03 Ke Rumah Sakit

Keesokan harinya seperti biasa, abah pergi mengajar di kampus.

Pagi pagi Bintang sudah rapi dengan gamisnya karena hari ini dia kuliah pagi.

"Bintang bareng sama abah aja ya berangkat nya, dari pada pesan ojol" kata abah

"Tapi Bintang kasian sama abah, arah ampus kita kan beda. Nanti abah malah telat lagi"

"Abah masuk kelasnya jam 9.20, sengaja berangkat pagi karena abah masih mau ketemu sama temen abah. Kebetulan rumah temen abah agak deket sama kampus kamu"

"Oh ya udah tunggu bentar abah, Bintang mau ambil helm dulu di kamar"

Abah menyalakan motornya sambil menunggu putrinya.

Setelah mengunci pintu mereka pun berangkat.

"Abah nanti pulangnya jam berapa?"

Tanya Bintang

"Paling sekitar jam 3, habis sholat ashar abah pulang. Kamu sendiri pulang jam berapa"

"Harusnya sih Bintang pulang jam 3 sore juga, tapi kayaknya Bintang pulang nya telat bah, soalnya Bintang masih mau nyari buku buat inspirasi skripsi"

"Udah mau nulis skripsi?"

"Hehehe iya bah, sebentar lagi in sya Allah putri abah akan segera memakai toga"

"Aamiin... Mudah mudahan di beri kelancaran ya. Selain menjadikan mu seorang hafizah, mendapatkan gelar sarjana juga adalah salah satu keinginan umi mu. Dia pasti sangat bahagia dan bangga sama kamu nak"

Mendengar itu Bintang jadi sedih dan matanya mulai berkaca-kaca.

Ia segera menyeka nya takut abah melihatnya menangis dari kaca spion.

"Aamiin... Ini juga semua berkat abah, meski abah membesarkan Bintang sendirian tapi abah berhasil menjadi abah sekaligus umi bagi Bintang"

Sepanjang perjalan Bintang dan abah asyik mengobrol, dan tanpa terasa kini sudah sampai di kampus Bintang.

Turun dari motornya, Bintang langsung bersalaman

"Abah hati-hati ya, Bintang masuk dulu. Assalamualaikum..."

"Wa'alaikum salam..."

Bintang masuk ke kampus sambil menenteng helm di tangannya.

Biasanya Tasya kalau datang lebih dulu dia akan menunggunya di taman depan kampus.

Karena sekarang tidak ada, Bintang mengira bahwa Tasya belum tiba.

Ia menunggunya di taman sambil memainkan hp nya.

TING...

Bunyi notifikasi pesan masuk di hp Bintang.

Pesan chat dari Tasya, katanya hari ini ga kuliah karena papi nya sakit dan ada di rumah sakit.

Bintang langsung menelfon Tasya

"Halo Sya, assalamualaikum...." Ucap Bintang begitu telfonnya tersambung

"Wa'alaikum salam, Bin. Aku hari ini ga ngampus soalnya papi sakit, kasian mami kalo jagain papi sendirian" saut Tasya dari seberang telfon

"Ya Allah, papi kamu sakit apa Sya?"

"Papi kan punya darah tinggi, semalam papi pingsan dan langsung di bawa ke rumah sakit sama mami"

"Pantesan semalam kamu buru-buru pulang, sekarang gimana keadaan papi kamu?"

"Puji Tuhan papi sekarang sudh lebih baik. Kalo ga besok, lusa sudah boleh pulang kok kata dokter"

"Alhamdulillah, insya nanti aku ke sana ya"

"Katanya hari ini kamu mau nyari buku?"

"Iya habis nyari buku langsung ke rumah sakit"

"Ya udah, nanti kalo kamu udah mau ke sini kabarin aku ya"

"Pasti, assalamualaikum.."

"Wa'alaikum salam"

Telfon berakhir dan Bintang pergi masuk ke kelas karena sebentar lagi kelas akan di mulai.

*****

Di rumah Dimas

Pagi ini semua anggota kelurga sarapan bersama.

Pak Hendra duduk di kursi utama dan bu Ririn di sampingnya.

Dimas dan adik Hani di kursi sebelahnya lagi.

"Bagaimana dengan kantor hari ini?" Tanya pak Hendra pada Dimas

"Ya begitu lah pa" jawab Dimas santai sambil menikmati roti bakarnya

"Oh ya papa dengar hari ini kamu ada meeting dengan klien baru, siapa?"

"Oh itu pa klien dari Jerman, aku berhasil memenangkan proyek ini. Dengan ini perusahaan kita akan semakin maju dan kita bisa dapat keuntungan besar"

"Wah, papa salut sama kamu" ucap pak Hendra sambil menepuk pundak Dimas

"Selamat ya sayang, kamu tekah membuat kami bangga" sambung bu Ririn

"Ya ya ya, cuma kakak yang bikin mama papa bangga. Sedangkan aku mah apa" celetuk Hani

"Makanya kamu kuliah yang bener biar bisa bikin papa mama bangga" saut Dimas

"Halah, mama sama papa emang menganak emas kan kakak" muka Hani cemberut dan menyobek rotinya dengan kesal

"Kok gitu sih, ya ngak dong sayang. Papa sama mama juga bangga sama kamu, meskipun masih kuliah prestasi kamu ga kalah sama kakak kamu"

Ujar bu Ririn

"Iya bener kata mama, masih kuliah aja kamu udah bisa punya penghasilan sendiri. Papa sangat bangga sama kamu" sambung pak Hendra

"Tuh dengerin, cuma 1 yang ga pernah berubah dari dulu. Tukang ngambek" ejek Dimas

"Kakak.... Ih. Papa sama mama lihat tuh, kakak ngecengin aku terus"

Dimas tertawa karena Hani semakin cemberut.

"Dimas...." Bu Ririn memintanya untuk diam agar Hani tidak semakin ngambek

"Iya iya, udah ah aku mau berangkat. Papa mau bareng apa ngak" Dimas mengelap bibir yang basah karena hanis meminum susu

"Kamu berangkat duluan aja, papa masih mau mampir ke kantor temen papa" jawab pak Hendra

"Ya udah, aku pamit pa ma. Kamu mau ikut kakak ngak?" Tanya Dimas pada Hani

"Ga mau, aku mau di anter sam supir aja" saut Hani ketus

"Ya sudah, aku berangkat"

Tak lupa sebelum berangkat Dimas mencium kepala Hani lalu mengunyel rambutnya, baru saja Hani tersenyum kini Hani kembali merajuk karena nya.

Pak Hendra dan bu Ririn hanya bisa tertawa melihat kedua anaknya.

Hani adalah gadis yang cantik dan juga cerdas, di usianya yang masih 19 tahun ia sudah mempunyai penghasilan sendiri.

Hani adalah selebgram dengan followers mencapai 4,3 jt.

Tak heran jika ia banyak mendapat endors an dengan harga yang lumayan tinggi.

Keluarga Pratama adalah keluarga kaya, tak heran jika bu Ririn menjadi ketua sosialita di grupnya.

*****

Jam 2 siang Bintang sudah tidak ada kelas lagi.

Ia langsung pergi ke toko buku untuk mencari buku yang ia perlukan.

Barulah dari sana Bintang langsung pergi ke rumah sakit, namun sebelum itu Bintang lebih dulu membeli buah untuk buah tangannya.

Setelah sampai di rumah sakit Bintang langsung menelfon Tasya.

"Assalamualaikum Sya, ini aku udah di ada di lobby rumah sakit"

"Wa'alaikum salam, oh tunggu bentar ya. Kamu duduk aja di sana aku mau turun dulu"

"Iya, jangan lama-lama ya"

"Iya iya" Tasya lalu mematikan telfonnya dan segera turun ke lantai bawah.

"Mau kemana Sya?" Tanya mamanya

"Ini ma, temen Tasya ada di bawah. Katanya mau besuk papa"

"Siapa, Bintang?"

"Siapa lagi ma, udah ya takut Bintang nunggunya kelamaan"

Tak lama Tasya pun sampai di lobby, ia mencari di manakah Bintang.

Ternyata Bintang menunggunya dengan duduk di kursi dekat pintu.

Segera Tasya menghampirinya.

☀️☀️☀️☀️☀️

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

asih nyimak

2023-01-17

2

lihat semua
Episodes
1 01 Acara di Kampus
2 02 Pengagum Rahasia
3 03 Ke Rumah Sakit
4 04 Di Antar Pulang
5 05 Dimas Ingin Menikah
6 06 Bintang Pingsan
7 07 Sakit
8 08 Keinginan Dimas
9 09 Malam Mingguan
10 10 Memasak Untuk Abah
11 11 Datang ke Rumah Bintang
12 12 Melamar Bintang
13 13 Setuju untuk Ta'aruf
14 14 Sholat Istikharah
15 15 Arif
16 16 Di Kampus
17 17 Bercerita pada Tasya
18 18 Tetangga Julid
19 19 Di Restoran Justin
20 20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21 21 Teringat Umi Bintang
22 22 Hani Tidak Setuju
23 23 Pertemuan Dua Keluarga
24 24 Resmi Bertaaruf
25 25 Jalan Bertiga
26 26 Perasaan Justin
27 27 Memegang Tangan Bintang
28 28 Lamaran Resmi di Terima
29 29 Cincin Pertunangan
30 30 Persiapan Pernikahan
31 31 Hari Pernikahan
32 32 Akad Nikah
33 33 Pesan Abah
34 34 Menangis
35 35 Pamitan
36 36 Di Rumah Dimas
37 37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38 38 Makan Malam
39 39 Tatapan
40 40 Gagal Ciuman
41 41 Menyiapkan Diri
42 42 Ciuman Pertama
43 43 Malam Pertama
44 44 Sarapan
45 45 Persiapan Wisuda
46 46 Wisuda
47 47 Apakah Abah Sakit?
48 48 Menginap di Rumah Bintang
49 49 Tak di Akui
50 50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51 51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52 52 Melamun
53 53 Di Anggap Pembantu
54 54 Sakitnya Hati Bintang
55 55 Arisan Di Rumah
56 56 Di Tampar Mama Mertua
57 57 Memutuskan Pindah
58 58 Rumah Baru
59 59 Ke Rumah Abah
60 60 Berbelanja
61 61 Di Hina
62 62 Terpaksa Kasar
63 63 Ingin Bekerja
64 64 Syarat
65 65 Dinner Romantis
66 66 Rencana Bulan Madu
67 67 Bersiap
68 68 Naik Pesawat
69 69 Singapura
70 70 Ngopi
71 71 Makan Es Krim
72 72 Dinner
73 73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74 74 Rindu Abah
75 75 Di Sambut Baik
76 76 4 Tahun
77 77 Siapa Dia?
78 78 Kekenyangan
79 79 Selingkuh
80 80 Pergi ke rumah abah
81 81 Nasihat abah
82 82 Minyak Panas
83 83 Restoran
Episodes

Updated 83 Episodes

1
01 Acara di Kampus
2
02 Pengagum Rahasia
3
03 Ke Rumah Sakit
4
04 Di Antar Pulang
5
05 Dimas Ingin Menikah
6
06 Bintang Pingsan
7
07 Sakit
8
08 Keinginan Dimas
9
09 Malam Mingguan
10
10 Memasak Untuk Abah
11
11 Datang ke Rumah Bintang
12
12 Melamar Bintang
13
13 Setuju untuk Ta'aruf
14
14 Sholat Istikharah
15
15 Arif
16
16 Di Kampus
17
17 Bercerita pada Tasya
18
18 Tetangga Julid
19
19 Di Restoran Justin
20
20 Arif Bertamu ke Rumah Bintang
21
21 Teringat Umi Bintang
22
22 Hani Tidak Setuju
23
23 Pertemuan Dua Keluarga
24
24 Resmi Bertaaruf
25
25 Jalan Bertiga
26
26 Perasaan Justin
27
27 Memegang Tangan Bintang
28
28 Lamaran Resmi di Terima
29
29 Cincin Pertunangan
30
30 Persiapan Pernikahan
31
31 Hari Pernikahan
32
32 Akad Nikah
33
33 Pesan Abah
34
34 Menangis
35
35 Pamitan
36
36 Di Rumah Dimas
37
37 Bermimpi Almarhumah Umi Bintang
38
38 Makan Malam
39
39 Tatapan
40
40 Gagal Ciuman
41
41 Menyiapkan Diri
42
42 Ciuman Pertama
43
43 Malam Pertama
44
44 Sarapan
45
45 Persiapan Wisuda
46
46 Wisuda
47
47 Apakah Abah Sakit?
48
48 Menginap di Rumah Bintang
49
49 Tak di Akui
50
50 Pertengkaran Di Pagi Hari
51
51 Di Perlakukan Dengan Buruk
52
52 Melamun
53
53 Di Anggap Pembantu
54
54 Sakitnya Hati Bintang
55
55 Arisan Di Rumah
56
56 Di Tampar Mama Mertua
57
57 Memutuskan Pindah
58
58 Rumah Baru
59
59 Ke Rumah Abah
60
60 Berbelanja
61
61 Di Hina
62
62 Terpaksa Kasar
63
63 Ingin Bekerja
64
64 Syarat
65
65 Dinner Romantis
66
66 Rencana Bulan Madu
67
67 Bersiap
68
68 Naik Pesawat
69
69 Singapura
70
70 Ngopi
71
71 Makan Es Krim
72
72 Dinner
73
73 Menikmati Hari-hari di Singapura
74
74 Rindu Abah
75
75 Di Sambut Baik
76
76 4 Tahun
77
77 Siapa Dia?
78
78 Kekenyangan
79
79 Selingkuh
80
80 Pergi ke rumah abah
81
81 Nasihat abah
82
82 Minyak Panas
83
83 Restoran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!