Asmara Sang Pengawal

Asmara Sang Pengawal

#Part 1 Asmara SP

Assalamualaikum readers tersayang. Jumpa lagi nih sama othor receh dikarya yang ke 9. sebelum mulai membaca, usahakan untuk menekan love favorit, rating bintang lima ya, supaya bacanya lebih afdol.

Untuk kamu yang rindu pada keluarga Babang Alexander Smith dari Ex Mafia Hot Daddy, Moskow. Di sinilah tempatnya untuk bertemu lagi dengan mereka.

Dan untuk kamu yang juga rindu pada keluarga Vedran Sean Kingston dari Hot Mommy And A Gengster, disini juga tempatnya untuk mengobati rasa kangen untuk keluarga mereka.

Mereka berkolaborasi di dalam karya yang ke 9 othor ini untuk menghibur kalian pencinta dunia halu.

Oke dah, Setelah baca, like dan komentar dong, supaya lebih afdol lagi, hehehe.

Baiklah, kenalan dulu yuks sama tokoh-tokoh penting dalam kisah ini.

Daniel Smith, 27 tahun.

Suzanne Sean Kingston, 18 tahun.

Harry Sean Kingston, 27 tahun.

Elmira Omar Yusuf, 20 tahun.

Moskow, Rusia.

Di rumah kediaman Alexander Smith.

"Kamu yakin tidak ingin bertemu dengan gadis itu sekali saja?" tanya Nikita Smith pada Danil sang adik.

Ibunya Aisyah, dan dirinya sendiri sudah mencarikan seorang gadis dari pihak keluarganya di Dagestan agar adiknya itu bisa move on dari Elif sahabatnya.

"Sekali aku bilang tidak ya tidak. Dan jangan memaksaku lagi, okey?" pria itu berdiri dari duduknya dengan wajah kesal.

Ia sungguh sangat bosan dengan rencana ibu dan adiknya yang selalu saja mencarikannya seorang gadis untuk menggantikan Elif Kaya dari dalam hatinya.

Karena baginya belum ada seorang gadis pun di Moskow ini yang menyamai Elif yang sangat lembut dan manis itu.

Pria muda itu tidak tidak tahu kenapa belum bisa membuka hatinya untuk orang lain. Padahal Elif bahkan sudah menikah dan memiliki anak.

"Daniel!" Nikita kembali memanggil tetapi pria itu malah mengambil tasnya dan segera berlalu.

"Tidak usah kamu pikirkan sayang, Akan ada saatnya ia melupakan Elif, jika nanti sudah bertemu dengan seseorang yang menarik hatinya." ucap Crisstoffer Anderson seraya mengelus lembut punggung sang istri.

"Aku harap begitu Criss." ucap Nikita tersenyum.

🍀

Beberapa jam berikutnya di Bandara Internasional Alexander S. Pushin, Moskow.

Bush

Bush

Bunyi revolver Colt 55 itu hanya bagaikan hembusan angin. Terlalu pelan dan mematikan.

Tak kedengaran tetapi cukup mampu membuat pria paruh baya itu jatuh dan tak bangun lagi.

Darah segar mengalir dari dadanya hingga merembes keluar dari kemeja lusuhnya.

"Buang mayatnya di tempat yang aman!" titah seorang pria berkacamata hitam dengan tampilan yang sangat menakutkan.

"Baik Bos!" jawab yang lain dan langsung menyeret mayat itu dengan sangat kasar hingga darahnya saja memenuhi jalanan blok bangunan itu.

Suzanne Sean Kingston membekap mulutnya dengan keras karena takut menimbulkan suara. Tubuhnya gemetar hebat karena takut.

Sebuah pembunuhan sadis ia saksikan sendiri di depan matanya dihari pertama ia tiba di Moskow Rusia.

"Aku harus melaporkan hal ini pada Kak Harry," ujarnya pelan kemudian segera pergi dari tempat itu.

Tetapi untung tak dapat diraih dan malang pun tak dapat ditolak. Langkahnya yang tergesa-gesa justru menimbulkan suara.

Siluet tubuhnya sempat terekam oleh pembunuh berdarah dingin itu.

"Tutup mulut gadis itu sekarang juga!" titah sang pembunuh kepada beberapa orang anggotanya yang masih berada di tempat itu.

"Baik Bos!" beberapa orang langsung berlari untuk menangkap Suzanne Sean Kingston dan lainnya segera melumpuhkan CCTV di sekitar tempat kejadian.

Suzanne rupanya cukup cepat menghilang dari pandangan orang-orang itu dan membuat mereka kebingungan mencari.

Gadis itu berlari ke keramaian Bandara Internasional Alexander S.Pushin untuk mencari sang Kakak yang mungkin sudah tiba di Bandara untuk menjemputnya.

"Awwwww!" gadis itu berteriak keras karena tak sengaja menabrak tubuh pria muda yang nampak sangat dingin dan arogan.

"Kamu tidak punya mata ya?!" teriak Suzanne kesal seraya menyentuh bagian belakangnya yang terasa sangat sakit akibat pertemuan dengan lantai yang cukup keras itu.

"Kamu yang tidak punya mata!" ini tempat umum dan kamu berlari di sini seolah-olah ini lapangan milik nenekmu!" balas pria itu ketus.

Ia sampai memandang tubuhnya yang sudah sangat kotor karena ketumpahan dua gelas minuman yang baru dibelinya.

"Lihat ini! semuanya jadi kotor 'kan? dasar ceroboh!"

Mata Suzanne langsung berkaca-kaca karena semakin tersulut emosi. Bibirnya langsung melengkung kebawah layaknya mangkuk terbalik.

Sepanjang hidupnya di dunia ini, ia tidak pernah dibentak dengan sangat kasar seperti itu oleh kedua orangtuanya. Dan sekarang pria asing ini malah meneriakinya seperti itu.

"Ish, kamu bisa bicara sopan tidak?!" gerutu Suzanne seraya mengangkat tangannya meremas udara.

"Kamu yang tidak sopan. Kamu yang menabrak dan malah lebih marah. Lihatlah apa yang kamu lakukan, semuanya jadi sangat kotor." pria itu menatap lantai dengan ceceran minuman kola di atas lantai.

"Heh apa susahnya sih panggil petugas untuk membersihkannya. Aku pikir orang Moskow itu ramah-ramah. Tapi ternyata tidak." ujar Suzanne lagi dengan bibir mencebik kesal.

Peristiwa sadis yang ia lihat dihadapannya tadi membuatnya semakin yakin kalau Moskow adalah tempatnya orang-orang yang tidak punya perasaan.

"Mommy! aku ingin pulang ke New Zealand saja huaaaa." gadis itu berteriak seraya menangis keras.

Perasaan kecewa dan kesal datang bersamaan mendera hatinya. Ia sangat menyesal keluar dari Mansionnya yang aman dan malah mendatangi tempat yang sangat buruk ini.

"Manja!" gerutu Daniel dengan wajah tak kalah kesalnya.

"Suzanne? apa yang kamu lakukan disana?" tanya Harry Sean Kingston yang tiba-tiba sudah berada disamping pria yang ia tabrak tadi.

Ia melihat adiknya masih duduk di lantai bandara dengan air mata menggenang dipipinya. Dengan cepat ia meraih tangan sang adik untuk bisa berdiri dari posisinya sekarang.

"Aku mau pulang kak Harry. Di sini bukan tempat yang baik huaaa." Suzanne kembali meraung dengan tangis diwajahnya.

"Hey, kamu baru datang dan langsung ingin pulang? ada apa denganmu?" Harry tersenyum kemudian merangkul bahu sang adik.

"Kamu tidak takut dikritik oleh orang Moskow kalau kamu menjelek-jelekkan negara mereka?"

"Tapi mereka memang jahat kak. Terutama orang yang ada di sampingmu itu." bisik Suzanne dengan suara pelan. Takut pria yang ia tabrak tadi malah memarahinya lagi.

"Hahaha, ini pria yang sangat baik. Dan dia adalah temanku." Harry tertawa melihat ekspresi adiknya.

"Daniel, ini adik aku Suzanne." pria itu memperkenalkan adiknya pada sahabatnya, Daniel Smith. Pria dingin itu menarik ujung bibirnya untuk tersenyum tipis.

"Jadi dia temanmu kak? oh tidak. Kenapa kamu punya teman seperti ini? datar dan juga tak punya rasa empati sedikitpun. Grrr!" gadis itu mencebikkan bibirnya kesal.

"Suzanne, jangan sampai tidak sopan pada orang. Itu tidak baik."

"Hem baiklah. Sekarang ayo cepat bawa aku ke Apartemenmu Kak." ujar gadis itu kembali ceria.

"Ayo, aku juga sedang terburu-buru ada hal penting yang harus aku lakukan." Harry Kingston segera meraih koper adiknya dan membawanya keluar dari area Bandara.

Daniel yang mengendarai mobil yang mereka tumpangi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar adik Harry yang sangat manja dan cerewet itu tak berhenti berceloteh di dalam mobil yang ia kendarai saat itu.

Ciiiiiit

"Ada apa?" tanya Harry saat merasakan Daniel menghentikan mobilnya dengan sangat tiba-tiba.

Tok

Tok

Dua pria dengan senjata di tangannya sedang mengetuk kaca mobil mereka meminta untuk membuka pintu mereka.

"Serahkan gadis itu pada kami!" teriak dia pria itu seraya menodongkan senjatanya ke depan kaca mobil.

Suzanne merasakan tubuhnya gemetar takut. Ia ingat dua pria itu berada di tempat kejadian pembunuhan itu.

Harry ingin sekali mengeluarkan pistol miliknya dari balik jasnya tetapi ia takut adiknya malah shock.

"Jalan! jangan hiraukan mereka!" ia memerintahkan Danil untuk melajukan mobil dan kalau bisa menabrak mereka.

Bruuum

🍀

*Bersambung.

Like dan komentarnya dong 😍

Terpopuler

Comments

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

mampir...

2024-08-05

1

RACHMAH PARAUDDIN

RACHMAH PARAUDDIN

heemmmm....

2024-07-24

0

hyoudo issei( raja harem)

hyoudo issei( raja harem)

waalaikumussalam

2022-12-24

2

lihat semua
Episodes
1 #Part 1 Asmara SP
2 #Part 2 Asmara SP
3 # Part 3 Asmara SP
4 # Part 4 Asmara SP
5 # Part 5 Asmara SP
6 # Part 6 Asmara SP
7 # Part 7 Asmara SP
8 # Part 8 Asmara SP
9 # Part 9 Asmara SP
10 # Part 10 Asmara SP
11 # Part 11 Asmara SP
12 # Part 12 Asmara SP
13 # Part 13 Asmara SP
14 # Part 14 Asmara SP
15 # Part 15 Asmara SP
16 # Part 16 Asmara SP
17 # Part 17 Asmara SP
18 # Part 18 Asmara SP
19 # Part 19 Asmara SP
20 # Part 20 Asmara SP
21 # Part 21 Asmara SP
22 # Part 22 Asmara SP
23 # Part 23 Asmara SP
24 # Part 24 Asmara SP
25 # Part 25 Asmara SP
26 # Part 26 Asmara SP
27 # Part 27 Asmara SP
28 #Part 28 Asmara SP
29 # Part 29 Asmara SP
30 # Part 30 Asmara SP
31 # Part 31 Asmara SP
32 # Part 32 Asmara SP
33 # Part 33 Asmara SP
34 # Part 34 Asmara SP
35 # Part 35 Asmara SP
36 #Part 36 Asmara SP
37 # Part 37 Asmara SP
38 # Part 38 Asmara SP
39 # Part 39 Asmara SP
40 #Part 40 Asmara SP
41 # Part 41 Asmara SP
42 # Part 42 Asmara SP
43 # Part 43 Asmara SP
44 # Part 44 Asmara SP
45 # Part 45 Asmara SP
46 # Part 46 Asmara SP
47 # Part 47 Asmara SP
48 # Part 48 Asmara SP
49 # Part 49 Asmara SP
50 # Part 50 Asmara SP
51 # Part 51 Asmara SP
52 # Part 52 Asmara SP
53 # Part 53 Asmara SP
54 # Part 54 Asmara SP
55 # Part 55 Asmara SP
56 # Part 56 Asmara SP
57 # Part 57 Asmara SP
58 # Part 58 Asmara SP
59 # Part 59 Asmara SP
60 # Part 60 Asmara SP
61 # Part 61 Asmara SP
62 # Part 62 Asmara SP
63 # Part 63 Asmara SP
Episodes

Updated 63 Episodes

1
#Part 1 Asmara SP
2
#Part 2 Asmara SP
3
# Part 3 Asmara SP
4
# Part 4 Asmara SP
5
# Part 5 Asmara SP
6
# Part 6 Asmara SP
7
# Part 7 Asmara SP
8
# Part 8 Asmara SP
9
# Part 9 Asmara SP
10
# Part 10 Asmara SP
11
# Part 11 Asmara SP
12
# Part 12 Asmara SP
13
# Part 13 Asmara SP
14
# Part 14 Asmara SP
15
# Part 15 Asmara SP
16
# Part 16 Asmara SP
17
# Part 17 Asmara SP
18
# Part 18 Asmara SP
19
# Part 19 Asmara SP
20
# Part 20 Asmara SP
21
# Part 21 Asmara SP
22
# Part 22 Asmara SP
23
# Part 23 Asmara SP
24
# Part 24 Asmara SP
25
# Part 25 Asmara SP
26
# Part 26 Asmara SP
27
# Part 27 Asmara SP
28
#Part 28 Asmara SP
29
# Part 29 Asmara SP
30
# Part 30 Asmara SP
31
# Part 31 Asmara SP
32
# Part 32 Asmara SP
33
# Part 33 Asmara SP
34
# Part 34 Asmara SP
35
# Part 35 Asmara SP
36
#Part 36 Asmara SP
37
# Part 37 Asmara SP
38
# Part 38 Asmara SP
39
# Part 39 Asmara SP
40
#Part 40 Asmara SP
41
# Part 41 Asmara SP
42
# Part 42 Asmara SP
43
# Part 43 Asmara SP
44
# Part 44 Asmara SP
45
# Part 45 Asmara SP
46
# Part 46 Asmara SP
47
# Part 47 Asmara SP
48
# Part 48 Asmara SP
49
# Part 49 Asmara SP
50
# Part 50 Asmara SP
51
# Part 51 Asmara SP
52
# Part 52 Asmara SP
53
# Part 53 Asmara SP
54
# Part 54 Asmara SP
55
# Part 55 Asmara SP
56
# Part 56 Asmara SP
57
# Part 57 Asmara SP
58
# Part 58 Asmara SP
59
# Part 59 Asmara SP
60
# Part 60 Asmara SP
61
# Part 61 Asmara SP
62
# Part 62 Asmara SP
63
# Part 63 Asmara SP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!