"Kenapa aku bisa lupa? Damn it!" wanita itu langsung pergi meninggalkan William.
Saat menutup pintu, dia keluarkan kartu kunci kamarnya dan menyandingkan dengan nomor kamar William. Keningnya berkerut saat nomor itu jelas-jelas berbeda.
"Shiit! Kenapa bisa aku sampai salah kamar. Alkohol sialan!" rutuk wanita itu lalu mengeluarkan ponselnya.
"Lea, kamu dimana?" tanya wanita itu.
"Saya di kamar Nona. Tadi saya menghubungi Nona tidak ada jawaban, jadi saya bertanya pada nona Lexi," jawab seseorang di seberang sana.
"Keluarlah! Aku tunggu di basement."
Setelah mengatakan itu, wanita tadi langsung mengakhiri panggilannya dan berjalan menuju basement.
"Selamat dini hari nona Meyrin," sapa seorang wanita sedikit menyindir.
"Lea, ayah sudah pulang belum?" tanya wanita yang menjadi teman ONS William dan ternyata bernama Meyrin.
"Belum, Nona. Tapi kalau boleh tahu, tadi nona ada dimana?" tanya Lea menatap curiga kepada nona mudanya.
"Bertemu teman," jawab Meyrin sekenanya lalu berjalan masuk ke dalam mobil.
Sedangkan Lea berjalan masuk ke kursi kemudi dan mulai melajukan kendaraan beroda empat itu. Meyrin menatap jam digital yang ada di layar ponselnya, pukul 03.00 dini hari.
Bagian intinya masih terasa sakit padahal ini bukan pertama kali bagi Meyrin melakukan hubungan intim. Wanita itu memijat keningnya, berharap tidak ada yang tumbuh dalam dirinya.
"Berhenti di apotek dulu," perintah Meyrin.
"Baik, Nona."
Mobil itu berbelok di pertigaan lalu berhenti tepat di sebuah apotek. Meyrin langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam apotek. Tak lupa wanita itu memakai masker wajah. Lea yang melihat tingkah nona mudanya itu hanya menggeleng-gelengkan kepala.
"Kak, tolong pil kontrasepsi darurat satu saja. Sekalian sama air ini," ujar Meyrin lalu mengeluarkan dompetnya.
"Total 50 kak," kata penjaga apotek sambil menyerahkan sekantong plastik yang berisi sebutir pil kontrasepsi dan satu botol air mineral.
Meyrin menyerahkan satu lembar uang 100, "kembaliannya untuk kakak saja."
Setelah mengatakan itu, Meyrin berjalan keluar dan masuk ke dalam mobil. Tanpa banyak bicara, dia minum sebutir pil itu dan meneguk air mineralnya.
Pasalnya Meyrin lupa kalau minggu ini dia masuk masa subur. Sedangkan tadi dia bercinta begitu panasnya dengan pebisnis muda yang digandrungi oleh semua wanita di Lunar City. Wanita itu berdo'a agar tidak terlambat untuk meminum pil. Berharap agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak tumbuh dalam tubuhnya.
"Nona, kita pulang kemana?" tanya Lea yang fokusnya masih ke jalan raya.
"Pulang ke hotel dekat bandara saja. Barang-barangku sudah siap semua?" tanya Meyrin.
"Sudah, Nona. Nanti saya akan menyuruh kepala pelayan untuk membawanya ke hotel."
"Oke, lakukan seperti biasanya. Jadwal penerbangan bisa ditunda sore saja?" tanya Meyrin.
"Jika mau menunda jadwal penerbangan dari pagi ke sore, saya sarankan ambil di tengah yaitu siang hari. Soalnya menurut Capt Mario akan ada turbulensi ringan," terang Lea yang merupakan asisten pribadi sekaligus pengawal Meyrin.
"Siang saja. Aku mau tidur dulu. Badanku rasanya remuk semua."
"Baik, Nona."
...****************...
Meyrin yang tertidur tidak menyadari kalau mobil mereka sudah tiba di basement hotel. Lea keluar dari mobil dan berjalan ke sisi pintu mobil belakang.
"Nona Meyrin, kita sudah sampai," ucap Lea saat pintu mobil sudah terbuka.
Meyrin tidak bergeming. Lea yang sudah paham akan kebiasaan susah bangun nona mudanya itu menghembuskan nafas panjangnya. Dia lalu membungkukkan badannya dan sedikit masuk ke dalam mobil, bersiap menggendong nona mudanya ke kamar presidential milik Meyrin.
Bagi Lea yang memiliki tubuh yang kekar bukan hal sulit menggendong nona mudanya sampai ke kamar. Bahkan saat masuk ke dalam lift tidak ada hambatan bagi Lea.
Lift itu berhenti di lantai 50. Lea segera menuju berjalan masuk. Lantai ini sudah di rombak layaknya sebuah rumah, lebih tepatnya rumah pribadi nona Meyrin. Di lantai ini hanya ada dua kamar, ruang tamu, serta dapur. Setiap Meyrin melakukan perjalanan bisnis, dia akan memilih untuk tinggal disini karena jaraknya yang begitu dekat dengan bandara.
Lea menuju ke kamar utama, lalu membaringkan nona mudanya dengan perlahan di atas ranjang. Dia tarik selimut itu hingga menutupi sampai ke batas leher. Tidak lupa, gorden jendela kamar ditutupnya karena tadi sudah ada pesan kalau nona mudanya akan berangkat pada siang hari.
Setelah dirasa tugasnya selesai, Lea keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu. Dia merebahkan tubuhnya di atas sofa bed dan menyalakan televisi. Ditatapnya jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul 04.00 dini hari.
"Hah~" hembusan nafas panjang keluar dari bibir Lea.
Lea kemudian membuka kemeja hitamnya dan menyisakan tank top crop warna hitam. Kemudian dia memejamkan kedua matanya, merilekskan sebelum beberapa jam kemudian harus bangun dan kembali ke aktivitasnya.
...****************...
Pukul 10 pagi, Lea masuk ke kamar utama, dimana nona mudanya masih tidur dengan lelap. Bahkan ketika samar-samar cahaya matahari masuk ke dalam ruangan tidak mempengaruhinya.
Sudah tiga tahun lamanya Lea berada disisi nona mudanya, jadi dia sangat hafal betul kebiasaan sang nona. Bahkan ketika penyakit susah bangunnya sang nona kambuh, dia punya cara ampuh agar Meyrin segera bangun.
Lea berjalan ke arah jendela kamar dan mulai menarik tuas gorden untuk membuka tirainya. Seketika sinar matahari masuk ke dalam ruangan membuat Meyrin menggeliat lalu menarik selimut menutupi mukanya.
Lea hanya tersenyum geli melihat nona mudanya yang sudah berumur 27 tahun tapi tingkahnya seperti anak umur 13 tahun. Lea berjalan mendekati ranjang Meyrin, menarik selimut, sayangnya genggaman tangan nona mudanya sangat kuat.
"Nona, ayah Anda baru saja menghub—"
"Apa? Ayah? Dimana?" tanya Meyrin langsung bangun dari tidurnya.
"Ayah anda masih di London," jawab Lea sekenanya.
"Leeaaa ..." kesal Meyrin.
Meyrin memajukan bibirnya dua sampai tiga sentimeter ke depan, cemberut. Selama tiga tahun bersama Lea, bodyguard nya sangat tahu betul kelemahan seorang Meyrin.
Tidak perlu menyebut nama ayahnya, cukup mengatakan kalau sang ayah sedang mencari dirinya sudah pasti membuat seorang Meyrin ketakutan.
Meyrin terlentang dengan kedua tangannya dibuka lebar-lebar, menatap langit kamar. Pandangannya menerawang, pikirannya kembali terbayang peristiwa dua tahun yang lalu. Hembusan nafas panjang Meyrin berikan saat teringat peristiwa yang membuatnya diantara hidup dan mati bersama sang ayah.
"Nona," panggil Lea sambil melambai-lambaikan tangannya di wajah cantik Meyrin.
"Iya," Meyrin lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Sekitar 30 menit, Meyrin keluar dari kamar. Aroma rempah-rempah khas masakan yang dibuat bodyguard pribadinya mulai tercium. Meyrin segera menuju ke dapur dan benar saja, dilihatnya Lea yang sedang masak menyiapkan sarapannya yang terlambat.
"Masakanmu mempunyai ciri khas dan selalu menggugah selera makanku. Tapi, masakan bunda dan ibu yang paling nikmat," ucap Meyrin yang sudah duduk di meja makan.
"Terima kasih, Nona."
Lea langsung menyajikan omelet dan sosis serta segelas jus juga susu di meja makan untuk nona mudanya.
"Oya Lea, Ken kapan kembali?" tanya Meyrin sambil mulai menikmati sarapan pagi menjelang siangnya.
"Besok pesawatnya akan tiba di bandara Angel, LA Nona," jawab Lea lugas.
"Oke. Apa barang-barangku sudah tiba?" Meyrin memilih meminum susu.
"Sudah sejak pukul 7 tadi."
"Oke, kita berangkat setelah aku selesai ganti baju."
"Oya Nona, ini ada kiriman dari Tuan Daniel Arlington," Lea menyerahkan sebuah map cokelat.
"Oke. Oya, apa sudah dapat jawaban dari keluarga Plowden?" tanya Meyrin menatap Lea dengan serius.
"Belum ada balasan sama sekali, Nona."
Mendengar jawaban yang mengecewakan, Meyrin langsung masuk ke kamar dengan membawa map dari penguasa no 1 di negara LA.
~ To Be Continue ~
...****************...
Hi, terus dukung cerita author dengan vote, komen, favorite dan hadiah semampunya. Jangan lupa ⭐5 nya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Elfina Yulia
mulai penasaran sama Mbak Meyrin. dia kenal sama Ken sama Daniel?...
2022-12-23
0
Gembloeng
rader gak mau move on sm WILRAS
2022-12-21
0
saryana
aku sangat meresapi, 🤭 si will tak ketik dasar kecewa berat aku😡
2022-12-06
0