OBSESI SANG PEWARIS

OBSESI SANG PEWARIS

BAB 1 ONE NIGHT STAND

Sudah tiga tahun lamanya William ditinggal oleh Laras, istri tercintanya. Hidup William yang awalnya begitu berwarna, penuh cinta kasih, sekarang menjadi berantakan karena kesalahannya di masa lalu.

Rintik hujan sejak tadi pagi mengguyur Lunar City tanpa henti. Langit menjadi hitam pekat, tapi hal itu tidak membuat para pejuang nafkah mengendorkan semangatnya. Keluarga adalah penyemangat untuk mereka mencari rejeki yang halal.

Beda halnya dengan pria tampan yang sedang berada di dalam mobil keluaran terbaru. Tatapannya begitu kosong menatap ke luar jendela mobil. Dia melihat sepasang kekasih sedang berada di satu payung dan berpelukan mesra membuatnya berdecak sebal. Pandangan matanya tiba-tiba melihat seorang wanita yang sedang berlutut dengan menggendong seekor kucing.

"Hentikan mobilnya, Rama!" perintah William.

Ya, pria itu adalah William Anderson Plowden. Seorang pebisnis muda yang begitu ambisius, arogan dan dingin. Di usia 28 tahun, dirinya sudah dapat mengembangkan perusahaan WR Entertainment menjadi perusahaan terbaik 10 besar seluruh dunia.

WR Entertainment yang awalnya berpusat di Indonesia, sekarang dia alihkan ke Lunar City. Indonesia adalah anak perusahaan pertama yang dikelola langsung oleh Rico, sahabatnya.

William segera keluar, membiarkan dirinya yang sedang memakai jas branded terkena air hujan. Dia berlari mendekati wanita itu tanpa memperhatikan sekitarnya. Fokus dia hanya pada sang wanita berbaju kuning lemon itu.

"Laras!" panggil William dan membalikkan tubuh wanita itu tanpa permisi.

Sang wanita begitu terkejut saat mendapatkan perlakuan tak sopan dari pria asing. Wanita itu menatap aneh pada William sebelum pergi meninggalkannya. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tingkah aneh pria tampan.

"Tuan muda," panggil Rama dengan membawa payung.

William menatap Rama datar, dirinya merasa dejavu dengan yang terjadi baru saja. Dia mendongakkan kepalanya, memejamkan kedua matanya menyembunyikan manik hitam yang sekarang tidak memancarkan cahaya mempesonanya lagi.

William membiarkan air hujan menerpa wajahnya agar bisa menyembunyikan air mata yang mengalir tanpa diperintah. Sebuah peristiwa yang sama teringat kembali, berputar seperti film yang rusak.

"Rama, besok jadwalku ke Indonesia, bukan?" tanya William masih dengan posisinya mendongakkan kepalanya.

"Iya, Tuan. Anak perusahaan di sana akan mengadakan rapat tahunan," jelas Rama.

"Setelah itu aku akan mengunjungi Memei, tambahkan dijadwalku," ucap William.

"Baik, Tuan."

Setelah memberikan perintah, William kembali berjalan masuk ke dalam mobil dengan baju basahnya. Dia akan berganti baju setelah sampai di perusahaannya yang berjarak tidak jauh lagi.

...****************...

Rama membukakan pintu mobil untuk tuan mudanya setelah sampai di basement perusahaan. William langsung berjalan menuju satu-satunya lift yang langsung menuju ke ruangannya. Sesampai di koridor ruangannya, seorang sekretaris membungkuk hormat di mejanya saat William berjalan melewatinya.

"Bikinkan minuman hangat untuk tuan muda!" perintah Rama saat tiba di depan meja sang sekretaris.

"Baik, Tuan."

Rama langsung masuk ke dalam ruangan William. Dia mendengar suara gemericik air shower. Rama langsung berjalan ke kamar pribadi William yang menjadi satu dengan ruang kerjanya. Rama mengambil satu setel baju casual untuk William dan meletakkannya di atas kasur.

Setelah menyiapkan semuanya, Rama keluar dari kantor tuan mudanya, bersiap mengambil pesanannya untuk William. Rama mengetuk-ngetuk kan tangannya di meja sekretaris saat sang sekretaris belum juga menyelesaikan tugasnya. Hingga Rama sendiri yang memutuskan untuk menyusul ke pantry, bersiap menyembur bawahannya.

Belum sampai di pantry, dirinya berpapasan dengan sang sekretaris. Tanpa banyak bicara, dia mengambil nampan dan membawanya ke ruangan William. Diletakkan minuman hangat itu di meja William sampai dirinya mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka dan tertutup.

"Jadwalku hari ini apa?" tanya William yang mulai duduk di kursi kerjanya.

"Tidak ada, Tuan," jawab Rama setelah memeriksa jadwal William di iPhone nya.

"Kamu bisa kembali ke mansion dulu kak. Aku ingin ke bar," perintah William.

"Baik, Tuan."

...****************...

Mobil sport baru saja memasuki parkiran sebuah club ternama. William baru saja tiba di sebuah 99's Black Club yang merupakan milik rekan bisnisnya. Disini dia sudah menjadi pelanggan VVIP, dirinya sudah memiliki ruangan dan kamar sendiri.

William langsung masuk ke dalam, suara hingar bingar mulai terdengar. Seperti biasa, dirinya langsung menuju ke ruangan pribadi. Di mana, di sana sudah menunggu teman-temannya.

"Yo! si tuan muda yang jarang nimbrung," sapa salah satu temannya.

Tidak ada jawaban dari William, pria itu langsung duduk di sofa. Melihat siapa yang datang, para wanita berjalan mendekatinya tapi ketika William mengeluarkan pistol eagle nya membuat para wanita itu menghentikan langkahnya.

Semua yang melihatnya langsung tertawa. William mengambil segelas minuman beralkohol lalu meneguknya dengan sekali teguk.

"Aku pergi dulu, kalian nikmati saja sepuasnya. Tagihan masukkan ke rekeningku," ucap William berdiri dan menyambar pistolnya.

Dia berjalan keluar ruangan dan menuju ke lantai tempat dimana kamar presidential untuknya berada.

...****************...

Sedangkan di ruangan yang berbeda, di 99's Black Club dua orang wanita sedang menikmati dunia malamnya. Beberapa botol wine ternama disajikan di atas meja mereka.

"No ... no ... no, kamu tidak bisa minum lagi. Kadar alkoholmu itu rendah," seorang wanita berambut pendek mengambil gelas yang hendak diteguk oleh wanita berambut panjang dengan pakaian seksinya.

"Hik ... aku belum mabuk sayang, hik ...," jawab wanita berambut panjang yang jelas-jelas sudah mabuk.

"Aku akan telepon Lea untuk menjemputmu disini."

"Tak perlu. Kamu pesankan kamar presidential untukku. Aku yang akan menghubungi Lea dan menunggu di kamar."

Wanita berambut panjang itu bergaya seperti mengusir dengan kepala yang sudah disanggah di atas meja. Kepalanya terasa pening dan berputar-putar.

"Baiklah. Setelah ini aku tinggal buat kencan buta yah. Jangan lupa telepon Lea," wanita berambut pendek itu keluar dari ruangannya untuk memesan kamar.

Tak berapa lama, wanita berambut pendek kembali ke ruangan. Dilihat teman sekaligus sahabatnya itu sudah tepar di atas sofa dengan memeluk ponselnya. Gelengan kepala dia berikan melihat tingkah sang sahabat itu.

"Beb, ini kartu kuncinya. Apa aku harus mengantarmu ke kamar? Kamu sudah menghubungi Lea, bukan?" pertanyaan yang membombardir.

"Sudah dan tolong antar sampai ke lift aja yah."

...****************...

William baru saja selesai mandi. Dia berjalan ke arah balkon kamar dengan kursi tunggal dan sebuah meja kayu yang di atasnya terdapat banyak minuman beralkohol.

William mengernyitkan keningnya saat tiba-tiba tubuhnya terasa panas. Dadanya kembang kempis untuk mengatur nafas yang mulai memburu.

"Sialan! Siapa yang berani memberikan obat perangsang?" batin William.

Saat William sedang mati-matian mengendalikan dirinya yang terbakar gairah, terdengar pintu kamar dibuka. William bersembunyi di balik tembok dan keningnya mengernyit saat aroma jasmine itu tercium.

"Sialan! Siapa lagi yang masuk ke dalam kamar? Aroma jasmine ini mengingatkanku dengan Laras," batin William begitu frustasi.

Bruk!

Seseorang jatuh terjerembab di atas lantai, tepat di samping William berdiri. Pria itu terbelalak terkejut saat seorang wanitalah yang masuk ke dalam kamarnya.

Sesuatu di bawah sana semakin terasa sesak dan meminta untuk dituntaskan. Selama tiga tahun senjatanya begitu nyaman tertidur tidak ada yang mengusiknya.

William terbelalak saat wanita itu berdiri dan melempar sepatu heelsnya ke sembarang arah. Wanita dengan surai panjang itu langsung melemparkan tubuhnya ke atas kasur dengan posisi terlentang tanpa pertahanan. William yang memperhatikan semuanya, menggeram kesal.

William berjalan mendekat lalu menindih wanita itu. Sinar lampu yang temaram tidak mengurangi penglihatan William tentang betapa cantiknya wanita yang sedang berada di bawah kungkungannya.

"Hmm ... kamu siapa?" tanya wanita itu.

"Justru aku yang bertanya seperti itu. Ini adalah kamarku, tapi sekarang hal ini tidak penting! Kamu harus bertanggung jawab!"

...****************...

William lalu merebahkan tubuhnya di samping sang wanita sedangkan wanita itu langsung tertidur karena kelelahan. William tatap wajah cantik sang wanita, merapikan rambutnya yang berantakan akibat permainan panas mereka.

William baru tersadar kalau dirinya mengeluarkan benihnya di dalam inti sang wanita. Tapi masa bodoh dengan itu, toh teman kencannya itu sudah tidak virgin lagi. Jadi, dia sudah pasti tahu apa yang harus dilakukannya.

...****************...

"Uuuh~ kenapa masih terasa sakit yah?" lirih wanita yang menjadi teman bermain William.

"Sialan! Ini pasti pengaruh alkohol," wanita itu memijat keningnya dan menatap ke arah samping.

Matanya terbelalak terkejut saat melihat siapa yang menjadi teman one night standnya. Wanita itu menatap ke sekeliling, mencari bajunya. Ketika melihat keadaan kasur dan pakaian mereka berdua, wanita itu berdecih, sungguh permainan yang sangat panas.

Wanita itu lalu beranjak dari kasur dengan perlahan agar tidak membangunkan William. Seorang pengusaha muda sukses yang namanya selalu muncul di majalah bisnis. Siapapun pasti mengenal sosok William.

Sialnya, wanita itu malah menjadi teman one night stand dari seorang William. Semoga saja William tidak mencari identitasnya.

Wanita itu mengikat rambutnya dengan mencepol ke atas. Lalu memungut bajunya dan memakainya. Bersyukur walaupun permainan mereka panas, William tidak asal merobek bajunya.

"Astaga! Kenapa aku bisa lupa?" ujar wanita itu lalu berjalan ke luar kamar dengan membawa ponsel dan dompetnya juga, tidak meninggalkan jejak apapun.

.

.

.

~ To Be Continue ~

IG @hana_ryuuga

Hi, terus dukung cerita author dengan vote, komen, favorite dan hadiah semampunya. Jangan lupa ⭐5 nya 😘

Terpopuler

Comments

Elfina Yulia

Elfina Yulia

Ah Kamu Will.....

2022-12-23

0

Gembloeng

Gembloeng

ais....aq telat baca ouy...

2022-12-21

0

mami Ros

mami Ros

aku mampir kk

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 ONE NIGHT STAND
2 BAB 2 PIL KONTRASEPSI
3 BAB 3 PERTEMUAN
4 BAB 4 KAMU SIAPA?
5 BAB 5 NIGHTMARE
6 BAB 6 LARAS ATAU MEYRIN?
7 BAB 7 KONFERENSI PERS
8 BAB 8 KENAPA ANDA MARAH?
9 BAB 9 UNTUK MEREKA
10 BAB 10 BERTEMU KEMBALI
11 BAB 11 SISI LAIN MEYRIN
12 BAB 12 ALASAN UNTUK PERGI
13 BAB 13 TEROR KAH?
14 BAB 14 TAMU TAK DIUNDANG
15 BAB 15 TUDUHAN
16 BAB 16 BARON?
17 BAB 17 HITAM DAN MERAH
18 BAB 18 ITALIA
19 BAB 19 GO TO ITALIA
20 BAB 20 GELORA
21 BAB 21 WELCOME TO VENESIA
22 BAB 22 SATU KAMAR?
23 BAB 23 MOMMY!
24 BAB 24 KEN DAN MEYRIN
25 BAB BONUS CHARACTER INTRODUCTION
26 BAB 25 CIUMAN
27 BAB 26 POSESIF
28 BAB 27 EFEK AFRODISIAK
29 BAB 28 TERBONGKAR, HANYA SAJA ...
30 BAB 29 PERHATIAN WILLIAM
31 BAB 30 HATI YANG HANCUR
32 BAB 31 JUNA ANAKKU
33 BAB 32 TRAGEDI LA FENICE
34 BAB 33 AKU BUTUH ... KEN
35 BAB 34 BOLEHKAH?
36 BAB 35 SIMFONI
37 BAB 36 I LOVE YOU
38 BAB 37 MENJADI AYAH JUNA
39 BAB 38 KEN MARAH
40 BAB 39 WILLIAM CURIGA
41 BAB 40 GARA-GARA NASI GORENG
42 BAB 41 MANSION AITE
43 BAB 42 GANTI RUGI
44 BAB 43 AKU TIDAK MERINDUKANNYA
45 BAB 44 NOMOR PRIBADI MEYRIN
46 BAB 45 KEBENARAN TENTANG JUNA
47 BAB 46 TELEPON DARI MEYRIN
48 BAB 47 MENYUSUN RENCANA
49 BAB 48 KEDATANGAN NIKOLAI STEVANO
50 BAB 49 SISI LAIN WILLIAM
51 BAB 50 MALAM PANJANG
52 BAB 51 KEN BERAKSI
53 BAB 52 PAGI YANG MENGGAIRAHKAN
54 BAB 53 MALAIKAT PENCABUT NYAWA
55 BAB 54 WANITA YANG KUCINTAI
56 BAB 55 DANIEL MEMANGGIL
57 BAB 56 MEYRIN MENGADU
58 BAB 57 KEBENARAN TENTANG MEYRIN
59 BAB 58 ADA APA DENGAN KEN?
60 BAB 59 DINNER
61 BAB 60 DANSA
62 BAB 61 LAMBANG PERSAHABATAN
63 BAB 62 AFTER DINNER
64 BAB 63 JANGAN TERIAK!
65 BAB 64 KEHEBOHAN DI MANSION
66 BAB 65 LUPITA
67 BAB 66 PETINGGI MAFIA ARLINGTON
68 BAB 67 SEBUAH JANJI
69 BAB 68 ANCAMAN RIZZO
70 BAB 69 KETEGANGAN SENJA
71 BAB 70 KOTAK MISTERIUS
72 BAB 71 FIRASAT
73 BAB 72 DUA PRIA MADNESS
74 BAB 73 MARKAS KAPAK PUTIH
75 BAB 74 KEHADIRAN LARAS
76 BAB 75 BERPERANG DENGAN WAKTU
77 BAB 76 KETEGANGAN DI RUMAH SAKIT
78 BAB 77 BUKAN SALAH DANIEL
79 BAB 78 MOBIL SIAPA?
80 BAB 79 WILLIAM DICULIK?
81 BAB 80 MENJADI TAWANAN
82 BAB 81 DISKUSI
83 BAB 82 LIMA JUTA DOLAR
84 BAB 83 PULAU POVEGLIA PART 1
85 BAB 84 PULAU POVEGLIA PART 2
86 BAB 85 PULAU POVEGLIA PART 3
87 BAB 86 PULAU POVEGLIA PART 4
88 BAB 87 PULAU POVEGLIA PART 5
89 BAB 88 KEMBALI SEPERTI SEMULA
90 BAB 89 TIDAK BAIK-BAIK SAJA
91 BAB 90 KEPUTUSAN WILLIAM
92 BAB 91 SAPAAN
93 BAB 92 BEKAS LUKA
94 BAB 93 "AKU SIAP, AYAH"
95 BAB 94 LARASATI ARLINGTON
96 BAB 95 PESTA ULANG TAHUN PERUSAHAAN
97 BAB 96 KESEMPATAN KEDUA
98 BAB 97 TIGA SYARAT
99 BAB 98 "BOLEH AKU CIUM KAMU?"
100 BAB 99 WILLIAM GEMAS SENDIRI
101 BAB 100 KEPERCAYAAN LARAS PADA KEN
102 BAB 101 WELCOME TO LONDON
103 BAB 102 MASALAH GAUN PERNIKAHAN
104 BAB 103 ADA APA DENGAN LARAS?
105 BAB 104 DUA GARIS
106 BAB 105 MORNING SICKNESS
107 BAB 106 WEDDING DAY H-2 JAM
108 BAB 107 WEDDING DAY PART 1
109 BAB 108 WEDDING DAY PART 2
110 BAB 109 WEDDING DAY PART 3
111 BAB 110 REKOR BARU (S2)
112 BAB 111 HUTANG DI MASA LALU (S2)
113 BAB BONUS VISUAL NOVEL BARU
114 BAB 112 PENGHORMATAN TERAKHIR (S2)
115 BAB 113 SEMUA SUDAH TERJADI (S2)
116 BAB 114 "KUATLAH DEMI EMILY" (S2)
117 BAB 115 TIDAK TAHAN (S2)
118 BAB 116 SERBA SALAH (S2)
119 BAB 117 KEKECEWAAN LARAS (S2)
120 BAB 118 TERLAMBAT (S2)
121 BAB 119 JADI BAGAIMANA? (S2)
122 BAB 120 SEPENGGAL TENTANG RIZZO (S2)
123 BAB 121 LARAS NGIDAM (S2)
124 BAB 122 PENGALIHAN PEMIMPIN (S2)
125 BAB 123 ADA APA DENGAN STEVE ARLINGTON (S2)
126 BAB 124 PERINTAH PERTAMA KEN (S2)
127 BAB 125 NGIDAM BAKSO (S2)
128 BAB 126 FAKTA KEMATIAN DANIEL (S2)
129 BAB 127 MASA LALU WILLIAM (S2)
130 BAB 128 DUA TAHUN YANG LALU PART 1 (S2)
131 BAB 129 DUA TAHUN YANG LALU PART 2 (S2)
132 BAB 130 DUA TAHUN YANG LALU PART 3 (S2)
133 BAB 131 DUA TAHUN YANG LALU PART 4 (S2)
134 BAB 132 RUTINITAS (S2)
135 GIVE AWAY YUK!!
136 BAB 133 MARAHNYA IBU NEGARA (S2)
137 BAB 134 KEPUTUSAN TIGA PEMIMPIN (S2)
138 BAB 135 HASIL USG (S2)
139 BAB 136 SIAPA ALEX? (S2)
140 BAB 137 MENGGAPAI RESTU (S2)
141 BAB 138 HUKUMAN SEPASANG KEKASIH (S2)
142 BAB 139 WEDDING DAY EMILY DAN ALEX (S2)
143 BAB 140 KEPANIKAN DI PAGI HARI (S2)
144 (ENDING) BAB 141 KELUARGA BARU (S2)
145 PROMO NOVEL AUTHOR TERBARU
146 Extra Part
Episodes

Updated 146 Episodes

1
BAB 1 ONE NIGHT STAND
2
BAB 2 PIL KONTRASEPSI
3
BAB 3 PERTEMUAN
4
BAB 4 KAMU SIAPA?
5
BAB 5 NIGHTMARE
6
BAB 6 LARAS ATAU MEYRIN?
7
BAB 7 KONFERENSI PERS
8
BAB 8 KENAPA ANDA MARAH?
9
BAB 9 UNTUK MEREKA
10
BAB 10 BERTEMU KEMBALI
11
BAB 11 SISI LAIN MEYRIN
12
BAB 12 ALASAN UNTUK PERGI
13
BAB 13 TEROR KAH?
14
BAB 14 TAMU TAK DIUNDANG
15
BAB 15 TUDUHAN
16
BAB 16 BARON?
17
BAB 17 HITAM DAN MERAH
18
BAB 18 ITALIA
19
BAB 19 GO TO ITALIA
20
BAB 20 GELORA
21
BAB 21 WELCOME TO VENESIA
22
BAB 22 SATU KAMAR?
23
BAB 23 MOMMY!
24
BAB 24 KEN DAN MEYRIN
25
BAB BONUS CHARACTER INTRODUCTION
26
BAB 25 CIUMAN
27
BAB 26 POSESIF
28
BAB 27 EFEK AFRODISIAK
29
BAB 28 TERBONGKAR, HANYA SAJA ...
30
BAB 29 PERHATIAN WILLIAM
31
BAB 30 HATI YANG HANCUR
32
BAB 31 JUNA ANAKKU
33
BAB 32 TRAGEDI LA FENICE
34
BAB 33 AKU BUTUH ... KEN
35
BAB 34 BOLEHKAH?
36
BAB 35 SIMFONI
37
BAB 36 I LOVE YOU
38
BAB 37 MENJADI AYAH JUNA
39
BAB 38 KEN MARAH
40
BAB 39 WILLIAM CURIGA
41
BAB 40 GARA-GARA NASI GORENG
42
BAB 41 MANSION AITE
43
BAB 42 GANTI RUGI
44
BAB 43 AKU TIDAK MERINDUKANNYA
45
BAB 44 NOMOR PRIBADI MEYRIN
46
BAB 45 KEBENARAN TENTANG JUNA
47
BAB 46 TELEPON DARI MEYRIN
48
BAB 47 MENYUSUN RENCANA
49
BAB 48 KEDATANGAN NIKOLAI STEVANO
50
BAB 49 SISI LAIN WILLIAM
51
BAB 50 MALAM PANJANG
52
BAB 51 KEN BERAKSI
53
BAB 52 PAGI YANG MENGGAIRAHKAN
54
BAB 53 MALAIKAT PENCABUT NYAWA
55
BAB 54 WANITA YANG KUCINTAI
56
BAB 55 DANIEL MEMANGGIL
57
BAB 56 MEYRIN MENGADU
58
BAB 57 KEBENARAN TENTANG MEYRIN
59
BAB 58 ADA APA DENGAN KEN?
60
BAB 59 DINNER
61
BAB 60 DANSA
62
BAB 61 LAMBANG PERSAHABATAN
63
BAB 62 AFTER DINNER
64
BAB 63 JANGAN TERIAK!
65
BAB 64 KEHEBOHAN DI MANSION
66
BAB 65 LUPITA
67
BAB 66 PETINGGI MAFIA ARLINGTON
68
BAB 67 SEBUAH JANJI
69
BAB 68 ANCAMAN RIZZO
70
BAB 69 KETEGANGAN SENJA
71
BAB 70 KOTAK MISTERIUS
72
BAB 71 FIRASAT
73
BAB 72 DUA PRIA MADNESS
74
BAB 73 MARKAS KAPAK PUTIH
75
BAB 74 KEHADIRAN LARAS
76
BAB 75 BERPERANG DENGAN WAKTU
77
BAB 76 KETEGANGAN DI RUMAH SAKIT
78
BAB 77 BUKAN SALAH DANIEL
79
BAB 78 MOBIL SIAPA?
80
BAB 79 WILLIAM DICULIK?
81
BAB 80 MENJADI TAWANAN
82
BAB 81 DISKUSI
83
BAB 82 LIMA JUTA DOLAR
84
BAB 83 PULAU POVEGLIA PART 1
85
BAB 84 PULAU POVEGLIA PART 2
86
BAB 85 PULAU POVEGLIA PART 3
87
BAB 86 PULAU POVEGLIA PART 4
88
BAB 87 PULAU POVEGLIA PART 5
89
BAB 88 KEMBALI SEPERTI SEMULA
90
BAB 89 TIDAK BAIK-BAIK SAJA
91
BAB 90 KEPUTUSAN WILLIAM
92
BAB 91 SAPAAN
93
BAB 92 BEKAS LUKA
94
BAB 93 "AKU SIAP, AYAH"
95
BAB 94 LARASATI ARLINGTON
96
BAB 95 PESTA ULANG TAHUN PERUSAHAAN
97
BAB 96 KESEMPATAN KEDUA
98
BAB 97 TIGA SYARAT
99
BAB 98 "BOLEH AKU CIUM KAMU?"
100
BAB 99 WILLIAM GEMAS SENDIRI
101
BAB 100 KEPERCAYAAN LARAS PADA KEN
102
BAB 101 WELCOME TO LONDON
103
BAB 102 MASALAH GAUN PERNIKAHAN
104
BAB 103 ADA APA DENGAN LARAS?
105
BAB 104 DUA GARIS
106
BAB 105 MORNING SICKNESS
107
BAB 106 WEDDING DAY H-2 JAM
108
BAB 107 WEDDING DAY PART 1
109
BAB 108 WEDDING DAY PART 2
110
BAB 109 WEDDING DAY PART 3
111
BAB 110 REKOR BARU (S2)
112
BAB 111 HUTANG DI MASA LALU (S2)
113
BAB BONUS VISUAL NOVEL BARU
114
BAB 112 PENGHORMATAN TERAKHIR (S2)
115
BAB 113 SEMUA SUDAH TERJADI (S2)
116
BAB 114 "KUATLAH DEMI EMILY" (S2)
117
BAB 115 TIDAK TAHAN (S2)
118
BAB 116 SERBA SALAH (S2)
119
BAB 117 KEKECEWAAN LARAS (S2)
120
BAB 118 TERLAMBAT (S2)
121
BAB 119 JADI BAGAIMANA? (S2)
122
BAB 120 SEPENGGAL TENTANG RIZZO (S2)
123
BAB 121 LARAS NGIDAM (S2)
124
BAB 122 PENGALIHAN PEMIMPIN (S2)
125
BAB 123 ADA APA DENGAN STEVE ARLINGTON (S2)
126
BAB 124 PERINTAH PERTAMA KEN (S2)
127
BAB 125 NGIDAM BAKSO (S2)
128
BAB 126 FAKTA KEMATIAN DANIEL (S2)
129
BAB 127 MASA LALU WILLIAM (S2)
130
BAB 128 DUA TAHUN YANG LALU PART 1 (S2)
131
BAB 129 DUA TAHUN YANG LALU PART 2 (S2)
132
BAB 130 DUA TAHUN YANG LALU PART 3 (S2)
133
BAB 131 DUA TAHUN YANG LALU PART 4 (S2)
134
BAB 132 RUTINITAS (S2)
135
GIVE AWAY YUK!!
136
BAB 133 MARAHNYA IBU NEGARA (S2)
137
BAB 134 KEPUTUSAN TIGA PEMIMPIN (S2)
138
BAB 135 HASIL USG (S2)
139
BAB 136 SIAPA ALEX? (S2)
140
BAB 137 MENGGAPAI RESTU (S2)
141
BAB 138 HUKUMAN SEPASANG KEKASIH (S2)
142
BAB 139 WEDDING DAY EMILY DAN ALEX (S2)
143
BAB 140 KEPANIKAN DI PAGI HARI (S2)
144
(ENDING) BAB 141 KELUARGA BARU (S2)
145
PROMO NOVEL AUTHOR TERBARU
146
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!