Cinta Terlarang Si Gadis Desa
...Enjoy Reading...
...-----------------------...
..."Jatuh cinta padamu adalah kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan dalam hidupku. Namun, siapa yang mampu menghindar dari takdir cinta yang sudah digariskan ini? Kurasa tidak ada. Terlebih, sebelumnya aku tidak tahu bahwa dirimu adalah seorang lelaki yang sudah beristri."...
Malam itu sebuah cumbu sedang berlangsung di antara sepasang kekasih. Di sebuah pantai yang indah, berpayungkan langit penuh gemintang dan redupnya sinar rembulan yang sedikit tertutup awan kelabu. Mereka adalah Binar Cempaka dan juga Fajar.
Cempaka, begitu sapaan akrabnya. Dia adalah seorang bunga desa nan ayu menawan, yang banyak digilai kaum lelaki. Sementara, kekasihnya bernama Fajar, tampan, wajahnya teduh dan penuh kharisma. Usia mereka bertaut 10 tahun. Cempaka berusia 20 tahun, sementara Fajar berusia 30 tahun.
"Mas, kapan kamu akan datang melamarku? Apa kamu tidak ingin kita berada dalam satu kamar tanpa rasa gusar?" ujar Cempaka dengan nada manja.
Fajar menghela napasnya dalam. "Kumohon bersabarlah sedikit, Cempaka. Aku janji, aku akan datang untuk melamar dan menikahimu," katanya sembari mengecup lembut bibir Cempaka.
"Benarkah? Aku tidak mau menunggu lebih lama lagi, Mas," imbuh Cempaka mengungkapkan isi hatinya.
"Apa perhatianku padamu terasa kurang? Aku 'kan sudah memberikan banyak waktu untukmu, Sayang. Seperti saat ini, di mana kita menghabiskan malam bersama, walau bukan di kamar yang megah dan tidak bisa melakukan hal yang lebih."
"Tapi aku ingin memilikimu seutuhnya, Mas. Apa kamu tidak mau kita menikah dan melakukan banyak hal menyenangkan bersama?" rengek Cempaka sambil bersandar ke dada bidang Fajar yang beraroma harum dan membuatnya dimabuk kepayang.
"Apa kamu yakin? Kalau memang kamu sudah yakin, buktikan padaku, Cempaka."
"Buktikan bagaimana maksudmu, Mas?"
"Berikan mahkotamu padaku. Kita akan melakukannya malam ini juga."
"T-tidak seperti itu maksudku, Mas," gagap Cempaka.
"Aku merasakan hasratmu, Cempaka. Ayo kita sewa sebuah kamar untuk mewujudkannya."
Cempaka mengerutkan dahinya. Namun, dia tak dapat menampik keinginan yang sama dengan Fajar. Sehingga kala itu, Cempaka pun menuruti Fajar dan mereka pergi dari sana, untuk menyewa sebuah kamar di suatu penginapan yang berada dekat dengan pantai.
"Mas, tapi aku takut. Bagaimana kalau Ibu dan Bapak tahu? Pasti mereka akan mengusirku dari rumah," ujar Cempaka gusar.
"Mereka tidak akan tahu, asal kamu tidak memberitahunya, Sayang." Suara Fajar semakin berat ditindih nafsu yang kian memburu.
Detik berikutnya, sebuah jeritan terdengar dari mulut Cempaka. Ya! Fajar telah berhasil melabuhkan miliknya ke dermaga cinta nan hangat milik Cempaka. Gadis itu tampak meringis kesakitan, tetapi rasa cinta dan kenikmatan yang semakin lama semakin terasa, membuat Cempaka hanyut dan tenggelam di dalam madu cinta bersama Fajar.
"Peluk aku, Sayang. Ini tidak buruk, bukan? Kamu akan segera terbiasa," rayu Fajar di sela aktifitas panasnya.
Malam itu mereka habiskan sebagai pelepasan cinta yang menumbalkan kegadisan Cempaka. Cinta buta tak bisa lagi mencegahnya dari perbuatan dosa yang terasa sangat manis dan mengasyikkan. Sedikit sesal yang sempat singgah pun terhapuskan oleh bujuk rayu dan janji manis Fajar padanya.
"Sekarang kamu sudah menjadi milikku seutuhnya, Cempaka," tutur Fajar usai melakukan perbuatan terlarang itu.
"Aku harap kamu tidak mencampakkanku setelah ini, Mas." Cempaka bergelayut manja di lengan Fajar.
"Tentu tidak, Sayang. Aku tidak akan ingkar pada apa yang sudah aku janjikan. Lagi pula, aku terlanjur tergila-gila padamu." Fajar mengulas senyum manis seraya membelai lembut pucuk kepala Cempaka.
****
POV Binar Cempaka
Setelah malam itu, tepatnya keesokan hari usai dia mengantarkanku pulang. Aku tidak mendapat kabar apapun lagi darinya. Sudah hampir satu minggu ini, aku kehilangan kontak dan tidak melakukan komunikasi dengan Mas Fajar, yang biasanya tak kenal absen memberikan perhatiannya padaku. Sungguh, aku menjadi sangat kacau sekarang. Pikiranku dipenuhi kemelut dan prasangka buruk pada Mas Fajar. Aku merasa sangat takut dicampakkan olehnya.
Aku menatap ke luar jendela. Berharap sosok yang aku tunggu-tunggu dan sangat aku rindukan itu akan datang menghampiriku dengan sapaan cintanya. Namun, ternyata harapan itu hanya sebatas angan belaka. Mas Fajar tidak juga menunjukkan batang hidungnya.
Kemudian, aku pun pergi untuk menemui Ari, salah satu temanku yang juga akrab dengan Mas Fajar. "Ari, kamu tahu Mas Fajar pergi ke mana? Sudah seminggu ini aku tidak bisa menghubunginya," kataku pada Ari saat kami sudah bertemu.
Ari tampak gugup ketika hendak menjawab pertanyaanku itu. "A-aku juga tidak tahu, Cempaka. Mungkin, Mas Fajar ada urusan mendesak," jawabnya dengan mimik wajah yang tidak dapat aku artikan. Apakah dia jujur, atau sedang menyembunyikan sesuatu. Aku pun benar-benar tidak tahu.
Perasaan takut, khawatir, dan curiga semakin gencar menyulutku. Bagaimana kalau Mas Fajar ternyata mencampakkan aku setelah mendapatkan mahkota paling berhargaku? Aku semakin tak tenang dibuatnya. Aku pun kembali ke rumah dengan langkah kaki yang gamang.
****
"Cempaka, ada yang mencarimu di depan," kata seorang wanita paruh baya bernama Ratih, ibu kandung Cempaka.
"Siapa, Bu?" Cempaka menyahuti dengan sedikit berteriak dari dalam kamarnya.
"Ibu tidak tahu, Nak. Kamu temui saja dulu," terang Ratih yang kemudian pergi dari depan kamar Cempaka.
Cempaka pun menemui orang yang mencarinya tersebut. "Ada apa ya, Mas?" ujar cempaka pada Lelaki asing yang sepertinya membawa sesuatu di tangannya.
"Saya mengantarkan ini untuk Mbak Cempaka," jawabnya sembari menyodorkan sebuah amplop yang entah apa isinya. Dia pun segera pergi dari rumah Cempaka setelah melaksanakan apa yang menjadi tugasnya.
Dengan hati berdebar dan detak jantung yang sudah tidak karuan. Cempaka membuka amplop tersebut. Dan betapa terkejutnya Gadis itu, saat mendapati isi dalam amplop tersebut.
"Mas Fajar ...," lirihnya disusul linangan air mata yang mengalir deras membasahi pipinya.
Bersambung ....
Hallo semuanya. Selamat membaca. Semoga kalian suka dan jangan lupa untuk berikan dukungannya, ya. Terima kasih. ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Bila
Astaghfirullah si fajar teh kumaha😭
2022-12-05
1
Vita Zhao
laki-laki macam Fajar ini adalah sampah dan hama yang harus segera musnahkan.🔪🔪🔪.
kasian banget cempaka😭😭😭
2022-12-04
2
gulla li
Nah, gimana kalo hamil coba?
2022-12-01
1