Darah Lebih Kental Dari Air

Sudah 3 minggu lebih kesya di bandung, ia membantu asih untuk mengurus pabrik, awalnya Keysa  nolak tapi setelah di beri pengertian oleh nek Tantri akhirnya ia mau ikut kerja dengan syarat kesya ngak cuma mantau dan bikin laporan kerena sejak kecil keysa selalu alergi jika menyentuh daun teh. Hari pertama keysa bekerja dengan baik, ya tentu saja dengan pakaian pengaman seperti masker, sarung tangan dan sepatu but.

"Sayang Tante yang cantik, tante kangen banget tau" Ucap Mimi dan berlari memeluk sang kponakan yang kini sedang duduk di taman.

"Tante, katanya satu bulan?" Ucap Keysa dengan nada pelan, Mimi melepaskan pelukannya dan duduk di samping keponakannya

"Tante percepat, biar bisa cepat pulang, tante rindu dengan omelan nenek kamu, oh ia ini sekedar oleh oleh untuk mu, jangan menolak, dan jangan di hina, memang ini tidak begitu berharga , bakan key bisa membeli yang lebih bagus dari ini," Ucap mimi, ya mimi meskipun mimi tante dari keysa keduanya berteman cukup baik karena keduanya mereka hanya terpaut usia 5 tahun saja, sebenarnya mimi tak pantas di panggil tante, ia masih muda, cantik bertutur kata lembut dan juga anggun.

Keysa mengambil paper bag yang di ulurkan Mimi, perlahan ia membuka nya, senyuman kini terukir indah di wajah cantik nya

"Tante harap kamu suka" Ucap Mimi dengan nada pelan, keponakannya ini sudah tumbuh dalam keluarga yang bahkan sangat berkecukupan, ia sedikit bingung membelikan hadiah untuk sang kponakan karena ia jelas tau jika kakak iparnya bahkan sangat menyayangi Keysa, bahkan Roby sangat bersikeras tak ingin menikah setelah kematian Safira

"Tante memang paling mengerti dengan kemauan ku" Ucap Keysa kini memeluk tubuh Mimi dengan erat

"Hm ya sudah lah ayo masuk, tante membelikan beberapa hadiah untuk mu" Ucap Mimi, Keysa dengan semangat menarik tangan mimi masuk ke rumah, kini keysa sudah seperti anak kecil yang akan di berikan  mainan favoritnya

Keysa kembali mendapatkan 2 paper bag , keysa dengan semangat membuka nya

"Jaket, aku sudah lama sekali mengincarnya ini fashion terbaru, kau memang paling mengerti aku" Ucap keysa dengan begitu senang

"Eh asih sini dulu" Ucap Keysa saat asih baru saja melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Kini asih berjalan pelan mendekati keysa mimi dan nenek tantri yang terlihat begitu senang "duduk lah" Ucap keysa, perlahan asih duduk

"Mau jemput bi siti ya?" Ucap keysa dengan nada pelan

"Iya teh"

"Oh iya, ini buat kamu" Ucap Mimi mengulurkan paper bag berwarna krem dan di sambut dengan hangat oleh asih

"Ternyata saya juga dapat jatah atuh" Ucap Asih mengembangkan senyumannya

"Iya dong, oh iya asih bisa ngak lo nginap di sini malam ini, ada beberapa hal yang mesti gue bicarain sama lo" Ucap Keysa dengan nada pelan, ia sudah berada di Bandung dalam waktu yang bahkan cukup lama, dan ia harus kembali ke Jakarta

"Mau ngomongin apa atuh teh" Ucap asih dengan nada pelan

"Soal karyawan di pabrik, lo tau sendiri kan kalo gue ini calon sarjana hukum mana paham gue soal bisnis" Ucap keysa dengan nada malas

"Kenapa ngak bicara langsung saja sama tante, tante kan pemimpin pabrik" Ucap Mimi dengan nada tanya?

"Ini baru dugaan saja tante, lagian tante masih capek, key mau semuanya cepat beres, karena besok pagi key harus pulang ke jakarta" Ucap Keysa

"Hmm ya sudah, lakukan yang terbaik"

"Percayakan pada keysa asmiranda Wijaya ini" Ucap keysa tersenyum dan kemudian menarik tangan asih.

Malam sudah berlalu, perbincangan dengan asih pun sudah selesai kini keysa sudah siap dengan ranselnya untuk pulang ke Jakarta.

"Semua sudah jelas kan, menurut penyelidikan bahwa pak anggi selalu bendahara terbukti telah mengelapkan uang, dan membuat pabrik rugi besar, key harap tante bisa bereskan semuanya, dan tante bisa bertindak tegas pada karyawan yang kurang disiplin" Ucap kesya

"Hmm, terkadang tante berfikir kali keponakan tante adalah seorang detektif" Ucap mimi

"Tante tak usah mengejek ku, aku berangkat " Ucap keysa, setelah mengalami nenek tante dan bik siti keysa kembali memutar gas motornya menuju Jakarta, ia sudah tidak sabar menceritakan keseharian nya dengan kiki sahabat terbaik nya . .

Jam kini menujukan angka 15:05 keysa berhenti di sebuah restoran untuk mengisi perutnya yang keroncongan. Langkah nya berhenti saat sudah sampai di depan meja nomor 4, kini bokong mulus keysa sudah mendarat di kursi, pelayan restoran berjalan pelan mendekati keysa

"Pesan apa mbak" Ucap pelayan itu

"Ini, ini, dan juga ini, oh iya minuman nya orange jus" Ucap Keysa, setelah pelayan mencatat pesanan pelayan itu berlalu untuk menyiapkan  makanan di pesan

Keysa merogoh sakunya mengambil ponsel yang baru saja berdering

"Hallo, pa" Ucap keysa

"Bagai mana kabar mu sayang, papa dengar kau sudah beberapa minggu ini tidak masuk kuliah" Ucap Roby dari seberang telpon

"Oh itu, key jagain nenek di bandung, tante mimi ke Paris ada urusan, tapi udah selesai kok" Ucap Keysa, pelayan kini sudah datang dan menata makanan di meja

"Oh, begitu, papa sempat khawatir mendengar kau tak masuk kuliah beberapa minggu ini".

" Papa tenang aja, key bisa jaga diri, oh iya kapan papa pulang 2 minggu lagi kan ulang tahun mama"ucap keysa

"Papa akan segera pulang papa Merindukan putri cantik papa" Ucap Roby yang di balas kekehan oleh keysa

"Hmm ya sudah pa keysa mau makan dulu, oh iya keysa udah pulang ke Jakarta hari ini jadi papa ngak perlu khawatir lagi ya"

"Hmm ya sudah, papa tutup dulu ya papa ada meeting" Ucap Roby yang di balas deheman oleh keysa

Keysa kini mulai menyantap makanannya, setelah selesai ia kembali ke parkiran dan kembali memutar gas motor nya ia ingin segera sampai di rumah dan beristirahat, saat di perjalanan ponsel keysa bergetar, perlahan keysa menepi

"Hallo" Ucap keysa saat telepon di sambungkan

"Key lo dimana" Suara kiki terdengar serak dan ada ke khawatiran di balik ucapannya itu

"Gue masih di jalan mau balik ke rumah" Ucap keysa

"Sekarang lo cepat ke rumah sakit, bayu kambuh lagi, dan ia mencoba untuk bunuh diri" Ucap Kiki dengan nada cemas pasal kini sangat mencintai teman  satu geng nya ini

"Hmm ya udah gue dateng" Ucap keysa melaju dengan kencang, jalan masih macet di depan sana juga ada dua orang polisi yang sepertinya sedang razia.

Mobil pajero berwarna merah kini melaju dengan kecepatan sedang

Drikkk  ponsel si pengemudi bergetar, ia menyambungkan telpon

"Hallo ma"

"Bagai mana ke adaan mu sayang"

"Bagai mana pekerjaan kamu? "

"Semua baik ma, oh iya kapan mama pulang ke Indonesia? "

"Belum tau, mungkin bulan depan"

"Ooo"

Buk

"Sial" Ucapnya saat sebotol air mineral jatuh membasahi celana dan sepatunya, ia berusaha menggapai botol itu dan

"Brakkk" Mobil kini menghantam sebuah motor sport berwarna merah yang tiba tiba melewati pembatas jalan

"Astaga" Ucap pria itu bergerak keluar dari mobil dan

"Maaf" Ucap si pria membantu orang yang ia tabrak, seketika keduanya terdiam saat kesya menyadari siapa yang baru saya menabrak nya, keysa membuka helem nya

"Lo itu mau bunuh gue ya?" Ucap Keysa kesal dengan nada kesal

"Eh lo ya dasar ngak tau aturan, dan satu lagi ternyata dunia ini kecil banget ya, setiap ketemu lo pasti gue sial" Omel Keysa lagi, ia bahkan tak menyangka jika ia akan kembali bertemu dengan mahluk ini

"Anda lagi?"

"Maksud lo apa hah?" Ucap Keysa dan perdebatan dan omelan maut dari Keysa di mulai sampai bahkan Seornag polisi bergerak ke arah mereka

"Tilang aja ni pak, udah lewatin pembatas jalan" Ucap Keysa dengan nada kesal

"Surat suratnya" Ucap si polisi dengan nada pela, namun Ponsel kembali bergetar keysa bergegas mengangkat nya

"Lo di mana key, bayu udah ngamuk ngamuk ni" Ucap Kiki dengan begitu panik

"Gue udah di depan ni, bentar lagi gue masuk" Ucap Keysa memasukan ponsel nya kembali ke saku

"Hm gini pak, bawa saja motor saya dulu saya buru buru, jangan banyak tanya, nanti saya jemput ke kantor" Ucap keysa menyerahkan kunci motornya pada si polisi, namun sebelum pergi ia bahkan beralih menatap si pria dengan tatapan tajam

"Dan lo, gue nyesel ketemu lo" Ucapnya dengan kesal dan setelahnya segera berlari meninggalkan si pria dan polisi, ia sudah tidak perduli dengan motor ataupun manusia paling menyebalkan itu, baginya bayu adalah hal yang paling penting karena cuma keysa yang bisa  nenangin bayu

Episodes
1 Keysa
2 Hari biasa
3 Bandung
4 Darah Lebih Kental Dari Air
5 Gue Ketemu Mahluk Nyebelin
6 Dia?
7 Kutub
8 Ternyata?
9 Raja Uban
10 belajar dulu gih
11 APA?
12 Tunangan
13 Kedatangan Kiki
14 Perjanjian
15 Lo Habis Nguli?
16 cedera
17 Menikah
18 Bayu di kroyok
19 hidup bersama si kutub
20 Mahluk Kutub Ini!!
21 Keysa Kesal
22 Kalo Dia Berulah Bilang Ke Gue
23 Kekesalan Cimi Dan Tiara
24 Keysa Di Culik
25 Firasat Gio
26 Penemuan Di Pagi Hari
27 flashback
28 Membingungkan
29 Bubur Dan Obat
30 Muka Lo Pucat
31 Keysa sakit
32 Lo Banyak Berubah
33 Masih Sakit
34 Flashback Gio Anggara
35 Tahanan Rumah
36 Pengembalian Fasilitas
37 Gio anggara
38 Si Cabe Itu
39 Kecemasan Gio
40 Ternyata Cimi tau
41 Key Rindu
42 Perlahan Memabaik
43 flashback Gio anggara
44 Kedatangan Alvino
45 Hari Yang Panjang
46 Ejekan Cimi
47 Penemuan Di Lagi Hari
48 Sampe Segitunya?
49 Serangan Mila
50 Ketakutan Cimi
51 Sesalan
52 Sesalan Gio
53 Merasa Tak Berguna
54 Ketakutan Gio
55 Ginap Di Rumah Hafiz
56 Kembali
57 Lelah
58 Bini Lo banyak peminat
59 Gio sakit
60 Akan Mengejar
61 Ternyata Dia
62 Dua penguping
63 Penyakit Lama
64 Mood Rusak
65 Hafiz Terusir
66 Si Keras Kepala
67 Rahasia Cimi
68 Sepupu Cimoy
69 Lo Kuat Key
70 Malam Panjang
71 Panggilan Sayang
72 Nyamuk besar
73 Nyamuk besar
74 Nyamuk besar
75 Nyamuk besar
76 Nyamuk besar
77 Nyamuk besar
78 Nyamuk besar
79 Nyamuk besar
80 Kenapa?
81 Baru Suami Baik
82 Itu Namanya Takdir
83 Ember Bocor
84 Ayam Kampus
85 Pelukan Ternyaman
86 Lo Ngak Papa Kan?
87 PDKT
88 Sombong Amat
89 Luka Dan Boneka
90 Tahan Ya
91 Aku dan kamu
92 Kenapa Cuma Gue?
93 Lo Laki Gue
94 Kedatangan Cimi
95 Keren Banget
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Keysa
2
Hari biasa
3
Bandung
4
Darah Lebih Kental Dari Air
5
Gue Ketemu Mahluk Nyebelin
6
Dia?
7
Kutub
8
Ternyata?
9
Raja Uban
10
belajar dulu gih
11
APA?
12
Tunangan
13
Kedatangan Kiki
14
Perjanjian
15
Lo Habis Nguli?
16
cedera
17
Menikah
18
Bayu di kroyok
19
hidup bersama si kutub
20
Mahluk Kutub Ini!!
21
Keysa Kesal
22
Kalo Dia Berulah Bilang Ke Gue
23
Kekesalan Cimi Dan Tiara
24
Keysa Di Culik
25
Firasat Gio
26
Penemuan Di Pagi Hari
27
flashback
28
Membingungkan
29
Bubur Dan Obat
30
Muka Lo Pucat
31
Keysa sakit
32
Lo Banyak Berubah
33
Masih Sakit
34
Flashback Gio Anggara
35
Tahanan Rumah
36
Pengembalian Fasilitas
37
Gio anggara
38
Si Cabe Itu
39
Kecemasan Gio
40
Ternyata Cimi tau
41
Key Rindu
42
Perlahan Memabaik
43
flashback Gio anggara
44
Kedatangan Alvino
45
Hari Yang Panjang
46
Ejekan Cimi
47
Penemuan Di Lagi Hari
48
Sampe Segitunya?
49
Serangan Mila
50
Ketakutan Cimi
51
Sesalan
52
Sesalan Gio
53
Merasa Tak Berguna
54
Ketakutan Gio
55
Ginap Di Rumah Hafiz
56
Kembali
57
Lelah
58
Bini Lo banyak peminat
59
Gio sakit
60
Akan Mengejar
61
Ternyata Dia
62
Dua penguping
63
Penyakit Lama
64
Mood Rusak
65
Hafiz Terusir
66
Si Keras Kepala
67
Rahasia Cimi
68
Sepupu Cimoy
69
Lo Kuat Key
70
Malam Panjang
71
Panggilan Sayang
72
Nyamuk besar
73
Nyamuk besar
74
Nyamuk besar
75
Nyamuk besar
76
Nyamuk besar
77
Nyamuk besar
78
Nyamuk besar
79
Nyamuk besar
80
Kenapa?
81
Baru Suami Baik
82
Itu Namanya Takdir
83
Ember Bocor
84
Ayam Kampus
85
Pelukan Ternyaman
86
Lo Ngak Papa Kan?
87
PDKT
88
Sombong Amat
89
Luka Dan Boneka
90
Tahan Ya
91
Aku dan kamu
92
Kenapa Cuma Gue?
93
Lo Laki Gue
94
Kedatangan Cimi
95
Keren Banget

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!