Sent To Another World With Cheat Ability

Sent To Another World With Cheat Ability

Chapter 1 : Bertemu dewa

Ketika membuka mata, dia, Alfred Kairo mulai menatap kosong pada ruangan serba putih tersebut.

Dia memiliki tatapan kosong bukan tanpa alasan, karena Alfred mengingat penyebabnya disana.

Beberapa saat lalu, Alfred yang sedang mengikuti acara perayaan bersama teman sekelasnya tiba-tiba kedatangan seorang perampok.

Karena perampok itu melesat kearah pacarnya, Alfred segera melawan dan berakhir di tikam.

Sialnya, tidak ada seorang pun yang menolongnya, mereka bahkan melarikan diri setelah melihat Alfred mencoba melawan perampok tersebut.

Alhasil tidak ada seorang pun yang memanggil ambulan, bahkan pacarnya sudah menghilang.

Hal itu menyakiti hatinya bahkan di detik-detik terakhir sebelum kesadarannya memudar Alferd mengutuk seluruh temannya dan menyesal melawan perampok tersebut untuk pacarnya.

"... Jadi sekarang aku sudah mati..." Alferd bergumam dengan nada datar.

Penyesalannya sangat mandalam hingga terlalu malas untuk mengekspresikan emosinya, pada tingkat ini Alfred mungkin akan melenyapkan seluruh teman sekelasnya jika kembali dihidupkan.

Sesaat setelah bergumam, sebuah suara datar dan asing terdengar.

"Ya, kau sudah mati. Namun caramu begitu menyedihkan, meski itu ulahku."

Mencoba berdiri dan mencari asal suara, Alfred menemukan seorang pria misterius yang duduk di tahta.

"... Apa maksudmu?" tanya Alfred, dia merasa ucapan pria itu memiliki arti tertentu.

Sembari tersenyum dingin, pria itu mulai berbicara. "Aku mengatur siswi atau siswa yang memiliki jiwa heroik untuk tidak datang di acara tersebut. Alhasil hanya kau saja yang memiliki jiwa heroik dikumpulan lalat tersebut."

Kemudian pria itu mengayunkan jari telunjuknya keatas bersamaan dengan sofa mewah yang muncul di dekat Alfred. "Untuk saat ini, duduklah disana."

Meski mengernyitkan alisnya, namun Alfred tetap berdiri dan duduk dengan patuh. "Jadi maksudmu di acara itu semuanya memiliki jiwa penakut?"

"Aku tidak bilang mereka memiliki jiwa penakut," balas pria itu dengan senyum simpul. "Tapi kau bisa berspekulasi seperti itu."

"Apa yang terjadi jika kau tidak ikut campur?" Alfred bertanya tentang pemikirannya.

"Entah? Siapa tahu?" jawab pria itu dengan senyum mengejek.

"Tolong jawab dengan serius."

"Perkenalkan namaku Earnest, dewa tertinggi yang berkuasa saat ini."

Tanpa mengubris pertanyaan Alfred, pria itu, Earnest mulai memperkenalkan dirinya.

"Tunggu, pertanyaanku belum dijawab!" Alfred berseru dengan kesal.

"Aku tidak peduli, juga sebagai manusia bisakah kau diam dan menurut? Jika aku enggan menjelaskan, maka terima saja," kata Earnest sembari mengubah ekspresinya lalu menatap tajam ke Alfred.

Sebuah kekuatan misterius tiba-tiba menekannya, hal ini membuat Alfred terdiam dengan ekspresi rumit.

Dia tidak tahu bagaimana menggambarkannya, namun itu seperti di genggam oleh tangan super besar.

Alfred sesak, dan tubuhnya serasa akan hancur kapan saja. Itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh manusia biasa!

Beberapa saat kemudian kekuatan itu menghilang dan Alfred bisa kembali bernafas normal.

"Baiklah waktunya ke topik utama. Aku ingin mengirimmu ke dunia Asdra lalu bunuh The Five Chaos of World-Eater. Tentu saja aku memiliki hadiah tertentu untuk keberhasilanmu dan tidak memberimu hukuman jika gagal," jelas Earnest dengan senyum menyeringai.

Mendengar itu, Alfred mengerutkan keningnya "Jika aku menolak?"

"Pada awalnya kau memang memiliki takdir untuk mati, namun karena terdapat secuil keberuntungan. Kau bisa mengalami reinkarnasi, tentu saja yang kumaksud adalah benar-benar terlahir kembali sebagai keberadaan baru," jelas Earnest. "Kau tidak akan membawa ingatan, serta hal lainnya. Kehidupanmu akan benar-benar dimulai dari awal!"

Setelah itu, Earnest menyeringai. "Karena kau memiliki kesempatan itu, aku berpikir untuk sedikit memberikanmu tantangan. Jika kau bisa mengalahkan The Five Chaos of World-Eater, aku akan membiarkanmu hidup di dunia Asdra dengan ingatan serta pengalaman di bumi agar tidak mengulangi kesalahan yang sama."

"Tapi jika kau gagal atau berakhir terbunuh oleh mereka, aku akan mereinkarnasikanmu ke dunia acak. Artinya, kau akan mengulangi kesalahan yang sama di dunia baru tersebut," ujar Earnest dengan memprofokasi. "Jadi apa pilihanmu?"

Mendengar itu, Alfred mengernyitkan alisnya. Dia berpikir bahwa Earnest memang mempersempit pilihan dan tidak membiarkannya melihat celah.

Dan jawaban pasti adalah pergi ke dunia Asdra lalu memulai kehidupan baru, setelah mengalahkan The Five Chaos of World-Eater.

Alfred paham jika memilih reinkarnasi, maka pengalaman serta rasa sakitnya di bumi, tidak akan membuatnya berubah di dunia baru tersebut.

Sifat mudah percaya dan tidak waspadanya itu merepotkan. Seperti yang dikatakan Earnest, Alfred akan mengulangi kesalahannya lagi di dunia lain jika tanpa membawa pengalaman menyakitkan serta ingatan menyedihkan ketika berada di bumi.

"Huh, sepertinya jawabanku memang sudah kau prediksi," Alfred menghela nafas dengan masam.

Kemudian Earnest tertawa ringan, "Karena aku memang mengaturnya seperti itu!"

"Namun aku tetaplah seorang dewa, aku akan memberikanmu banyak bantuan dalam tugas ini. Tapi aku tidak akan menjadikanmu sebagai pahlawan, tapi sebagai Human of Judgement." Earnest berkata sembari berdiri.

Alfred yang bingung pun bertanya, "Apakah maksudnya aku memilik tugas untuk menghukum The Five... itu?"

"Ya, namun juga tidak. Kau bisa mencari tahunya sendiri, lagi pula aku tidak perlu menjelaskan sesuatu yang tidak penting," ujar Earnest sembari berjalan mendekat.

Setelah berada di depan Alfred, Earnest mulai bertanya kembali, "Apa ada pertanyaan lain?"

"Berapa tahun waktu yang kumiliki sebelum tugas dinyatakan gagal?" tanya Alfred, dia berpikir akan memakan waktu lama. Sebab nama targetnya terlihat sangat kuat, dan pasti akan sulit dikalahkan.

Earnest yang mendengar itu tertawa geli, "Tahun? Tidak! Kau hanya memiliki waktu selama tujuh bulan sebelum The Five Chaos of World-Eater keluar dari Nether!"

Sontak Alfred terkejut saat mendengar pernyataan tersebut. "Apa kau bercanda?! Bukankah itu terlalu sedikit?!" protesnya dengan membuang rasa takutnya.

Hal tersebut membuat Earnest sedikit menaikkan alisnya. Kemudian dia mendekat dan menepuk pundak Alfred.

"Karena itulah aku berkata akan memberikanmu banyak bantuan agar tidak mengalami kesulitan," jelas Earnest. "Tentu saja aku sudah mempertimbangkan masalah tersebut, sebab pahlawan yang kupilih telah gagal menjalankan tugas ini. Maka dari itu, aku tidak akan memakai cara natural lagi. Akan sangat menyedihkan jika kau gagal juga."

Kemudian Earnest sedikit mencengkram Alfred, bersamaan juga sebuah kekuatan besar dan eksplosif disuntikkan kedalam tubuhnya.

"... Ini bantuan yang kau maksud?" Alfred bertanya.

"Ya, kau bisa melihatnya dengan berkata 'status'." Earnest menjelaskan, lalu dia mulai berbalik menuju tahtanya lagi.

Segera Alfred bergumam, "Status." dan sebuah layar hologram semi transparan muncul di depannya.

[Status]

[Nama : Alfred Kairo]

[Grade : - (0/25)]

[Race : Human]

[Job : Human of Judgement]

[Title : Special Human, Judge, Friend of God]

[Skill : Sword of God, Magic Staff of Divine, Divine Protection, Mana Mastery (S), Magic Creation (S), Dispel (S), Demi-god Form (S)]

[Passive Skill : Multiplier Exp (S), Limit Breaker (S), Super Regeneration (S), Super Regeneration Mana (S)]

[Unique Skill : System (Unknow)]

Alfred terdiam, dia tidak memiliki tempat protes bagaimana pun kemampuan yang diberikan sangat tidak masuk akal.

"Sebenarnya tanpa meningkatkan kekuatanmu, kau sudah memiliki kesempatan untuk bisa membunuh mereka. Hanya saja dengan syarat, kau bisa menghindari semua serangan, dimana pahlawan terpilih yang sudah melewati batas Grade tidak bisa melakukannya."

Ketika menjelaskan itu, Earnest menatap Alfred dengan senyuman.

Tanpa diberitahu Alfred tahu bahwa itu peringatan untuk tidak senang terlebih dahulu. Dia memang kuat, tapi apa bisa menerima serangan musuhnya tanpa mati terlebih dahulu? Jelas tidak!

"... Aku mengerti, setelah sampai ke dunia Asdra aku akan meningkatkan Gradeku," jelas Alfred dengan serius.

Melihat itu, Earnest mengangguk puas. "Benar juga, sebenarnya kemampuan Systemmu memiliki kesadaran. Setelah sampai di dunia Asdra, kau bisa bertanya padanya jika ada yang tidak dipahami,"

"Eh?" sontak Alfred terkejut, namun sepertinya Earnest tidak mau mendapatkan pertanyaan.

"Semoga berhasil! Tetaplah jadi dirimu sendiri dan lakukan sesuai keinginanmu! Jangan pernah berpikir untuk membelot dariku atau kau akan berurusan denganku!" pesan Earnest dengan serius.

Kemudian sebuah kekuatan misterius segera menyelimuti Alfred yang membuat kesadarannya terkikis.

"Sampai jumpa!"

Sembari melihat Earnest yang tersenyum simpul dengan melambai-lambaikan tangan, Alfred hanya bisa berpikir bahwa kehidupannya akan menjadi sulit.

"Huh, aku harap bisa beradaptasi dan mengatasi masalah yang berdatangan." Alfred bergumam pelan dan kesadarannya mulai lenyap.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

🫡topi emas off✈︎

🫡topi emas off✈︎

hallo aku mampir ini cerita tentang apa?

2024-10-18

1

pisanksalto

pisanksalto

sep, nyari Isekai sistem, akhirnya nemu jg yg awalnya ga info dumping

2024-09-17

0

pisanksalto

pisanksalto

pergi ke surga aja bang/Good/

2024-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!