BAB 12

"Fara, lebih baik sekarang aku antar kamu pulang. Ayah kamu barusan telepon ke sekolah." kata Aslan. Dia menarik tas Fara agar menjauh dari Arsyad.

Fara menatap Aslan sesaat lalu dia beralih menatap Arsyad. Haruskah dia pulang dengan Aslan dan meninggalkan Arsyad?

"Saya mau pulang sama Arsyad." Fara masih kekeh mau pulang bersama Arsyad. Dia jelas akan menolak ajakan Aslan.

"Ayah kamu titip pesan sama saya, kamu harus pulang sama saya! Ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai guru yang diberi amanah oleh orang tua." Akhirnya Aslan menarik tangan Fara dan memaksanya untuk mengikutinya.

Mau tidak mau, Fara masuk ke dalam mobil Aslan dan beberapa saat kemudian mobil Aslan segera melaju.

Aslan sudah tidak peduli lagi dengan Arsyad yang kini menatapnya dengan tatapan curiga. Bahkan Arsyad juga mengikuti mobil Aslan dengan motornya.

Aslan beberapa kali menatap Arsyad dari rear spion. Bocah itu tidak akan membiarkan Aslan membawa pergi Fara begitu saja.

"Kamu sudah ngapain barusan di dalam bangunan itu?" tanya Aslan pada Fara.

Fara masih saja membuang pandangannya. "Bukan urusan Bapak." jawab Fara.

"Katanya masih mau kuliah, masa depan masih panjang tapi gaya pacaran udah kayak gini. Mau jadi apa kamu?"

Fara berdengus kesal. Bahkan Aslan lebih cerewet daripada Ayahnya. "Sekali lagi saya tekankan, ini bukan urusan Bapak."

"Ck, serba salah jadi aku. Aku disuruh Ayah kamu buat jagain kamu tapi kamu sendiri mau dirusak oleh cowok gitu aja. Jadi perempuan itu yang punya harga diri jangan mau disentuh oleh lelaki, meskipun dia pacar kamu sekalipun. No *** before merried."

Seketika Fara menatap tajam Aslan. Andai saja dia bukan sosok guru di sekolahnya pasti dia sudah menampar bibirnya yang bicara seenaknya itu. Walau mungkin perkataan Aslan memang tak sepenuhnya salah.

"Tahu apa Bapak soal saya?"

Aslan melirik Fara sesaat sambil tersenyum miring. "Terus kenapa kancing kemeja kamu terbuka?"

Seketika Fara menunduk dan menutup kembali satu kancing di bawah kancing krah kemejanya yang terbuka itu. Dia teringat saat ciuman Arsyad semakin ke bawah dan...

Fara menggelengkan kepalanya, kenapa dia sampai tidak terasa kalau Arsyad telah membuka kancing itu.

Kemudian Fara kembali membuang pandangannya dari Aslan.

"Seharusnya kamu bisa jaga kehormatan kamu untuk suami kamu kelak." kata Aslan lagi.

"Lagian siapa yang mau menikah sama Pak Aslan?! Saya tidak mau." kata Fara. Dia jelas menolak keras perjodohan itu dan sudah berulang kali dia katakan pada Aslan.

"Memang kamu yakin berjodoh dengan Arsyad?" Aslan justru membalik kalimat Fara.

Fara menghela napas panjang. Masa bodoh dengan Aslan, justru dia senang Aslan tahu keburukannya agar Aslan semakin menolak perjodohan itu dan merasa illfeel dengannya.

Beberapa saat kemudian, Aslan menghentikan mobilnya di depan rumah Fara. Mereka berdua turun dari mobil.

Fara sempat melihat motor Arsyad yang mengikuti mobil Aslan. Arsyad hanya melambaikan tangannya pada Fara sambil melewati mobil Aslan setelah memastikan Fara sampai di rumah.

"Pacar kamu posesif banget, mungkin dikira aku mau culik kamu. Padahal aku gak minat sama bocah SMA." kata Aslan sambil mengikuti Fara masuk ke dalam rumah.

"Kalau gak minat, Bapak tolak perjodohan ini dengan tegas! Jangan cuma iya-iya aja."

"Aku punya misi sendiri." kata Aslan. Karena dia memang sudah merasa bosan menjadi guru SMA. Darah tingginya bisa kambuh jika setiap hari harus dihadapkan dengan murid-murid bandel seperti Fara dan teman-temannya.

Seketika Fara menghentikan langkahnya. "Jadi Pak Aslan cuma mau memanfaatkan saya!"

"Nggak! Aku cuma berpura-pura aja terima perjodohan ini. Selanjutnya ya lihat saja nanti." kata Aslan.

Fara menuding Aslan di depan wajahnya. "Awas aja kalau Pak Aslan cuma ingin memanfaatkan saya!"

Mereka saling bertatap tajam. Aslan meraih telunjuk Fara lalu menggenggamnya.

Aslan akan berkata lagi tapi urung karena Pak Ridwan keluar dan menyambut mereka. "Kalian berdua kenapa ngobrol diluar, di dalam saja. Ayo masuk."

Fara ingin menarik tangannya tapi Aslan dengan keras menahannya. Bahkan kini Aslan berjalan masuk ke dalam rumah dengan satu tangan yang masih menggenggam tangan Fara. "Maaf Om, agak terlambat. Tadi kita jalan-jalan dulu di taman." katanya sangat manis.

"Iya, tidak apa-apa. Justru saya senang kalian bisa semakin dekat. Mulai besok kalau nak Aslan tidak ada acara, tolong Fara diantar ke rumah ya." pinta Pak Ridwan.

"Iya Om. Pasti." kata Aslan sambil menatap Fara.

Fara hanya mendumel dalam hatinya. Dia menarik kasar tangannya agar terlepas dari genggaman Aslan. Enak aja pegang-pegang! Drama king banget!

"Fara sini dulu sebentar, Ayah mau bicara."

Fara yang akan melangkahkan kakinya menuju tangga seketika berhenti. Dia duduk di samping Ayahnya yang berseberangan dengan Aslan.

"Ayah, dan orang tua Aslan sudah memutuskan untuk mempercepat tunangan kalian."

Seketika Fara membulatkan matanya mendengar perkataan Ayahnya. "Ayah, Fara gak mau! Pokoknya Fara gak mau dijodohkan dengan Pak Aslan."

"Fara, Ayah hanya ingin yang terbaik buat kamu. Kalau kamu bersatu dengan Aslan, Ayah akan tenang, tidak memikirkan pergaulan kamu lagi."

Fara berdengus kesal, dia berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Setelah menaiki anak tangga, Fara masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan keras.

"Nak Aslan, maafkan Fara yang kurang sopan terhadap kamu." kata Pak Ridwan.

"Iya Om, saya mengerti. Fara masih terlalu muda untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Masih butuh banyak waktu untuk meyakinkan Fara."

Pak Ridwan menghela napas panjang. "Saya sebenarnya sangat khawatir dengan pergaulan Fara. Saya hanya ingin dia mendapatkan lelaki yang tepat karena saya tidak mungkin menjaga Fara selamanya, meskipun Fara mempunyai dua kakak laki-laki tapi tetap saja, seorang kakak tidak bisa menjaga sepenuhnya seperti seorang suami."

"Tapi, kenapa Om yakin dengan saya? Saya baru mengenal Om dan Fara."

Pak Ridwan tersenyum. "Hanya dari cara kamu berbicara dan gestur tubuh kamu sangat terlihat kalau kamu orang baik dan pasti bisa membimbing Fara menjadi lebih baik."

Aslan hanya terdiam. Dia sebenarnya tidak keberatan dengan keinginan Pak Ridwan tapi Fara begitu sulit dia ajak bicara baik-baik, bahkan untuk sekedar mendekatinya.

"Umur seseorang tidak ada yang tahu, jadi saya ingin segera menikahkan Fara."

Aslan menatap serius Pak Ridwan. "Kenapa Om bilang seperti itu?"

Pak Ridwan menatap nanar Aslan sambil menceritakan keadaan dirinya.

Aslan beberapa kali menghela napas panjang. Dia semakin tidak bisa menolak perjodohan itu. Sepertinya dia harus bisa menjinakkan Fara meski itu artinya dia harus merebutnya dari Arsyad.

💞💞💞

.

Like dan komen ya...

.

Terpopuler

Comments

Luna Ramdhani Alpha

Luna Ramdhani Alpha

hy KE china di layani

2023-07-06

0

Hotmian Siburian

Hotmian Siburian

cari lain aja

2023-05-16

0

Marchel Syaputra Simbolon

Marchel Syaputra Simbolon

udah kotor bro,,cari yang lain ......

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 Pengumuman
122 Gadis SMA Milik Casanova
123 Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)
124 Karya Baru
125 Married With Bad Boy
126 Obat Cinta Pak Dokter
127 I Like Your Kiss
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
Pengumuman
122
Gadis SMA Milik Casanova
123
Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)
124
Karya Baru
125
Married With Bad Boy
126
Obat Cinta Pak Dokter
127
I Like Your Kiss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!