JANDA LEBIH MENGGODA
Disarankan membaca novel TURUN RANJANG terlebih dahulu.
Status Janda membuat dirinya menjadi rebutan para pria-pria yang mengincarnya.
Anura, seorang janda yang menjadi rebutan beberapa pria dewasa mapan. Kepribadian nya yang kuat dan ekonomi nya yang mapan membuat dirinya kurang memikirkan untuk menikah kembali setelah dua kali bercerai dengan suaminya. Yang pertama bercerai karena dirinya dikira mandul dan yang kedua janda karena ditinggal mati suaminya.
Akankah Anura bisa menghadapi segala masalah kehidupan nya setelah menjadi single parent?
Temukan kisah selengkapnya di dalam Novel
JANDA LEBIH MENGGODA
Setelah empat puluh hari usia Danan.
Dewa melakukan perjalanan bisnisnya. Sebenarnya Dewa masih sangat berat hati meninggalkan Anura. Apalagi saat ini sudah ada bayi merah dan mungil buah cinta antara Anura bersama dengan Dewa. Sebelum melakukan perjalanan bisnis itu, Dewa selalu saja menempel saja dengan Anura dan juga menggendong Danan, putra nya.
"Aku tidak akan lama-lama di luar kota mengurus bisnisku, sayang! Aku pastikan segera cepat pulang. Karena kalian adalah semangat ku," ucap Dewa sebelum berangkat ke luar kota. Anura tiba-tiba juga menjadi manja dan tidak mau Dewa pergi. Sepertinya malam itu Anura pun juga enggan untuk melepaskan pelukan nya bersama dengan Dewa.
Saat itu Anura sudah siap melakukan ritualnya bersama dengan Dewa. Sampai beberapa kali Dewa melakukan kegiatan malam itu sebelum dirinya berangkat melakukan perjalanan bisnis di luar kota.
"Ini seperti aji mumpung, Dewa. Kamu melakukannya seperti kita akan lama tidak akan melakukannya lagi. Aku tidak mau kamu nakal yah! Aku tidak mau kamu lama-lama di luar kota tanpa aku, sayang!" kata Anura sembari terkungkung oleh Dewa saat penyerangan nya yang kedua kalinya. Dewa meringis dan saat Anura menggigit pelan bibir nya.
"Tidak, sayang! Aku tidak akan tahan jika lama-lama jauh dari kamu. Apalagi sudah ada Danan, bayi kecil buah hati kita," ucap Dewa.
Dan malam itu kedua pasangan suami istri yang baru saja mendapatkan putra itu menghabis malam tanpa mengenal lelah. Ketika pagi harinya dengan penuh semangat, Dewa berangkat ke luar kota bersama dengan asisten pribadinya melakukan perjalanan bisnis ke luar kota.
Di rumah kini tinggal Anura bersama Danan yang ditemani dua orang asisten pribadinya, Fatika dan juga dua pembantu di rumah itu. Saat ini Anura belum mendatangkan baby sitter untuk membantu mengurus Danan, bayi mungilnya. Planning nya ketika Anura sudah kembali terjun di dunia akting dan model satu bulan lagi, baru menggunakan jasa perawat bayi.
Sore sudah diujung senja. Kini dengan segala kesibukan nya mengurus Danan kecil, Anura merawat bayi kecilnya. Hari ini mertuanya tidak berkunjung di kediaman rumahnya. Fatika, asisten pribadinya saat ini masih menemani Anura di rumah itu. Apalagi Dewa melakukan perjalanan bisnis ke luar kota.
Ponsel Anura sangat keras mengeluarkan bunyi dengan irama musik lagu dari Tiffany. Anura masih memberikan air susu nya pada Danan. Fatika dengan sigap mengambilkan ponsel Anura.
"Nomor yang tidak di kenal. Siapa yah?" tanya Anura pada Fatika. Fatika mengangkat kedua bahunya sebagai tanda tidak tahu siapa.
"Halo!" sapa Anura akhirnya saat ikon tombol hijau kini sudah di geser ke atas.
"Betul ini ibu Anura, istri dari pak Dewa Wisesa?" tanya seseorang laki-laki di seberang sana yang bertanya melalui sambungan masuk nya.
"Iya benar, saya sendiri! Ini dengan siapa?" tanya Anura penuh tanda tanya.
"Kami dari pihak kepolisian, saya mendapatkan nomer pribadi ibu dari Pak Helmi, asisten pak Dewa," terang laki-laki itu yang mengakui sebagai polisi. Anura mengerutkan dahinya.
"Iya, lalu ada apa dengan asisten pribadi suami saya, pak Helmi? Di mana dia?" tanya Anura sudah tidak sabar.
"Pak Helmi saat ini sedang di rawat di rumah sakit bersama dengan pak Dewa. Mereka mengalami kecelakaan tunggal saat melewati jalur 45 KM dengan mobil pajero sport berwarna putih," terang laki-laki tersebut yang mengaku sebagai polisi. Anura diam dan seketika lemas. Ponsel Anura segera di sambar oleh Fatika dan Fatika lah yang bertanya posisi Dewa dan juga asisten pribadinya saat ini di rawat di rumah sakit mana.
Fatika segera menghubungi keluarga Dewa untuk menyampaikan perihal kecelakaan tersebut.
"Apa kata pak Harun?" tanya Anura.
"Mereka akan segera ke rumah sakit di mana Dewa dan juga Helmi dirawat di sana," jawab Fatika.
"Aku akan ke sana! Aku akan melihat keadaan Dewa!" sahut Anura.
"No! Tidak Anura! Kata pak Harun, kamu tetap di rumah saja bersama Danan," kata Fatika.
"Tapi Fatika! Bagaimana jika Dewa kenapa-kenapa?" tanya Anura.
"Sayang, sabar, dan doakan Dewa dan juga asistennya tidak kenapa-kenapa," sahut Fatika.
🍀🍀🍀🍀🍀
Bagaimana keadaan Dewa saat terjadi nya kecelakaan tunggal itu? Apakah ada hubungan dengan Sultan mengenai kecelakaan yang terjadi dengan Dewa bersama asistennya?
Temukan jawaban dan cerita lanjutkan nya di
JANDA LEBIH MENGGODA
Di depan gundukan tanah yang masih basah yang di atas nya masih bertaburan berbagai jenis bunga. Anura tidak henti-hentinya menangis meratapi kesedihannya karena kehilangan suami tercinta nya. Baru saja dirinya melengkapi kebahagiaan rumah tangganya dengan lahir nya bayi mungil buah cinta dirinya dengan Dewa, suami keduanya. Kini Anura harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa Dewa meninggal dunia. Kecelakaan yang menyebabkan hilangnya dua nyawa sekaligus yaitu Dewa bersama asistennya, yang bernama pak Helmi. Tentu saja ini sangat mengejutkan semua orang yang mendengar berita ini.
Kabar meninggal nya Dewa benar-benar seperti petir di siang bolong. Ini seperti mustahil dan membuat orang tidak akan mempercayai nya. Baru saja kemarin Dewa bersama Anura bercengkrama manja di malam yang panjang itu. Baru saja kedua pasangan suami istri itu memiliki Dewa junior. Kini Anura harus menelan pil pahit dalam kehidupannya. Dia harus menjadi janda untuk kedua kalinya. Namun kali ini status janda nya karena ditinggal. mati oleh suami tercintanya. Bukan lantaran bercerai karena suatu permasalahan keluarga.
Buliran air mata itu masih menetes deras. Kedua mata itu tidak bisa menghentikan jatuhnya bening kristal itu yang menetes di pipi Anura. Di samping Anura, Fatika sang asisten pribadi masih setia mendampingi suasana duka Anura. Papa mama Dewa sudah kembali ke kediaman Dewa. Mereka tentu saja sangat terpukul dengan meninggalnya Dewa. Meninggal nya Dewa belum bisa diterima oleh kedua orang tuanya.
Betapa rasa sakit itu terasa sangat sakit apalagi seorang ayah maupun ibu harus melihat putra nya meninggal dunia dalam usia yang masih terbilang muda. Bahkan meninggal nya karena kecelakaan. Bagaimana pun ini sangat mengejutkan dan seperti separuh jiwa nya pergi.
Sore sudah beranjak hadir. Sedangkan Anura masih enggan meninggalkan tempat itu. Fatika dan beberapa keluarga Anura tentu saja menjadi bingung. Anura sulit untuk dibujuk untuk kembali ke rumah. Pelan-pelan Fatika kembali mengusap punggung Anura dan berusaha kembali membujuknya untuk pulang.
"Anura, kita pulang yuk! Dewa junior sudah menunggu kamu di rumah, sayang! Kamu masih memiliki putra kamu yang membutuhkan kamu. Kamu harus semangat, Anura! Kamu harus kuat menjalani takdir ini," kata Fatika. Sebenarnya Fatika sudah bingung mau bicara apa lagi untuk membujuk Anura. Ceramah seperti ustadzah maupun ustad di televisi sudah Fatika sampai kan pada Anura. Namun tidak mempan juga. Pada akhirnya, Anura mulai bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan pusara suaminya itu.
"Dewa, aku kembali! Jangan lupa nanti malam aku menunggu kamu pulang yah! Awas kalau kamu bohong!" ucap pelan Anura. Fatika yang mendengar ucapan Anura menjadi mengerutkan dahinya. Seketika ada rasa takut dalam diri Fatika. Bagaimana kalau nanti malam Dewa benar-benar datang ke rumah itu?
"Ih, Anura! Kamu bikin takut aku saja," ucap Fatika pelan sambil mengejar Anura yang melangkah menuju mobil pribadi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
jadi ingat lagi cita2 Mak. janda lebih menggoda
2022-12-02
1