Take Me To The Sky
"Cepat cari disebelah sana!"
"Cari sampai ketemu!" seorang lelaki berteriak memerintahkan tim sar untuk mencari calon istrinya yang hilang dalam sebuah insiden kecelakaan.
Mereka mengira jika korban jatuh ke laut karena mobil menabrak pembatas. Tidak ada yang tahu kronologi kecelakaan itu. Karena diperkirakan kecelakaan terjadi dini hari, disaat jalanan sepi.
"Ana!! Ana!!" Defan meneriaki nama calon istrinya berharap calon istrinya akan mendengarnya. Tapi sayang, dia tetap tidak menemui hasil.
Pencarian masih berlanjut karena pihak keluarga masih berharap menemukan Ana. Bahkan jika itu hanya jasadnya saja.
Wajah sedih, dan air mata yang terus mengalir membasahi pipi ibu Ana. Dia tidak menyangka jika anaknya akan mengalami kecelakaan ini dan menghilang.
Defan berjalan mendekati Ranti, ibunya Ana. "Maafin aku tante karena tidak bisa melindungi Ana." katanya dengan raut wajah lesu.
"Kamu tidak salah Def, mungkin takdir Ana seperti ini. Tapi tante berharap jika Ana segera ditemukan. Baik itu hidup atau mati.." Ranti sangat sedih saat mengatakan hal tersebut.
"Itu juga yang aku harapkan tante." kata Defan memiliki harapan yang sama dengan calon ibu mertuanya.
"Dasar anak pembawa sial!" tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang dan langsung mengatai Defan sebagai anak pembawa sial.
Defan Aleandro, seorang pengusaha muda yang cukup terkenal. Dia seorang anak haram dari keluarga yang cukup terkenal. Ayahnya berselingkuh dengan ibunya sampai lahirlah dia. Namun, ibunya meninggal karena sakit yang tak kunjung sembuh. Meskipun ayahnya telah berusaha sebisa mungkin. Namun takdir tidak mengijinkan ibunya menemani perjalanan hidupnya. Saat ibunya meninggal, saat itu dia masih kecil, dia dibawa masuk oleh ayahnya ke keluarga tersebut. Tapi, dia selalu tidak diterima oleh ibu tirinya.
"Ana gimana jeng?" tanya Santika kepada Ranti.
"Masih belum ditemukan." jawab Ranti dengan wajah sedih dan air matanya kembali menetes.
"Yang sabar ya jeng! Ana pasti segera ditemukan." kata Santika sambil merangkul Ranti.
"Kamu harusnya bertanggung jawab! Bagaimana bisa kamu menikahi Ana kalau kamu nggak bisa jagain dia?" Santika memarahi Defan di depan banyak orang.
Santika selalu marah saat melihat Defan. Alasannya karena setiap kali melihat Defan. Dia akan teringat pengkhianatan suaminya.
"Jangan marahin Defan seperti itu. Bukan salah Defan." kata Ranti yang memang tahu apa yang terjadi antara Defan dengan Santika.
"Itu karena dia pembawa sial.." sahut Santika dengan marah.
Karena sebuah insiden yang mengakibatkan anak sulungnya lumpuh. Membuat Santika semakin membenci Defan. Santika bahkan tidak mau merawat Defan. Akhirnya Defan kecil dititipkan kepada ibunya Ranti yang masih kerabat dengan ayahnya Defan. Defan dididik, dirawat dan dibiayai oleh ibunya Ranti. Jadi, Ranti tentu tahu mengenai masalah keluarga Santika tersebut.
"Dia memang pembawa sial." ucap Santika kembali yang tentunya itu melukai hati Defan. Namun, bagi Defan, itu sudah terlalu biasa.
"Kamu lihat Reno kan, jadi seperti itu karena dia." imbuh Santika semakin marah.
Tetapi, Defan hanya terus diam. Sepertinya dia sudah terbiasa mendengar hinaan Santika kepadanya selama ini.
Mendengar nama kakanya disebut. Hati Defan mulai kacau lagi. Dia merasa sangat bersalah atas insiden yang menimpa kakaknya. Kakaknya harus mengalami kelumpuhan karena menyelamatkan dirinya waktu itu.
"Maaf ma."
"Aku tidak butuh maaf kamu. Apa maaf kamu bisa mengembalikan kaki Reno yang lumpuh?" Santika semakin marah. Dia kembali memarahi Defan di depan banyak orang. Dan Defan, hanya tetap membisu. Rasa bersalah kepada kakak tirinya mengharuskan dia untuk tetap diam. Meski sesakit apapun perkataan Santika kepadanya.
....
Hari berlalu berganti bulan. Sudah sebulan berlalu. Namun kabar ditemukannya Ana tidak pernah Defan terima. Selama itu juga dia selalu pergi mabuk-mabukan setelah pulang kerja.
Malam itu dia tidak ditemani sekretaris yang juga adalah sahabatnya, Rafa. Karena Rafa ada urusan sendiri.
"Nambah lagi!" Defan terus menambah minuman lagi sampai habis beberapa botol seorang diri.
Di meja lain.
Beberapa orang wanita dan pria sedang mabuk bersama. Mereka bersenang-senang dan menikmati alunan musik yang dimainkan oleh DJ.
"Anin!" salah seorang wanita memanggil pelayan yang bernama Anin. Dia adalah teman kuliah Anin.
Anin segera mendekat. "Ya. Mau nambah apa?" tanya Anin kepada temannya.
"Nggak mau nambah. Tapi aku mau kamu minum ini!" teman bernama Tessa tersebut meminta Anin untuk meminum segelas minuman yang dia sediakan.
"Maaf, tapi aku masih harus kerja." Anin menolak. Meskipun dia bekerja ditempat seperti itu. Tapi dia sama sekali tidak tertarik dengan hal semacam itu. Niatnya bekerja hanya untuk menghasilkan uang untuk biaya kuliahnya. Karena dia adalah anak yatim piatu yang dulu tinggal bersama nenek angkat di kampung.
"Ini upah kamu! Atau aku laporkan kepada pemilik bar ini kalau kamu tidak sopan kepada pengunjung!" Tessa mengancam Anin.
Mau tidak mau Anin hanya bisa nurut. Sebagai seorang pelayan hanya bisa mengikuti dan menuruti apa mau pengunjung. Dengan segera Anin menenggak minuman tersebut.
Tessa dan teman-temannya tertegun melihat Anin yang menenggak minuman tersebut dengan sekali tenggak. Tapi ternyata mereka memiliki niat buruk. Mereka dengan sengaja telah menambahkan obat ke dalam minuman tersebut.
Sesaat kemudian tubuh Anin merasa aneh. Dia mulai kepanasan dan semakin aneh. Dia pamit untuk segera kembali bekerja. Tapi Tessa dan teman-temannya menahanya. "Mau kemana?" Tessa menarik tangan Anin.
"Aku harus kembali bekerja." kata Anin. Wajahnya sudah mulai merona. Efek obat tersebut sangat cepat bereaksi.
"Aku sudah bilang ke bos kamu kalau kamu aku ajak gabung dengan kita." kata Tessa.
"Tapi, aku.. aku harus kerja." Anin menolak. Dia tidak mau dipecat karena lalai dalam melakukan pekerjaannya.
Tiba-tiba Anin merasa pusing. Dia hampir terjatuh karenanya. Beruntung ada laki-laki yang menangkapnya. "Bawa saja dia! Tapi jangan lupa bayarannya!" kata Tessa kepada lelaki itu.
Dengan segera lelaki itu memapah Anin yang setengah sadar. Lelaki itu ternyata sudah mengincar Anin sejak lama. Begitu tahu kalau Anin teman sekolah Tessa. Dia pun meminta bantuan Tessa untuk mendapatkan Anin. Dan tentunya dengan imbalan yang cukup banyak.
Lelaki itu bernama Radit. Dia seorang pengusaha kaya tapi playboy. Dia tertarik dengan Anin karena kecantikan Anin yang alami serta sifat pekerja keras Anin.
Radit membawa Anin masuk ke kamar yang ada di lantai atas di bar tersebut. Tentu saja dia memiliki niat buruk kepada Anin. Dia melempar Anin yang masih setengah sadar ke kasur.
Radit terpukau dengan tubuh Anin yang indah. "Meskipun hanya pelayan, tapi dia benar-benar sangat cantik." gumam Radit.
Tetapi, sebelum dia melancarkan aksinya. Dia pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap terlebih dahulu. Saat itulah Anin memiliki kesempatan untuk melarikan diri.
Dengan tergopoh-gopoh Anin keluar dari kamar tersebut. Anin merasakan tubuhnya yang semakin tidak nyaman.
Sialnya, Radit mengetahui hal itu dan segera mengejarnya. Anin pun semakin ketakutan. Dia terus berlari sampai akhirnya tanpa sengaja dia bertabrakan dengan seorang lelaki tak dikenal yang hendak masuk ke kamar pula.
"Anin.." seruan Radit semakin membuat Anin ketakutan.
Jadi dia pun mencium lelaki yang dia tabrak tadi untuk mengelabui Radit. Dan benar saja, Radit tidak tahu jika wanita yang berciuman di depan kamar itu adalah wanita yang dia cari.
Ekor mata Anin melirik ke kanan dan ke kiri. Setelah dirasa aman. Anin segera melepaskan ciumannya. "Maaf.." katanya kemudian berbalik badan.
Tentu saja lelaki itu tidak terima dengan apa yang Anin lakukan. Dia menahan tangan Anin yang hendak pergi. Lalu menciumnya dengan paksa seperti yang Anin lakukan kepadanya.
Anin terhenyak. Tapi dia tidak bisa meloloskan diri dari kekuatan seorang pria. Bahkan lelaki yang telah terpengaruhi alkohol tersebut menarik Anin masuk ke dalam kamar.
Pada saat itu keduanya sudah terpengaruh oleh alkohol maupun obat. Dan malam itu mereka lalui dengan penuh gairah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
suka membaca
mampir jg tor 😁😁
2022-12-09
0
Patrick Khan
.mampir kak..☺
2022-12-01
1