Keesokan harinya seperti biasa, abah pergi mengajar di kampus.
Pagi pagi Bintang sudah rapi dengan gamisnya karena hari ini dia kuliah pagi.
"Bintang bareng sama abah aja ya berangkat nya, dari pada pesan ojol" kata abah
"Tapi Bintang kasian sama abah, arah ampus kita kan beda. Nanti abah malah telat lagi"
"Abah masuk kelasnya jam 9.20, sengaja berangkat pagi karena abah masih mau ketemu sama temen abah. Kebetulan rumah temen abah agak deket sama kampus kamu"
"Oh ya udah tunggu bentar abah, Bintang mau ambil helm dulu di kamar"
Abah menyalakan motornya sambil menunggu putrinya.
Setelah mengunci pintu mereka pun berangkat.
"Abah nanti pulangnya jam berapa?"
Tanya Bintang
"Paling sekitar jam 3, habis sholat ashar abah pulang. Kamu sendiri pulang jam berapa"
"Harusnya sih Bintang pulang jam 3 sore juga, tapi kayaknya Bintang pulang nya telat bah, soalnya Bintang masih mau nyari buku buat inspirasi skripsi"
"Udah mau nulis skripsi?"
"Hehehe iya bah, sebentar lagi in sya Allah putri abah akan segera memakai toga"
"Aamiin... Mudah mudahan di beri kelancaran ya. Selain menjadikan mu seorang hafizah, mendapatkan gelar sarjana juga adalah salah satu keinginan umi mu. Dia pasti sangat bahagia dan bangga sama kamu nak"
Mendengar itu Bintang jadi sedih dan matanya mulai berkaca-kaca.
Ia segera menyeka nya takut abah melihatnya menangis dari kaca spion.
"Aamiin... Ini juga semua berkat abah, meski abah membesarkan Bintang sendirian tapi abah berhasil menjadi abah sekaligus umi bagi Bintang"
Sepanjang perjalan Bintang dan abah asyik mengobrol, dan tanpa terasa kini sudah sampai di kampus Bintang.
Turun dari motornya, Bintang langsung bersalaman
"Abah hati-hati ya, Bintang masuk dulu. Assalamualaikum..."
"Wa'alaikum salam..."
Bintang masuk ke kampus sambil menenteng helm di tangannya.
Biasanya Tasya kalau datang lebih dulu dia akan menunggunya di taman depan kampus.
Karena sekarang tidak ada, Bintang mengira bahwa Tasya belum tiba.
Ia menunggunya di taman sambil memainkan hp nya.
TING...
Bunyi notifikasi pesan masuk di hp Bintang.
Pesan chat dari Tasya, katanya hari ini ga kuliah karena papi nya sakit dan ada di rumah sakit.
Bintang langsung menelfon Tasya
"Halo Sya, assalamualaikum...." Ucap Bintang begitu telfonnya tersambung
"Wa'alaikum salam, Bin. Aku hari ini ga ngampus soalnya papi sakit, kasian mami kalo jagain papi sendirian" saut Tasya dari seberang telfon
"Ya Allah, papi kamu sakit apa Sya?"
"Papi kan punya darah tinggi, semalam papi pingsan dan langsung di bawa ke rumah sakit sama mami"
"Pantesan semalam kamu buru-buru pulang, sekarang gimana keadaan papi kamu?"
"Puji Tuhan papi sekarang sudh lebih baik. Kalo ga besok, lusa sudah boleh pulang kok kata dokter"
"Alhamdulillah, insya nanti aku ke sana ya"
"Katanya hari ini kamu mau nyari buku?"
"Iya habis nyari buku langsung ke rumah sakit"
"Ya udah, nanti kalo kamu udah mau ke sini kabarin aku ya"
"Pasti, assalamualaikum.."
"Wa'alaikum salam"
Telfon berakhir dan Bintang pergi masuk ke kelas karena sebentar lagi kelas akan di mulai.
*****
Di rumah Dimas
Pagi ini semua anggota kelurga sarapan bersama.
Pak Hendra duduk di kursi utama dan bu Ririn di sampingnya.
Dimas dan adik Hani di kursi sebelahnya lagi.
"Bagaimana dengan kantor hari ini?" Tanya pak Hendra pada Dimas
"Ya begitu lah pa" jawab Dimas santai sambil menikmati roti bakarnya
"Oh ya papa dengar hari ini kamu ada meeting dengan klien baru, siapa?"
"Oh itu pa klien dari Jerman, aku berhasil memenangkan proyek ini. Dengan ini perusahaan kita akan semakin maju dan kita bisa dapat keuntungan besar"
"Wah, papa salut sama kamu" ucap pak Hendra sambil menepuk pundak Dimas
"Selamat ya sayang, kamu tekah membuat kami bangga" sambung bu Ririn
"Ya ya ya, cuma kakak yang bikin mama papa bangga. Sedangkan aku mah apa" celetuk Hani
"Makanya kamu kuliah yang bener biar bisa bikin papa mama bangga" saut Dimas
"Halah, mama sama papa emang menganak emas kan kakak" muka Hani cemberut dan menyobek rotinya dengan kesal
"Kok gitu sih, ya ngak dong sayang. Papa sama mama juga bangga sama kamu, meskipun masih kuliah prestasi kamu ga kalah sama kakak kamu"
Ujar bu Ririn
"Iya bener kata mama, masih kuliah aja kamu udah bisa punya penghasilan sendiri. Papa sangat bangga sama kamu" sambung pak Hendra
"Tuh dengerin, cuma 1 yang ga pernah berubah dari dulu. Tukang ngambek" ejek Dimas
"Kakak.... Ih. Papa sama mama lihat tuh, kakak ngecengin aku terus"
Dimas tertawa karena Hani semakin cemberut.
"Dimas...." Bu Ririn memintanya untuk diam agar Hani tidak semakin ngambek
"Iya iya, udah ah aku mau berangkat. Papa mau bareng apa ngak" Dimas mengelap bibir yang basah karena hanis meminum susu
"Kamu berangkat duluan aja, papa masih mau mampir ke kantor temen papa" jawab pak Hendra
"Ya udah, aku pamit pa ma. Kamu mau ikut kakak ngak?" Tanya Dimas pada Hani
"Ga mau, aku mau di anter sam supir aja" saut Hani ketus
"Ya sudah, aku berangkat"
Tak lupa sebelum berangkat Dimas mencium kepala Hani lalu mengunyel rambutnya, baru saja Hani tersenyum kini Hani kembali merajuk karena nya.
Pak Hendra dan bu Ririn hanya bisa tertawa melihat kedua anaknya.
Hani adalah gadis yang cantik dan juga cerdas, di usianya yang masih 19 tahun ia sudah mempunyai penghasilan sendiri.
Hani adalah selebgram dengan followers mencapai 4,3 jt.
Tak heran jika ia banyak mendapat endors an dengan harga yang lumayan tinggi.
Keluarga Pratama adalah keluarga kaya, tak heran jika bu Ririn menjadi ketua sosialita di grupnya.
*****
Jam 2 siang Bintang sudah tidak ada kelas lagi.
Ia langsung pergi ke toko buku untuk mencari buku yang ia perlukan.
Barulah dari sana Bintang langsung pergi ke rumah sakit, namun sebelum itu Bintang lebih dulu membeli buah untuk buah tangannya.
Setelah sampai di rumah sakit Bintang langsung menelfon Tasya.
"Assalamualaikum Sya, ini aku udah di ada di lobby rumah sakit"
"Wa'alaikum salam, oh tunggu bentar ya. Kamu duduk aja di sana aku mau turun dulu"
"Iya, jangan lama-lama ya"
"Iya iya" Tasya lalu mematikan telfonnya dan segera turun ke lantai bawah.
"Mau kemana Sya?" Tanya mamanya
"Ini ma, temen Tasya ada di bawah. Katanya mau besuk papa"
"Siapa, Bintang?"
"Siapa lagi ma, udah ya takut Bintang nunggunya kelamaan"
Tak lama Tasya pun sampai di lobby, ia mencari di manakah Bintang.
Ternyata Bintang menunggunya dengan duduk di kursi dekat pintu.
Segera Tasya menghampirinya.
☀️☀️☀️☀️☀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
asih nyimak
2023-01-17
2