Hari kini beranjak gelap, keysa masih sibuk dengan segala tugas tugasnya, memang beberapa hari ini para dosen selalu membanjiri mahasiswanya dengan tugas tugas yang terkadang membosankan, ia menghela nafas pelan sembari beralih menatap sebuah makalah, ia berusaha keras untuk memahami isi makalah itu, besok ia harus presentasi dan setelahnya ia langsung di pinta wawan cara dan lain sebagai nya.
"Non" Ucap seorang pembantu meletakan segelas coklat panas di meja
"Terimakasih bik" Ucapnya dengan senyuman lebar, bik Asmi selalu mengerti, jika ia mengerjakan tugas maka bik Asmi dengan sigap membawakan coklat panas untuk menemaninya
"Tingg" Suara bel rumah ber bunyi menandakan ada tamu yang datang berkunjung
"Saya lihat dulu Non" Ucap Bi Asmi dengan nada pelan dan setelahnya segera menuju pint utama untuk mengetahui Siapakah gerangan tamu yang berkunjung, sedangkan kesya masih sibuk dengan segala tugas nya
"Selamat malam" Suara familiar terdengar dari depan pintu, seorang gadis dengan jins dan di baluti jaket kulit melangkah masuk mendekatinya
"Ah Kiki bikin gue kaget aja, kirain siapa" Ucap Kesya dengan nada pelan, Kiki sudah tak mendatangi rumahnya selama beberapa Minggu terakhir, ia berfikir jika Kiki sedang tak memiliki gangguan di rumah, mendengar itu ia cukup senang, Kiki dan mamanya bahkan selalu saja bertengkar, dua orang keras kepala jika di satukan dalam satu ruangan hanyalah akan membuat semua menjadi kacau
"Lagian lo sih tumben tumbenan ngak ikut kita nongkrong" Ucap Kiki dengan nada ringan, sudah beberapa hari ini Keysa tak mendatangi tempat tongkrongan ia merasa sedikit cemas, dan hal itu lah yang membuatnya datang hari ini
"Ya gimana lagi, ini kertas nyebelin ini, gue harus terus menerus tenggelam dalam semua ini" Ucap Kesya dengan nada kesal dan bahkan memperlihatkan tumpukan kertas, Kiki tersenyum kecil kearah Kesya yang masih sibuk dengan tugasnya
"Dari pak Rudi?" Ucapnya dengan nada pelan dan mengambil tempat untuk duduk dengan ringan di sisi sang sahabat
"Iya ni, sialan tu pak tua ngasih tugas banyak banget" Ucap kesya dengan nada malas
"Hahaha, lagian lo sih, sipa suruh telat dan bantah omongannya, udah tau pak tua itu dosen paling kiler di Fakultas,bisa bisa nilai lo yang jadi taruhan nya" Ucap Kiki dengan nada mengejek, Keysa bahkan selalu bernasib malang, bahkan dengan begitu mudah berurusan dengan segala spesies mahluk killer yang ada di fakultas ini, ia akui jika memang Keysa memiliki nasib yang malang dalam hal ini
"Ya gimana lagi, habisnya gue kesal sih sama dia" Ucap Kesya dengan nada malas, ia bahkan hanya mengatakan apa yang ada dalam pemikirannya, namun?, Mahluk itu bahkan dengan tak berperasaan langsung menyalahkan segala argumentasinya, jika tak ingin di komentari atau mendengar pendapat orang lain mengapa keluar rumah?, Bukankah lebih baik jika mengurung diri di kamar dan pikirkan apapun yang ingin di lakukan sesuka hati
"Oh iya gue nginap di sini ya" Ucap Kiki dengan nada pelan
"Ribut lagi sama mama lo?" Ucap Kesya beranjak mendekati sahabat nya
"Kayak biasa lah, gue kesal, dia selalu datang dan pergi, Gue ngak butuh tumpukan uang yang di berikannya gue cuma butuh kasih sayang, apa gue salah, dia bahkan lupa sama hari bokap gue meninggal, bahkan dia ngak nemanin gue buat ke kuburan bokap gue" Ucap Kiki, seketika wajah cerah Kiki menjadi sendu, Kesya bahkan tak bisa banyak berkomentar mengenai hal ini, ia hanya bisa menarik Kiki dalam pelukanya
"Gue boleh kan nginap di sini?" Ucap Kiki lagi
"Ya boleh dong, pintu rumah ini selalu terbuka lebar buat lo, Lo bisa ke sini kapanpun lo mau, udah ah ngak usah sedih lagi, jadi jelek kan" Ucap kesya menepis air mata yang mengalir di pipi sahabat nya,
"Ya udah lo istirahat gih, kayaknya lo capek banget, gue mau lanjutin bikin tugas dulu" Ucap Kesya berjalan pelan kembali ke meja belajar nya
"Gue heran sama lo key, lo sering telat, sering beradu argumen sama semua dosen tapi nilai lo selalu bagus, Lo selalu menjadi sasaran empuk si dosen, tapi?, Nilai Lo aman aman aja, ngak kayak gue, salah salah gue bahkan malah harus ngulang di semester depan" Ucap Kiki yang kini berjalan mendekati kesya, ia sudah melupakan segala masalahnya dan berusaha untuk terus menjalani hidup seperti biasanya, ia ingin seperti Keysa yang tetap ceria meskipun mereka memiliki nasib yang sama
"Gue telat karena gue sering bangun kesiangan, gue ribut sama dosen, karena dosennya pada nyebelin dan masalah nilai itu cuma kebetulan aja" Ucap Kesya dengan nada ringan, dan setelahnya segera menutup tumpukan kertas di hadapan nya dan berbalik menatap sahabatnya
"Sudah lah, ayo istirahat gue capek banget ni" Ucapnya pelan dan setelahnya merebahkan tubuhnya di ranjang yang empuk, jam sudah menunjukan angka 23:00
"Key" Ucap Kiki
"Hmm"
"Beneran lo mau ke Bandung?" Ucap Kiki dengan anda pelan
"Hmm, gue rindu sama nenek gue, dia udah tua dan sakit sakitan" Ucap Kesya
"Trus klo lo pergi gue gimana?"
"Lo bisa tinggal di sini. Kapan pun lo mau, lagian kan masih ada bayu Reno dino dan arka sama si neti," Ucap kesya
"Kapan?"
"Apanya?"
"Lo bengkat ke Bandung?"
"Hm mungkin lusa" Ucap kesya
"Berapa lama?"
"Satu bulanan atau lebih lah" Ucap kesya
"Kuliah lo?"
"Besok gue ngajuin surat ke akademik" Ucap Kesya dengan nada ringan
"Ngak kelamaan ya?, Gimana kalo permohonan Lo di tolak?"
"Ngak mungkin lah, Lo lupa?, Kalo 70% kampus ini duit bokap gue, ya sudah istirahat" Ucap Kesya dengan nada pelan sembari memejamkan matanya
"Hmm" Ucap Kiki, perlahan ia memejamkan mata, tak butuh waktu lama keduanya telah terlelap dan hanya dalam mimpi masing masing.
Mentari pagi kembali menyapa, Kesya menguap pelan bari bergerak untuk segera ke kamar mandi, hari bahkan sudah hampir siang dan mereka harus kekampus kan hari ini?
"Ki, kiki" Ucapnya dengan nada pelan sembari menggoyangkan tubuh Kiki yang bahkan terlihat begitu menikmati acara tidurnya
"Hmm" Ucap Kiki dengan suara serak, sura khas bangun tidur
"Ayo bangun" Ucap kesya berjalan menuju kamar mandi, setelah beberpa menit berlalu kesya keluar dari kamar mandi,
"Hey ki, bangun udah siang" Ucap Keysa, perlahan Kiki duduk dan mengucek ngucek matanya
"Hmm" Ucapnya
"jam berapa?" Ucap Kiki
"08:30" Ucap Kesya
"Apa?" Ucap Kiki, matanya kini melebar dan melompat dari ranjang menuju kamar mandi, Kesya hanya tersenyum menatap Kiki yang terlihat panik itu, setelah bersiap siap kesya beranjak turun menuju meja makan, sarapan sudah di siapakan oleh bik siti
"Pagi bik" Ucap Kesya duduk di salah satu kursi dan menyantap roti yang sudah di oles dengan selai kacang kesukaan nya
"Pagi non" Ucap Bik Asmi
Kiki beranjak turun dan berjalan pelan mendekati kesya yang sibuk menyantap sarapan nya
"Pagi bik Asmi" Ucap Kiki mengambil
roti di depannya
"Pagi non kiki" Ucap bik Asmi tersenyum sambil meletakan susu untuk kesya dan kiki
"Makasih bik" Ucap kiki lagi
"Sama sama non, bibik ke dapur
Dulu" Ucap bik Asmi berjalan pelan menuju dapur.
Suasana di meja makan kembali hening, keduanya masih sibuk menikmati makanan nya, sela waktu beberapa menit keduanya berjalan meninggalkan meja makan
Dua gadis dengan menggunakan jins dan di padu jaket berwarna coklat berjalan pelan menuju bagasi,
Kedua motor sport itu melanju di jalan raya, beberpa menit kemudian keduanya sudah berada di depan kampus dengan setengah berlari kesya dan kiki menuju kelasnya
"Crakk" Gang pintu kini terbuka menampilkan seorang dosen gendut yang masih sibuk dengan materinya
"Selamat pagi" Ucap kesya, sang dosen beralih menatap kesya dan kiki yang masih berada di depan pintu
"Apa lagi alasan kamu hari ini?" Ucap pak yusuf dosen ilmu hukum
Kesya menarik nafas pelan
"Ahh bapak, jakarta macet" Ucap kesya tersenyum
"Sejak kapan jakarta tidak macet? Setelah pelajaran selesai temui saya di ruangan saya" Ucap pak yusuf dengan nada pelan
"Baik Pak"
"Lalu kamu menunggu apa, masuk" Ucap pak yusuf kembali menatap monitor dan kembali menjelaskan materi yang ia ajarkan
"Terimakasih pak" Ucap kesya berjalan pelan dan duduk di bangku yang kosong
"Telat lagi?" Ucap Fini
"Biasa lah, oh ia gimana dengan tugas gue?" Ucap Kiki setengah berbisik
"Udah selesai" Ucap Fini tersenyum
Keduanya masih sibuk dengan obrolan nya tampa sadar pak yusuf sudah berdiri tak jauh dari nya
"Ehemm" Pak yusuf berdehem, mengagetkan kiki dan fini
"Eh bapak" Ucap Kiki
"Tenag atau keluar?" Ucap pak yusuf
"Maaf Pak" Ucap kiki, pak yusuf berjalan kembali menuju mejanya, beberpa pertanyaan di lontarkan ke kiki, kiki menjawabnya dengan terbata bata, ia tak memperhatikan pelajaran ini sejak awal
"Lain kali jangan, ngobrol dalam jam pelajaran saya" Ucap pak yusuf merapikan leptop dan beranjak meninggalkan kelas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments