BAB 9

Fara bersalaman dengan Bu Lani dan Pak Robi tapi kini pandangannya tertuju pada putra mereka yang sudah meluruskan wajahnya. Tatapan mereka bertabrakan dan sama-sama melebar.

"Pak Aslan!"

"Fara!"

Mereka saling tunjuk dan terkejut. Ini suatu kebetulan yang tak pernah terduga sebelumnya.

"Loh, Pak Aslan." kata Pak Ridwan. Dia juga terkejut. Baru tadi pagi mereka dipertemukan dalam satu masalah di ruang BK.

Aslan hanya tersenyum sambil bersalaman dengan Ayahnya Fara itu. "Jangan panggil Pak kalau di rumah, Om. Panggil saja Aslan."

Senyum Pak Ridwan semakin mengembang. Sepertinya Aslan memang pasangan yang tepat untuk putrinya.

"Kita duduk dulu, lanjut mengobrol." kata Pak Ridwan. Dia kini duduk berdampingan dengan putrinya.

Fara masih menatap tajam Aslan. Bisa-bisanya lelaki yang dimaksud adalah Aslan, si guru galak di sekolahnya. Jelas, dia semakin menolak perjodohan itu.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Bu Lani. Dia sangat bersemangat karena rupanya dia tidak perlu repot-repot memperkenalkan mereka berdua.

"Fara murid aku, Ma. Bisa-bisanya Mama jodohin aku sama murid sendiri." kata Aslan. Dia bersandar sambil melipat tangannya.

"Mama kan gak tahu, justru bagus dong kalian tiap hari bisa bertemu dan bisa semakin dekat." kata Bu Lani lagi dan masih saja menunjukkan senyum bahagianya.

"Iya." kata Pak Ridwan menimpali. "Saya juga sangat senang, jadi saya tak perlu khawatir lagi dengan Fara saat di sekolah. Jadi ada yang membimbing dan menjaganya"

Fara berdengus kesal. "Fara gak mau menerima perjodohan ini. Pak Aslan itu galak kayak singa, cocok banget sama namanya. Melakukan kesalahan sedikit saja langsung dihukum."

Seketika Aslan menatap tajam Fara. "Memang kamu pikir, aku mau dijodohin sama kamu. Kerjaannya pacaran aja di sekolah."

"Terserah saya, hidup hidup saya. Bapak tidak perlu mencampuri urusan saya diluar sekolah." Fara menghela napas panjang.

"Loh, kok jadi berantem." kata Pak Robi.

"Papa, dia udah punya pacar di sekolah." Aslan kini menoleh Papanya. "Bahkan gaya pacarannya sudah melewati batas. Aku sendiri yang mergoki dia ciuman di kelas makanya Om Ridwan aku panggil ke sekolah."

Orang tua mereka terkejut mendengar pengakuan Aslan.

"Iya bagus Pak, umbar terus keburukan saya. Biar perjodohan ini batal." kata Fara.

"Iya pasti. Aku juga gak mau dijodohin sama kamu."

"Fara! Jaga sikap kamu!" bentak Pak Ridwan agar Fara tidak berkata kasar lagi. "Ayah tetap akan jodohkan kamu dengan Aslan. Aslan jodoh yang tepat buat kamu. Dia pasti bisa membimbing kamu menjadi lebih baik."

Mendengar hal itu, Fara semakin menekuk wajahnya.

"Iya, kalian masih punya banyak waktu untuk salingp dekat satu sama lain. Aslan ingat kata Mama." Bu Lani memberi kode pada Aslan perihal tawarannya itu.

Aslan menghela napas panjang. Kemudian dia menatap Fara yang sedang memanyunkan bibirnya itu. Sebenarnya dia cantik, hanya saja terkadang Fara tidak bisa menjaga tingkah laku. Harusnya Aslan bisa memaklumi itu karena Fara masih SMA dan remaja labil.

"Ayah, pokoknya Fara gak mau. Fara gak mau nanti tiap hari disiksa sama Pak Aslan. Pak Aslan itu galak banget." Fara terus berusaha menolak perjodohan itu.

"Fara, Aslan galak di sekolah agar muridnya lebih disiplin. Kalau di luar sekolah dia pasti gak seperti itu."

"Iya Fara, jangan takut sama Aslan. Namanya aja yang Aslan tapi sebenarnya dia kucing orange kalau di rumah." kata Mamanya sambil menahan tawa. Karena memang sikapnya ketika di rumah galak-galak manja.

"Mama..." Aslan menghela napas panjang. Sudah hidupnya selalu diatur kini dia disamakan dengan kucing orange.

"Pokoknya Fara tetap gak mau. Maaf ya, Om, tante, putranya boleh dibawa pulang sekarang." kemudian Fara berdiri dan melangkah jenjang menuju kamarnya.

"Fara!" panggil Pak Ridwan yang sudah tidak digubris lagi oleh Fara. "Maaf ya, Bu Lani, Pak Robi. Fara masih belum bisa bersikap dewasa."

Mereka berdua hanya tersenyum. "Tidak apa-apa. Masih umur 18, masih sangat muda. Nanti biar Aslan yang membimbingnya. Iya kan, Aslan?"

Aslan sudah merasa malas menimpali obrolan itu. "Hem." jawabnya singkat.

"Nanti saya akan bujuk Fara lagi. Sebenarnya dia anaknya penurut, hanya karena pergaulan dia jadi pembangkang seperti ini."

"Bisalah kalau kita adakan tunangan dulu."

Perkataan Bu Lani membuat Aslan menghela napas panjang. "Mama, Fara masih kelas 12. Sebentar lagi UNBK. Biar dia fokus sama ujiannya dulu."

"Aslan, kamu kan guru. Bisa kasih tambahan bimbel plus-plus kan." kata Bu Lani yang memang sangat senang menggoda putranya itu.

"Terserah Mama lah." Aslan akhirnya berdiri. Dia berjalan ke teras rumah dan membiarkan para orang tua mengobrol karena percuma juga pendapatnya tidak akan didengar.

Dia berjalan ke halaman samping rumah Fara, berniat duduk di bangku taman kecil itu. Tapi saat mendongak, dia melihat Fara yang sedang berdiri menatap langit sambil menopang tubuhnya di pagar rooftop.

Tanpa sadar Aslan tersenyum menatap paras cantik yang terlihat mempesona di bawah sinar bulan meskipun dari kejauhan.

Fara tidak sadar jika sedari tadi dia terus diperhatikan oleh Aslan.

Sayang masih bocah. Bocah karbitan lagi. Belum waktunya udah pacaran diluar batas. Gumam Aslan dalam hatinya. Kemudian dia duduk di kursi taman dan mengalihkan pandangannya dari Fara.

Prak!!

Tiba-tiba terdengar suara patahan yang cukup keras. Aslan menatap rooftop kamar Fara. Terlihat pagar pembatas itu patah hingga membuat Fara hampir terjatuh, Fara hanya berpegangan pada sisa pagar yang masih menempel.

"Fara!" teriak Aslan.

Fara melihat ke bawah. Ada Aslan yang berada tepat di bawahnya dan bersiap menangkapnya.

"Fara, lompat aja aku tangkap."

Fara menggelengkan kepalanya. "Pak Aslan minggir! Aku bisa lompat sendiri."

"Meskipun cuma 2,5 meter tapi kaki kamu bisa sakit."

Fara masih saja tidak mau melepas pegangannya tapi tangannya semakin terasa sakit hingga mau tidak mau dia melepas pegangannya dan jatuh tepat digendongan Aslan.

Mereka saling menatap beberapa saat. Ada satu debaran aneh yang dirasakan Aslan.

"Pak Aslan, turunin!" berontak Fara.

Aslan menurunkan Fara tepat saat orang tua mereka keluar dari rumah karena mendengar keributan.

"Astaga, Fara kamu jatuh dari atas. Kan Ayah sudah berkali bilang, pagar itu sudah rapuh jangan dibuat bersandar." Pak Ridwan melihat keadaan putrinya, untunglah tidak ada luka sama sekali di tubuhnya.

"Lupa Ayah." Meski terlihat berani tapi jantung Fara seperti mau copot saat jatuh dari lantai dua.

"Nak Aslan terima kasih ya sudah menolong Fara." kata Pak Ridwan.

"Iya Om, sama-sama."

Fara hanya berlalu tanpa berkata apapun pada Aslan. Meskipun hanya sekedar berterima kasih.

Aslan hanya berdecak.

Dasar bocah!

💞💞💞

.

Like dan komen ya...

Terpopuler

Comments

moenay

moenay

Garfield dong /Doge/

2023-10-23

0

jumirah slavina

jumirah slavina

dasar tua
🤣🤣🤣

2023-07-29

3

mawar Laundry

mawar Laundry

dasar bocah bau kencur

2023-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 Pengumuman
122 Gadis SMA Milik Casanova
123 Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)
124 Karya Baru
125 Married With Bad Boy
126 Obat Cinta Pak Dokter
127 I Like Your Kiss
Episodes

Updated 127 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
Pengumuman
122
Gadis SMA Milik Casanova
123
Ada Dia Di Antara Kita (Novel Baru)
124
Karya Baru
125
Married With Bad Boy
126
Obat Cinta Pak Dokter
127
I Like Your Kiss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!