"A-apa?" tanya Zanana yang tidak menyangka dengan jawaban suaminya.
"Aku mengatakan akan panggil pengacara mengurus surat penceraian kita, bukankah ini yang kau inginkan selama ini?"
"Leonardo, apa kau sudah lupa kau yang mengejarku dulu dan melamarku, dan sekarang dengan begitu mudahnya kau ingin mengusirku," bentak Zanana dengan nada tinggi.
"Kau yang mengajukan cerai denganku, dan aku hanya ikuti kehendakmu saja."
"Apa karena kau sudah memiliki wanita lain di luar sehingga kau ingin mencampakkan ku? tidak akan ku biarkan wanita lain yang menikmati hidup mewah denganmu."
"Apapun yang kau katakan aku tidak peduli, aku akan menandatangani surat penceraian itu dan kemudian akan ada yang mengantar surat itu untukmu," ujar Leonardo yang melangkah ke kursi besarnya.
"Aku tidak akan tanda tangan, aku tahu kau ingin menyingkirkanku agar bisa bersama dengan wanita lain. aku tidak akan berdiam saja kalau sampai hal itu terjadi," teriak Zanana yang memenuhi ruangan itu.
Aaron yang dari tadi mendengar pertengkaran pasangan suami istri itu ia hanya duduk di sofa sambil menatap kesal pada Zanana.
"Jangan pernah menuduhku sembarangan! kalau saja aku ingin melakukannya kau juga tidak bisa melarangku," bentak Leonardo dengan nada kesal.
"Kau berani melakukannya?"
"Kenapa aku tidak berani? Zanana Olive, selama kita menikah aku sudah mencukupi semua kebutuhanmu. aku sudah melakukan tanggung jawabku sebagai seorang suami. tapi...apa saja yang telah kau lakukan selama tiga tahun ini? seharusnya kau bertanya pada dirimu sendiri."
"Leonardo, saat itu yang kau mengejarku dan bukan aku yang mengejarmu," ketus Zanana dengan nada kesal.
"Iya, memang aku yang mengejarmu, dan aku sadar aku sudah bodoh karena terlalu percaya padamu sehingga menikahimu dan menunggu dirimu sadar dan berubah selama tiga tahun," bentak Leonardo dengan nada tinggi.
"Ka-kau mengatakan kau bodoh karena menikahiku?" tanya Zanana yang merasa sakit hati.
"Benar, aku terlalu bodoh karena harus bersabar selama ini, tidak sulit bagiku untuk mencari wanita lain. dan kau harus ingat satu hal, setelah bercerai aku tidak akan membagi hartaku untukmu termasuk rumah yang kau tempati itu," jawab Leonardo dengan nada tinggi.
"Kau jangan berharap aku akan bercerai denganmu...," teriak Zanana yang nadanya menembus keluar ruangan.
Di saat yang sama Michelle Unique yang mewakili perusahaannya datang untuk menemui Leonardo.
"Saya adalah manager dari perusahaan Unique, ingin bertemu dengan tuan Valentino," ucap Michelle dengan ramah.
"Nona Unique, silakan menunggu sebentar!" sahut sekretaris dengan sopan dan melangkah masuk ke dalam ruangan atasannya itu.
Tuk...tuk...tuk..
Ketukan pintu yang dilakukan oleh sekretaris.
"Masuk!" sahut Leonardo dengan nada terdengar sedang kesal.
Klek
Sekretarisnya lalu membuka pintu dan berkata," Tuan, nona Unique sudah datang."
"Persilakan masuk!" sahut Leonardo yang berusaha bertenang.
"Baik, Tuan."
Sekretaris Leonardo lalu menghadap Michelle dan berkata,"silakan, Nona."
"Terima kasih," ucap Michelle dengan sopan dan melangkah masuk ke ruangan itu
Saat memasuki ruangan itu Michelle melihat suasana di dalam sana ia mengerti apa yang telah terjadi. karena saat di luar dia sudah mendengar semuanya.
"Tuan Valentino, dengan saya adalah manager, Michelle Unique dari perusahaan Unique datang untuk berunding kerja sama kita," ujarnya dengan senyum ramah.
"Nona Unique, silakan duduk!" sahut Leonardo dengan ramah.
"Terima kasih," ucap Michelle dengan sopan.
"Michelle, kamu datang pada waktu yang tepat, kami sedang menunggumu," ucap Aaron dengan senyum.
"Zanana, kamu pulang saja! aku masih ada urusan kerja!" ujar Leonardo dengan nada rendah.
"Pulang...? apa kau ingin mengusirku? kita belum habis membahas masalah kita, kau ingin aku pulang," bentak Zanana dengan ketus.
"Apa kamu tidak melihat ada tamu di sini?" tanya Leonardo dengan menahan kesal.
"Dia adalah tamumu bukan tamuku, seharusnya dia yang pergi," ketus Zanana.
"Zanana...apa kamu bisa jangan kekanakan, kami sedang ingin berunding masalah bisnis, apa kamu bisa pulang dan selesaikan di rumah saja," bentak Aaron yang telah hilang kesabarannya.
Michelle yang melihat suasana yang sedang panas ia pun bangkit dan berkata," maaf, karena sudah menganggu, bagaimana kalau saya permisi dulu dan besok saya datang lagi."
"Iya, seharusnya kau pergi saja! karena ini adalah urusan keluargaku," bentak Zanana pada Michelle.
"Zanana, jangan libatkan urusan kita dengan nona Unique!" ujar Leonardo yang menahan emosi.
"Zanana, kau jangan keterlaluan! di sini adalah perusahaan bukan rumahmu," ketus Aaron dengan nada kesal.
"Kenapa kalian malah mengusirku? aku adalah istri bos perusahaan ini," ketus Zanana sambil menunjuk ke arah suaminya.
"Tuan Valentino, saya akan datang lain hari!" ucap Michelle yang merasa canggung dengan suasana yang panas itu.
"Nona Unique, maaf, atas kejadian yang tidak menyenangkan ini, saya akan selesaikan masalah keluarga saya. silakan duduk!" ucap Leonardo yang kemudian menghampiri Zanana dan menarik lengan wanita itu melangkah keluar dari ruangan kantornya
"Hei, lepaskan aku!" bentak Zanana yang ditarik keluar oleh suaminya.
"Michelle, jangan ambil hati! mereka sudah biasa tiada hari tanpa bertengkar," ujar Aaron.
"Aaron, apakah aku datang di waktu yang tidak sesuai?"
"Tidak, bukan kamu. tapi dia."
Sementara Leonardo menarik istrinya hingga ke lantai dasar dan menarik perhatian semua karyawan di gedung itu.
"Lepaskan aku!" bentak Zanana dengan nada kesal.
"Apa kau sudah puas membuat keributan? di sini adalah perusahaan dan bukan tempat untuk kau menimbulkan masalah," bentak Leonardo yang melepaskan tangannya dengan kasar.
"Siapa wanita itu sehingga kau mengusirku? apa dia adalah simpananmu?" tanya Zanana sambil berteriak sehingga di dengar oleh semua orang di sana.
"Kau semakin tidak masuk akal," ujar Leonardo.
"Siapa dia...ha? apa karena dia cantik dan masih muda sehingga kau mengusirku?"
"Aku tidak ada waktu untuk bertengkar denganmu, pergi dan jangan datang lagi!" bentak Leonardo.
"Kalau kau tidak memberi penjelasan maka jangan salahkan aku menimbulkan keributan di sini," teriak Zanana dengan emosi.
"Security, bawa wanita ini keluar! jangan sampai dia menginjak kakinya masuk ke perusahaan lagi!" perintah Leonardo dengan nada tegas.
"Kau berani melakukan itu padaku demi ja.lang itu? aku tidak akan berdiam saja. aku akan mencarinya membuat perhitungan," teriak Zanana yang ditahan oleh dua orang Security.
"Singkirkan tangan kalian!" bentak Zanana pada dua Security yang menariknya keluar.
"Wanita ini semakin lama semakin parah sifatnya," gumam Leonardo dengan merasa kesal dan kemudian ia berjalan menuju ke lift.
Zanana yang diusir tidak berdaya ingin melawan dua Security suaminya, ia hanya bisa pasrah sambil merasa kesal.
"Michelle Unique? memangnya sehebat apa dia? bagaimanapun aku adalah istri orang kaya, aku akan pertahankan suamiku ini. karena aku tidak ingin hidup miskin lagi," gumam Zanana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Benar2 ga tau diri nih si pisang busuk...
2024-03-13
0
Cicih Sophiana
klo ga mau hidup miskin lagi... yg bener neng kelakuan nya😆😆😆
2023-02-11
0
Delphinia Didong
seru nih si banana .....minta dilumat ,dikasih tepung trus digoreng 😄😄
2023-01-15
0