Gadis Sebatang Kara

Gadis Sebatang Kara

CHAPTER 1

Di sepanjang jalan, terlihat seorang gadis yang sedang berjalan mengenakan seragam putih abu yang sedikit lusuh. Gadis itu membawa tas sekolahnya yang hampir rusak dan menggendongnya di punggung

Wanita itu bernama Cinta yang ternyata masih duduk di kelas 11 SMK Saraswati, dia dikenal sebagai siswa yang ceria di sekolahnya. Tapi sebenarnya kehidupan Cinta tidak seperti yang di lihat oleh teman-temannya, dia memiliki kehidupan yang pahit di rumahnya.

Cinta tidak memiliki seorang ayah sejak dirinya lahir, bukan karena ayahnya meninggal melainkan tidak tahu siapa ayahnya dan asal usulnya seperti apa.

Laras yang merupakan ibu kandung Cinta pun tidak tahu siapa ayahnya Cinta. Lantaran semasa mudanya, Laras bekerja melayani banyak pria setiap harinya. Setiap malam dia akan memuaskan hasrat para pria, setelah itu dia akan mendapatkan bayaran sesuai kesepakatan.

Banyak pria yang menghubunginya untuk memuaskan hasratnya. Tetapi semakin tua, kulit Laras menjadi tidak terawat lagi. Terlebih lagi setelah dia melahirkan, tubuhnya yang dulunya seksi berubah menjadi gendut lantaran dia hanya makan dan tidur saja tidak melakukan aktivitas apapun selain ke salon dan berjudi.

Karena merasa tidak mampu mendapatkan pekerjaan lagi, dia menyuruh putrinya yaitu Cinta untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya. Kadangkala dia akan memukul putrinya jika dia tidak mendapat makanan yang enak.

Dia menyalahkan putrinya karena telah melahirkan dia, tubuhnya menjadi tidak seksi seperti dulu lagi. Dia tidak dapat lagi menggoda pria kaya di luar sana.

Cinta yang masih polos tidak berani membantah perintah Laras. Dia tidak ingin di pukuli lagi, dia tahu sekali ibunya marah seperti apa, Cinta tidak akan mendapat pengampunan meskipun dia memohon.

Setiap pulang dari sekolah Cinta akan pergi ke pasar untuk membeli bahan jualannya. Setiap hari dia menjual gorengan di lampu merah. Selain itu, Cinta juga menitipkan dagangannya di warung kecil milik Bu Ida.

Bu Ida yang tahu kondisi ekonomi Cinta dan mengetahui sikapnya Laras, memberikan tumpangan secara ikhlas kepada Cinta untuk berjualan di warungnya. Walaupun Cinta memberikan uang dari hasil penjualannya, Bu Ida tidak menerimanya, dia kasihan melihat Cinta.

"Cinta, kalau bisa jual gorengannya pagi-pagi ya. Soalnya banyak yang nanyain gorengan buat camilan sambil ngopi," ucap Bu Ida memberikan saran kepada Cinta.

Memang gorengan yang di buat oleh Cinta itu rasanya sangat enak, rasa bumbunya sangat berbeda dengan gorengan pada umumnya.

"Baik Bu, Cinta usahakan dulu ya. Soalnya Cinta juga harus sekolah," kata Cinta.

Kemudian Cinta melanjutkan jualannya, dia menelusuri gang-gang kecil sambil berteriak "Gorengan..Gorengan".

Beberapa warga yang mendengar teriakan Cinta akan keluar, pelanggannya sudah menanti-nantikan teriakan Cinta. Syukurnya saat ini Cinta sudah memiliki banyak pelanggan, jadi dalam sekejap gorengannya tersisa sedikit lagi.

Setelah berkeliling di depan rumah warga, dia melanjutkan berjualan di lampu merah. Karena bagi Cinta, lebih mudah untuk berjualan di sana. Namun, Cinta hanya duduk di pinggir jalan dia tidak berani menghampiri pengendara motor/mobil karena itu bisa mengganggu perjalanan mereka.

Setelah jam 7 malam, Cinta pulang ke rumahnya. Terlihat nampan yang terbuat dari bambu untuk wadah gorengannya sudah kosong.Terukir senyum di wajahnya Cinta, karena jualannya laris. Cinta kemudian pergi ke warung makan untuk membeli lauk untuk ibunya makan.

Sesampainya di rumah, Cinta menyiapkan makanan di atas meja makan. Dan memanggil ibunya untuk makan. Cinta membiarkan Laras untuk makan terlebih dahulu, setelah Laras selesai makan giliran Cinta yang makan.

Ini karena Laras tidak pernah mau makan bersama Cinta, bahkan jika melihat saja Laras sudah diselimuti emosi.

Jadi setiap hari, Cinta makan dengan lauk sisa Ibunya. Laras yang tidak merasa bersalah itu akan makan dengan lahap tanpa mempedulikan Cinta.

Laras tidak pernah memikirkan Cinta, tetapi meskipun begitu Cinta tidak pernah menaruh dendam kepada Laras. Cinta tahu kalau dirinya dilahirkan melalui rahimnya Laras.

Setelah makan, Cinta membereskan piring-piring yang kotor bekas makanan. Setelah itu Cinta kembali ke kamarnya, karena sudah malam dan tidak ada pekerjaan lagi, Cinta memutuskan untuk pergi tidur.

...****************...

Keesokan harinya tidak seperti biasanya Cinta bangun pukul 3.40 AM. Dia mengambil tas belanjanya, dia pergi ke pasar pagi-pagi buta untuk membeli bahan dagangannya. Dia ingin mencoba saran yang di berikan oleh Bu Ida.

Beruntung karena pasar tidak jauh dari rumahnya, tidak butuh waktu lama Cinta sudah datang dengan membawa bahan-bahan yang ia beli di pasar.

Dia bersiap untuk membuat adonan gorengan, dan memasaknya. Terlihat wajah yang nampak lelah, tetapi Cinta tidak mempedulikannya. Dia terus memasak hingga adonannya sudah habis.

"Huh akhirnya sudah selesai, kira-kira jam berapa ya?" tanya Cinta pada dirinya sendiri.

Dia kemudian bergegas melihat jam dinding karena takut terlambat.

"Oh baru jam lima," gumamnya.

Dia melanjutkan mengemasi gorengannya menggunakan plastik. Dia memiliki sebuah ide baru, dengan menjual gorengannya di sekolah sebagian lagi di titipkan di warung Bu Ida.

Cinta ingin mengetes pasar di sekolahnya, sebagian gorengan yang ia bawa akan dititipkan ke kantin dan sebagiannya lagi dia akan mencoba menawarkan ke teman sekelasnya.

Dengan semangat Cinta membungkus gorengannya dengan plastik.

Perlu waktu setengah jam untuk membungkus gorengan yang lumayan banyak itu. Keringat Cinta bercucuran, dia merasakan bau asam di tubuhnya.

Segera setelah selesai menyiapkan dagangannya, dia menuju ke kamar mandi untuk mandi.

"Semoga saja dagangan ku laris di sekolah. Jika laris aku tidak perlu lagi jualan di lampu merah, hanya perlu berkeliling sebentar di depan rumah warga," ucapnya.

Walaupun harapannya belum pasti terpenuhi, Cinta tetap semangat menjalaninya. Memikirkan uang saja membuat Cinta bersemangat, bukan karena mata uang tapi zaman sekarang apa-apa perlu uang.

Di saat teman seusianya sibuk ke mall, berpacaran dan mengunjungi tempat wisata, dirinya masih sibuk dengan bisnisnya. Dan juga memutar otak bagaimana caranya menghasilkan uang yang lebih banyak.

...****************...

"Bu, saya titip gorengan lagi ya Bu. Agak banyak biar cukup sampai sore, tapi kalau menurut Ibu sudah tidak layak di makan tolong di buang saja ya Bu," ucap Cinta kepada Bu Ida.

Bu Ida hanya tersenyum dan mengangguk, selain pintar berbisnis Cinta juga masih memikirkan keselamatan orang lain.

Cinta sengaja berangkat lebih awal karena dia akan ke warung Bu Ida, selain itu dia masih harus pergi ke kantin sekolahnya untuk menitipkan gorengannya.

Benar-benar beruntung, kantin yang akan di titipin Cinta ternyata sedang membutuhkan suplayer gorengan. Karena banyak murid yang menanyakan gorengan, di kantin sekolah tidak ada yang menjualnya.

Jadi sejak saat itu Cinta di perbolehkan untuk menitip di sana dengan bagi hasil yang sudah di tentukan. Meskipun begitu, Cinta tetap mendapatkan untung dari hasil jualan gorengannya.

Terpopuler

Comments

Abil Wibowo

Abil Wibowo

🤗❤

2023-02-05

0

Devi Handayani

Devi Handayani

cinta anak sholeha😇😇😇

2023-01-25

0

💦Mak Phi-khun

💦Mak Phi-khun

koreksi dikit "Baik, Bu. Cinta..."

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 4
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 Chapter 18
19 CHAPTER 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 Chapter 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 Chapter 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 CHAPTER 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 cHAPTER 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 4
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
Chapter 18
19
CHAPTER 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
Chapter 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
Chapter 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
CHAPTER 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
cHAPTER 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!