Part 3 Ikrar Suci

Dirga dan Nancy begitu sibuk mempersiapkan acara akad nikah Zidan dan Zahra yang rencananya hanya mengundang keluarga dekat mereka saja. Sesuai permintaan Zidan, dia tidak mau karyawan di perusahaan yang dipimpinnya mengetahui kalau dia sudah menikah. Begitu juga dengan teman-teman Zahra jangan sampai tahu kalau dia juga telah bersuami. Entah apa alasan Zidan melakukan hal itu.

“Lho, bukannya nanti malah jadi bumerang buat kamu, Zi” ujar Nancy protes dengan keinginan Zidan itu.

“Kalau ada laki-laki yang suka dengan Zahra, padahal dia sudah bersuami bagaimana?” lanjut Nancy.

“Bukankah kata mama, Zahra gadis yang baik dan sholehah. Jadi bisa-bisa dialah mengatasi masalah itu” jawab Zidan cuek.

Nancy hanya geleng-geleng kepala dengan sikap anaknya itu.

“Kamu juga awas, ya, kalau kepincut dengan gadis lain karena sudah menutupi status kamu nanti sebagai suami Zahra. Kalau sampai itu terjadi, mama pecat kamu jadi anak” ancam Nancy.

“Masalah hati nggak bisa dipaksa, Ma. Mama aja yang ngebet mau menikahkan Zi dengan Zahra” elak Zidan.

“Zidan, kamu nggak ngerti dengan perasaan seorang ibu. Kalau mama punya anak perempuan dengan posisi seperti Zahra, alangkah sedihnya. Kalau laki-laki sebatang kara tidak jadi masalah, dia bisa melindungi diri dari gangguan orang lain. Lha kalau gadis, bagaimana? Bisa bahaya Zi, tahu nggak?” ujar Nancy panjang lebar.

Zidan hanya termenung mendengarkan ucapan Nancy. Sebenarnya hatinya sendiri belum bisa menerima keputusan yang dia ambil. Sekali lagi dia lakukan hanyalah demi kedua orang tuanya.

***

Di rumah Dirga sudah berkumpul keluarga dekat seperti adiknya, Damar jauh-jauh datang dari Singapura dan keluarga istrinya, Nancy dari Belanda juga telah hadir.

“Sudah lama kami menunggu undangan darimu, Mas” ujar Damar.

“Iya, tapi kenapa kok akadnya kecil-kecilan begini. Terus nggak ada resepsi segala?” tanya istri Damar curiga.

“Iya, Mas. Jangan bilang mereka merried by accident” sela Steve, adik Nancy.

“Oh My God. Masa sih, Mas” sela Damar tidak percaya.

“Hush, kalian semua kok ngawur, sih. Ya, nggak lah. Mereka malah tidak saling kenal” jawab Nancy mulai kesal dengan dugaan dari keluarga mereka.

Lalu mengalirlah cerita dari mulut Dirga kenapa dia dan istrinya ingin menjadikan Zahra sebagai menantunya.

“Ya Allah, kasihan banget Zahra” ujar istri Damar berkaca.

“Mas juga tidak menyangka bahwa dalam sehari Zahra harus kehilangan orang tuanya karena kecelakaan itu” ucap Dirga getir.

“Ya udah, Mas. Sikap yang Mas ambil itu udah tepat dengan begitu Mas Dirga jadi ndak dibayangi rasa bersalah lagi” Damar menepuk pundak kakaknya.

“Eh, itu pengantin perempuannya udah keluar dari kamar” sela keluarga Dirga yang lain.

Zidan melirik ke arah kamar melihat Zahra melangkah pelan sambil menunduk menuju tempat ibu-ibu berkumpul. Zidan pun baru pertama kali melihat wajah Zahra di hari akad nikah mereka.

"Lumayan juga" batin Zidan melihat fisik Zahra yang tidak terlalu pendek untuk ukuran perempuan.

Tanpa panjang lebar acara akad nikah pun dimulai.

“Saya terima nikah dan kawinnya Zahra Ratu Orchida dengan mas kawin tersebut dibayar tunai” ucap Zidan lantang dalam satu tarikan napas. Dia sudah menghapal ijab qabul semalaman karena tidak mau salah ucap.

“SAH”

“SAH”

“SAH”

Acara akad nikah yang sederhana dan hanya dihadiri keluarga Zidan dan Zahra berjalan dengan khidmat. Zahra hanya mengundang Bu Nissa yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Bu Nissa merasa tenang karena Zahra sudah memiliki keluarga baru. Karena tidak memiliki keluarga lain wali Zahra diwakilkan oleh hakim. Kini dia sudah sah menjadi istri Zidan Attaya Dirgantara.

“Makasih Sayang sudah mau menjadi menantu mama” peluk mama Zidan menitikkan airmata.

“Aku yang harusnya berterima kasih dengan tante udah menerimaku menjadi anggota keluarga tante” balasku memeluknya terharu.

“Eits, sekarang panggil mama, ya” Nancy mecubit pelan pipi Zahra. Zahra tersenyum mengangguk.

***

Zahra Pov

Jantungku berdebar masuk ke kamar pengantin yang dibilang mama mertuaku itu adalah kamar Zidan, anaknya. Mas Zidan. Aku baru pertama kali melihatnya sewaktu akad nikah tadi. Dia laki-laki yang begitu sempurna dari segi fisik, wajah tampan yang blasteran karena yang kutahu tante Nancy keturunan Belanda. Tapi aku tidak tahu bagaimana keimanannya bisakah dia menjadi imamku. Setelah akad tadi entah ke mana dia, aku tidak melihatnya. Aku merasa dia sepertinya terpaksa menikah denganku karena tidak kulihat raut bahagia di wajahnya. Seharusnya aku tidak menerima permintaan tante Nancy dan Om Dirga untuk menjadikanku sebagai menantunya.

Aku duduk di tepi ranjang yang ditaburi kelopak mawar merah. Harumnya. Sejenak aku menikmati aromanya. Aku lalu bergegas ke kamar mandi membersihkan diri dan berganti dengan daster panjang seperti gamis. Aku tersentak kaget ketika pintu kamar terbuka. Sosok laki-laki jangkung masuk ke kamar dengan wajah dinginnya. Aku tersenyum melihatnya tapi sedikitpun bibirnya tidak menyunggingkan senyuman. Senyumku menghilang. Kenapa aku jadi sok akrab dengannya. Aku bingung harus bagaimana.

“Zahra!” panggilnya dengan nada datar.

“Kamu tahu kan pernikahan kita begitu dadakan. Aku terpaksa menerimanya karena tidak ingin mengecewakan papa dan mamaku. Kita jalani saja jika tidak ada kecocokan diantara kita nanti, kita bisa akhiri” lanjutnya membelakangiku.

Dadaku terasa sesak. Airmataku meluncur di pipi. Aku menarik napas lalu menghapus air mataku. Aku tidak ingin dia melihatku menangis. Aku sudah menduga sebelumnya bahwa pernikahan ini hanyalah keterpaksaan.

“Baik, Mas. Aku tidak akan merepotkanmu. Kita jalani saja kehidupan kita masing-masing seperti biasa. Aku juga tidak mengharapkan apa-apa dari Mas” jawabku dengan hati yang terluka.

Dia mengambil bantal dan tidur di sofa. Ya, Tuhan dia bahkan tidak mau tidur satu ranjang denganku.

Terpopuler

Comments

Nur Lutfiah AN

Nur Lutfiah AN

awas kau ziii

2021-08-15

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

buat Zidan nyesel

2021-05-10

0

Retno Marsudi

Retno Marsudi

jangan sampai zahra yg bucin duluan

2021-04-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!