tanya pak Hendra

"Aku sudah jatuh hati padanya sejak pandangan pertama pa"

"Sudah berapa lama kamu kenal dia"

"1 minggu yang lalu, saat aku menjadi tamu undangan di acara bazar di universitas *****"

"Kenal baru 1 minggu dan kamu sudah berani untuk menikahi dia? Kamu ga salah Dimas?" Tanya pak Hendra tak percaya

Bagaimana mungkin Dimas bisa memilih calon teman hidup untuk selamanya dengan hanya mengandalkan suka pada pandangan pertama.

"Menikah itu bukan main-main nak, jangan sampai kamu salah pilih"

"Nah betul tuh kata papa, apa lagi dia lulusan pesantren. Bisa apa dia?" Saut bu Ririn yang tampak sangat jelas meragukan Bintang

"Tidak ada yang tidak dia bisa ma, mama sudah baca semuanya kan? Dimas benar benar yakin sama dia pa, ma. Dimas ingin menikah dengannya"

"Aduh kakak, apa ga ada gadis yang lebih modern dan lebih modis dari pada dia? Di dunia ini banyak yang lebih cantik dari dia" ujar Hani

"Sama seperti Hani, mama juga kepikiran ke arah situ. Bukannya dia terlalu norak dan sok agamis ya. Gantilah Dimas, jangan sama dia"

"Mama ingin menantu yang seperti apa, yang urak urakan dan suka berpakaian seksi?" Tanya Dimas

"Ya ngak lah, tapi ya setidaknya tidak malu-malu in lah kalo mama ajak dia arisan. Apa kata teman-teman mama, mama yang selalu dengan rambut yang tergerai mempunyai menantu seperti ustazah. Bisa-bisa mama jadi bahan olokan nanti"

"Kok mama malah gitu sih, penampilan saja mama permasalahin segitunya"

"Aku juga kurang setuju sih kak, bener kata mama. Aku sama mama ga pake kerudung, terus kakak mau menikah dengan ustazah berkerudung lebar. Ga se frekuensi sama keluarga kita"

Pak Hendra kemudian melerai perdebatan Dimas, Hani dan mamanya

"Sudah cukup. Itu hanya masalah pakaian, tidak penting. Semua keputusan ada di tangan Dimas, karena Dimas yang akan menjalaninya.

Sekarang papa tanya sama kamu, seberapa banyak kamu mengetahui gadis ini, dari kebiasaannya, karakter nya?"

"Dimas sudah menyuruh anak buah Dimas untuk memata matai dia beberapa hari ini, dan semua yang ada di biodata itu benar adanya pa"

Jelas Dimas

☀️☀️☀️☀️☀️

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

sepertinya ceritanya bagus nih

2023-01-17

2

lihat semua
Episodes
1 01 Acara di Kampus
2 02 Pengagum Rahasia
3 03 Ke Rumah Sakit
4 04 Di Antar Pulang
5 05 Dimas Ingin Menikah
6 06 Bintang Pingsan
7 07 Sakit
8 08 Keinginan Dimas
9 09 Malam Mingguan
10 10 Memasak Untuk Abah
11 11 Datang ke Rumah Bintang
12 12 Melamar Bintang
13 13 Setuju untuk Ta'aruf
14 14 Sholat Istikharah
15 15 Arif
16 16 Di Kampus
17 17 Bercerita pada Tasya
18 18 Tetangga Julid
19 19 Di Restoran Justin
20 20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21 21 Teringat Umi Bintang
22 22 Hani Tidak Setuju
23 23 Pertemuan Dua Keluarga
24 24 Resmi Bertaaruf
25 25 Jalan Bertiga
26 26 Perasaan Justin
27 27 Memegang Tangan Bintang
28 28 Lamaran Resmi di Terima
29 29 Cincin Pertunangan
30 30 Persiapan Pernikahan
31 31 Hari Pernikahan
32 32 Akad Nikah
33 33 Pesan Abah
34 34 Menangis
35 35 Pamitan
36 36 Di Rumah Dimas
37 37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38 38 Makan Malam
39 39 Tatapan
40 40 Gagal Ciuman
41 41 Menyiapkan Diri
42 42 Ciuman Pertama
43 43 Malam Pertama
44 44 Sarapan
45 45 Persiapan Wisuda
46 46 Wisuda
47 47 Apakah Abah Sakit?
48 48 Menginap di Rumah Bintang
49 49 Tak di Akui
50 50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51 51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52 52 Melamun
53 53 Di Anggap Pembantu
54 54 Sakitnya Hati Bintang
55 55 Arisan Di Rumah
56 56 Di Tampar Mama Mertua
57 57 Memutuskan Pindah
58 58 Rumah Baru
59 59 Ke Rumah Abah
60 60 Berbelanja
61 61 Di Hina
62 62 Terpaksa Kasar
63 63 Ingin Bekerja
64 64 Syarat
65 65 Dinner Romantis
66 66 Rencana Bulan Madu
67 67 Bersiap
68 68 Naik Pesawat
69 69 Singapura
70 70 Ngopi
71 71 Makan Es Krim
72 72 Dinner
73 73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74 74 Rindu Abah
75 75 Di Sambut Baik
76 76 4 Tahun
77 77 Siapa Dia?
78 78 Kekenyangan
79 79 Selingkuh
80 80 Pergi ke rumah abah
81 81 Nasihat abah
82 82 Minyak Panas
83 83 Restoran
Episodes

Updated 83 Episodes

1
01 Acara di Kampus
2
02 Pengagum Rahasia
3
03 Ke Rumah Sakit
4
04 Di Antar Pulang
5
05 Dimas Ingin Menikah
6
06 Bintang Pingsan
7
07 Sakit
8
08 Keinginan Dimas
9
09 Malam Mingguan
10
10 Memasak Untuk Abah
11
11 Datang ke Rumah Bintang
12
12 Melamar Bintang
13
13 Setuju untuk Ta'aruf
14
14 Sholat Istikharah
15
15 Arif
16
16 Di Kampus
17
17 Bercerita pada Tasya
18
18 Tetangga Julid
19
19 Di Restoran Justin
20
20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21
21 Teringat Umi Bintang
22
22 Hani Tidak Setuju
23
23 Pertemuan Dua Keluarga
24
24 Resmi Bertaaruf
25
25 Jalan Bertiga
26
26 Perasaan Justin
27
27 Memegang Tangan Bintang
28
28 Lamaran Resmi di Terima
29
29 Cincin Pertunangan
30
30 Persiapan Pernikahan
31
31 Hari Pernikahan
32
32 Akad Nikah
33
33 Pesan Abah
34
34 Menangis
35
35 Pamitan
36
36 Di Rumah Dimas
37
37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38
38 Makan Malam
39
39 Tatapan
40
40 Gagal Ciuman
41
41 Menyiapkan Diri
42
42 Ciuman Pertama
43
43 Malam Pertama
44
44 Sarapan
45
45 Persiapan Wisuda
46
46 Wisuda
47
47 Apakah Abah Sakit?
48
48 Menginap di Rumah Bintang
49
49 Tak di Akui
50
50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51
51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52
52 Melamun
53
53 Di Anggap Pembantu
54
54 Sakitnya Hati Bintang
55
55 Arisan Di Rumah
56
56 Di Tampar Mama Mertua
57
57 Memutuskan Pindah
58
58 Rumah Baru
59
59 Ke Rumah Abah
60
60 Berbelanja
61
61 Di Hina
62
62 Terpaksa Kasar
63
63 Ingin Bekerja
64
64 Syarat
65
65 Dinner Romantis
66
66 Rencana Bulan Madu
67
67 Bersiap
68
68 Naik Pesawat
69
69 Singapura
70
70 Ngopi
71
71 Makan Es Krim
72
72 Dinner
73
73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74
74 Rindu Abah
75
75 Di Sambut Baik
76
76 4 Tahun
77
77 Siapa Dia?
78
78 Kekenyangan
79
79 Selingkuh
80
80 Pergi ke rumah abah
81
81 Nasihat abah
82
82 Minyak Panas
83
83 Restoran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!