***
Tak terasa waktu kini telah berlalu, tiga tahun sudah mama Ayu menjalani kehidupan rumah tangganya bersama sang suami. Ayu pun saat ini sudah berusia dua belas tahun, dan saat ini Ayu duduk di bangku kelas 6 SD.
Di dunia ini tak akan ada wanita yang menginginkan kehidupan rumah tangga nya yang hancur, apa lagi sampai harus berkali - kali. begitu pula dengan mama Ayu, beliau pun sangat menginginkan keluarga yang utuh. tapi apa lah daya jika memang keputusan bercerai pun kini kembali di ambil oleh sang mama.
Mama Ayu memang telah dua kali gagal dalam membina rumah tangga, dan harus kah kali ini sang mama akan kembali gagal dalam rumah tangga nya. sebelum mama Ayu menikah dengan ayah kandung Ayu, beliau memang janda beranak dua. sedang Ayah kandung Ayu juga seorang duda beranak dua. kedua nya menikah lalu, lahir lah Ayu dari buah pernikahan kedua nya.
Di satu sore, saat Ayu tengah asyik nangkring di atas pohon jambu.
" Yu ... turun yu, cepat beresin semua baju - baju Ayu, kita pergi dari sini sekarang ... ! " ujar sang mama memberi perintah pada Ayu dengan nada yang tak ingin di bantah.
" lho .. ma, kita mau pergi ke mana ?." ujar Ayu yang saat itu tengah asyik nangkring di atas pohon jambu di samping rumah.
" Engga usah banya tanya, kalo mau ikut cepat beresin semua baju kamu." mama Ayu kembali bersuara, dan berlalu pergi dan kembali masuk ke dalam rumah setelah mengatakan hal itu pada Ayu.
Mendengar hal itu, Ayu pun bergegas turun dari atas pohon, dan langsung masuk ke dalam rumah menuju kamar nya. dengan tergesa - gesa Ayu membereskan seluruh pakaian serta barang - barang yang di miliki nya. karna saat itu Ayu tidak memiliki tas untuk mengemasi barang - barang nya, maka kain sarung lah tempat Ayu mengemasi seluruh milik nya.
Tak ada pembicaraan atau pun perdebatan yang Ayu dengar saat itu, hanya ada kebisuan antar mama Ayu dan ayah sambung Ayu. Ayu sebenarnya memahami keadaan, bahwa saat ini keadaan nya memang sedang tidak baik - baik saja. akan tetapi, dirinya hanya tak tau apa yang sebenarnya terjadi di antara keduanya.
Setelah selesai membereskan seluruh barang - barang dan pakaian milik mama dan Ayu kedua nya pun langsung pergi dari rumah. tak ada kata pamit dari sang mama pada ayah Ayu yang saat itu tengah duduk di dapur. Ayu yang saat itu bingung, hanya mengikuti sang mama di belakang, diri nya pun tak sempat untuk berpamitan pada sang ayah sambung.
Saat ini tujuan kedua nya yaitu ke rumah keponakan mama yang itu berarti adalah sepupu Ayu. akan tetapi lebih tepat nya kedua nya menuju kediaman sang nenek, yang berdampingan dengan rumah keponakan mama sekaligus cucu nenek Ayu.
sebuah pondok atau saung yang sengaja di bangun di atas tanah milik sang cucu sekaligus berdampingan dengan rumah sang cucu.
Sebuah pondok yang hanya berukuran dua meter setengah persegi, itu lah yang saat ini menjadi kediaman Ayu bertiga bersama mama dan nenek Ayu. hanya saja keadaan pondok yang saat ini menjadi kediaman Ayu bukan lagi dari bambu seperti sebelum nya melain kan dari kayu papan.
" Bibi ada masalah apa sama suami bibi ?." ujar keponakan mama bertanya, setelah melihat barang - barang bawaan ke dua nya.
" Mau gimana lagi tik, selama ini bibi harus banting tulang kerja, selama ini juga bibi tidak pernah membedakan anak - anak. tapi kenapa, saat baru pertama kali anak pertama bibi datang, bahkan hanya semalam saja menginap di rumah. dengan begitu mudah nya suami bibi mengatakan kapan anak mu pulang ?. sakit hati bibi mendengar nya, padahal selama tiga tahu menikah, anak pertama bibi baru saja berkunjung. dan belum lagi, saat Ayu pernah minta jajan. dengan mudah nya diri nya pun berkata, anak mu jajan terus. padahal, Ayu hanya jajan satu minggu sekali tik. " curhatan mama pada kakak sepupu Ayu.
Mendengar hal itu, kakak sepupu Ayu hanya mampu menghela nafas. diri nya hanya mampu terdiam, dan memilih untuk menenang kan sang bibi. agar sang bibi bisa lebih tenang.
Dan di sini lah Ayu mengerti, ternyata mama kembali bercerai dengan sang ayah sambung karna permasalahan anak. ini lah realita kehidupan pernikahan, apa bila menikah di pernikahan yang kedua atau ketiga dengan status seorang single mom atau single dad. anak adalah faktor pertama yang akan memicu permasalahan apa bila tak ada saling mengerti dan memahami di antara ke dua nya.
***
Waktu demi waktu Ayu jalani, dan tidak terasa kini usia Ayu menginjak lima belas tahun, dan saat ini Ayu telah lulus dari bangku SMP. empat tahun sudah pasca perceraian mama yang ketiga, dan kali ini mama benar - benar memutus kan untuk tidak menikah lagi.
Mama pernah berkata, suami akan jadi mantan saat kita bercerai. akan tetapi anak, sampai dunia kiamat pun anak tidak akan pernah jadi mantan. karna mama akan memilih anak dari pada suami. jangan pernah mampertahan kan sesuatu yang memang tidak pantas untuk di perjuangkan dan di pertahankan.
Ketika lulus dari bangku SMP, di sini Ayu kembali di uji. ketika Ayu berniat untuk melanjutkan sekolah kejuruan yang ada di kabupaten, justru biaya lah yang menjadi kendala. karna selama ini ayah kandung Ayu hampir tidak pernah memberi uang pada Ayu sebagai bentuk tanggung jawab nya terhadap Ayu. jika Ayu tidak datang ke rumah sang ayah untuk meminta, maka jangan harap sang ayah akan memberikan uang saku untuk Ayu. apa lagi kini ayah telah berkeluarga kembali dan telah memiliki anak.
" Yah ... Ayu mau ngelanjutin sekolah. di sekolah kejuruan yang ada di kabupaten." ujar Ayu pada sang ayah saat setelah kelulusan nya di umum kan.
" Kenapa harus jauh - jauh sekolah ke kabupaten, di sini kan ada sekolah juga. kamu bisa tinggal dengan ayah di sini." ujar ayah pada Ayu.
" Tapi yah ... Ayu ingin nya sekolah kejuruan, dan sekolah itu cuma ada nya di kabupaten. ayu ingin sekolah kejuruan, agar bisa mempunyai keahlian yah .. kan enak kalo mau cari kerja." Ayu menjelaskan pada sang ayah apa keinginan nya selama ini. diri nya hanya ingin bekerja setelah lulus sekolah, agar bisa membantu perekonomian mama nya.
" Engga usah keras kepala Yu .. kalo kamu mau sekolah, ya sekolah aja di sini, tinggal sama ayah. tapi jika kamu masih saja keras kepala, maka ayah akan lepas tangan." ujar ayah Ayu dengan tegas saat itu.
Mendengar hal itu, Ayu hanya mampu menghela nafas nya dengan berat. sejak diri nya berusia enam tahun sampai kini berusia lima belas tahun sang ayah tak pernah memberikan biaya apa pun untuk Ayu, khusus nya biaya peralatan sekolah Ayu.
Selama ini semua biaya hidup Ayu sang mama lah yang selalu berjuang banting tulang, dengan bekerja sebagai buruh tani di kebun milik orang. selama hampir sembilan tahun sang mama menanggung biaya hidup Ayu, yang seharus nya itu adalah kewajiban sang ayah. tapi, apa lah daya ketika orang yang seharus nya bertanggung jawab itu justru tak pernah peduli.
Selama menikah dengan sang mama tentu saja ada harta gono - gini yang di hasil kan kedua nya selama hidup bersama. tapi itu hanya lah tinggal cerita, karna mama meninggal kan semua nya tanpa meminta hak nya pada ayah Ayu.
Banyak harta hasil kedua nya yang sengaja di jual sang ayah tanpa sepengetahuan mama dan Ayu. jadi, jangan harap jika Ayu dan mama nya akan mendapatkan bagian dari hasil penjualan itu. sebenar nya hasil itu lah yang di minta oleh Ayu pada sang ayah, karna bagian hasil dari penjualan itu yang akan Ayu pergunakan untuk diri nya melanjutkan sekolah.
Tapi semua nya hanya tinggal keinginan Ayu saja, jika sang ayah saja memang tak pernah peduli dengan Ayu. kadang Ayu merasa, apa kah diri nya anak yang tak di ingin kan oleh sang ayah ? dan entah kenapa, perlakuan sang ayah selalu berbeda terhadap Ayu, tidak seperti kedua kakak perempuan Ayu. karna seolah - olah ayah Ayu sangat lah menyayangi kedua nya ketimbang diri nya. ini lah takdir dan kehidupan yang harus di jalanin nya dengan penuh rasa sabar.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Laksana mutiara🥀
Kok gitu sih pak?!😣 itukan sudah tanggung jawabmu sebagai ayah nya...😣😣
2023-03-06
1
Laksana mutiara🥀
Aduhh🤧 berarti sudah berapa kali itu Ayu harus mempunyai Ayah sambung 1,,2,,3😣 ??
2023-03-06
1
teti kurniawati
sudah difavoritkan ya
2022-12-17
1