William baru saja keluar dari walk in closet dengan kaos putih lengan pendek dan celana kain pendek warna hitam. Lelaki itu membaringkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kamar. Peristiwa di pemakaman terlintas kembali di otaknya.
****************
Beberapa waktu yang lalu, sore hari di pemakaman umum. Langit senja mulai terlihat, dimana matahari mulai kembali ke peraduannya.
"Kamu siapa?" bisik William.
"Siapapun saya, itu tidak ada hubungannya dengan tuan muda Plowden yang sudah beristri," bisik Meyrin sebagai jawaban.
Setelah mengatakan itu, Meyrin melepaskan diri dari pelukan William lalu pergi begitu saja. Ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, tapi William seperti merasa pertemuan pertama mereka bukan di club, tapi jauh sebelum itu.
****************
William tersentak kaget saat suara ketukan pintu kamar terdengar, membuyarkan lamunannya. William segera menyuruh siapapun itu untuk masuk dan muncullah Rama dengan membawa dokumen.
Melihat Rama yang membawa dokumen membuat William mengerutkan keningnya. Pasalnya, hari ini dia sudah menyelesaikan semua pekerjaannya.
"Ada apa?" tanya William dengan posisi duduk di pinggir ranjang.
"Ketika saya menyelidiki nona Liu Meyrin lebih jauh, beberapa hal membuat saya bingung juga penasaran, Tuan," jelas Rama sambil menyerahkan map nya.
William menerima map itu, dibacanya dengan teliti setiap lembarnya. Kening William mengkerut saat sesuatu terasa janggal menurutnya.
"Dia berasal dari LA, tapi sebelum itu menetap di Indonesia? Buat apa?" tanya William menatap Rama, sedangkan yang ditatap mengedikkan bahunya tak tahu.
"Setiap tahun, nona Meyrin selalu ke Indonesia dan saya tidak bisa menemukan alasan yang pastinya," lanjut Rama melaporkan.
"Setiap tahun ke Indonesia? Dia pernah menetap di Indonesia begitu lama? Apa dia mempunyai kekasih yang disembunyikan di Indonesia?" William bertanya-tanya.
"Saya tidak bisa menemukan alasan yang pastinya, Tuan."
"Kamu boleh pergi, Kak," usir halus William kepada Rama sambil menyerahkan kembali map nya.
Sepeninggal Rama, William kembali merebahkan tubuhnya dan menutup kedua matanya. Malam ini dia ingin tidur lebih awal dari biasanya. Seharian otaknya dibuat untuk menebak teka-teki seorang Liu Meyrin.
****************
Jam dinding menunjukkan pukul 00.01 WIB. Seseorang sedang menyelinap masuk dari jendela kamar tempat William tidur. Begitu perlahan dan tanpa menimbulkan suara sama sekali.
Orang itu berjalan mendekati tempat William tidur. Diliriknya lelaki itu sedang gelisah dalam tidurnya. Keringat sebesar biji jagung mulai membasahi keningnya. Saat orang itu hendak mendekat untuk mengelap keringatnya tiba-tiba diam membeku.
"Tidak Laras! Kamu salah paham! Tolong dengarkan aku dulu dan jangan pergi!" racau William sambil kepalanya geleng kanan dan kiri bergantian.
"Mommy! Daddy! Tolong dengarkan penjelasan Willy!" penyusup itu terkejut saat melihat William menangis.
"Laras! Tolong jangan tinggalkan aku! Aku mohon!" nada penuh penyesalan William ucapkan dalam keadaan tidak sadar.
William terus saja meracau tentang Laras serta kesalahannya di masa lalu. Penyusup itu hanya diam tak bergeming. Dia tatap wajah William yang begitu tersiksa dan penuh penyesalan. Hatinya juga ikut merasakan sakit. Tidak tega melihat William tersiksa akan dosanya di masa lalu, penyusup itu berusaha membangunkan William.
"Will ... William ... Bangunlah!" penyusup itu menepuk-nepuk pipi William yang basah karena bermandi keringat.
William langsung membuka kedua matanya dan mengubah posisinya dengan duduk. Nafas lelaki itu masih terengah-engah membuat dadanya kembang kempis.
"Sedang mimpi buruk?" tanya penyusup itu.
"Meyrin? Sedang apa kamu disini malam-malam?" tanya William tak percaya.
Meyrin yang merasa penyamarannya sudah ketahuan, dia membuka topengnya. Lalu dibukanya jaket kulit hingga menyisakan tank top crop warna hitam sangat kontras sekali dengan warna kulitnya.
"Sedang ingin menggoda suami orang. Bukannya kita sudah pernah melewati malam panas, tuan muda William Anderson Plowden?" goda Meyrin dengan berjalan merangkak ke arah William.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya William mulai panik.
Bukan karena takut, melainkan karena tubuhnya malah memberikan reaksi yang berlawanan dengan pikiran sehatnya.
"Bukannya disini harusnya aku yang mengatakan hal tersebut? Apa yang tuan muda Plowden lakukan dengan mencari informasi tentangku?" Meyrin mengelus wajah William dengan jari telunjuknya begitu sensual.
William hanyalah laki-laki normal yang jika disajikan wanita cantik pasti akan tergiur juga. Matanya terpejam, menikmati setiap sentuhan dari jari lentik Meyrin di wajahnya.
"Seharusnya tuan muda mencari informasi nyonya Larasati Indria Putri yang menghilang selama tiga tahun tanpa kabar, bukan malah mencari informasi tentang seorang Liu Meyrin yang jelas-jelas orang asing." Meyrin menghentikan gerakan jari telunjuknya.
"Fvck! Jangan pernah menyebut nama istriku dengan mulutmu!" hardik William tidak terima jika nama yang istri disebut oleh orang lain.
Tatapan mereka bersirobok, pesona hitam pekat dari manik mata mereka sedang berbicara. Hingga sebuah tatapan penuh gairah muncul disana. Entah darimana, tiba-tiba wajah Meyrin di mata William berubah menjadi seorang Laras, istri yang dirindukannya.
William mendekatkan wajahnya, mengikis jarak diantara mereka berdua hingga hidung mancung mereka saling bertabrakan. Nafas keduanya saling menerpa wajah masing-masing dan tanpa permisi William mencium bibir Meyrin.
Tidak puas dengan posisinya yang duduk saling berhadapan, William langsung merebahkan tubuh Meyrin. Ciuman mereka yang awalnya hanya berupa kecupan sekarang berubah lumayan. Saling menuntut, mencari posisi ternyaman untuk bermain benda lingual mereka.
Puas dengan bibir, William menurunkan ciumannya ke arah leher jenjang Meyrin. Meninggalkan mahakaryanya disana, tidak satu-dua tapi lebih. Suara indah bak melodi yang sejak tadi ditahan oleh Meyrin akhirnya terlepas juga.
Meyrin terbakar sebuah api yang dinyalakan oleh William. Begitu halnya dengan sang lelaki yang ikut terbakar karena tatapan nakal Meyrin.
"Sialan!" William lalu menjauhkan dirinya dari tubuh Meyrin.
Meyrin mengubah posisi yang awalnya berbaring menjadi duduk di tepian ranjang. Bagaimanapun William adalah lelaki normal yang sudah tiga tahun berpuasa. Sekalinya berbuka puasa dalam pengaruh obat, mengingatnya membuat William berdecak kesal. Pasalnya dia tidak bisa menunjukkan keperkasaannya kepada teman ONSnya.
"Shiit!" umpat William saat dia mulai melupakan Laras hanya karena seorang Meyrin.
"Kenapa kamu mengumpat?" tanya Meyrin yang berjalan menuju William.
"Jangan mendekat!" bentak William dengan nafas tersengal-sengal.
William mulai kelepasan lagi, paranoidnya semakin hari semakin parah. Dia harus menemukan Laras untuk berada di sampingnya. Kepala William mulai berdenyut, pengaruh Laras begitu besar bagi penyakitnya. Dia sudah ketergantungan pada sosok Laras.
Bahkan hanya menyebut namanya, emosi itu langsung meledak. Emosi karena kesalahannya di masa lalu yang belum bisa menjelaskan kepada sang istri. Melihat William seperti tersiksa, Meyrin mencoba berjalan mendekat.
Dor!
Sebuah peluru tanpa ragu-ragu William tembakkan ke arah Meyrin. Beruntungnya, gerakan reflek seorang Meyrin begitu bagus hingga peluru itu menembak ke arah vas bunga hingga pecah.
Beruntungnya kamar William kedap suara, jadi keributan apapun yang ada di dalamnya tidak akan terdengar dari luar. Meyrin dengan langkah cepat dan tak terlihat sudah berada di depan wajah William.
Manik hitam William terkejut saat tiba-tiba Meyrin mencium bibirnya. Bukan hanya ciuman biasa, tapi ciuman yang begitu panas diberikan oleh Meyrin. Amarah yang tadi sudah di ubun-ubun siap meledak, hanya karena sebuah ciuman dari wanita asing amarah itu langsung lenyap.
William menutup kedua matanya saat melihat Meyrin juga menutup kedua matanya. Berasa hanyut dalam sebuah euforia tertinggi sebuah perasaan. Bahkan saat ini, posisi Meyrin sudah duduk dipangkuan William. Sedangkan pria beristri itu menekan tengkuk Meyrin membuat ciuman diantara mereka semakin dalam.
Tiba-tiba sebuah adegan yang sama terlintas di benak William. Adegan saat dia meminta Laras untuk menciumnya ketika sedang kambuh. Wajah merona dan malu-malu tapi mau sahabat sekaligus istrinya itu terbayang dengan sempurna di benak William. Hingga sebuah perkataan terngiang-ngiang di telinganya.
"Lakukan seperti ini jika paranoidmu kambuh," bisik Meyrin lirih saat melepas ciuman itu.
William langsung mendorong tubuh Meyrin. Di tatapnya wanita itu dengan seksama. Wajahnya jelas-jelas berbeda sama sekali dengan Laras. Bahkan tubuhnya tidak semungil Laras dan seimut istrinya. Tapi, jelas-jelas rasa ciuman itu sama persis seperti Laras. Jangan lupakan aroma jasmine yang menguar membuatnya selalu teringat akan Laras.
"Sebenarnya kamu siapa?" hardik William.
"Bukankah tuan muda William Anderson Plowden telah menyelidikiku? Lalu buat apa bertanya lagi? Apa kamu tidak percaya pada Rama, asisten pribadimu?" jawab Meyrin dengan sebuah pertanyaan kembali.
"Kamu menyelidikiku?" William menatap tak percaya pada wanita di depannya ini.
"Kita sama-sama pebisnis, jadi menyelidiki musuh adalah jalan pertama yang harus dilakukan, bukan?"
Setelah mengatakan itu, Meyrin beranjak dari posisinya dan berjalan menuju kasur tempat dia meletakkan jaket kulitnya. Wanita itu memakai jaketnya lagi lalu berjalan menuju jendela tempatnya masuk tadi.
Setiap gerakan dan tindakan yang dilakukan Meyrin tak lepas dari tatapan William. Berbagai spekulasi mulai bermunculan tentang siapa sebenarnya Meyrin tersebut hingga membuat dirinya seperti terikat. Ikatan yang tak pernah bisa dilepas oleh William sendiri. Ikatan cinta, cintanya kepada Laras sama persis seperti yang dia rasakan kepada Meyrin.
.
.
.
~ To Be Continue ~
IG @hana_ryuuga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
saryana
makin penasaran, dah jelas ini mah tapi di pikir lagi memang beda kan postur tubuhnya? kalo muka Oke lah di oplas lah tubuh masa bisa di sambung? 🤣
2022-12-25
1
Ratna Puri
makin penasaran aja siap ch meyrin ada hubungan apa ya sama Laras semangat lanjuut Kaka
2022-12-05
2
enur .⚘🍀
ih gemes deh, siapa sih Meyrin, apa jangan" Laras oplas 🤭🤣
tapi kan Meyrin pacar ny Ken 🤔🤔
2022-12-05
3