Derita Seorang Istri

Derita Seorang Istri

Berpamitan

Di kediaman penerus keluarga Hambalan yang cukup besar untuk dijadikan tempat tinggal sepasang suami istri yang belum mempunyai sang buah hati, suasana tetap sepi tanpa adanya celotehan seorang bayi.

Hubungan Leo bersama istrinya tetap berjalan baik-baik saja tanpa adanya perdebatan antara Anggitinasya dan suaminya. Juga, tidak didapati kecurigaan apapun terhadap Leo Jantrika, sosok yang berstatus suaminya.

Baru saja keluar dari kamar mandi, Leo mendekati istrinya dan duduk di sebelahnya.

“Sayang, benar nih kalau aku tinggal kamu ke luar negeri lagi?” panggil Leo yang sekaligus bertanya pada istrinya yang tengah disibukkan dengan laptopnya.

Anggitinasya yang mendapati sebuah pertanyaan dari suaminya, ia menoleh langsung padanya, dan mengangguk tanda setuju.

“Ya, Sayang, tidak apa-apa. Lagi pula aku sedang ada kesibukan di dunia kerjaku. Maafkan aku yang tidak seperti dulu lagi, yang mana aku selalu menemanimu pergi untuk ke luar negeri. Kamu tahu sendiri kan, aku merasa minder jika harus ikut denganmu.” Jawab Anggitinasya berubah tidak bersemangat, lantaran harus mengingatnya.

Leo yang mengerti akan kegundahan pada istrinya, langsung memeluknya dengan erat.

“Jangan berkecil hati, sayang. Juga, kamu tidak perlu memikirkan omongan dari orang-orang yang hanya akan menjatuhkan mentalmu. Percayalah denganku, ada saatnya kita akan seperti yang lain, bahagia bersama impian kita.” Ucap Leo mencoba untuk memenangkan pikiran istrinya yang tengah bersedih.

Anggitinasya segera melepaskan pelukan dari suaminya, dan menatapnya dengan wajah yang terlihat tak bersemangat.

Anggit mengangguk tanda mengerti dengan apa yang diucapkan oleh suaminya, juga tak lupa untk tersenyum. Tentunya agar tidak merasa terbebani atas keadaan yang sedang dijalaninya.

“Nah, begitu dong. Kita harus optimis, dan jangan mudah menyerah begitu saja. Ya sudah kalau begitu, aku mau bersiap-siap dulu.” Ucap Leo yang teringat jika dirinya harus segera berangkat ke luar negeri.

Anggitinasya yang selalu membantu suaminya bersiap-siap ketika hendak berangkat, dirinya bergegas untuk mempersiapkan keperluan suaminya yang hendak dibawanya.

Sedangkan Leo sendiri juga tidak kalah sibuknya seperti sang istri yang tengah bersiap-siap.

Tidak ada lagi yang tertinggal, Leo dibantu istrinya untuk mengenakan dasinya, juga jasnya sebelum berangkat ke bandara.

“Ingat ya, jangan nakal di sana meski tidak ada aku yang menemanimu.” Ucap Anggitinasya yang tak lepas untuk mengingatkan suaminya.

Leo yang mendengarnya, pun tersenyum pada istrinya.

“Tenang saja, aku tidak akan berbuat macam-macam di luar negeri. Cintaku hanya untukmu seorang, sayang.” Jawab Leo dengan senyum, dan mencium kening istrinya dengan lembut.

“Janji, awas loh kalau sampai bohong.” Ucap Anggitinasya seakan memberi ancaman untuk suaminya.

“Enggak, sayang. Aku akan menjaga kesetiaan kita, selamanya.” Jawabnya, dan memeluknya lagi.

Sebelum keluar dari kamar, Leo mencium mesra istrinya.

“Aku berangkat, jaga diri kamu baik-baik.” Ucap Leo yang langsung berpamitan dengan istrinya.

“Ya, sayang, hati-hati. Jangan lupa kalau sudah sampai di luar negri segera hubungi aku.” Jawab Anggitinasya dengan memberi pesan kepada suaminya.

Leo tersenyum pada istrinya.

Setelah itu, Anggit mengantarkan suaminya sampai di depan rumah, tepatnya hingga benar-benar berangkat ke Bandara.

Saat sudah di depan rumah, Leo bergegas masuk ke mobil. Kemudian, dengan perlahan mobil yang ditumpangi Leo telah pergi hingga tak lagi tampak bayangannya.

Sepi, suasana dalam rumah bertambah sunyi tanpa adanya sang suami yang menjadi teman tidurnya, juga teman mengobrol.

Demi masa depan dan kesuksesan, Leo disibukkan dengan dunia kerjanya.

Anggitinasya yang harus kembali masuk ke dalam rumah, ia segera masuk ke kamarnya untuk melanjutkan tugasnya yang belum diselesaikan.

Sedangkan Leo tengah dalam perjalanan menuju Bandara, tiba-tiba dikagetkan dengan suara dering ponselnya.

Dengan cepat, Leo langsung merogoh ponselnya dalam tas yang ia bawa.

Dilihatnya nama kontak, Leo tersenyum melihat layar ponselnya.

“Sebentar lagi aku akan sampai di Bandara, kamu tidak perlu khawatir. Tunggu saja ditempat biasa, nanti aku yang akan menemui kamu.” Ucap Leo, dan segera memutuskan panggilan telpon.

Sedangkan Dion yang berstatus sekretaris dan juga sopir pribadinya Leo yang tengah mengetahui siapa yang menelepon Tuannya, hanya bisa membatin dalam hatinya.

Cukup lama dalam perjalanan menuju Bandara, akhirnya sampai juga. Leo yang merasa lega, akhirnya dapat bernapas lega.

“Dion, lebih baik kamu langsung pulang saja ke rumah. Dan kamu tidak perlu menungguku di Bandara, mendingan kamu segera pulang. Takutnya istriku menunggumu kelamaan, kasihan.” Ucap Leo memberi perintah kepada Daniel.

“Baik, Tuan.” Jawab Dion dengan anggukan.

Kemudian, Dion yang mendapat perintah, segera turun sesuai perintah dari Tuannya.

Setelah koper diturunkan dari mobil, Leo cepat-cepat segera menemui seseorang yang sudah menelponnya.

Sedangkan Dion sendiri segera pulang ke rumah, yakni untuk mengantarkan istri Tuannya berangkat kerja.

Leo yang begitu bersemangat untuk berangkat ke luar negri, kini sudah menemui seseorang yang menelponnya di sudut tempat yang sering dijadikan pertemuan saat hendak berangkat.

Saat bertemu, Leo segera memeluknya. Bahkan, tak malu-malu jika harus mencium keningnya.

“Lama banget sih, sayang. Capek tau, nungguin kamunya. Aku pikir kamu tidak jadi berangkat, hampir saja aku mau pulang.” Ucapnya dengan bibir yang dibuatnya cemberut.

Saat itu juga, Leo justru langsung mencium bibirnya.

“Tenang, Amora ku sayang. Aku gak bakal mengecewakan kamu, aku pasti tepati janjiku. Jangan cemberut gitu dong, entar cantiknya hilang loh.” Kata Leo dengan gaya rayuannya, sedangkan Amora balik memeluknya.

Tanpa ada beban dan merasa tidak bersalah, keduanya seolah tengah dilupakan dengan kenyataan yang ada, yakni status Leo yang sudah beristri.

Tidak ingin berlama-lama berdiri, Leo mengajak Amora untuk pindah ke tempat lain agar lebih nyaman saat duduk berdua sambil menunggu waktu keberangkatan.

Sambil duduk bersebelahan, keduanya sudah seperti kayaknya suami istri. Bahkan, tidak ada rasa malu, seolah urat malunya sudah putus.

Lain lagi dengan Anggitinasya, dirinya tengah disibukkan untuk berangkat kerja.

Sambil menunggu Dion, Anggitinasya sambil mengerjakan pekerjaannya yang harus segera diselesaikan.

“Nona, permisi.” Ucap Dion dengan santun, mau bagaimanapun Anggitinasya adalah istri Bosnya.

Meski keduanya adalah teman dekatnya di masa remajanya, kini bagai atasan dan bawahan. Namun, semua itu tidak membuat keduanya untuk acuh tak acuh, tetap berteman layaknya teman. Hanya saja, Dion maupun Anggitinasya sama-sama menjaga jarak agar tidak menjadi prasangka buruk di mata Leo Jantrika.

“Maaf, tadi aku sedang fokus dengan layar laptopku. Oh ya, bagaimana dengan suamiku, apakah sudah berangkat?”

Dion yang mendapat pertanyaan dari istri Bosnya, sempat diam karena harus menjawabnya apa.

“Tuan Leo tidak mau ditemani, dan meminta saya untuk segera pulang, yaitu untuk mengantar Nona berangkat ke kantor.” Jawab Dion dengan terpaksa harus beralasan dan juga berbohong.

Sebenarnya tidak tega, namun apa adanya yang hanya bisa mengikuti drama majikannya. Mau tidak mau, Dion terpaksa berbohong di hadapan Anggitinasya.

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Goblok banget Anggit. jadi isteri sampe nga peka langsung sama suaminya.

2023-04-05

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

nah git kunyah mindermu, lakimu menggigit jalang! poor git o on ogeb halu, laki pembual bajigur dgn jalang layur, lengkap hidup lu

2022-12-15

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

minder je, laki disikat org nyesel

2022-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Berpamitan
2 Memaksa
3 Dikejutkan
4 Sakit hati
5 Mencoba merayu
6 Masih sangat kecewa dan sakit hati
7 Seolah dunianya runtuh
8 Ditemani asisten rumah
9 Mendapat saran
10 Penuh kesal
11 Melihat dengan jelas
12 Tidak berdaya
13 Mendapat Ancaman
14 Berusaha kuat dan tegar
15 Pertemuan yang menyakitkan
16 Dikejutkan
17 Tidak peduli dengan ancaman
18 Ada yang kesal
19 Ada yang ketakutan
20 Menolak
21 Berusaha cuek
22 Merasa heran
23 Terpaksa
24 Kalah melawan
25 Berani melawan
26 Kabar yang mengejutkan
27 Bagai kehilangan semangat hidup
28 Membujuk
29 Permintaan
30 Tetap pada pendiriannya
31 Sedikit cemburu
32 Penasaran
33 Mendapat izin
34 Pergi ke acara reunian
35 Sesuatu
36 Dipermalukan
37 Keputusan dari keluarga
38 Tidak terima
39 Menyelidiki
40 Mendapat nasehat kecil
41 Merasa ada yang berbeda
42 Bertemu
43 Rasa ingin tahu
44 Berusaha mencari kebenaran
45 Kenyataan yang ada
46 Memilih keputusan
47 Kebenaran yang terungkap
48 Penyesalan tiada guna
49 Merasa puas
50 Menceritakan Kebenaran
51 Ada yang cemburu
52 Tidak terima
53 Merasa heran dengan sikapnya
54 Keputusan
55 Bersikap tegas
56 Penyesalan yang begitu dalam
57 Keputusan yang final
58 Membujuk dan menolak
59 Permintaan terakhir
60 Saling meminta maaf
61 Butuh waktu
62 Ada yang menyesal karena menyia-nyiakan
63 Temukan kebahagiaan
64 Bonus chapter
65 Season 2 Bab 1 kelanjutan kisah Anggitinasya, Leo Jantrika, dan Dion Antara
66 Bab 2 Berusaha menahan diri
67 Bab 67 pernyataan yang sangat mengejutkan
68 Bab 68 Di Hotel
69 Bab 69 Ada perasaan khawatir
70 Bab 70 Bertemu lagi di Restoran
71 Bab 71 Bertemu
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Berpamitan
2
Memaksa
3
Dikejutkan
4
Sakit hati
5
Mencoba merayu
6
Masih sangat kecewa dan sakit hati
7
Seolah dunianya runtuh
8
Ditemani asisten rumah
9
Mendapat saran
10
Penuh kesal
11
Melihat dengan jelas
12
Tidak berdaya
13
Mendapat Ancaman
14
Berusaha kuat dan tegar
15
Pertemuan yang menyakitkan
16
Dikejutkan
17
Tidak peduli dengan ancaman
18
Ada yang kesal
19
Ada yang ketakutan
20
Menolak
21
Berusaha cuek
22
Merasa heran
23
Terpaksa
24
Kalah melawan
25
Berani melawan
26
Kabar yang mengejutkan
27
Bagai kehilangan semangat hidup
28
Membujuk
29
Permintaan
30
Tetap pada pendiriannya
31
Sedikit cemburu
32
Penasaran
33
Mendapat izin
34
Pergi ke acara reunian
35
Sesuatu
36
Dipermalukan
37
Keputusan dari keluarga
38
Tidak terima
39
Menyelidiki
40
Mendapat nasehat kecil
41
Merasa ada yang berbeda
42
Bertemu
43
Rasa ingin tahu
44
Berusaha mencari kebenaran
45
Kenyataan yang ada
46
Memilih keputusan
47
Kebenaran yang terungkap
48
Penyesalan tiada guna
49
Merasa puas
50
Menceritakan Kebenaran
51
Ada yang cemburu
52
Tidak terima
53
Merasa heran dengan sikapnya
54
Keputusan
55
Bersikap tegas
56
Penyesalan yang begitu dalam
57
Keputusan yang final
58
Membujuk dan menolak
59
Permintaan terakhir
60
Saling meminta maaf
61
Butuh waktu
62
Ada yang menyesal karena menyia-nyiakan
63
Temukan kebahagiaan
64
Bonus chapter
65
Season 2 Bab 1 kelanjutan kisah Anggitinasya, Leo Jantrika, dan Dion Antara
66
Bab 2 Berusaha menahan diri
67
Bab 67 pernyataan yang sangat mengejutkan
68
Bab 68 Di Hotel
69
Bab 69 Ada perasaan khawatir
70
Bab 70 Bertemu lagi di Restoran
71
Bab 71 Bertemu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!