"Maya pergi entah kemana...." Ungkap Dini pelan, tak mau sampai Shakeel mendengar.
Deg!
Mata Yasmin membola mengetahui hal tersebut, ia menatap tegang wajah Dini seakan meminta penjelasan lebih detail.
"Maksud kamu bagaimana? Maya.... Pergi?" Lirihnya tak langsung bisa mencerna perkataan wanita yang baru dikenalnya ini.
Dini mengangguk pelan, membalas tatapan Yasmin dengan keraguan, tak mau sampai membuat wanita tua ini syok dan malah berakhir yang tidak-tidak.
"Mas Adhi..... " Dini tak kuasa melanjutkan ucapan yang sudah di ujung lidah, namun desakan Yasmin membuat Dini akhirnya berujar.
"Adhi? Ada apa dengannya?"
"Mas Adhi.... Sudah berselingkuh dari Maya"
Duarrr!!!
Bak ditimpa batu besar seketika jantung Yasmin seperti berhenti berdetak, mulutnya terperangah sambil memegang dada kirinya yang terasa sesak.
"A-apa yang kamu katakan tadi, nak? A-adhi... B-berselingkuh???" Rasanya tak pernah tersirat di otak Yasmin jika anak yang ia kenal berbakti dan sangat menyayangi keluarganya bisa melakukan tindakan sekeji ini. Tidakkah ia salah dengar??
"Maya menangkap basah mas Adhi dengan seorang wanita yang akhir-akhir ini sedang dekat dengan mas Adhi, dan hari ini Maya menemui mereka berdua, keduanya mengakui jika mereka telah berselingkuh. Maya meminta saya untuk menjemput Shakeel dan menyuruh Shakeel untuk tinggal bersama Nyonya. Maya juga meminta untuk tidak memberitahu orang tuanya atau siapapun terkait hal ini" jelas Dini panjang lebar.
Yasmin nampak syok berat dengan berita rumah tangga sang putra, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja ia mendapat berita tak mengenakkan tentang hubungan Adhi dan Maya yang selalu terlihat harmonis, tak akan ada yang menyangka.
"Semua bermula saat saya tak sengaja melihat mas Adhi dan wanita lain di restoran favorit saya, saya sengaja tak menyapa atau berpikir buruk karena saya kira mas Adhi sedang melakukan pertemuan bisnis. Tapi Minggu selanjutnya saya bertemu mereka kembali di tempat yang sama, semenjak itu saja mulai merasa curiga tetapi saya belum berani bertanya pada Maya. Hingga ketika turun ke parkiran saya melihat mereka berpelukan sebelum berpisah, sangat terlihat mesra membuat saya memotret mas Adhi dan wanita itu lalu mengirimkannya pada Maya. Ternyata Maya tidak mengenal wanita tersebut, akhirnya kami menyelidiki mas Adhi selama beberapa Minggu terakhir, dan saat hari ini tiba tanpa saya sendiri ketahui Maya mendatangi keduanya yang mana sedang menghabiskan waktu bersama" cerita dini dari awal mulai terkuaknya perselingkuhan yang dilakukan oleh suami dari sahabatnya itu.
Sang Ibunda menangis kecewa, kenapa Adhi begitu tega mengkhianati Maya yang sama sekali tak ada kurangnya, Yasmin jelas tak mau jika tindakan Adhi ini membuat Maya benar-benar pergi dari kehidupan mereka, Yasmin tak akan siap kehilangan menantu kesayangannya.
"Kami akan bujuk Maya untuk pulang kemari, Maya pasti butuh teman sekarang. Tolong kamu bantu kami membujuk Maya juga, nak Dini" pinta Yasmin memohon, wanita yang masih terlihat cantik di usia senjanya itu meraih tangan dini seraya meminta bantuan.
"Saya sudah mencobanya, Nyonya. Tapi ponsel Maya sama sekali tidak aktif" bukannya tidak mau, namun dini pun juga selalu gagal menghubungi sang sahabat.
Pundak Yasmin melemas, ia sangat mengkhawatirkan kondisi Maya. Dimana menantunya itu sekarang? Ia berharap Maya baik-baik saja dan tak melakukan sesuatu di luar dugaan.
"Dia bilang akan pergi dalam beberapa hari, saya yakin Maya akan kembali dengan keadaan baik-baik saja. Maya hanya butuh waktu sendiri, dia tak biasa menangis di hadapan orang banyak, mungkin itu sebabnya Maya memilih untuk menjauh sejenak" lanjut Dini.
"Tapi jika kamu memiliki kabar seputar Maya tolong beritahu kami secepatnya"
"Tentu, saya pasti akan langsung memberitahu kalian. Sekarang saya harus pamit, tugas saya mengantar Shakeel sudah selesai" Dini bangkit dari kursi diikuti oleh Yasmin sebagai Tuan rumah.
"Terimakasih banyak atas bantuannya, maaf jika kami sudah merepotkan nak Dini"
"Sama sekali tidak merepotkan, Nyonya"
Disaat yang bersamaan Shakeel datang dari balik ruangan menghampiri dini yang akan beranjak pergi.
"Tante mau pulang?"
Dini tersenyum sembari mengusap rambut Shakeel gemas.
"Iya sayang, Tante pergi dulu ya. Shakeel jangan nakal disini, harus nurut apa kata Oma" dini bernasihat.
"Iya Tante, makasih udah jemput Shakeel sekolah"
"Sama-sama sayang, Tante pergi sekarang ya. Bye Shakeel...."
"Bye Tante...."
"Mari, Nyonya" pamit dini undur diri.
"Silahkan... Hati-hati"
***
Malam-malam Adhi tak bisa tidur sama sekali, ia terus kepikiran Maya. Belum ada kabar sampai saat ini mengenai istrinya, Adhi sempat berpikir jika Maya pulang ke kediaman orang tuanya.
Namun saat siang hari ia mendapat pesan dari Dini sahabat baik istrinya jika Maya pergi entah kemana yang pasti bukan rumah orang tuanya karena Maya sendiri yang berpesan agar Ayah dan Ibunya jangan sampai tau kabar ini.
Dini pun mengatakan jika Shakeel sudah dititipkan di rumah Nyonya Yasmin, dini sendiri yang mengantarkan anak itu selepas sekolah.
Awalnya Adhi tidak percaya jika dini tidak mengetahui keberadaan Maya saat ini, Maya pasti memberitahu kemana ia akan pergi kepada sang sahabat.
Tetapi berulang kali dini terus menjawab jika ia memang tidak tau kemana Maya akan pergi, mendengar jawaban dini yang terdengar jujur Adhi pun tak bisa memaksa lebih jauh.
Esok hari Adhi memutuskan mengunjungi kediaman orang tuanya, jujur sebenarnya ia belum siap bertemu dengan siapapun, orang tua Adhi pasti akan bertanya terkait masalah ini, jika bukan karena ingin mengetahui kondisi putranya Adhi pasti memilih untuk tidak datang.
Sesampainya disana Adhi langsung mendapat tatapan tajam dari sang Ibu, sedangkan sang Ayah hanya membisu namun tak luput dari kata kecewa.
“Masih punya muka kamu kemari?!” Cetus Yasmin pedas, menatap nyalang anak lelakinya.
Sedangkan Adhi menunduk pasrah, ia tau dirinya sudah membuat kecewa semua orang.
“Mau taruh dimana muka mamah dan papah, Dhi?!! Mamah malu jika sampai besan mamah tau kelakuan kamu! Apa otak kamu tidak dipakai sebelum memikirkan akibatnya hah!??” Sentak Yasmin yang sudah berkaca-kaca, bibirnya gemetar akibat emosional yang ia keluarkan.
Adhi tak mampu menjawab, selain menerima amarah dari Ibundanya, mencoba membela diri pun rasanya tak pantas mengingat tak ada hal yang bisa ia bela atas perbuatannya.
“Mamah benar-benar kecewa padamu, Dhi…. Mamah pikir kamu laki-laki yang baik yang hanya mencintai istrimu. Rupanya selama ini mamah belum sepenuhnya mengenal kamu, mamah sudah jadi orang tua yang gagal… hikss…. Mamah gagal mendidik kamu selama ini…. Hiksss…. Hiksss” tangis Yasmin pecah tak tertahan, menjerit mengeluarkan semua rasa sakit yang di rasakan oleh seluruh Ibu di luar sana.
Adhi dengan cepat mendekat dan bersimpuh di bawah kaki sang Ibu, menggenggam kedua lengan Yasmin untuk meredakan tangisannya.
“Mah jangan seperti ini… Maaf, maafkan Adhi. Adhi salah…. Adhi minta maaf tapi tolong jangan menyalahkan diri sendiri, mamah sama sekali tidak salah Adhi yang salah… Mamah dan papah sudah menjadi orang tua yang sempurna untuk Adhi, ini semua murni kesalahan Adhi….” Adhi membantah ucapan Ibunya yang akan membuat wanita paru baya ini stres, Adhi makin menyesali tindakannya, masalah jadi melebar kemana mana, membuat beban di pundaknya kian bertambah.
"Sebaiknya kamu pulang, Dhi. Biarkan Shakeel bersama kami sementara waktu... Fokuskan diri kamu untuk mencari Maya, setelah itu baru kami izinkan kamu mengambil Shakeel" titah Arkan yang tak mau situasi makin kacau, sebagai kepala keluarga ia tak mau ikut mengkompori, lebih baik memisahkan keduanya agar sama-sama berpikir jernih.
Meski berat Adhi tak membantah, ia pun berdiri lalu meninggalkan rumah tempat Adhi tumbuh, berjalan gontai memasuki mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
apakah kamu menyesal mass Adhi 🥺
2022-12-05
1
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
Rasain tuh, kalau saja tidak ketahuan pasti juga bakal kamu lanjut sama Laura pelakor itu. tanpa merasa bersalah pulak, itupun mesra²an di luar. satu tahun loh, itu waktu yang lama 😴
2022-12-04
3
vieta_pramono
pingin kali nyiram kan bensin ke dirimu adhi.....
emosi aku..
😤😤😤😤
2022-12-02
1