Perjuangan Istri Yang Tersakiti

Perjuangan Istri Yang Tersakiti

Awal Kehidupan Ayu

***

Tati ayu wulandari (29 tahun), yang biasa di panggil Ayu terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, kedua orang tua Ayu adalah petani perkebunan. Ayu memiliki dua saudari perempuan dan tiga saudara laki - laki, kelima saudara Ayu merupakan saudara seayah. Ayu juga memiliki dua saudara laki - laki seibu.

Ketika usia Ayu beranjak enam tahun kedua orang tua Ayu harus berpisah, dengan alasan tidak ada lagi cocokan di antara keduanya. mama harus terpaksa pergi, karna merasa diri nya sudah tidak sanggup lagi menjalani kehidupan rumah tangga bersama sang suami. ayah Ayu memang terkenal sangat lah keras, bahkan diri nya tidak segan - segan untuk menyakiti mama Ayu apabila pertengkaran antara kedua nya terjadi. ayah Ayu juga suka bermain judi, dan cendrung malas untuk bekarja.

Ayu gadis kecil berusia enam tahun, yang saat itu harus duduk di sebuah kursi pengadilan agama, harus memilih dengan siapa kah diri nya akan tinggal. sungguh sebuah tekan batin dan metal yang harus di hadapi nya sangatlah besar. hingga diri nya bertekad jika kelak diri nya menikah, maka bagai mana pun cara nya diri harus bertahan agar apa yang di rasakan nya saat itu, tidak akan di rasakan oleh anak - anak nya kelak.

Masih jelas dalam ingatan nya saat itu, bagai mana pertanyaan yang hakim ajukan pada diri nya.

" Ade Ayu .. ade Ayu mau tinggal dengan siapa ? sama mama atau sama ayah ?." ujar pak hakim bertanya pada Ayu.

" Mau sama ayah sama mama." jawaban polos dari gadis kecil yang tengah duduk dengan sebuah permen di tangan kanan nya.

" Ade .. kalo di suruh milih satu, mau nya sama siapa ?." kembali pak hakim bertanya pada gadis kecil di hadapan nya itu.

" Engga mau ... nanti kalo Ayu ikut ayah, mama gimana ? terus kalo Ayu ikut mama, ayah juga gimana ?." itu lah yang ada di dalam fikiran gadis kecil polos itu.

Mendengar hal itu pak hakim pun bingung untuk memutus kan Ayu, akan tinggal bersama siapa ? akan tetapi mengingat usia Ayu yang saat itu baru berusia enam tahun, dan atas berbagai pertimbangan, akhirnya Ayu di saran kan untuk ikut tinggal bersama sang mama.

Sejak itu Ayu tinggal dengan sang mama. sejak diri nya tinggal bersama sang mama, Kehidupan gadis kecil itu benar - benar di uji. dengan kondisi ekonomi yang sangat memprihatin kan, Ayu dan sang mama serta nenek Ayu, harus tinggal di sebuah gubuk dari bambu.

Mereka bertiga harus tinggal menumpang di atas tanah milik seseorang kenalan mama, mama juga menjadi buruh tani di perkebunan sang pemilik tanah. selain itu Ayu juga harus berjalan kaki sejauh 25km dari tempat tinggal nya menuju tempat diri nya bersekolah. jalanan yang dilalui Ayu memang sudah beraspal, akan tetapi di sisi kanan dan kiri jalan masih hutan dan perkebunan. diri nya harus berjalan kaki saat berangkat dan pulang sekolah seorang diri. tak ada yang mengantarkan Ayu saat bersekolah, karna memang mama tidak memiliki kendaraan dan juga mama sibuk dengan pekerjaan nya sebagai buruh kebun. hanya sekekali saja Ayu di beri tumpangan jika ada orang yang mengajak diri nya untuk ikut.

Kedua saudara laki - laki Ayu seibu memang tidak selalu tinggal dengan ketiga nya, mereka memilih merantau keluar desa, karna ke dua nya memang belum berkeluarga. pada saat mama mengajukan gugatan cerai ke pengadilan agama, mama Ayu sampai harus merantau ke luar daerah bersama sang kakak, untuk biaya yang harus mama keluarkan atas gugatan ke pengadilan.

" Ayu tinggal dengan nenek ya .. mama mau cari uang dulu untuk Ayu. mama engga lama, nanti kalo sudah ada uang, mama akan segera pulang." itu lah perkataan yang di ucap kan sang mama pada Ayu, sesaat sebelum keberangkatan nya bersama sang kakak.

" Iya ma ..." tak ada yang mampu gadis kecil itu ucapkan, selain mengiyakan kata - kata sang mama. walau pun dengan derai air mata di kedua mata nya, yang menandakan bahwa diri nya tak ingin di tinggal oleh sang mama.

Ayu adalah gadis kecil yang periang serta ceria, diri nya juga memiliki banyak teman, akan tetapi untuk Saat ini diri nya benar - benar harus di paksa untuk mandiri. jika gadis kecil lainya masih bermanja - manja dengan kedua orang tuanya, tapi tidak untuk Ayu.

Selama satu bulan sang mama pergi, maka selama itu pula lah Ayu tinggal berdua dengan sang nenek di gubuk bambu. jika di tanya tentang keluarga, Ayu memang memiliki nya, hanya saja mereka tidak tinggal berdekatan dengan Ayu serta nenek Ayu.

Waktu pun berganti tidak terasa sebulan sudah sang mama meninggal kan diri nya beserta sang nenek. dan akhirnya sang mama pun pulanh, dengan membawa hasil merantau selama sebulan penuh. baik itu uang, beras, dan sembako serta tak lupa sang mama pun membelikan oleh - oleh berupa cemilan untuk Ayu.

" Hore, mama pulang ... mama pulang ... mama pulang .. " teriakan dari gadis kecil itu, saat diri nya melihat sang mama beserta sang kakak datang.

Melihat itu sang mama hanya tersenyum, mungkin sang mama juga merindukan putri nya itu. hanya saja mama adalah tipe seorang ibu yang tidak pernah mengungkap kan rasa sayang nya dengan kata - kata pada putra putri nya. jika di tanya mengapa, maka jawaban nya pun hanya ' entah lah '.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. tidak terasa tiga tahun sudah pasca perceraian sang mama dan sang ayah, dan selama tiga tahun pula Ayu harus berjuang dengan berjalan kaki menuju sekolah nya untuk menimba ilmu.

Dan di saat Ayu duduk di kelas 3 Sd, sang mama pun kini menikah kembali, dengan seorang pria yang selisih usia nya terpaut jauh. karna pria yang akan menjadi ayah sambung bagi Ayu, mempunyai banyak anak dan cucu. usia cucu dari ayah sambung Ayu, seusia Ayu dan bahkan cucu tertua nya saja sudah beranjak remaja. berbeda dengan mama yang hanya memiliki tiga orang dan putri bungsu nya adalah Ayu.

Mungkin bagi mama Ayu usia tidak jadi masalah untuk kembali membangun kehidupan rumah tangga, yang sebelum nya sempat hancur di tengah jalan. bagi mama Ayu yang penting suami nya itu tidak hanya sayang pada diri nya saja, akan tetapi suami nya juga mau menyayangi anak - anak mama.

Begitu pula dengan mama, mama Ayu tidak akan membeda - beda anak, baik anak mama atau pun anak suami nya. Bagi mama Ayu semua anak sama, tak ada yang berbeda, yang membedakan nya hanya bagai mana cara kita menyayangi mereka.

Dan di sini Ayu pun merasakan bagaimana kasih sayang seorang ayah sambung terhadap diri nya. diri nya memang memiliki ayah kandung. akan tetapi semenjak diri nya tinggal bersama sang mama, ayah kandung Ayu tak pernah sekali pun mengunjungin Ayu. apa lagi sampai memberi kan uang jajan untuk Ayu, tak pernah di lakukan sang ayah. benar - benar sungguh miris nasib seorang Ayu. bagai mana kehidupan selanjut nya dari Ayu ? dan bagai mana kehidupan nya sebagai putri tiri dari ayah sambung nya ?.

***

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

hadirr😊

2022-12-16

1

Trida Susanti

Trida Susanti

makasih mba ..☺️

2022-12-02

1

Senajudifa

Senajudifa

mulai baca thor

2022-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!