BAB 3 PERTEMUAN

Meyrin mengeluarkan isi map itu dan membaca sekilas lalu dimasukkannya kembali. Dimasukkannya map itu ke dalam tas kerjanya bersama laptop dan dokumen yang lain. Setelahnya dia berjalan menuju walk in closet nya.

Tak butuh waktu lama, Meyrin keluar dari kamarnya dengan kostum airport nya. Rambutnya dibiarkan terurai dengan topi hitam dan masker yang menjadi penutup identitasnya di keramaian. Tidak lupa long coat panjang motif kotak-kotak.

Di ruang tamu, Lea sudah menunggu dengan satu koper besar dan satu tas jinjing. Melihat nona mudanya yang sudah siap, Lea berjalan lebih dulu dengan menyeret koper. Tas jinjing itu diletakkan diatas koper, dekat dengan trolinya.

Lea menekan tombol bergambar mobil di pintu lift, artinya tujuan mereka adalah basement hotel. Meyrin menatap jam digital di ponselnya menunjukkan pukul 11 siang, masih ada waktu satu jam untuk lepas landas.

"Lea, tolong tambahkan jadwalku untuk berkunjung ke pemakaman saat tiba di Indonesia," ujar Meyrin.

"Siap, Nona."

Lea langsung melajukan mobilnya, keluar dari basement menuju Bandara Fu. Meyrin yang hendak menyandarkan punggung tidak jadi karena getaran pada ponselnya. Meyrin langsung menampilkan wajah sumringah saat ada nama Ken disana.

"Hi, Sweetie," sapa Ken saat panggilan video call nya langsung terjawab.

"Ken, aku merindukanmu," ucap manja Meyrin.

"I miss you too, Sweetie. Udah mau berangkat ke Indonesia?" tanya Ken.

"Yes, honey. Kamu jadi menyusul, kan?" tanya Meyrin.

"Sepertinya tidak. Ada sesuatu yang ingin aku persiapkan untukmu."

"Wow, apa itu?" tanya Meyrin antusias.

"Kamu akan tahu setelah pulang dari Indonesia."

"Keeeen ...," rayu Meyrin tapi tak diindahkan oleh Ken.

"I love you, Sweetie. Hati-hati di jalan, aku akan menunggumu di Lunar."

"I love you too, Honey."

Ken lalu mengakhiri panggilan itu. Meyrin tersenyum bahagia saat menerima kabar dari orang yang selalu ada untuknya selama ini. Orang yang begitu sweet dan romantis, membuat dirinya jatuh hati.

Sayangnya, hubungan mereka masih belum di publikasi. Ada sebuah misi yang harus dilakukan oleh Meyrin dan Ken agar hubungan mereka bisa go publik. Ponsel Meyrin kembali berdering, kali ini yang menghubunginya adalah satu-satunya orang tua yang dia punya.

"Halo, Ayah," sapa Meyrin setelah mendekatkan layar ponselnya ke telinga.

"..."

"Sudah Mey baca sekilas. Nanti saat sudah di dalam jet Mey baca semuanya."

"..."

"Baik, Ayah. Mey pasti memenangkan tender ini."

"..."

"Iya, Ayah. Mey pasti mengalahkan William. Ini adalah tender yang sangat menguntungkan bagi kedua perusahaan."

"..."

"I love you and i miss you too, Ayah."

Panggilan berakhir dan Meyrin kembali menyandarkan punggungnya dengan tenang. Dia pejamkan kedua matanya, menyembunyikan manik hitamnya. Pikirannya kembali melayang pada peristiwa dua tahun yang lalu hingga akhirnya dia menjalin sebuah hubungan tanpa status dengan Ken Lian.

Lea membukakan pintu mobil saat tiba di pintu masuk bandara. Beberapa petugas keamanan sudah siap untuk melindungi Meyrin.

Meyrin merapikan penampilannya. Topi hitam yang sedikit diturunkan ke bawah sehingga menghalangi siapapun yang ingin mengintip wajahnya. Masker yang menutup mulut dan hidungnya sehingga wajah dia benar-benar tersembunyi dengan sempurna.

Meyrin keluar dari mobil dengan langkah lebar-lebar. Dia tidak ingin orang lain melihat wajah aslinya. Wanita itu menundukkan kepalanya dan terus berjalan menuju landasan pesawat, tempat jet pribadinya sudah menunggu.

Meyrin langsung mendongakkan kepala saat angin dan terik sinar matahari siang menyengat. Disana terlihat jet pribadinya sedang menunggu dan tanpa banyak acara, Meyrin langsung masuk ke dalam.

...****************...

Pukul 6 petang di Bandara Fu terlihat seseorang dengan pengawalan sederhana sedang memasuki jet pribadinya. Masker wajah tidak lupa untuk menutupi wajah tampannya.

"Tuan muda, penerbangan kali ini sangat beresiko. Akan ada turbulensi ringan saat melewati perairan Indonesia," jelas seseorang yang berjalan di belakangnya.

"Hn," jawab William sekenanya.

Ya, dialah William Anderson Plowden, pebisnis muda sukses di usianya yang ke 28 tahun. Di belakangnya ada Rama yang selalu setia mengikuti kemanapun William pergi.

Wajah William terlihat kesal karena penerbangannya harus delay. Dia harus menghadiri pertemuan dengan para investor yang tidak bisa ditunda. Tanpa banyak bicara lagi, William berjalan masuk ke dalam jet pribadinya. Bersiap melakukan penerbangan ke Indonesia bersama Capt Juna.

...****************...

Pagi hari di Indonesia. Meyrin baru saja selesai dengan sarapan paginya. Dia kembali memeriksa presentasinya agar saat tampil tidak ada kesalahan sedikitpun. Meyrin juga kembali membaca map cokelat yang diberikan oleh ayahnya. Map yang berisi tentang perusahaan saingan dalam memenangkan tender kali ini.

Meyrin yang sibuk dengan dokumen perusahaan tidak menyadari kehadiran Lea. Meyrin memang tidak akan memasang sikap waspada jika hanya ada dirinya dan sang bodyguard.

"Nona, sudah waktunya kita berangkat," peringat Lea.

Meyrin yang mengenakan setelan kantor serba putih mulai merapikan dokumen-dokumennya dan memasukkan ke dalam tas kerjanya. Dia serahkan tas kerjanya kepada Lea untuk dibawa, sedangkan dirinya sibuk menghafal materi presentasi.

Walaupun Meyrin termasuk orang yang cerdas dan berhasil mendirikan perusahaannya sendiri, tidak menutup rasa gugup saat dirinya akan memperebutkan tender dengan perusahaan yang lainnya.

Berbeda halnya dengan William yang baru saja tiba di bandara Soekarno-Hatta, dirinya langsung berjalan keluar. Di tatapnya jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 7 artinya satu jam lagi pertemuan akan dimulai.

"Tuan muda, ini baju kantornya," sapa Brian saat William berada di depan mobilnya.

"Aku ganti di mobil, setelah itu langsung ke tempat pertemuan," ujar William yang langsung mengambil setelah kantornya dan masuk ke dalam mobil.

...****************...

Pukul 07.15 Meyrin baru tiba di tempat pertemuan. Lea menunjukkan kartu undangannya yang langsung dijawab anggukan kepala dari orang yang berpakaian serba hitam sama seperti dirinya.

"Silakan nona Meyrin, Tuan kami sedang menunggu Anda di ruangannya. Lift ini akan membawa Anda menuju ruangan Tuan. Disana sudah ada orang yang menunggu."

Setelah mengatakan itu, orang tadi menekan tombol lift untuk membawa Meyrin dan Lea ke ruangan sang pimpinan.

"Lea, aku merasakan sesuatu akan terjadi. Tetap waspada," bisik Meyrin.

"Baik, Nona."

Ting!

Pintu lift terbuka dan benar saja, beberapa orang sudah berbaris rapi di samping kanan dan kiri. Mereka memberi hormat saat Meyrin dan Lea berjalan diantar mereka. Di ujung barisan, seorang wanita cantik dengan setelan kantornya yang sangat seksi memberi hormat pada Meyrin.

"Mari Nona, Tuan sudah menunggu di ruangannya," sapa wanita cantik itu.

Meyrin masuk ke dalam ruangan bersama Lea. Sang bodyguard langsung berdiri di ujung ruangan, mengawasi nona mudanya dari kejauhan.

"Selamat datang, Nona Liu Meyrin," sapa pria paruh baya dengan mengulurkan tangannya.

"Terima kasih atas sambutannya, Tuan Steve," Meyrin menyambut uluran tangan itu.

Akan tetapi, ada yang aneh dengan uluran tangan itu. Secara terang-terangan tangan Steve mengelus nakal punggung tangannya membuat Meyrin risih tapi ditahannya.

"Silakan duduk, saya tidak menyangka kalau nona Meyrin adalah wanita yang sangat cantik. Rumor yang beredar terbukti nyatanya," Steve mengelus pipi Meyrin membuat wanita itu merasa jijik.

"Saya bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan tuan Steve."

"Kalau begitu jadilah wanita simpananku. Maka tender ini akan dimenangkan oleh dirimu. Kamu juga akan mendapatkan fasilitas yang tak pernah kamu miliki."

"Apakah tuan Steve tertarik pada saya?" Meyrin menatap balik kearah mata Steve dengan sensual.

"Hahaha.. Siapa yang tidak tertarik dengan wanita secantik ini? Wanita yang menjadi pembicaraan akan sosoknya seperti apa di Lunar City."

"Waah ... saya benar-benar tak percaya ini. Tuan Steve sudah menyelidiki identitas saya," seru Meyrin.

"Kita ini pebisnis, Sayang. Jadi kita harus tahu siapa lawan dan rekan kita, bukan?" Steve mulai melancarkan aksi nakalnya.

Meyrin melirik ke arah Lea yang akan bertindak, tapi dia segera memberi kode untuk tetap di tempat. Lea yang menyadari kode dari sang majikannya, dia kembali di tempat.

Meyrin diam saja saat Steve mengelus pahanya dengan sensual. Mulai mendekati wajah Meyrin tapi wanita itu memalingkan wajahnya hingga ciumannya mendarat di pipi kirinya.

Melihat Meyrin diam saja, Steve semakin menjadi. Dia tidak menyadari bahwa tangan kanan Meyrin sedang bersiap mengeluarkan pisau kecilnya yang selalu menjadi teman dia kemanapun dirinya pergi.

Tangan Steve semakin berani bermain dengan kemeja Meyrin. Membuka satu persatu kancing kemejanya membuat Meyrin mengeratkan genggamannya ada gagang pisau. Saat Meyrin hendak mengeluarkan pisaunya, tiba-tiba ...

Brak!

Suara pintu yang dibuka dengan keras. Semua mata memandang ke arah pintu. Seorang pria tampan dengan setelan jas yang begitu rapi berdiri disana dengan nafas yang terengah-engah.

"Brengsek!" pemuda itu langsung maju ke depan dan menghantam wajah Steve.

Setelah itu, dia buka jasnya dan menyampirkannya di pundak Meyrin. Sebuah senyum tipis Meyrin tampilkan saat menerima perlakuan lembut pria tadi.

"Ayo kita pergi!" ajak pria itu sambil menuntun Meyrin.

"Meyrin! Jika kamu pergi dari sini, saya pastikan perusahaanmu tidak akan mendapatkan tender ini!" ancam Steve sambil memegang pipinya yang berdenyut.

"Ah.. saya lupa untuk mengatakannya. Perusahaan WR Entertainment dari Lunar City juga memundurkan diri dari seleksi tender ini! Selamat pagi!" ucap pria yang tiba-tiba masuk ke dalam.

"Tu.. tunggu dulu tuan Plowden!" cegah Steve saat mendengar nama perusahaan WR Entertainment.

William yang dipanggil tidak peduli lagi. Dia membawa Meyrin keluar dari ruangan itu diikuti Rama, Brian dan Lea. Sebuah senyum kemenangan tersungging di bibir tipis Meyrin. Pasalnya, walaupun dia gagal mendapatkan tender ini, perusahaan saingannya memilih memundurkan diri karena dirinya.

Mereka berlima masuk ke dalam lift, meninggalkan koridor yang awalnya menjadi tempat pertemuan penting. William masih belum melepas pelukannya dari Meyrin. Entah kenapa, pria itu merasa harus melindungi Meyrin, walaupun wanita itu terlihat tidak asing bagi dirinya.

"Terima kasih, Tuan," ucap Meyrin saat mereka tiba di depan lobi.

Meyrin membuka jas William dan menyerahkan kepada pemiliknya. Sekali lagi dirinya mengucapkan terima kasih. Setelahnya, Meyrin mengajak Lea untuk pergi dari sana, meninggalkan William yang terdiam membisu menatap kepergian dirinya.

"Sialan! Kenapa aku bisa lupa?" umpat William tiba-tiba teringat sesuatu.

"Rama! Selidiki wanita itu! Aku mau laporannya hari ini. Brian, kamu kembali ke kantor. Kirim laporan keuangan tiga bulan terakhir ini!" perintah William kepada dua orang kepercayaannya.

~ To Be Continue ~

...****************...

Hi, terus dukung cerita author dengan vote, komen, favorite dan hadiah semampunya. Jangan lupa ⭐5 nya 😘

Terpopuler

Comments

SR Wulan

SR Wulan

william, william hadeuhhh

2023-01-03

0

Elfina Yulia

Elfina Yulia

Will kok main dobrak aja, rusak gak tuh pintunya..

2022-12-24

0

saryana

saryana

enak banget di sini kita bisa bayangin gak cuman bayangan doang tapi kan ada fotonya, si meurin gini gitu apa sih aku😒 tau ah gaje 😅😅😅 semangat, eh itu will naik trapel yak😅

2022-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 ONE NIGHT STAND
2 BAB 2 PIL KONTRASEPSI
3 BAB 3 PERTEMUAN
4 BAB 4 KAMU SIAPA?
5 BAB 5 NIGHTMARE
6 BAB 6 LARAS ATAU MEYRIN?
7 BAB 7 KONFERENSI PERS
8 BAB 8 KENAPA ANDA MARAH?
9 BAB 9 UNTUK MEREKA
10 BAB 10 BERTEMU KEMBALI
11 BAB 11 SISI LAIN MEYRIN
12 BAB 12 ALASAN UNTUK PERGI
13 BAB 13 TEROR KAH?
14 BAB 14 TAMU TAK DIUNDANG
15 BAB 15 TUDUHAN
16 BAB 16 BARON?
17 BAB 17 HITAM DAN MERAH
18 BAB 18 ITALIA
19 BAB 19 GO TO ITALIA
20 BAB 20 GELORA
21 BAB 21 WELCOME TO VENESIA
22 BAB 22 SATU KAMAR?
23 BAB 23 MOMMY!
24 BAB 24 KEN DAN MEYRIN
25 BAB BONUS CHARACTER INTRODUCTION
26 BAB 25 CIUMAN
27 BAB 26 POSESIF
28 BAB 27 EFEK AFRODISIAK
29 BAB 28 TERBONGKAR, HANYA SAJA ...
30 BAB 29 PERHATIAN WILLIAM
31 BAB 30 HATI YANG HANCUR
32 BAB 31 JUNA ANAKKU
33 BAB 32 TRAGEDI LA FENICE
34 BAB 33 AKU BUTUH ... KEN
35 BAB 34 BOLEHKAH?
36 BAB 35 SIMFONI
37 BAB 36 I LOVE YOU
38 BAB 37 MENJADI AYAH JUNA
39 BAB 38 KEN MARAH
40 BAB 39 WILLIAM CURIGA
41 BAB 40 GARA-GARA NASI GORENG
42 BAB 41 MANSION AITE
43 BAB 42 GANTI RUGI
44 BAB 43 AKU TIDAK MERINDUKANNYA
45 BAB 44 NOMOR PRIBADI MEYRIN
46 BAB 45 KEBENARAN TENTANG JUNA
47 BAB 46 TELEPON DARI MEYRIN
48 BAB 47 MENYUSUN RENCANA
49 BAB 48 KEDATANGAN NIKOLAI STEVANO
50 BAB 49 SISI LAIN WILLIAM
51 BAB 50 MALAM PANJANG
52 BAB 51 KEN BERAKSI
53 BAB 52 PAGI YANG MENGGAIRAHKAN
54 BAB 53 MALAIKAT PENCABUT NYAWA
55 BAB 54 WANITA YANG KUCINTAI
56 BAB 55 DANIEL MEMANGGIL
57 BAB 56 MEYRIN MENGADU
58 BAB 57 KEBENARAN TENTANG MEYRIN
59 BAB 58 ADA APA DENGAN KEN?
60 BAB 59 DINNER
61 BAB 60 DANSA
62 BAB 61 LAMBANG PERSAHABATAN
63 BAB 62 AFTER DINNER
64 BAB 63 JANGAN TERIAK!
65 BAB 64 KEHEBOHAN DI MANSION
66 BAB 65 LUPITA
67 BAB 66 PETINGGI MAFIA ARLINGTON
68 BAB 67 SEBUAH JANJI
69 BAB 68 ANCAMAN RIZZO
70 BAB 69 KETEGANGAN SENJA
71 BAB 70 KOTAK MISTERIUS
72 BAB 71 FIRASAT
73 BAB 72 DUA PRIA MADNESS
74 BAB 73 MARKAS KAPAK PUTIH
75 BAB 74 KEHADIRAN LARAS
76 BAB 75 BERPERANG DENGAN WAKTU
77 BAB 76 KETEGANGAN DI RUMAH SAKIT
78 BAB 77 BUKAN SALAH DANIEL
79 BAB 78 MOBIL SIAPA?
80 BAB 79 WILLIAM DICULIK?
81 BAB 80 MENJADI TAWANAN
82 BAB 81 DISKUSI
83 BAB 82 LIMA JUTA DOLAR
84 BAB 83 PULAU POVEGLIA PART 1
85 BAB 84 PULAU POVEGLIA PART 2
86 BAB 85 PULAU POVEGLIA PART 3
87 BAB 86 PULAU POVEGLIA PART 4
88 BAB 87 PULAU POVEGLIA PART 5
89 BAB 88 KEMBALI SEPERTI SEMULA
90 BAB 89 TIDAK BAIK-BAIK SAJA
91 BAB 90 KEPUTUSAN WILLIAM
92 BAB 91 SAPAAN
93 BAB 92 BEKAS LUKA
94 BAB 93 "AKU SIAP, AYAH"
95 BAB 94 LARASATI ARLINGTON
96 BAB 95 PESTA ULANG TAHUN PERUSAHAAN
97 BAB 96 KESEMPATAN KEDUA
98 BAB 97 TIGA SYARAT
99 BAB 98 "BOLEH AKU CIUM KAMU?"
100 BAB 99 WILLIAM GEMAS SENDIRI
101 BAB 100 KEPERCAYAAN LARAS PADA KEN
102 BAB 101 WELCOME TO LONDON
103 BAB 102 MASALAH GAUN PERNIKAHAN
104 BAB 103 ADA APA DENGAN LARAS?
105 BAB 104 DUA GARIS
106 BAB 105 MORNING SICKNESS
107 BAB 106 WEDDING DAY H-2 JAM
108 BAB 107 WEDDING DAY PART 1
109 BAB 108 WEDDING DAY PART 2
110 BAB 109 WEDDING DAY PART 3
111 BAB 110 REKOR BARU (S2)
112 BAB 111 HUTANG DI MASA LALU (S2)
113 BAB BONUS VISUAL NOVEL BARU
114 BAB 112 PENGHORMATAN TERAKHIR (S2)
115 BAB 113 SEMUA SUDAH TERJADI (S2)
116 BAB 114 "KUATLAH DEMI EMILY" (S2)
117 BAB 115 TIDAK TAHAN (S2)
118 BAB 116 SERBA SALAH (S2)
119 BAB 117 KEKECEWAAN LARAS (S2)
120 BAB 118 TERLAMBAT (S2)
121 BAB 119 JADI BAGAIMANA? (S2)
122 BAB 120 SEPENGGAL TENTANG RIZZO (S2)
123 BAB 121 LARAS NGIDAM (S2)
124 BAB 122 PENGALIHAN PEMIMPIN (S2)
125 BAB 123 ADA APA DENGAN STEVE ARLINGTON (S2)
126 BAB 124 PERINTAH PERTAMA KEN (S2)
127 BAB 125 NGIDAM BAKSO (S2)
128 BAB 126 FAKTA KEMATIAN DANIEL (S2)
129 BAB 127 MASA LALU WILLIAM (S2)
130 BAB 128 DUA TAHUN YANG LALU PART 1 (S2)
131 BAB 129 DUA TAHUN YANG LALU PART 2 (S2)
132 BAB 130 DUA TAHUN YANG LALU PART 3 (S2)
133 BAB 131 DUA TAHUN YANG LALU PART 4 (S2)
134 BAB 132 RUTINITAS (S2)
135 GIVE AWAY YUK!!
136 BAB 133 MARAHNYA IBU NEGARA (S2)
137 BAB 134 KEPUTUSAN TIGA PEMIMPIN (S2)
138 BAB 135 HASIL USG (S2)
139 BAB 136 SIAPA ALEX? (S2)
140 BAB 137 MENGGAPAI RESTU (S2)
141 BAB 138 HUKUMAN SEPASANG KEKASIH (S2)
142 BAB 139 WEDDING DAY EMILY DAN ALEX (S2)
143 BAB 140 KEPANIKAN DI PAGI HARI (S2)
144 (ENDING) BAB 141 KELUARGA BARU (S2)
145 PROMO NOVEL AUTHOR TERBARU
146 Extra Part
Episodes

Updated 146 Episodes

1
BAB 1 ONE NIGHT STAND
2
BAB 2 PIL KONTRASEPSI
3
BAB 3 PERTEMUAN
4
BAB 4 KAMU SIAPA?
5
BAB 5 NIGHTMARE
6
BAB 6 LARAS ATAU MEYRIN?
7
BAB 7 KONFERENSI PERS
8
BAB 8 KENAPA ANDA MARAH?
9
BAB 9 UNTUK MEREKA
10
BAB 10 BERTEMU KEMBALI
11
BAB 11 SISI LAIN MEYRIN
12
BAB 12 ALASAN UNTUK PERGI
13
BAB 13 TEROR KAH?
14
BAB 14 TAMU TAK DIUNDANG
15
BAB 15 TUDUHAN
16
BAB 16 BARON?
17
BAB 17 HITAM DAN MERAH
18
BAB 18 ITALIA
19
BAB 19 GO TO ITALIA
20
BAB 20 GELORA
21
BAB 21 WELCOME TO VENESIA
22
BAB 22 SATU KAMAR?
23
BAB 23 MOMMY!
24
BAB 24 KEN DAN MEYRIN
25
BAB BONUS CHARACTER INTRODUCTION
26
BAB 25 CIUMAN
27
BAB 26 POSESIF
28
BAB 27 EFEK AFRODISIAK
29
BAB 28 TERBONGKAR, HANYA SAJA ...
30
BAB 29 PERHATIAN WILLIAM
31
BAB 30 HATI YANG HANCUR
32
BAB 31 JUNA ANAKKU
33
BAB 32 TRAGEDI LA FENICE
34
BAB 33 AKU BUTUH ... KEN
35
BAB 34 BOLEHKAH?
36
BAB 35 SIMFONI
37
BAB 36 I LOVE YOU
38
BAB 37 MENJADI AYAH JUNA
39
BAB 38 KEN MARAH
40
BAB 39 WILLIAM CURIGA
41
BAB 40 GARA-GARA NASI GORENG
42
BAB 41 MANSION AITE
43
BAB 42 GANTI RUGI
44
BAB 43 AKU TIDAK MERINDUKANNYA
45
BAB 44 NOMOR PRIBADI MEYRIN
46
BAB 45 KEBENARAN TENTANG JUNA
47
BAB 46 TELEPON DARI MEYRIN
48
BAB 47 MENYUSUN RENCANA
49
BAB 48 KEDATANGAN NIKOLAI STEVANO
50
BAB 49 SISI LAIN WILLIAM
51
BAB 50 MALAM PANJANG
52
BAB 51 KEN BERAKSI
53
BAB 52 PAGI YANG MENGGAIRAHKAN
54
BAB 53 MALAIKAT PENCABUT NYAWA
55
BAB 54 WANITA YANG KUCINTAI
56
BAB 55 DANIEL MEMANGGIL
57
BAB 56 MEYRIN MENGADU
58
BAB 57 KEBENARAN TENTANG MEYRIN
59
BAB 58 ADA APA DENGAN KEN?
60
BAB 59 DINNER
61
BAB 60 DANSA
62
BAB 61 LAMBANG PERSAHABATAN
63
BAB 62 AFTER DINNER
64
BAB 63 JANGAN TERIAK!
65
BAB 64 KEHEBOHAN DI MANSION
66
BAB 65 LUPITA
67
BAB 66 PETINGGI MAFIA ARLINGTON
68
BAB 67 SEBUAH JANJI
69
BAB 68 ANCAMAN RIZZO
70
BAB 69 KETEGANGAN SENJA
71
BAB 70 KOTAK MISTERIUS
72
BAB 71 FIRASAT
73
BAB 72 DUA PRIA MADNESS
74
BAB 73 MARKAS KAPAK PUTIH
75
BAB 74 KEHADIRAN LARAS
76
BAB 75 BERPERANG DENGAN WAKTU
77
BAB 76 KETEGANGAN DI RUMAH SAKIT
78
BAB 77 BUKAN SALAH DANIEL
79
BAB 78 MOBIL SIAPA?
80
BAB 79 WILLIAM DICULIK?
81
BAB 80 MENJADI TAWANAN
82
BAB 81 DISKUSI
83
BAB 82 LIMA JUTA DOLAR
84
BAB 83 PULAU POVEGLIA PART 1
85
BAB 84 PULAU POVEGLIA PART 2
86
BAB 85 PULAU POVEGLIA PART 3
87
BAB 86 PULAU POVEGLIA PART 4
88
BAB 87 PULAU POVEGLIA PART 5
89
BAB 88 KEMBALI SEPERTI SEMULA
90
BAB 89 TIDAK BAIK-BAIK SAJA
91
BAB 90 KEPUTUSAN WILLIAM
92
BAB 91 SAPAAN
93
BAB 92 BEKAS LUKA
94
BAB 93 "AKU SIAP, AYAH"
95
BAB 94 LARASATI ARLINGTON
96
BAB 95 PESTA ULANG TAHUN PERUSAHAAN
97
BAB 96 KESEMPATAN KEDUA
98
BAB 97 TIGA SYARAT
99
BAB 98 "BOLEH AKU CIUM KAMU?"
100
BAB 99 WILLIAM GEMAS SENDIRI
101
BAB 100 KEPERCAYAAN LARAS PADA KEN
102
BAB 101 WELCOME TO LONDON
103
BAB 102 MASALAH GAUN PERNIKAHAN
104
BAB 103 ADA APA DENGAN LARAS?
105
BAB 104 DUA GARIS
106
BAB 105 MORNING SICKNESS
107
BAB 106 WEDDING DAY H-2 JAM
108
BAB 107 WEDDING DAY PART 1
109
BAB 108 WEDDING DAY PART 2
110
BAB 109 WEDDING DAY PART 3
111
BAB 110 REKOR BARU (S2)
112
BAB 111 HUTANG DI MASA LALU (S2)
113
BAB BONUS VISUAL NOVEL BARU
114
BAB 112 PENGHORMATAN TERAKHIR (S2)
115
BAB 113 SEMUA SUDAH TERJADI (S2)
116
BAB 114 "KUATLAH DEMI EMILY" (S2)
117
BAB 115 TIDAK TAHAN (S2)
118
BAB 116 SERBA SALAH (S2)
119
BAB 117 KEKECEWAAN LARAS (S2)
120
BAB 118 TERLAMBAT (S2)
121
BAB 119 JADI BAGAIMANA? (S2)
122
BAB 120 SEPENGGAL TENTANG RIZZO (S2)
123
BAB 121 LARAS NGIDAM (S2)
124
BAB 122 PENGALIHAN PEMIMPIN (S2)
125
BAB 123 ADA APA DENGAN STEVE ARLINGTON (S2)
126
BAB 124 PERINTAH PERTAMA KEN (S2)
127
BAB 125 NGIDAM BAKSO (S2)
128
BAB 126 FAKTA KEMATIAN DANIEL (S2)
129
BAB 127 MASA LALU WILLIAM (S2)
130
BAB 128 DUA TAHUN YANG LALU PART 1 (S2)
131
BAB 129 DUA TAHUN YANG LALU PART 2 (S2)
132
BAB 130 DUA TAHUN YANG LALU PART 3 (S2)
133
BAB 131 DUA TAHUN YANG LALU PART 4 (S2)
134
BAB 132 RUTINITAS (S2)
135
GIVE AWAY YUK!!
136
BAB 133 MARAHNYA IBU NEGARA (S2)
137
BAB 134 KEPUTUSAN TIGA PEMIMPIN (S2)
138
BAB 135 HASIL USG (S2)
139
BAB 136 SIAPA ALEX? (S2)
140
BAB 137 MENGGAPAI RESTU (S2)
141
BAB 138 HUKUMAN SEPASANG KEKASIH (S2)
142
BAB 139 WEDDING DAY EMILY DAN ALEX (S2)
143
BAB 140 KEPANIKAN DI PAGI HARI (S2)
144
(ENDING) BAB 141 KELUARGA BARU (S2)
145
PROMO NOVEL AUTHOR TERBARU
146
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!