I Love You Duren Impoten
Di sebuah kota yang merupakan ibu kota Korea Selatan, tampak ramai dengan hilir mudik orang yang berlalu lalang. Di tengah hiruk-pikuk orang-orang itu, terlihat seorang pria berjalan memasuki sebuah gedung bertingkat.
Ditangan kirinya menggenggam sebuah buket bunga, sedangkan tangan kanannya tampak sebuah paper bag berwarna elegan yang terlihat begitu mewah dan elegan.
Senyum lebar tak hilang sedikit pun dari bibir Kissable-nya.
Hari ini adalah ulang tahun pernikahannya yang pertama dan dia ingin memberikan sebuah kejutan pada istri tercintanya. Mereka berdua memang tak berniat untuk merayakannya, akan tetapi si pria berinisiatif memberikan kejutan pada pasangannya.
Pria berkaca mata itu sesekali mencium bunga di tangan kirinya sambil mengangkat paper bag ditangan kanannya. Dia sudah tidak sabar untuk memberikan kejutan pada wanita tercintanya.
"Sayang, aku pulang." Namun tak ada sahutan. Pria itu mendadak bingung. "Tumben sekali Yunna tidak menyambut ku?" Ucapnya keheranan.
Biasanya saat dirinya pulang,sang istri tercinta selalu menyambutnya dengan pelukan hangat dan kecupan manis. Namun tidak untuk hari ini. Yunna bahkan tak menunjukkan batang hidungnya.
"Aaahhhh... Ahhhh..."
Samar-samar ia mendengar suara ******* dari lantai dua. Suaranya terdengar tidak asing, tak ingin berpikir buruk, pria itu pun pergi memastikannya. Bisa saja dia hanya salah dengar.
Langkah kakinya terhenti ketika suara ******* itu semakin keras. Ia juga mendengar suara laki-laki dari kamarnya. Dengan perasaan bercampur aduk, pria itu pun mendorong pintu kamarnya dan....
"Gerry, Yunna!!"
Dan keduanya pun terkejut bukan main. Yunna terutama. "A..Aiden. Tolong dengarkan dulu, i..ini tidak seperti yang kau pikirkan. Apa yang kau lihat tidak seperti yang itu. A..Aku sedang membantu Gerry, dia bertengkar Shilla dan ingin memberi pelajaran padanya. Aku hanya membantunya."
Aiden tersenyum meremehkan."Membantunya kau bilang?! Kau pikir aku ini bodoh sehingga bisa kau tipu begitu saja. Dan kau Gerry, kau benar-benar memuakkan. Bajingan macam apa kau yang tega menghianati istri sebaik Shilla? Kau benar-benar biadab!!" Aiden menghampiri Gerry dan memukulnya dengan keras. Dan apa yang Aiden lakukan membuat Yunna terkejut bukan main.
"Aiden, kenapa kau malah memukulnya?! Dia tidak bersalah, aku yang berinisiatif membantunya. Dia dan Shilla bertengkar dan Gerry ingin memberikan pelajaran padanya!!"
Lalu pandangan Aiden bergulir pada Yunna. Dia menatap wanita itu dengan tajam. "Atas dasar apa kau ikut campur dalam rumah tangga mereka? Apa kau memiliki hak, dan apa kalian berdua memikirkan bagaimana perasaannya setelah tau apa yang telah kalian lakukan ini?! Yunna, kau membuatku kecewa. Kau menjijikkan, kita cerai saja!!"
Yunna kemudian menatap Aiden dengan marah. "Cerai ya cerai saja. Kau pikir aku tidak bisa hidup tanpa pria tak berguna sepertimu?! Justru aku merasa bebas jika bisa lepas darimu!! Asal kau tahu saja ya, Aiden. Aku malu memiliki suami sepertimu, kau itu miskin dan tidak ada bagus-bagusnya. Apa kau tau bagaimana teman-temanku meledekku karena menikahi pria sepertimu. Dulu aku mau menikah denganmu karena kupikir kau itu kaya!!"
"Lalu apa artinya kebersamaan kita selama satu tahun ini? Kata-kata cinta yang selalu kau katakan padaku, apa artinya semua itu?"
Yunna tersenyum meremehkan. "Kau pikir aku bersungguh-sungguh ketika mengatakannya? Itu hanya untuk menghiburmu saja. Karena aku tau kau tergila-gila dan cinta mati padaku. Aku tidak mau membuatmu patah hati, jadi aku mengatakan semua kebohongan itu padamu!!"
Aiden tersenyum meremehkan. "Kau benar-benar keterlaluan. Apa kau puas setelah mempermainkan perasaanku? Dan semoga kau bahagia dengan keputusanmu itu. Aku harap kau tidak menyesal dengan keputusanmu ini!!"
"Oke, kita cerai. Rumah ini adalah milikku dan kau tidak boleh menuntut bagianmu, karena aku tidak akan membaginya denganmu!!"
Aiden menghentikan langkahnya dan menatap Yunna dari ekor matanya. "Kau tenang saja, aku tidak akan mengambil rumah ini kembali. Karena milikku 10X lebih besar dari rumah ini!!" Aiden melanjutkan langkahnya dan pergi begitu saja.
Ditengah langkahnya Aiden menghubungi seseorang. Dia mengatakan pada orang itu jika ia akan pulang hari ini. Dan Aiden juga memintanya menyiapkan berkas-berkas penting. Entah apa yang sebarnya direncanakan oleh Aiden, dan siapa sebenarnya yang dia hubungi, begitu misterius.
-
-
BRAKK!!
Ponsel digenggaman Shilla terlepas begitu saja setelah melihat sebuah video yang dikirimkan oleh seseorang padanya. Shilla tidak tau siapa pengirimnya karena nomornya asing dan tidak ada di kontaknya.
Air mata Shilla tumpah dengan derasnya membasahi wajah cantiknya. Hatinya hancur, orang yang begitu dia percayai dan begitu dia cintai malah menghianatinya. Parahnya lagi, orang yang berselingkuh dengan suaminya adalah sahabatnya sendiri.
Shilla mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai lalu menghubungi seseorang. "Ayo kita bertemu di Violet Cafe. Aku sedang terpuruk dan membutuhkan teman untuk bercerita."
Kemudian Shilla memutuskan sambungan telfonnya begitu saja. Dia kembali menangis dengan keras, dengan brutal Shilla memukul dadanya berharap apa yang dia lakukan bisa mengurangi rasa sesak di dadanya meskipun itu tidaklah berpengaruh sama sekali.
Dan hati wanita mana yang tidak hancur ketika melihat orang yang dia cintai menghianati janji sucinya.
-
-
Tampak seorang gadis keluar dari bandara. Tubuh semampai, kulit putih, mata Hazel dan rambut coklat terang panjang, itulah yang bisa dideskripsikan dari sosoknya. Senyum mengembang diwajah cantiknya.
"Tolong antarkan aku ke alamat ini." Ucapnya ramah sambil menunjukkan alamat tujuannya pada si supir taksi.
"Baik, Nona." Taksi itupun melaju meninggalkan bandara.
Setelah hampir lima tahun hidup sendiri di negeri orang. Akhirnya gadis itu kembali ke tanah kelahirannya, Korea. Lima tahun tinggal di luar negeri. Ternyata tak banyak yang berubah pada negeri tercintanya ini, semua masih sama seperti yang dia ingat.
Perhatiannya teralihkan oleh suara dering pada ponselnya. Gadis itu pun segera menerima panggilan tersebut. "YAKK!! GADIS NAKAL, BERANI-BERANINYA KAU KABUR SEBELUM MENYELESAIKAN KULIAHMU!" gadis itu segera menjauhkan ponsel dari telinganya setelah mendengar teriakan maut ibunya.
"Ma, jangan berteriak. Kau bisa membuatku tuli, aku pulang juga demi Mama. Aku rindu Mama jadi aku memutuskan untuk pulang."
"Banyak alasan. Cepat pulang, biar Mama pukul pantatmu!!"
"Dua hari lagi aku baru pulang. Aku harus pergi ke Jeju, bunga Canola sedang mekar dan aku tidak bisa melewatkannya. Oke Ma, aku tutup dulu ya, sampai jumpa dia hari lagi!!'
"Yakk!! Jangan ditutup dulu!!"
"Bye-bye, Mama."
Gadis itu tersenyum lebar. Dia berani bersumpah jika ibunya pasti sedang ngomel-ngomel tidak jelas sekarang. Dia sungguh tidak bermaksud membuat ibunya kesal dan marah. Tapi dia juga tidak memiliki pilihan. Karena sudah lama sekali dia ingin melihat hamparan Canola di pulau Jeju.
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Mampir lg.aku Thor to Crita lainnya..he he🖐️
2023-06-01
0
sobat ngarit💕
mampir
2023-05-09
1
mamayot
haihai teman teman adakah yang mau membaca novel ku, aku sudah like juga tuk author
2022-12-05
3