BAB 5

Senja hari yang berwarna jingga. Hati redup karena ingatan masih terpaku pada bayangannya. Kenangan manis yang tertoreh di hati membawa kerinduan yang tak pernah mungkin terulang karena sosok yang di damba kini sudah menyatu dalam alam. Jasadnya menyatu dalam tanah kuburnya. Dari tanah dan kembali ke tanah, ber peluk dengan aroma binatang yang ada didalamnya. Dalam gelap itu hanya cahaya kebaikan nya yang akan menerangi tempat kembali itu. Pasrah menanggung dan bertanggung jawab terhadap segala perbuatan nya. Ridlo terhadap kuasa Tuhan menghukum atau memberi imbalan sesuai perbuatan yang dilakukan.

Sedih? Walaupun masih sedih atas meninggalnya suaminya, Anura tetap bersemangat menjalani kehidupan ini. Ini semua karena Anura sudah memiliki Danan, buah hatinya yang sangat mirip dengan Dewa, almarhum suaminya. Melihat Danan sama seperti melihat Dewa. Sorot matanya Danan selalu mengingatkan mata Dewa yang tajam seperti elang.

*****

"Bagaimana dengan Lidia, Susi, Sinta, Dita, bos? Mereka juga sangat gencar ingin mendapatkan tuan muda," kata Zionis.

"Aku tidak perduli pada wanita-wanita itu! Mereka mendekati aku lantaran aku memiliki segalanya, Zionis. Namun jika aku tidak memiliki semua nya baik materi, apakah mereka mau mendekati aku, Zionis?" ucap Sultan. Zionis mulai berpikir logis. Tampang tampan dan keren tidak penting bagi seorang wanita-wanita saat ini. Mereka mengutamakan harta dan kekayaan. Benar kata tuan muda Sultan.

"Tuan muda mungkin saja benar! Nasib saya tidak seperti tuan muda Sultan yang selalu diperebutkan banyak wanita-wanita cantik. Sangat sulit sekali mendapatkan wanita dan calon istri yang benar-benar mencintai dan menyayangi kita. Mereka mendekat karena ada maunya," sahut Zionis menimpali.

"Bagaimana hubungan kamu dengan Ega? Aku dengar kamu dengan Ega sudah dekat satu dengan yang lainnya," tanya Sultan.

"Ega? Entahlah tuan muda! Saya sendiri juga masih bimbang, apakah Ega dan saya bisa serius dalam hubungan menuju pernikahan," jawab Zionis. Sultan mengerutkan dahinya.

"Jangan terlalu banyak pertimbangan lagi, Zionis! Aku lihat, Ega sangat menyayangi kamu. Apakah kamu tidak ada niatan untuk menikahi Ega? Aku tahu malam minggu kemarin kamu bersama Ega jalan ke puncak bukan?" ucap Sultan.

Zionis melebarkan bola matanya dengan sempurna. Zionis tentu saja sangat terkejut dengan bos nya yang mengetahui jika dirinya dengan Ega telah menikmati weekend kemarin di puncak. Bahkan Zionis bersama Ega di puncak itu hanya berdua saja dan menginap di salah satu villa milik Sultan. Apa yang ada dalam pikiran orang dewasa jika seorang laki-laki dan wanita dewasa telah menginap disalah satu penginapan dengan satu kamar. Zionis menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya menatap bos nya itu.

"Bukankah enak Zionis, jika setiap malam kamu akan memeluk seorang wanita dan memberikan kehangatan di atas tempat tidur kamu? Tunggu apa lagi? Segera nikahi Ega. Jangan kau rusak mawar indah itu setelah itu kau buang," kata Sultan sambil nyengir kuda.

"Eh, em tapi tuan muda! Kami melakukannya suka sama suka! Aku tidak memaksa Ega untuk melakukan itu. Bahkan dia sendiri yang menggoda ku," cerita Zionis.

"Tapi kamu suka bukan? Kalau tidak mengharapkan hal itu lalu kenapa kamu mengajak Ega weekend dan jalan-jalan ke puncak? Kalau tidak dalam isi otak mu memang mau gituan dengan Ega. Dasar kamu Zionis!" kata Sultan sambil terkekeh. Zionis ketahuan segala modus nya oleh Sultan.

"Haduh, bicara tentang Ega! Lebih baik saya menjumpai Ega saja malam ini. Saya pamit dulu bos! Malam ini saya tidak kembali ke rumah ini," pamit Zionis. Sultan kembali mengerutkan dahinya.

"Kamu mau menginap di apartemen Ega?" tuduh Zionis. Zionis nyengir saja.

"Itu jika Ega menahan dan memaksa saya untuk tidur dan menginap di sana, tuan muda,"sahut Zionis.

"Dasar modus dan otak mesum! Gayanya saja sok lugu tapi b@jing@n juga kau," umpat Sultan.

"Hahaha, tuan muda juga bisa kok nyari kehangatan seperti saya," sahut Zionis dan dengan cepat meninggalkan Sultan sebelum Sultan melempar sesuatu ke arah Zionis karena marah.

*****

Benar saja, Zionis saat menjalankan mobilnya menuju apartemen Ega. Sepanjang perjalanan menuju apartemen Ega, Zionis tersenyum-senyum sendiri. Zionis paling suka jika mengganggu bos nya alias Sultan. Sultan termasuk laki-laki yang suka memilih dalam mencari pasangan. Padahal segala materi sudah dimiliki oleh Sultan. Namun gaya hidup Sultan dari dahulu tetap sama yaitu tidak suka berkencan dengan wanita manapun jika Sultan tidak menaruh hati dan perasaan nya. Sultan tidak suka berkencan dengan wanita dalam hubungan cinta satu malam demi memenuhi hasrat laki-laki nya dan juga menghangatkan tempat tidur nya dalam setiap malam. Padahal Sultan beberapa tahun ini sudah menyandang sebagai seorang duda.

Kembali ke Zionis yang saat ini menyetir mobilnya membelah jalanan raya. Tujuannya adalah tempat tinggal Ega, pacar nya. Benar apa yang sudah dikatakan oleh Zionis kalau dirinya masih belum serius dengan Ega menuju jenjang pernikahan. Walaupun hubungan dengan Ega sudah seperti hubungan dewasa yang telah melakukan hubungan seksual seperti pasangan suami istri.

Mobil yang dikendarai oleh Zionis kini sudah berhenti dan terparkir di depan gedung bertingkat yang tinggi menentang langit. Kini Zionis turun dari mobilnya dan segera melangkah menuju bangunan tingkat di depannya. Satu buket mawar putih sudah Zionis beli saat perjalanan menuju apartemen tadi. Zionis terlebih dahulu mampir ke toko bunga dan membelikan serangkaian bunga mawar untuk pacarnya, Ega. Ini salah satu trik untuk kekasihnya jika ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan oleh Zionis malam ini. Selain itu Zionis juga telah membawa makanan tiga porsi buat dimakan bersama-sama dengan pacarnya itu.

Zionis memang terlihat serius saat bekerja dengan Sultan. Sesekali bercanda dengan bos nya itu. Namun soal gaya berpacaran dan keromantisan nya, Sultan kalah jauh. Zionis ini termasuk dalam suhu nya atau master dalam soal hubungan dengan lawan jenis dalam mencapai target yang diinginkan. Tentu saja target Zionis malam ini adalah bisa menghabisi malam panjang bersama pacar nya. Sambil minum wine bersama-sama dengan diiringi musik romantis. Atau Zionis mengajak Ega untuk nonton film romantis bersama-sama di dalam apartemen itu sambil bercengkrama berdua. Ini adalah bayangan indah Zionis jika hendak menemui kekasihnya itu.

"Sedang apa Ega di dalam yah?" gumam Zionis kini sudah tiba di depan pintu apartemen Ega.

Memang Zionis datang ke apartemen Ega ini tanpa memberitahu Ega terlebih dahulu. Zionis hanya bertanya apakah kekasihnya itu ada di apartemen atau tidak? Dan jawaban Ega adalah saat ini Ega sedang di apartemen saja dan tidak sedang bepergian. Sehingga ini adalah kejutan juga bagi Ega jika tiba-tiba saja Zionis datang ke apartemen nya malam-malam seperti ini.

Zionis menekan bel masuk apartemen Ega. Zionis masih berdiri mematung menunggu seseorang yang dimaksudkan membukakan pintunya. Sambil menenteng buket mawar nya dan juga tas plastik yang berisi beberapa porsi makanan, Zionis dengan sabar menunggu sang pacar membukakan pintu apartemen nya. Dan akhirnya, tidak lama kemudian pintu utama apartemen itu dibuka oleh seseorang. Zionis tersenyum lebar tatkala pintu itu sudah terbuka.

"Zionis! Eh, em kok kamu datang kemari malam-malam begini?" tanya Ega dengan mode terkejut namun terlihat bahagia.

"Aku kangen kamu, Ega! Oh iya, ini untuk kamu!" ucap Zionis seraya menyerahkan buket mawar itu kepada Ega. Ega berbinar matanya.

"Ih, gombal banget sih kamu, Zionis! Ayo masuk dulu!" ucap Ega. Zionis mengikuti apa kata Ega dan pintu apartemen itu kembali ditutup oleh Ega.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!