Pesona Mas Jaka

Pesona Mas Jaka

Tamu untuk Dara

Assalamu'alaikum, Bestie ...

Ketemu lagi kita di cerita yang berbeda 😉

Moga kalian syuka ya, sama kisah pemuda desa sang penggembala ...

Happy reading 😍

🌹🌹🌹

Perdebatan kecil di rumah berbentuk joglo khas daerah Jawa milik Kepala Desa itupun terus berlanjut. Sang ayah yang merupakan tokoh penting nomor satu di desa tersebut, terdengar ngotot dengan pendiriannya.

Orang tua itu tidak menyetujui keinginan sang putri yang menjalin hubungan dengan pemuda yang berasal dari keluarga sederhana, seorang pemuda biasa pilihan anak gadis Pak Kades, seperti Jaka.

Sementara sang putri terus merajuk dengan berlinang air mata. Berharap, sang ayah luluh dengan air matanya.

"Kamu ini calon dokter lho, Nduk. Mosok, seneng karo cah angon wedus!" ejek sang ayah

"Mas Jaka memang penggembala domba, Ayah, tapi Dara mencintainya," rajuk Dara dengan bulir bening yang terus berjatuhan, membasahi pipi putih gadis ayu tersebut.

"Tidak, Dara! Kamu nanti harus menikah dengan Bambang anaknya Carik Margono, dia baru saja diangkat jadi PNS dan lebih pantas untukmu!" seru Pak Kades.

"Dara tidak mau dijodohkan dengan Mas Bambang, Ayah. Dia itu playboy cap kadal, ceweknya ada di mana-mana!" tolak Dara masih dengan terisak.

"Itu hanya rumor yang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang anak gadisnya di tolak sama Bambang, Dara. Bambang itu anak yang baik, ayah tahu betul masa kecil Bambang," bela sang ayah.

"Pokoknya Dara ndak mau, Ayah. Kalau Ayah tidak mengijinkan Dara menjalin hubungan dengan Mas Jaka, lebih baik Dara tidak menikah selamanya!" ancam Dara. Gadis bermata bulat dengan bulu mata lentik itu langsung berlari, masuk ke dalam kamar.

Pak Kades hanya bisa geleng-geleng kepala menghadapi sikap keras kepala sang putri, yang dirasa sangat mirip dengan dirinya.

"Sudah tho, Pak. Mbok ya jangan keras-keras sama anak kita," bujuk sang istri yang menghampiri Pak Kades, sambil membawakan secangkir kopi hitam pahit kegemaran suaminya.

"Sebenarnya, ibu tidak masalah lho, Pak, jika anak kita itu menjalin hubungan sama anaknya Pak Karyo," ujar Bu Rosma, istri Pak Kades, setelah wanita anggun itu duduk di samping sang suami yang menekuk wajah menahan amarah.

"Setahu ibu, selain baik dan rajin, Jaka itu anaknya juga pintar. Setelah lulus sekolah bareng Dara kemarin, dia melanjutkan belajar di Pondok Pesantren di Jawa Timur," lanjut Bu Rosma.

"Dia itu santri, Pak. Jaman sekarang, susah lho cari pemuda yang benar-benar mau belajar ilmu agama dengan baik seperti Jaka," imbuhnya, memuji Jaka.

"Bu, Pak Karyo itu hanya buruh tani dan istrinya juga hanya tukang urut! Lha, mosok kita mau besanan sama orang macam mereka tho, Bu!" ketus Pak Kades, yang merendahkan pekerjaan kedua orang tua Jaka.

"Sak pinter-pintere santri, 'kan yo luwih pinter mahasiswa tho, Bu?" tanya Pak Kades, meremehkan predikat seorang santri.

Bu Rosma hanya bisa menghela napas panjang. Suaminya itu memang memiliki watak yang keras dan hal itu menurun pada Dara, putri tunggalnya.

'Ayah dan anak, sama saja! Dua-duanya, sama-sama keras kepala!' gerutu Bu Rosma dalam hati.

"Pokoknya, Ibu harus membujuk Dara agar mau menikah dengan Bambang! Masa depan mereka nanti, pasti cerah Bu. Orang tua Bambang kaya raya dan Bambang sendiri, sekarang sudah menjadi PNS di kecamatan," titah Pak Kades pada sang istri.

"Maaf, Pak. Selama ini, Bapak ndak pernah melibatkan ibu dalam mengambil setiap keputusan. Dan untuk masalah Dara jika Bapak tetap ingin menjodohkan anak kita itu dengan Bambang, silahkan Bapak sendiri yang bujuk Dara. Ibu tidak mau ikut-ikutan," tolak Bu Rosma yang langsung beranjak.

Wanita berusia sekitar empat puluh lima tahunan yang terlihat awet muda itu, meninggalkan sang suami yang melongo karena keberaniannya menolak perintah sang suami.

Bu Rosma lelah karena selama ini hanya bisa diam dan menurut pada perintah suaminya, laki-laki paruh baya yang terkenal galak dan keras kepala tersebut.

Jika Bu Rosma tidak bisa membantu sang putri, untuk mendapatkan pemuda yang dicintai Dara. Maka, Bu Rosma pun bertekad, akan menolak keinginan sang suami yang memintanya untuk membujuk sang putri agar mau menerima perjodohan yang hanya didasarkan pada harta semata itu.

'Sejak kapan, Rosma berani menolak perintahku?' batin Pak Kades bertanya-tanya, kening pria bertubuh tambun itu mengkerut dalam.

☕☕☕

Sementara di dalam kamar Dara, gadis berhidung bangir itu menangis menumpahkan segala kekesalan dan kekecewaannya terhadap sikap sang ayah.

'Kenapa ayah selalu menilai seseorang dari tampilan luarnya, sih? Tidakkah ayah bisa melihat, bagaimana sikap keseharian Mas Jaka yang santun?' tanya Dara pada dirinya sendiri, dia benar-benar tidak tahu jalan pikiran sang ayah.

Gadis bertubuh mungil yang tingginya hanya sebatas dada Jaka itu menatap keluar jendela kamar, pandangannya menerawang jauh. Hati Dara menjadi resah dan gundah karena perdebatan kecilnya dengan sang ayah barusan.

Sang ayah, bukan hanya tidak merestui hubungan Dara dengan Jaka, tetapi juga merendahkan pemuda yang dicintainya itu dengan mengatai Jaka sebagai penggembala domba.

'Apa salahnya jika Mas Jaka membantu orang tuanya menggembalakan domba? Kenapa dia harus direndahkan hanya karena melakukan pekerjaan itu?' Dara bermonolog dalam diam.

Ingatan Dara tiba-tiba tertuju pada masa dua tahun silam, kala Dara dan Jaka masih sama-sama duduk di bangku sekolah, menjelang ujian akhir.

Jaka memang pemuda yang rajin dan selalu membantu kedua orang tuanya. Jika libur sekolah, Jaka tidak malu untuk menggantikan sang ayah menggembalakan domba milik keluarganya.

"Neng Dara memangnya tidak malu, jalan bareng sama saya?" tanya Jaka di suatu sore ketika Dara sengaja menemui pemuda yang bertubuh jangkung itu di sebuah tanah lapang, yang banyak ditumbuhi rumput hijau.

Rupanya, gadis berhijab putri Pak Kades itu baru saja mengungkapkan isi hatinya pada Jaka.

Terlihat, domba-domba milik Jaka yang dibiarkan berkeliaran di tanah lapang tersebut, memakan rumput yang tumbuh subur dengan sangat lahap.

Dara menggeleng, seraya tersenyum manis. "Kenapa Dara mesti malu, Mas?" tanya Dara balik, yang langsung memanggil Jaka dengan sebutan mas setelah berhasil mengungkapkan isi hatinya.

"Mas Jaka 'kan pemuda yang baik, kecuali jika Mas Jaka itu pemuda berandalan maka Dara akan malu jalan sama Mas Jaka," terang Dara yang memuji Jaka.

Jaka tersenyum miris. "Tapi saya 'kan dari keluarga yang sederhana, Neng. Orang tua Neng Dara pasti tidak akan merestui jika saya menjalin hubungan dengan Neng Dara," ujar Jaka yang merasa minder karena Dara adalah putri tunggal Pak Kades.

Dara menggeleng. "Dara akan memperjuangkan Mas Jaka," ucap Dara sungguh-sungguh, seraya menatap pemuda berlesung pipi tersebut dengan dalam.

"Asal, Mas Jaka juga mau memperjuangkan masa depan untuk kita berdua," imbuhnya, penuh harap.

Jaka mengangguk pasti. "Mas akan usahakan, Neng," balas Jaka yang memanggil dirinya dengan sebutan mas, setelah dia yakin dengan perasaan Dara.

Jaka kemudian menggenggam tangan Dara, gadis ayu yang sudah lama disukainya dalam diam itu seraya tersenyum manis. Membuat hati Dara menjadi berbunga-bunga.

Suara ketukan pintu dari luar kamarnya, mengurai lamunan Dara.

"Dara, Nduk. Buka pintunya!" Suara bariton sang ayah terdengar jelas masuk ke dalam kamar Dara, melalui celah-celah pintu kayu jati.

"Di luar ada tamu yang mencarimu, Dara. Segeralah keluar!" titah sang ayah, yang membuat Dara mengerutkan kening.

"Tamu untuk Dara, siapa?"

🌹🌹🌹 bersambung ....

Note : Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 🥰

Bintang⭐ lima dan ulasan, jempol dan komentar, plus hadiah tentunya (mode malak, lagi kambuh, Best ... 😄🤭)

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ikuta lg nih thor 🤭🤭

2023-08-22

1

ARIF RAHMAN HAKIM

ARIF RAHMAN HAKIM

bariton tu apa?

2023-01-28

2

Ndar Daryati

Ndar Daryati

masih nyimak .lihat promo di fb langsung meluncur kesini..

2023-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!