Bab 4: Bumi Memanggilmu

Sebuah Bugatti La Voiture Noire berhenti di sebuah cafe yang terletak dijantung kota Seoul, Korea Selatan. Terlihat seorang lelaki tampan turun dari mobil tersebut. Mobil dengan harga selangit itu terlihat paling mewah diantara mobil-mobil mewah yang terparkir di parkiran cafe.

Setibanya di dalam , lelaki itu menyapukan pandangannya namun tak menemukan orang yang dia cari. Sampai akhirnya ia melihat seorang wanita melambaikan tangan padanya. Dia memakai kaca mata hitam dan sebagain wajahnya tertutup masker. Mata lelaki itu memicing dan menatap wanita itu penuh tanya.

"Jangan menatapku seperti itu." Kemudian wanita itu membuka masker dan kacamata hitamnya.

Seketika kedua mata lelaki itu membulat sempurna. "Shilla, apa yang terjadi pada wajahmu?!" Ia bertanya dengan penuh keterkejutan.

Seketika mereka berdua menjadi pusat perhatian. Orang-orang yang ada di cafe itu memperhatikan keduanya, bukan... Tapi Shilla lebih tepatnya. Antara penasaran, terkejut dan prihatin.

Dan tak ingin jadi pusat perhatian lagi. Shilla memakai kembali kaca mata hitam dan maskernya. "Ini adalah perbuatan Gerry, dia menolak untuk bercerai dan malah menghajarku sampai babak belur seperti ini." Terang Shilla.

"Jadi bajingan itu yang melakukannya. Mulai malam ini dan seterusnya, jangan pulang ke rumah itu. Dan masalah bajingan itu serahkan saja padaku. Aku tau bagaimana caranya untuk memberinya pelajaran." Ucap lelaki itu yang pastinya adalah Aiden.

"Apa rencanamu? Dan bagaimana kau akan memberinya pelajaran? Dengan caramu yang gila atau..."

"Tidak penting bagaimana aku akan memberinya pelajaran, kau hanya perlu tau saat dia mengalami kehancuran!!" Shilla tak melanjutkan kalimatnya, Aiden menyela perkataannya.

Shilla merasa was-was setelah mendengar apa yang Aiden ucapkan, terutama saat melihat sorot mata dan seringai di bibirnya. Semoga saja Aiden tidak melakukan kegilaan seperti yang dia pikirkan.

"Jangan membuatku merinding, seringaimu membuatku tidak tenang!!"

"Sepertinya kau sudah membaca isi pikiranku. Tapi jika kau tidak mengijinkannya, aku tidak akan menghabisinya. Sebaiknya pergi ke dokter dan obati luka-lukamu. Kau terlihat mengerikan, baiklah aku pergi dulu." Aiden memakai kembali kacamatanya dan pergi begitu saja.

Aiden masih ada meeting penting yang tidak bisa dia lewatkan, dia bisa mengalami rugi besar, karena meeting hari ini penuh dengan uang.

-

-

GUBRAKKK...

"Aaahhh!! Pantatku. Nunna, apa-apaan kau ini? Kenapa kau menendangku sampai jatuh?!"

Aileen mengeluh sambil memegangi pantatnya yang terasa ingin patah akibat ulah Aster. Gadis itu menendangnya hingga terjatuh dari tempat tidur dengan posisi yang sangat tidak elit, karena pantatnya yang mendarat terlebih dulu.

"Salahmu sendiri, siapa suruh kau mengingkari ucapanmu dan macam-macam padaku?!"

"Tunggu dulu, memangnya apa yang telah aku lakukan padamu? Omo?!! Jangan bilang jika semalam kita sudah... Astaga, Nunna. Jadi kau menendangku karena hal itu? Tapi kau tenang saja, Nunna. Aku pasti akan bertanggungjawab dan segera menikahimu. Percayalah padaku,"

Sebuah Jitakan keras mendarat mulus pada kepala Aileen. "Dasar bocah mesum, makanya kalau ada orang bicara jangan asal serobot saja. Memangnya siapa yang bilang kita berbuat yang tidak-tidak semalam?!"

"Itu kan Nunna sendiri yang bilang jika aku macam-macam padamu, lalu apa coba jika bukan celup-celup lollipop susu?"

"Sebenarnya otakmu ini terbuat dari apa? Kenapa bisa korslet begini?! Semalam kau itu ngelidur. Tiba-tiba naik ke tempat tidurku dan memelukku sambil menangis seperti bocah, kau mencari lollipop lalu menarik selimutku dan menggulungnya. Kau menguasai tempat tidurku sampai-sampai aku harus tidur di sofa karena tempat tidurmu basah oleh ompol. Dan karena ulahmu, semalaman aku tidak bisa tidur dan badanku sakit semua!! Bagus aku tidak sampai melewatkan sarapanku, jika itu terjadi maka habislah kau!!" Tutur Aster panjang lebar.

Aileen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya yang berjajar rapi. "Hehehe, maaf Nunna. Aku sungguh-sungguh tidak sadar. Tapi sebagai gantinya dan permintaan maaf dariku, bagaimana kalau pagi ini aku traktir kau makan siang? Kau boleh memilih menu apapun yang kau suka, aku yang akan membayar semuanya."

Aster menyeringai penuh misteri setelah mendengar penawaran dari Aileen. "Hm, kedengarannya sangat menarik. Baiklah aku setuju. Dan jangan menyesal,"

"Tidak akan!!"

-

-

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 11 menit dengan menggunakan jet pribadi, akhirnya Aiden tiba di pulau Jeju. Disanalah dia akan melakukan pertemuan dengan beberapa koleganya yang dari luar negeri. Mereka berencana untuk bertemu di Grand Hyatt Jeju hotel. Mereka akan membahas bisnis sambil menyantap makan siang.

Sebuah mobil mewah menjemput kedatangan Aiden. Jet pribadi milinya baru saja mendarat di Jeju Internasional Airport. Seorang pria berjas lengkap dan berkaca mata hitam membungkuk lalu membukakan pintu untuk Aiden.

"Malam ini kita akan bermalam di pulau ini, salah satu teman kuliahku akan merayakan ulang tahunnya di pulau ini dan dia mengundangku untuk datang."

"Baik, Tuan Muda. Di hotel mana Anda ingin menginap?" Tanya seorang pria yang duduk disamping pria yang mengemudikan mobil mewah tersebut.

"Grand Hyatt Hotel," jawabnya singkat.

"Baik, Tuan Muda."

-

-

"Nunna, kenapa kau mengemasi semua barang-barangmu? Memangnya kau mau pergi kemana?" Aileen menatap Aster penasaran.

"Hotel ini lama-lama membuatku tidak nyaman. Sejak awal seharusnya aku menginap di Grand Hyatt Hotel, bukan di hotel murahan seperti ini. Dan untuk tawaran makan siangmu tadi. Kita makan siang di sana saja!!"

Grand Hyatt Hotel, mendengar nama hotel itu bulu kuduk Aileen langsung berdiri. Dia merinding dengan harga permalamnya di sana, bisa-bisa kakaknya tidak memberinya uang jajan lagi jika sampai boros, belum lagi dia masih harus mentraktir Aster. Dan untuk harga makanan di sana sudah jangan ditanya lagi mahalnya. Sangat-sangat mahal.

"Kenapa wajahmu pucat? Lagipula siapa yang mengajakmu pindah kesana? Aku tidak mengajakmu tapi hanya memberitahumu. Terserah kau mau pindah ataupun tidak, itu bukan urusanku. Aku sudah selesai, aku pergi dulu. Dan untuk makan siangnya lain kali saja, oke."

Setelah selesai berkemas, Aster pun meninggalkan kamar yang dia tempati sejak semalam. Rencananya dia akan pulang ke Seoul hari ini, tapi hal itu dia urungkan dan Aster berencana untuk menginap satu-dua hari lagi.

Dua puluh lima menit perjalanan dari hotel sebelumnya ke Grand Hyatt Hotel, adalah waktu yang Aster tempuh dengan menggunakan taxi. Setelah Check In, Aster di antarkan ke kamarnya oleh seorang pelayan. Dia akan menginap di kamar 204, yang artinya harus menggunakan Lift untuk sampai di kamar itu.

Aster terkejut saat sebuah tangan laki-laki menahan pintu lift yang hampir tertutup. Seorang pria tampan dan cantik masuk ke dalam lift tersebut, dan untuk sesaat Aster melupakan bagaimana caranya bernapas saat mereka berdua melakukan kontak mata. Hingga jantungnya berdebar tak karuan, dengan lirih Aster berkata...

"Aster Nero, bumi memanggilmu!!"

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Khanza

Khanza

Duren nya agak lain belum punya kecebong.. DUREN SAWIT
Duda Keren Sarang Duit 💃💃

2022-12-14

1

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

tambah seru aster sm aidan

2022-11-30

1

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaaat

2022-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Perceraian
2 Bab 2: Bunga Canola
3 Bab 3: Naik Darah
4 Bab 4: Bumi Memanggilmu
5 Bab 5: Saling Mengenal
6 Bab 6: Tidak Berjodoh
7 Bab 7: Pertemuan Kedua
8 Bab 8: Iblis
9 Bab 9: Seorang Duda
10 Bab 10: Senjata Makan Tuan
11 Bab 11: Sangat Berbeda
12 Bab 12: Setan Belang
13 Bab 13: Aileen, Bukan Alien
14 Bab 14: Flashback
15 Bab 15: Teman
16 Bab 16: Tidak Sebanding
17 Bab 17: Tubuhmu Bukan Robot
18 Bab 18: Tampan-tampan Tapi Gila
19 Bab 19: Dia Calon Istriku
20 Bab 20: Pingsan
21 Bab 21: Dalam Masalah Besar
22 Bab 22: Unik Dan Langka
23 Bab 23: Calon Suami
24 Bab 24: Ancaman Aileen
25 Bab 25: Telah Dijodohkan
26 Bab 26: Sayang Dilepaskan
27 Bab 27: Pernikahan
28 Bab 28: Suam-Istri
29 Bab 29: Aiden Terjatuh
30 Bab 30: Ancaman Aiden
31 Bab 31: Sangat Payah
32 Bab 32: Perkelahian Sengit
33 Bab 33: Sangat Berharap
34 Bab 34: Kesal
35 Bab 35: Ditinggalkan
36 Bab 36: Telor Gosong
37 Les Memasak
38 Bab 38: Untuk Apa Ditunda
39 Bab 39: Belah Duren
40 Bab 40: Terjun Bebas
41 Bab 41: Demi Istri
42 Bab 42: Dessert Beracun
43 Bab 43: Akhir Perjalanan Shilla
44 Bab 44: Seorang Iblis
45 Bab 45: Adik Tiri Aiden
46 Bab 46: Kebakaran
47 Bab 47: Karma Aileen William
48 Bab 48: Nasib Buruk
49 Bab 49: Animasi Menyesatkan
50 Bab 50: Benalu
51 Bab 51: Kado Untuk Aiden
52 Bab 52: Kabar Membahagiakan
53 Bab 53: Strawberry
54 Bab 54: Ramuan Mujarab
55 Bab 55: Ngidam Aneh
56 Bab 56: Iritasi Ringan
57 Bab 57: Ramyeon
58 Masih Hangat
59 Bab 58: Kelahiran Si Kembar
60 Bab 59: Selalu Membahagiakanmu
61 Bab 60: Setan
62 Bab 61: Luar Biasa
63 Kebahagiaan Yang Utuh
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1: Perceraian
2
Bab 2: Bunga Canola
3
Bab 3: Naik Darah
4
Bab 4: Bumi Memanggilmu
5
Bab 5: Saling Mengenal
6
Bab 6: Tidak Berjodoh
7
Bab 7: Pertemuan Kedua
8
Bab 8: Iblis
9
Bab 9: Seorang Duda
10
Bab 10: Senjata Makan Tuan
11
Bab 11: Sangat Berbeda
12
Bab 12: Setan Belang
13
Bab 13: Aileen, Bukan Alien
14
Bab 14: Flashback
15
Bab 15: Teman
16
Bab 16: Tidak Sebanding
17
Bab 17: Tubuhmu Bukan Robot
18
Bab 18: Tampan-tampan Tapi Gila
19
Bab 19: Dia Calon Istriku
20
Bab 20: Pingsan
21
Bab 21: Dalam Masalah Besar
22
Bab 22: Unik Dan Langka
23
Bab 23: Calon Suami
24
Bab 24: Ancaman Aileen
25
Bab 25: Telah Dijodohkan
26
Bab 26: Sayang Dilepaskan
27
Bab 27: Pernikahan
28
Bab 28: Suam-Istri
29
Bab 29: Aiden Terjatuh
30
Bab 30: Ancaman Aiden
31
Bab 31: Sangat Payah
32
Bab 32: Perkelahian Sengit
33
Bab 33: Sangat Berharap
34
Bab 34: Kesal
35
Bab 35: Ditinggalkan
36
Bab 36: Telor Gosong
37
Les Memasak
38
Bab 38: Untuk Apa Ditunda
39
Bab 39: Belah Duren
40
Bab 40: Terjun Bebas
41
Bab 41: Demi Istri
42
Bab 42: Dessert Beracun
43
Bab 43: Akhir Perjalanan Shilla
44
Bab 44: Seorang Iblis
45
Bab 45: Adik Tiri Aiden
46
Bab 46: Kebakaran
47
Bab 47: Karma Aileen William
48
Bab 48: Nasib Buruk
49
Bab 49: Animasi Menyesatkan
50
Bab 50: Benalu
51
Bab 51: Kado Untuk Aiden
52
Bab 52: Kabar Membahagiakan
53
Bab 53: Strawberry
54
Bab 54: Ramuan Mujarab
55
Bab 55: Ngidam Aneh
56
Bab 56: Iritasi Ringan
57
Bab 57: Ramyeon
58
Masih Hangat
59
Bab 58: Kelahiran Si Kembar
60
Bab 59: Selalu Membahagiakanmu
61
Bab 60: Setan
62
Bab 61: Luar Biasa
63
Kebahagiaan Yang Utuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!