Sikutub Itu Suami Ku

Sikutub Itu Suami Ku

Keysa

Mentari bersinar terik siangan ini, dalam keramaian jalan raya nampak seorang gadis menggunakan motor sport berwarna merah sedang menunggu berakhirnya lampu merah dan sesekali ia beralih menatap arlojinya, Keysa, namanya adalah keysa Miranda Wijaya seorang gadis yang baru menginjak usia 20 tahun, Anak dari seorang pebisnis ternama di kota jakarta, Roby Wijaya pemilik properti dan beberapa perusahaan yang sudah memiliki banyak cabang di Indonesia bahkan di luar negri.

Waktu berjalan dengan cepat lampu merah sudah berlalu, ia segera memutar gas motornya untuk segera menyusuri jalan raya, tak butuh waktu lama hingga Motor sport miliknya akhirnya berhenti di sebuah rumah mewah yang di hiasi taman bunga yang begitu indah, ia tersenyum lebar saat melihat mobil milik sayang ayah yang sudah terparkir indah di garasi, dengan sedikit berlari langkah membawanya masuk ke rumah

"Street" Pintu perlahan terbuka dan menampilkan serang pria yang duduk di Sofa dengan begitu nyaman

"Papa" Ucapnya dengan sedikit berlari dan segera menghambur ke pelukan pria paruh baya yang  berperan sebagai ayah dan ibu dalam ke kehidupannya.

Sejak keysa berusia 10 tahun ia sudah kehilangan sosok seorang mama, dan roby Wijaya memilih untuk mengurus keysa sendiri memberikan seluruh kasih sayang pada putri cantiknya ini, Roby tak ingin dan tak berniat mencari pengganti istri cantiknya yang telah meninggal sepuluh tahun yang lalu, ia bahkan terlalu mencintai sang istri hingga tidak ada ruang bagi wanita lain di hatinya, Roby tersenyum dan mengusap rambut hitam panjang milik putrinya dengan gemas.

"Kenapa papa ngak ngabarin key dulu" Ucapnya yang kini memasang wajah cemberut dan duduk di sofa dengan tangan yang terlipat di depan dada, "Bukannya papa bilang papa masih banyak urusan" Ucapnya lagi

"Kejutan sayang, oh iya ini" Ucap Roby menyerahkan paper bag ke arah putrinya "Selamat ulang tahun sayang" Ucapnya lagi senyuman indah kembali terukir di wajah tampannya,

"Jadi papa tidak lupa?" Ucap Keysa dengan lirih, mengangkat kepalanya pelan, dan setelahnya tersenyum lebar ke arah sang papa

"Bagai mana bisa papa melupakan ulang tahun putri cantik papa ini" Ucap Roby sembari mencium dahi putrinya kecilnya, waktu berjalan begitu cepat dan bahkan semua sudah berlalu dan putri kecilnya sudah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang sangat cantik

"Ayo di buka" Ucapnya dengan nada pelan, keysa tersenyum lebar segera mengambil paper bag yang berada di depannya, senyum indah itu kembali mengembang di wajah cantiknya, setelah membuka kado ulang tahun nya, 'Kunci Mobil,' nah itulah hadiah dari Roby untuk putri kesayangannya

"Tingg tong" Bel rumah tiba tiba berbunyi Keysa berjalan pelan menuju pintu utama dan membukanya.

Mobil sport berwarna putih kini sudah terparkir indah di depan rumah, mobil sport keluaran terbaru ya tentu saja harganya di atas 5 miliar.

"Untuk mu sayang" Ucap Roby

"Terima kasih pa" Ucapnya dengan semangat dan kembali memeluk erat tubuh papanya ia berjalan kembali ke sofa, sebenarnya hadiah mahal bukan lah satu satunya yang ia tunggu selama bertahun tahun, ia perlahan meraih paper bag dan perlahan membuka secarik kertas yang memang selalu ada bersama dengan setiap kado ulang tahunnya, ya itu ucapan selamat ulang tahun dari ibunya, sebelum meninggal dunia sang mama sudah menuliskan banyak ucapan selamat, mamanya meninggal di sebabkan oleh kangker hati dan sebelum pergi ia meninggalkan hal yang sampai saat ini selalu menjadi hal yang paling berharga dalam hidup keysa, perlahan air matanya menetes saat membaca isi surat dari sang mama, selalu seperti ini setiap tahunnya

"Key rindu sama mama" Ucapnya dengan nada nan begitu lirih, Roby mempererat pelukannya

"Ini surat terakhir sayang, waktu berjalan dengan sangat cepat, bahkan papa ngak nyangka kalo sekarang kamu tumbuh gadis yang sangat cantik, dan kamu juga sudah mulai dewasa sayang" Ucap roby dengan nada pelan, sembari mencium dahi putrinya, ini memang surat terakhir, istrinya pasti merasa senang jika melihat putri mereka yang sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang begitu cantik dan sangat menyayangi mereka

"Ngak pa, Key masih putri kecil papa, key masih tetap putri kecil papa yang sangat papa sayangi" Ucapnya menepis air matanya, ia memeluk surat itu,

"Hmm, pa kita jadi kan jenguk Mama" Ucap keysa kembali tersenyum lebar menatap papanya

"Tentu saja sayang" Ucap Roby dengan nada pelan melepaskan pelukannya, keduanya berjalan beriringan menuju garasi.

Roda terus berputar mobil mewah itu berhenti di sebuah pusat pemakaman yang terletak di jakarta pusat, keduanya turun berjalan pelan menuju sebuah makam yang nisannya bertuliskan Safira Andiani Wijaya, wanita yang selama ini membuatnya selalu menjaga hati dan cintanya,

"Mama, key rindu" Ucap Keysa dengan nada lirih, ia bergerak pelan sembari memeluk nisan itu dengan suara yang bahkan sudah serak karena menagis

"Maaf ya Ma ke jarang jenguk mama, oh iya ma sekarang ke kuliah di Fakultas hukum, seperti yang mama mau, mama senang kan? Key harap begitu, mama tau awalnya key kesulitan, dan bahkan bertanya tanya kenapa harus masuk ke fakultas hukum, karena key fikir key akan masuk ke fakultas bisnis untuk mengikuti jejak papa, tapi lama tenang aja walaupun awalnya key juga ngak minat namun lama kelamaan key udah terbiasa kok, oh iya ma di ulang tahun key yang kali ini,papa ngasih mobil buat key, tapi ini adalah surat terakhir dari mana, itu berarti tahun depan mama ngak ikut ngerayain ulang tahun key lagi, ah ya sudah lah mah, lagian key udah gede key cuma berharap semoga mama bahagia di sana, mama ngak usah mikirin key, ke udah bahagia kok papa juga" Ucap keysa dengan nada pelan air mata bahkan tak dapat ia hentikan dan terus saja mengalir di pipi mulusnya,

Tampa terasa hari bahkan sudah beranjak sore sudah hampir 3 jam ia memeluk makam mamanya dan menceritakan segala yang terjadi dalam kehidupannya.

"Sayang, lebih baik kita pulang, hari sudah gelap seperti akan turun hujan" Ucap Roby pelan sembari memegang pundak sang putri yang masih larut dalam kesedihan, sedangkan Keysa?, Ia bahkan hanya diam dan membalas Roby dengan anggukan pelan, dan setelahnya ia perlahan berdiri untuk segera berjalan menuju parkiran, hingga pada akhirnya Mobil kembali membawa keduanya ke rumah mewah yang terletak di perumahan mawar indah jakarta pusat itu, sesekali keysa menatap ponselnya yang sudah berdering sedari tadi.

"Kenapa tidak di angkat sayang?" Ucap Roby dengan nada pelan, sedari tadi bahkan ponsel putrinya berbunyi, namun?, Si pemilik bahkan tak menujukan niatnya

"Tidak penting juga pa" Ucapannya dengan nada malas dan setelahnya segera menon aktifkan ponselnya ia tak ingin ada yang menggangu momen bahagia bersama papanya, momen ini hanyalah waktu yang singkat, setelah ini ia yakin sang papa akan kembali sibuk dengan urusan pekerjaannya

"Pacar mu?, kalian ribut? Lalu kapan key memperkenalkannya ke papa" Ucap Roby dengan nada pelan, putrinya ini memang sedikit acuh mengenai pasangan, bahkan setelah lulus SMA Roby tak pernah tau jika Keysa menjalani hubungan dengan orang lain

"Aa tidak pa,tidak, teman kok teman" Ucap Keysa dengan nada malas, mahluk yang bahkan sangat tak penting kembali mengusiknya, sudah berapa lama mahluk ini menghilang?, Namun?, Ia kembali saat Kesya bahkan sudah sangat tak berminat lagi

"Key kamu ngak ahli dalam berbohong" Ucap Roby dengan nad pelan dan tak lupa dengan senyuman kecil kearah putrinya

Kesya menarik nafas dalam

"Mantan key pa, tapi itu udah lama banget waktu key masih SMA" Ucap nya dengan anda pelan

"Oo mantan" Ucap roby" Apa tidak ada yang ingin kamu ceritakan pada papa?" Ucap Roby, Keysa diam sejenak dan tak lama kemudian ia segera menggelengkan kepalanya

"Baiklah" Ucap roby, mobil kini sudah terparkir cantik di depan rumah, Kesya segera berjalan menuju pintu utama dan

"Sayang" Ucap Roby, Keysa menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ayahnya yang masih berdiri di samping mobil

"Papa harus kembali ke Paris, papa harap kamu tidak kecewa, papa masih banyak urusan di sana" Ucap Roby, perlahan ia berjalan mendekati papanya

"Papa ngak usah sedih, Key paham kok" Ucapnya dengan nada pelan, ia sudah bahagia saat ayahnya tak melupakan hari penting ini, dan ia bukan tak tau jika ayah yang memiliki pekerjaan yang begitu banyak

"Papa senang mendengarnya" Ucap Roby dengan nada pelan, ia sebenarnya sedih jika harus terus menerus meninggalkan sang putri, namun?, Ada banyak hal yang harus ia lakukan, ada banyak pekerjaan yang menantinya di sana hingga ia bahkan tak memiliki pilihan dan malah memilih

"Papa" Ucapnya dengan nada pelan dan setelahnya memeluk tubuh papanya

"Hati hati di jalan ya pa"

"Iya, kamu jaga diri ya, papa pergi,oh ia satu lagi pesan papa, mulai sekarang sebaiknya berpergian menggunakan mobil, papa takut terjadi sesuatu jika kamu terus terusan ngebut ngebut di jalan" Ucap Roby dengan nada pelan setelahnya melepaskan pelukannya dan kembali memasuki mobil, dan berjalan menuju bandara.

Keysa terdiam menatap mobil yang membawa papanya kini semakin menjauh dan padaa akhirnya hilang dari pandangannya. Keysa menghela nafas dan berbalik masuk ke rumah.

Episodes
1 Keysa
2 Hari biasa
3 Bandung
4 Darah Lebih Kental Dari Air
5 Gue Ketemu Mahluk Nyebelin
6 Dia?
7 Kutub
8 Ternyata?
9 Raja Uban
10 belajar dulu gih
11 APA?
12 Tunangan
13 Kedatangan Kiki
14 Perjanjian
15 Lo Habis Nguli?
16 cedera
17 Menikah
18 Bayu di kroyok
19 hidup bersama si kutub
20 Mahluk Kutub Ini!!
21 Keysa Kesal
22 Kalo Dia Berulah Bilang Ke Gue
23 Kekesalan Cimi Dan Tiara
24 Keysa Di Culik
25 Firasat Gio
26 Penemuan Di Pagi Hari
27 flashback
28 Membingungkan
29 Bubur Dan Obat
30 Muka Lo Pucat
31 Keysa sakit
32 Lo Banyak Berubah
33 Masih Sakit
34 Flashback Gio Anggara
35 Tahanan Rumah
36 Pengembalian Fasilitas
37 Gio anggara
38 Si Cabe Itu
39 Kecemasan Gio
40 Ternyata Cimi tau
41 Key Rindu
42 Perlahan Memabaik
43 flashback Gio anggara
44 Kedatangan Alvino
45 Hari Yang Panjang
46 Ejekan Cimi
47 Penemuan Di Lagi Hari
48 Sampe Segitunya?
49 Serangan Mila
50 Ketakutan Cimi
51 Sesalan
52 Sesalan Gio
53 Merasa Tak Berguna
54 Ketakutan Gio
55 Ginap Di Rumah Hafiz
56 Kembali
57 Lelah
58 Bini Lo banyak peminat
59 Gio sakit
60 Akan Mengejar
61 Ternyata Dia
62 Dua penguping
63 Penyakit Lama
64 Mood Rusak
65 Hafiz Terusir
66 Si Keras Kepala
67 Rahasia Cimi
68 Sepupu Cimoy
69 Lo Kuat Key
70 Malam Panjang
71 Panggilan Sayang
72 Nyamuk besar
73 Nyamuk besar
74 Nyamuk besar
75 Nyamuk besar
76 Nyamuk besar
77 Nyamuk besar
78 Nyamuk besar
79 Nyamuk besar
80 Kenapa?
81 Baru Suami Baik
82 Itu Namanya Takdir
83 Ember Bocor
84 Ayam Kampus
85 Pelukan Ternyaman
86 Lo Ngak Papa Kan?
87 PDKT
88 Sombong Amat
89 Luka Dan Boneka
90 Tahan Ya
91 Aku dan kamu
92 Kenapa Cuma Gue?
93 Lo Laki Gue
94 Kedatangan Cimi
95 Keren Banget
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Keysa
2
Hari biasa
3
Bandung
4
Darah Lebih Kental Dari Air
5
Gue Ketemu Mahluk Nyebelin
6
Dia?
7
Kutub
8
Ternyata?
9
Raja Uban
10
belajar dulu gih
11
APA?
12
Tunangan
13
Kedatangan Kiki
14
Perjanjian
15
Lo Habis Nguli?
16
cedera
17
Menikah
18
Bayu di kroyok
19
hidup bersama si kutub
20
Mahluk Kutub Ini!!
21
Keysa Kesal
22
Kalo Dia Berulah Bilang Ke Gue
23
Kekesalan Cimi Dan Tiara
24
Keysa Di Culik
25
Firasat Gio
26
Penemuan Di Pagi Hari
27
flashback
28
Membingungkan
29
Bubur Dan Obat
30
Muka Lo Pucat
31
Keysa sakit
32
Lo Banyak Berubah
33
Masih Sakit
34
Flashback Gio Anggara
35
Tahanan Rumah
36
Pengembalian Fasilitas
37
Gio anggara
38
Si Cabe Itu
39
Kecemasan Gio
40
Ternyata Cimi tau
41
Key Rindu
42
Perlahan Memabaik
43
flashback Gio anggara
44
Kedatangan Alvino
45
Hari Yang Panjang
46
Ejekan Cimi
47
Penemuan Di Lagi Hari
48
Sampe Segitunya?
49
Serangan Mila
50
Ketakutan Cimi
51
Sesalan
52
Sesalan Gio
53
Merasa Tak Berguna
54
Ketakutan Gio
55
Ginap Di Rumah Hafiz
56
Kembali
57
Lelah
58
Bini Lo banyak peminat
59
Gio sakit
60
Akan Mengejar
61
Ternyata Dia
62
Dua penguping
63
Penyakit Lama
64
Mood Rusak
65
Hafiz Terusir
66
Si Keras Kepala
67
Rahasia Cimi
68
Sepupu Cimoy
69
Lo Kuat Key
70
Malam Panjang
71
Panggilan Sayang
72
Nyamuk besar
73
Nyamuk besar
74
Nyamuk besar
75
Nyamuk besar
76
Nyamuk besar
77
Nyamuk besar
78
Nyamuk besar
79
Nyamuk besar
80
Kenapa?
81
Baru Suami Baik
82
Itu Namanya Takdir
83
Ember Bocor
84
Ayam Kampus
85
Pelukan Ternyaman
86
Lo Ngak Papa Kan?
87
PDKT
88
Sombong Amat
89
Luka Dan Boneka
90
Tahan Ya
91
Aku dan kamu
92
Kenapa Cuma Gue?
93
Lo Laki Gue
94
Kedatangan Cimi
95
Keren Banget

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!