BAB 17

"Wah, Mama senang sekali dengan keputusan kalian." Malam itu Bu Lani yang datang menjenguk Pak Ridwan bersama suamianya sangat bahagia mendengar keputusan Fara dan Aslan yang akhirnya mau menerima perjodohan itu dan segera menikah. "Akhirnya Mama punya mantu." Bu Lani berulang kali memeluk dan menciumi Fara.

Fara hanya tersenyum kecil. Rasanya dia sangat berdosa telah membohongi mereka seperti ini.

"Besok semua surat-suratnya biar diurus sama Ari, kita minta ijab qabul malam saja di rumah sakit." kata Pak Robi.

"Iya, nanti kita adakan resepsi ya setelah Fara lulus SMA." timpal Bu Lani lagi.

"Tidak usah!" jawab Aslan dan Fara secara bersamaan.

"Kenapa?" tanya Pak Ridwan. "Ayah juga ingin melihat kamu jadi ratu sehari."

"Ayah, Fara gak suka pesta. Uangnya dibuat yang lain aja." kata Fara.

"Ooo," Bu Lani kini justru tersenyum penuh arti. "Pasti maunya bulan madu ke maladewa nih. Iya kan? Atau Korea? Atau ke tempat romantis lainnya?"

Fara hanya menelan salivanya. Tak pernah terpikirkn olehnya berbulan madu dengan Pak Singa. Ingat pernikahan ini hanya pura-pura untuk menyenangkan hati Ayahnya saja.

"Gak papa Mama dukung." lanjut Bu Lani lagi.

"Mama apaan sih. Belum kepikiran sampai ke sana. Yang jelas setelah menikah aku mau tinggal di rumah sendiri." kata Aslan sambil duduk di sofa dan menyandarkan dirinya.

"Izin dulu sama Pak Ridwan kalau mau bawa putrinya." kata Pak Robi.

"Tidak apa-apa. Biar kalian bisa semakin dekat. Di rumah juga ada dua pembantu. Beberapa bulan lagi kakaknya Fara juga sudah lulus dan akan kembali ke Indonesia." jelas Pak Ridwan. Baginya yang terpenting adalah kebahagiaan Fara. Mungkin saja Aslan bisa membimbing Fara menjadi wanita yang jauh lebih baik. Karena selama ini Fara sering membantah padanya.

"Gak sabar pengen cepat dapat cucu." kata Bu Lani yang memang sangat antusias dengan pernikahan mereka.

"Hah?" ucap Aslan dan Fara secara bersamaan lagi.

O my god, punya anak dari Pak Singa? Haduh, gak gak, awas aja kalau sampai berani sentuh.

Mereka saling bertatap tajam. Tentulah isi dari pikiran mereka berbeda.

"Loh, kenapa? Mau nunda momongan sampai Fara lulus SMA. Gak papa, sekarang banyak metode." Bu Lani masih saja tersenyum.

Fara merasa lelah juga apalagi mendengar obrolan yang semakin kesana kemari, dia akhirnya duduk di sofa dan bersebelahan dengan Aslan meski menyisakan ruang di antara mereka. Kini dia teringat dengan ponselnya. Terakhir kali dia pegang saat di kantin rumah sakit, setelah itu dia sibuk menemani Ayahnya.

"Pak Aslan hp saya mana?" tanya Fara. Karena terakhir kali ponselnya memang dipegang Aslan.

"Hp?" Aslan pura-pura lupa.

"Mana? Pak Aslan jangan pura-pura lupa."

Aslan mengambil ponsel Fara yang ada di sakunya lalu diberikan pada Fara.

"Ih, kok dimatiin sih." Fara menghidupkan ponselnya, beberapa saat kemudian dia langsung diserbu chat dari Arsyad dan teman-temannya.

"Loh, Fara manggilnya masih Pak Aslan?" tanya Bu Lani yang mendengar kata Pak Aslan berulang kali disebut Fara.

Fara mengangguk kaku. "Iya, soalnya Pak Aslan kan guru Fara." Fara tersenyum sumbang.

Kedua orang tua Aslan seketika tertawa. "Kalau di sekolah aja panggil Pak Aslan tapi kalau diluar sekolah jangan panggil Pak dong. Bisa Mas, Abang, atau ayang." Bu Lani semakin menggoda Fara.

Fara terus menggerutu dalam hatinya. Panggil Aslan dengan embel-embel Mas, hah, mimpi!

"Sudah malam kita mau pulang dulu. Aslan kamu menginap di sini kan menemani Fara? Besok pagi kalian langsung berangkat bareng ke sekolah aja."

Aslan menganggukkan kepalanya. "Iya, Ma." sebagai calon suami dan calon menantu yang baik tentunya.

"Ya sudah Mama sama Papa pulang dulu. Semoga cepat sembuh ya, Pak Ridwan."

"Iya, terima kasih Bu Lani, Pak Robi."

Setelah berbicara beberapa saat dengan Aslan, kedua orang tuanya keluar dari ruangan itu.

"Ayah, sebentar Fara mau keluar dulu." Fara keluar dari ruangan Ayahnya untuk mengangkat panggilan dari Arsyad yang sudah berulang kali masuk ke ponselnya.

"Akhirnya kamu angkat juga telepon aku." Terdengar suara Arsyad di seberang sana. Entah untuk ke berapa kalinya Arsyad menelpon Fara.

"Iya, maaf. Ayah aku masuk rumah sakit."

"Semoga lekas sembuh ya. Maaf, ini gara-gara aku ajak kamu ke villa."

"Maaf buat apa? Justru aku yang salah. Aku udah buat kamu dimarahi sama Papa kamu."

"Iya. Aku gak boleh bawa motor sampai lulus sekolah." terdengar satu helaan panjang diujung sana. "Gak papa yang penting kita masih bisa bertemu di sekolah."

"Iya."

Mereka terdiam beberapa saat.

"Far, aku mau tanya soal Pak Aslan." kata Arsyad pada akhirnya.

"Besok aja ya. Kita ngobrol secara langsung."

"Ya sudah. Jaga kondisi kamu. Jangan lupa istirahat juga."

"Iya. Makasih."

Setelah itu panggilan mereka terputus. Fara kini menyandarkan punggungnya. Sebentar lagi dia akan memulai sandiwara dalam hidupnya. Sebuah kisah yang tidak pernah dia duga sebelumnya.

"Ayah kamu sudah tidur. Kamu istirahat saja di sofa."

Mendengar suara itu seketika Fara menoleh. Dia menatap Aslan yang baru saja keluar dari ruangan Ayahnya. Tanpa berkata apapun Fara berdiri dan masuk ke dalam ruangan.

Kini justru Aslan yang berganti duduk di kursi itu. Dia menghela napas panjang. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari. Apakah dia bisa hidup bersama Fara? Apakah dia bisa membimbing Fara menjadi lebih baik? Apa pernikahan itu bisa bertahan lama? Atau justru hanya sesaat.

"Menghadapi bocah labil, aku harus ekstra bersabar lagi. Benar-benar tanggung jawab yang besar."

Cukup lama Aslan berada diluar. Setelah itu dia kembali masuk ke dalam ruangan. Dia berdecak melihat Fara yang tidur sambil menelungkupkan kepalanya di samping Ayahnya.

Aslan berjalan mendekat secara perlahan. Kemudian dia mengangkat tubuh Fara dan memindahkannya ke sofa. Niat hati menurunkan Fara secara perlahan tapi justru dia terjatuh hingga menindih Fara.

Seketika Fara membuka matanya dan melebar saat melihat wajah Aslan tepat di depan wajahnya. Dia akan berteriak tapi dengan cepat Aslan membungkam bibir Fara dengan tangannya.

"Sssttt, jangan teriak nanti Ayah kamu bangun. Aku cuma mau mindahin kamu aja tapi ternyata kamu berat."

Seketika Fara menghentakkan lututnya hingga mengenai pusaka Aslan. Jelas saja Aslan langsung meringis kesakitan dan terjatuh di lantai.

"Rasain." Fara membalikkan badannya menghadap sandaran sofa dan kembali memejamkan matanya.

"Aduh, awas aja ya kamu." perlahan Aslan bangun dan duduk di sofa kecil satunya.

Lihat saja, suatu saat nanti aku pasti akan mendapatkanmu sepenuhnya.

💞💞💞

.

Awas nanti diterkam singa.. 😂

Like dan komen ya...

Terpopuler

Comments

Sinar Gemilang

Sinar Gemilang

semangat 😍😆

2023-06-17

5

мєσωzα

мєσωzα

selamat berjuang aslan 😁

2023-04-28

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

tenang aja nanti kalau sudah halal kamu mau ngapain jg ga bakal dapat masalah

2023-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 Pengumuman
122 Gadis SMA Milik Casanova
123 Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)
124 Karya Baru
125 Married With Bad Boy
126 Obat Cinta Pak Dokter
127 I Like Your Kiss
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
Pengumuman
122
Gadis SMA Milik Casanova
123
Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)
124
Karya Baru
125
Married With Bad Boy
126
Obat Cinta Pak Dokter
127
I Like Your Kiss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!