Siapa Yang Dicintai Suamiku?

Siapa Yang Dicintai Suamiku?

Pertengkaran

Night Club.

Seorang pria tampan yang duduk bersama dengan dua orang temannya yang sesama bisnis. ia menghabiskan beberapa gelas minuman. raut wajah pria itu kelihatan sangat kusut dan tertekan.

"Jangan minum terlalu banyak! kau akan mabuk, dan kakak ipar akan marah besar," ujar temannya yang mengambil gelas dari tangan pria itu.

"Dia hanya mementingkan diri sendiri, dan tidak akan peduli denganku," jawab pria itu yang kelihatan sangat kecewa.

"Leonardo, apakah hubungan kalian separah itu?" tanya Niko yang adalah satu temannya.

"Kita juga tahu kalau selama ini hubunganmu dengan kakak ipar tidak baik. apakah kamu akan menceraikan dia?" tanya Aaron sambil meneguk minumannya.

"Belum! karena aku berharap dia akan berubah suatu saat, akan tetapi tiga tahun sudah berlalu, dia masih saja tidak berubah sedikit pun," ucap Leonardo.

"Pernikahan yang tidak bahagia sama sekali tidak berarti dan sangat menyiksakan," ujar Aaron.

"Kakak ipar juga dari keluarga yang tidak memiliki apapun, tapi kenapa setelah dia menikah denganmu sifatnya yang dulu lembut berubah menjadi kasar, dan baik berubah menjadi jahat," ucap Niko.

"Mungkin karena dia hidup miskin saat belum menikah dan setelah menikah dia berusaha ingin memiliki semua yang dia inginkan. aku bahkan merasa aneh saat melihatnya sedang berbelanja," kata Aaron.

"Aku pulang dulu! kalian minum saja!" ucap Leonardo yang bangkit dari tempat duduknya.

"Apa kamu bisa menyetir? kamu minum terlalu banyak," tanya Aaron yang bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Leonardo.

"Aku masih dalam kondisi sadar," jawab Leonardo dengan senyum dan melangkah keluar.

"Huff...kaya dan tampan tidak membuat seseorang bahagia dalam pernikahan," ucap Niko.

"Leonardo sudah lama bersabar dengan Banana itu, kalau aku di posisinya aku sudah tinggalkan wanita itu," ketus Niko.

"Bukan Banana tapi Zanana, dia memang sudah berbeda sembilan puluh sembilan derajat setelah menikah. dan hanya pria seperti Leonardo yang masih bisa bertahan dengannya," kata Aaron.

"Apa gunanya dia cantik kalau sifatnya seperti itu," ketus Niko.

"Mari kita habiskan minuman kita! andaikan aku ketemu dengan dia aku akan mencongkel ginjal wanita itu," ujar Aaron sambil menghabiskan minumannya.

Di sisi lain Leonardo sedang berjalan menuju ke mobilnya, ia merasa pusing akibat kebanyakan minum sehingga ia tidak fokus pada jalan depannya dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang.

Bruk..

"Aah...," rintihan seorang gadis yang hampir terjatuh dan langsung di peluk pinggangnya oleh Leonardo.

Leonardo dan gadis itu saling bertatapan dengan jarak yang sangat dekat selama beberapa saat. aroma alkohol yang ada pada Leonardo tercium oleh gadis cantik itu.

"Tuan, apakah Anda tidak apa-apa?" tanya gadis itu dengan sopan.

Leonardo yang menyadari dirinya sedang memeluk pinggang gadis itu, ia langsung melepaskan tangannya dan menjauhkan jaraknya dari gadis itu.

"Maaf, aku tidak apa-apa," ucap Leonardo yang mengeluarkan kunci dari saku celananya, saat ia baru memegang kunci mobil tanpa sengaja ia melepaskan kunci itu dan jatuh ke lantai. penglihatannya yang buram membuatnya tidak bisa berdiri dengan normal.

"Tuan, apa kamu baik-baik saja? bagaimana kalau saya memanggilkan taksi untukmu?" tanya gadis itu yang memungut kunci di lantai dan mengembalikan kepada Leonardo.

"Tidak usah! pergilah!" jawab Leonardo yang tanpa menoleh ke arah gadis itu.

Tidak lama kemudian Aaron dan Niko keluar dari tempat hiburan itu, mereka melihat sahabatnya masih berdiri di dekat mobil bersama dengan seorang gadis yang mereka kenal

"Michelle?" seru Niko pada gadis itu.

"Niko, Aaron, kalian ada di sini juga?" balas sapaan Michelle dengan sopan.

"Iya, kami datang dan minum untuk melepaskan tekanan," jawab Aaron.

"Michelle, kenapa kamu ada di sini?" tanya Niko.

"Aku ingin bertemu dengan klien, aku permisi dulu!" ucap Michelle.

"Sampai jumpa," ucap Aaron dan Niko dengan serentak.

Setelah Michelle melangkah masuk ke dalam pub, Aaron dan Niko masih saja belum beralih pandangannya.

"Ada apa dengan mata kalian? kalian bukannya tidak pernah melihat wanita," tanya Leonardo.

"Leonardo, kau tidak mengenalnya, kan? karena perusahaanmu belum bekerja sama dengannya, apa kamu tahu dia adalah Michelle Unique yang dikenal sangat ramah dan lembut. keluarganya sangat menyayanginya, asal kamu tahu saja, dia sangat rajin karena selama ini dia selalu membantu perusahaan ayahnya. dia adalah anak orang kaya tapi sifatnya selalu saja rendah hati dan perhatian pada semua karyawannya, hubungan dia dengan karyawan sangat akrab karena keramahannya," kata Aaron.

"Dia adalah wanita idaman para pria," lanjut Niko.

"Antar aku pulang! aku tidak bisa menyetir," ujar Leonardo yang masuk ke belakang mobilnya

"Kamu ini...tadi kau masih berpura-pura saatku tawarkan mengantarmu pulang," ujar Niko.

"Ke hotel saja!" ucap Leonardo.

"Kenapa ke hotel? rumah itu adalah milikmu," ujar Niko.

"Setiap hari jika kami bertemu pasti bertengkar," ujar Leonardo.

"Kalau begitu tersiksa kenapa tidak cerai saja," ucap Aaron yang duduk di samping Niko.

Setelah beberapa menit kemudian mereka tiba di depan kediaman mewah Leonardo.

"Kenapa mengantarku ke sini?" tanya Leonardo yang merasa tidak gembira.

"Leonardo, rumah mewah ini adalah milikmu, apakah kau ingin tidur di luar dan membiarkan Banana itu yang tinggal di sana, lagi pula kau harus segera ceraikan dia dan usir dia dari rumah ini, karena rumah mewah ini adalah milikmu. itulah sebabnya aku mengantarmu pulang," jawab Niko.

Leonardo kemudian keluar dari mobilnya dan melangkah masuk ke dalam kediaman mewahnya itu.

Setelah masuk ke dalam Leonardo disambut oleh istrinya yang sedang duduk di sofa sambil cat kuku kakinya.

"Leonardo, kau sudah pulang. apa kau sudah makan?" tanyanya yang tanpa menoleh ke arah suaminya.

Leonardo tidak ingin menjawab sepatah katapun pertanyaan istrinya, ia pun langsung berjalan menuju ke arah kamarnya.

"Leonardo, aku sedang bertanya padamu! kalau kau belum makan, di dapur ada ikan dan sayur kau bisa masak sendiri kalau kau lapar," teriak istrinya dengan suara lantang.

Brak...

Suara bantingan pintu kamar Leonardo.

"Huff...lagi-lagi dia tidur kamar sebelah," gumam wanita itu yang merasa kesal dan menuju ke kamar suaminya.

Klek.

"Leonardo, apa kau sudah cukup, sudah selama setengah tahun kita pisah ranjang, aku juga adalah wanita normal. kenapa kau membuatku begini," bentak istrinya dengan kesal.

Leonardo sedang melepaskan dasi dan juga kancing lengannya.

"Apa yang ingin kau ributkan? bukankah aku sudah mengatakan tidak akan ikut campur urusanmu, setiap bulan aku akan membiayaimu dan apa lagi yang kamu inginkan?" tanya Leonardo yang menahan emosi.

"Leonardo, kita adalah suami istri kau memang sudah seharusnya membiayai kebutuhanku," ketus istrinya.

"Suami istri? Zanana, kau masih ingat kita adalah suami istri? lalu, apakah selama ini kau sudah melakukan kewajibanmu sebagai seorang istri? kau bangun siang hari dan kemudian keluar berfoya-foya dengan temanmu, dan malam hari kau pulang pukul 12 malam. kau dan temanmu mendatangi club malam dan menari-nari di sana. kau bahkan sudah lupa dengan identitasmu. setiap malam kau pulang dalam keadaan mabuk. apakah itu adalah seorang istri yang baik?" bentak Leonardo dengan nada tinggi.

"Aku hanya ingin menikmati hidupku, memang salahku di mana?" tanya Zanana yang tidak mau kalah.

"Selama tiga tahun kau hidup dengan berfoya-foya yang tidak jelas, selalu saja menghabiskan uang ke barang yang tidak penting. selama tiga tahun kau tidak pernah mengurus kebutuhan rumah."

"Aku adalah istrimu dan tidak seharusnya aku melakukan itu, kita ada uang mengupah pembantu. lalu, untuk apa harus aku yang melakukannya. lagi pula kau juga tidak melakukan kewajibanmu sebagai seorang suami," ketus Zanana.

"Dari sisi mana aku tidak melakukan tanggung jawabku?"

"Selama setengah tahun kau tidak menyentuhku, apa itu namanya seorang suami?"

"Apa kau tahu kenapa aku tidak ingin menyentuhmu?"

"Kenapa? di luar sana sangat banyak pria yang ingin dekat denganku," ketus Zanana.

"Mereka adalah mereka, aku adalah aku. aku tidak ingin menyentuhmu karena aku sudah tidak selera denganmu," ketus Leonardo yang melangkah menuju ke kamar mandi.

"Aargghh...," teriak Zanana yang merasa kesal dengan jawaban suaminya.

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Berarti istrinya Leo, terkena sindrom OKB..yg tadinya miskin tdk punya apa2, dinikahi orang kaya jd mendadak belagu, sok kaya..

2024-03-13

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Sesama pebisnis

2024-03-13

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

thor aq mampir untuk banana😆😆😂

2023-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!