Mantan Istri Tercandu

Mantan Istri Tercandu

Tertangkap Basah

Maya menatap nanar dua orang yang duduk dihadapannya, sepasang manusia yang menunduk malu kala ditatap oleh Maya dengan sorot mata menyelidik, membuat suasana siang itu terasa berbalik dingin.

Maya melipat kedua tangan di dada tanpa melakukan apapun selama hampir lima belas menit.

Masih tak menyangka rasanya kini Maya menangkap basah sang suami dengan wanita lain.

Wanita yang duduk di samping suaminya dengan memasang wajah datar tanpa dosa sedikit, memalingkan muka ke luar jendela besar tanpa peduli akan tatapan Maya yang menghunus. Sangat menjijikkan!

Sedangkan sang suami masih menunduk sambil meremass jari-jari yang terpangku di atas meja, seolah pasrah dengan keadaan yang sekarang, hanya menunggu kata-kata yang akan di ucapkan oleh wanita yang berstatus istrinya tersebut.

Maya berusaha menguatkan hatinya, jujur ia ingin menangis kencang. Akan tetapi Maya tak mau terlihat lemah di hadapan perempuan itu, ada yang lebih penting ketimbang menangis saat ini.

"Sudah berapa lama?"

Pertanyaan Maya seperti panah tajam yang menusuk langsung tepat di jantung pria yang tengah tertunduk itu, jari-jarinya makin membelit satu satu sama lain, tenggorokannya langsung tercekat detik itu juga.

Adhi, pria berjas hitam yang selalu menonjolkan kewibawaannya kini berubah drastis ketika dihadapkan dengan sang istri dalam situasi yang mencekam ini. Pria tersebut kini terlihat tak ada jati dirinya sama sekali, perbuatan hina yang telah ia lakukan tak mampu mengembalikan kharisma yang biasanya melekat.

Lidahnya kelu, berbeda ketika ia dihadapkan oleh para pesaing bisnis. Kini, mengangkat dagunya pun ia tak mampu.

Tak kunjung menjawab membuat Maya berasumsi sendiri.

"Pasti sudah lama" gumam Maya berlirih.

"Satu tahun!" Jawab Adhi cepat.

"Hanya satu tahun...." Tambahnya yang masih belum berani menatap wajah sang istri.

"Hanya?!" Maya tertawa miris, hanya katanya?! Maya makin tak menyangka dengan sifat suaminya. Satu tahun bukan waktu yang sebentar, tetapi bagi Adhi mungkin jangka waktu tersebut hanya seperti satu Minggu.

Adhi mengumpat dirinya sendiri, seharusnya ia tidak menambah kata di belakang kalimat. Jawabannya malah menambah permasalahan.

Maya tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala tak percaya, ternyata suaminya lebih brengsek dari yang ia kira, Adhi berubah menjadi lelaki yang suka meremehkan suatu kesalahan.

Maya berhenti tertawa sejenak, kembali terfokus pada sepasang kekasih yang tengah menjalin hubungan gelap.

Maya menegakkan posisi duduknya, kini matanya mencoba menatap intens sang suami.

"Bagaimana jika orang tua kita tau tentang kelakuan mu? Kira-kira apa tanggapan mereka semua?" Tanya Maya bernada santai namun terdengar menakutkan.

Adhi mencoba mendongak dan bersitatap dengan sang istri, jakunnya bergerak naik turun, sedangkan jantungnya berdetak tak karuan.

"Bagaimana caramu menjelaskan mengenai tindakan menjijikan mu ini? Mungkin mudah menjelaskan pada orang tuamu, tapi bagaimana dengan orang tua ku? Tidakkah mereka akan meminta ku untuk berpisah denganmu?"

Deg!

Ucapan Maya begitu mengejutkan Adhi, ia tau betul bagaimana rasa sayang mertuanya terhadap Maya, sejak awal Adhi sudah berjanji untuk tidak mengkhianati sang istri dan juga berjanji untuk mengembalikan Maya secara baik-baik jika suatu saat pernikahan mereka tak bisa diteruskan.

Tapi bukan berarti ia sudah tak mencintai Maya, ia sangat mencintai istrinya ini, tak ada sedikitpun keinginan untuk berpisah. Namun, kedatangan wanita lain membuat Adhi melakukan kesalahan begitu saja tanpa rencana, tak pernah terpikir jika perselingkuhannya akan terciduk oleh Maya.

"A-aku tak mau berpisah... " Adhi menggeleng sembari meraih tangan Maya.

"Aku akan memutuskan hubungan dengannya" lanjut Adhi.

Sontak pernyataan Adhi membuat wanita di sebelahnya terbelalak ke arah pria tersebut, merasa kecewa dengan keputusan sepihak yang dilakukan oleh Adhi.

"Mas?!"

Maya melirik ke arah lawannya, sudah bisa ditebak jika perempuan itu tak terima.

"Dia tidak mau berpisah denganmu, mungkin dia masih ingin meneruskan hubungan gelap kalian. Bukankah hubungan kalian ini memiliki tujuan juga?" Ujar Maya menarik lengannya dari genggaman Adhi.

Buru-buru Adhi membantahnya, "Tidak! Hubungan kami adalah kesalahan, aku tak mau meneruskannya" ucap Adhi terdengar sungguh-sungguh.

Maya bergeming, ia begitu muak dengan sikap dua orang ini.

Sorot mata Dona beralih ke arah perempuan bermake-up tebal itu, melihat reaksi si wanita yang sangat tidak punya harga diri.

"Dari sekian banyaknya lelaki kenapa kau lebih memilih laki-laki yang sudah memilih keluarga? Tidakkah kau memikirkan bagaimana perasaan anak dan istrinya?" Suara Maya terdengar lebih kencang, membuat para pengunjung di kafe menatap ke arah meja mereka.

Sontak wanita berpakaian merah menyala tersebut panik dan tambah malu, ia memalingkan wajah ke sembarang arah. Begitupula dengan Adhi yang makin menundukkan kepala.

"Kenapa tidak menjawab? Malu? Untuk apa malu? Bukankah sejak awal hubungan kalian rasa malu mu sudah hilang?" Suara Dona makin mengeras membuat orang-orang yang berada disana jadi menguping pembicaraan ketiga orang itu.

"Aku tidak takut kehilangan lelaki yang sudah mengkhianati pernikahan kami, jika kau mampu mengambilnya maka ambillah, aku tidak rugi sama sekali...! Lanjutkan hubungan gelap kalian, aku tidak akan memaksa kalian untuk berhenti sampai disini" tanpa peduli dengan reaksi orang sekitar Dona terus mengeluarkan isi hatinya.

"May!" Adhi merasa tak terima dengan perkataan Maya, jelas ia tak mau Maya menyerah untuk melanjutkan pernikahan mereka.

Mendengar keributan yang membuat para pengunjung ikut emosi tak jarang beberapa orang ikut memaki kedua manusia yang terduduk tak jauh dari tempat mereka berada.

"HUUUHHHHHH...... DASAR PELAKOR! HOBINYA HANYA MERUSAK RUMAH TANGGA ORANG SAJA!!"

"DASAR LAKI-LAKI TIDAK TAU DIRI!! MAKAN TUH SILUMAN MERAH"

"PISAH SAJA MBAK!! CARI LAKI-LAKI YANG LEBIH BAIK"

"DASAR PELAKOR!! SUDAH VIRAL TAU RASA KAU!'

Suara bising itu membuat telinga dan muka si wanita memerah menahan malu bercampur marah, merasa tak tahan ia pun bangkit sambil menutup sebagian wajahnya.

Akan tetapi Maya lebih dulu menahan pergerakan wanita itu, ia menghadang selingkuhan sang suami yang berusaha keluar dari sini.

"Mau kemana kamu?! Urusan kita belum selesai" cegah Maya.

"Minggir...!" Ia pun berusaha menyingkirkan Maya.

"Duduk!! Untuk apa kau menyembunyikan wajahmu seperti itu? Semua orang sudah tau kau jadi tidak usah menutup diri lagi"

Merasa semakin di permalukan akhirnya dia mendorong Maya hingga tersungkur ke arah meja, setelah itu barulah ia berjalan cepat keluar diiringi surakan dari pengunjung kafe.

"HUHHHHHHHH.....!!!"

"PERGI SANA JAUH-JAUH........!!"

Melihat Maya yang didorong dengan segera Adhi bangkit untuk menolong istrinya, tetapi tanpa di duga Maya justru menghempaskan lengan sang suami seolah tak sudi tubuhnya disentuh oleh lelaki tersebut.

"May, biar aku bantu"

"Menjauh dariku!" Titah Maya yang saat itu juga keluar dari kafe di susul oleh Adhi di belakangnya.

Hallo Semuanya 🤗

Selamat Datang Di Novel Terbaru Mamie😃

Semoga Kalian Suka Ya😘

Jangan Lupa Untuk Like, Komen, dan Vote Ya😁❤️

Pantengin Terus Episode Selanjutnya 😍

Selamat Membaca 🥰

Terpopuler

Comments

Asila Septiani

Asila Septiani

waaau

2023-02-03

0

Yuen

Yuen

Maya atau Dona?

2023-01-20

1

🍁K3yk3y🍁

🍁K3yk3y🍁

hadir

2023-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!