CHAPTER 2

"Guys sekarang Gue jual gorengan, jika ada yang berminat dengan jualan Gue kalian bisa mampir ke meja ya!" ucap Cinta di depan kelas saat jam pertama di mulai.

Dia memanfaatkan jam pelajaran pertama untuk mengumumkan itu karena dia tahu semua temannya masih utuh berada di dalam kelas.

"Wihhh enak gak tuh? Berapa harganya?" tanya salah satu teman sekelasnya.

"Semuanya cuma seribu rupiah, kalian bisa coba dulu kalau rasanya jelek jaminan uang kembali. Tapi awas kalau bohong Gue cekik kalian, Gue tahu mana ekspresi menunjukkan suka sama tidak," ancam Cinta.

"Wihh galak amat yang jual," celetuk salah satu teman sekelasnya.

Tapi Cinta tidak menghiraukannya karena dia sedang melayani temannya yang ingin mencoba membeli dagangannya.

"Gimana? Gimana? Enak gak?" tanya teman lainnya yang pada penasaran dan ingin membeli.

"Ini mah enak banget, kalian kalau gak percaya coba aja beli," ujar seseorang yang membeli gorengan Cinta.

Karena penasaran teman-teman lainnya pun ikutan membeli gorengan Cinta. Dan benar saja semua temannya suka dengan gorengan Cinta.

"Emang pintar berbisnis Lo Cin," ucap Erna yang merupakan sahabat Cinta.

"Yoi dong," sahut Cinta.

Di mata teman-temannya Cinta tidak terlihat seperti orang yang mudah untuk ditindas, melainkan orang yang tegas dan pintar berbisnis. Cinta bahkan memiliki julukan "Si Cungkring berotak Cerdas" yang diberikan oleh teman sekelasnya.

Hal ini karena tubuh Cinta yang kurus tetapi memiliki otak yang cerdas, dalam hal pelajaran atau berbisnis.

Selain menjual gorengan, Cinta juga menjual jawaban kepada teman-temannya mulai dari adik kelas, teman seangkatan, sampai kakak kelas. Dia memanfaatkan kepintarannya untuk menghasilkan uang. Karena ya salah satu kelebihan yang di miliki Cinta adalah kepintaran yang susah di kalahkan.

Jika dia tidak menghasilkan uang, dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan rumah dan juga sekolahnya. Meskipun di sekolah dia mendapat beasiswa tetapi itu hanya cukup untuk membayar uang komitenya. Dan untuk hal lain seperti buku, pulpen dan lainnya dia harus mencarinya sendiri.

Kebetulan jam pertama hari ini kosong karena gurunya sedang sakit, jadi Cinta dan teman sekelasnya diperintahkan untuk belajar sendiri.

"Cin, ada yang nyari lo tuh, depan pintu!" ucap Agus yang merupakan salah satu teman sekelasnya Cinta.

Cinta bergegas keluar menuju pintu keluar, dia melewati segerombolan teman cowok sekelasnya yang duduk santai di dekat pintu.

"Ada apa Rian?" tanya Cinta begitu bertemu dengan kakak kelasnya yang biasa membeli jawaban.

"Gue ada Tugas nih susah banget. Lo mau gak bantuin gue?" tanya Rian.

"Kalau bantu sih gue gak bisa. Tapi kalau ada bayarannya itu beda cerita," sahut Cinta.

"Ah mata duitan amat lo," ejek Rian.

"Yaudah berapa?" tanya Rian.

"Sini Gue cek tugas lo, di kumpul kapan nih?" tanya Cinta.

Rian memberikan buku pelajarannya kepada Cinta.

"Masih lama minggu depan," ucap Rian.

"Sekarang hari apa?" tanya Cinta yang malas berfikir.

"Kamis, lihat tuh seragam lo putih abu," kata Rian sedikit jengkel.

"Pintar-pintar tapi pikun!" bisik Rian bicara dengan dirinya sendiri.

"Apa Lo bilang?" tanya Cinta dengan nada tinggi dan tatapan mata yang tajam membuat Rian sedikit merinding.

"Eng...enggak kok, bercanda aja!" sahut Rian gugup.

Cinta pun kembali mengecek tugas Rian.

"Setelah gue lihat-lihat PR lo lumayan susah bagi gue karena lo kakak kelas gue dan gue belum dapat pelajaran ini. Tapi akan gue usahakan mencari jawaban yang benar. Jadi..,"

"Yaudah sebutin aja langsung harganya," kata Rian memotong pembicaraan Cinta.

"Sabar gue jelasin dulu ke Lo biar gak salah paham. Jadi karena PR lo di kumpul agak lama Gue kasih harga rendah deh 25 ribu gimana?" tanya Cinta.

"Lo serius? Itu susah loh," kata Rian memastikan.

"Mau di tambahin harganya?" Cinta balik bertanya.

"Ya gak lah. Kalau ada yang murah kenapa nyari yang mahal," ucap Rian.

"Deal ya!" Ucap Cinta mengulurkan tangannya.

"Deal!" Rian menjabat tangannya Cinta.

"Tapi seperti biasa ya jangan semua di benerin jawabannya biar guru gak curiga. Lo tahu kan kemampuan otak gue kayak gimana," pesan Rian.

"Sip gampang itu mah," sahut Cinta sambil mengacungkan jempolnya ke arah Rian.

Rian mengeluarkan sejumlah uang dan di berikan kepada Cinta.

"Terimakasih atas kepercayaan Anda. Selamat datang kembali," kata Cinta sembari menerima uangnya.

"Prettt!" Rian meledek kata penutup dari Cinta, lalu kembali ke kelasnya setelah memberikan Cinta buku tulis beserta pulpen.

Cinta juga kembali masuk kelas dan duduk di mejanya. Berhubung jam pertama dan kedua kosong, Cinta memanfaatkan waktu untuk mengerjakan tugas pelanggannya. Cinta membuka catatan daftar tugas pelanggannya dan mengerjakan tugas berdasarkan urutan tugas yang terlama.

Di saat Cinta mengerjakan tugas-tugas itu, teman-teman lainnya ribut tidak karuan. Ada yang bergosip, ada yang mojok buat pacaran ada juga duduk-duduk gak jelas di depan pintu dan ada juga yang bernyanyi dengan suara falsnya dan tidak enak di dengar.

Meskipun beberapa kali di tegur oleh guru yang mengajar di kelas sebelah, mereka tidak ada yang jera karena saking nakalnya.

Terlihat Bintang yang merupakan salah satu teman sekelasnya Cinta sedang menjejerkan Kursi di belakang. Kemudian dia tidur di atas-atas Kursi yang dia susun itu menggunakan tasnya sebagai bantal.

Cinta sendiri tidak pernah menerima pelanggan dari teman sekelasnya, karena dia tidak ingin bersaing dengan mereka. Agar teman-temannya tidak melaporkan bisnis Cinta, dia memberikan 2 sampai 3 jawaban setiap PR yang jawabannya tidak di ketahui oleh teman-temannya.

Ini membuat teman-temannya merasa senang dan menghargai usaha Cinta. Mereka tidak berani mencari masalah kepada Cinta lantaran Cinta tidak pernah memiliki masalah kepada mereka.

"Wih jam kosong masih aja tangan lo nulis, gak pegal apa?" tanya Erna yang datang menghampiri Cinta.

"Lo ganggu aja, ngapain lo kesini?" tanya Cinta tanpa menoleh ke arah Erna, tangannya tidak berhenti menulis.

"Kangen sama lo," ujar Erna yang membuat Cinta geli mendengarnya.

Memang beberapa hari ini Cinta sangat sibuk dengan beberapa bisnisnya sampai-sampai waktu istirahat pun Cinta gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas itu.

Tujuannya agar di malam hari dia tidak perlu bergadang untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Karena dia sadar, kalau mencari uang harus bisa jaga kesehatan agar seimbang.

"Ya maaf, gue lagi sibuk nih," ucap Cinta.

"Yaudah deh, tapi gue mau beli gorengan ya laper soalnya," ujar Erna yang membuat Cinta bersemangat.

"Berapa? Nih pilih aja," ujar Cinta.

"Dua aja, jangan banyak-banyak. Nanti gue batuk-batuk lagi," kata Erna mengambil gorengannya dan membayar.

"Oke makasi," kata Cinta berterimakasih kepada sahabatnya.

Erna kembali ke mejanya menyantap gorengannya, dia juga sudah menyediakan minuman yang dia bawa dari rumah.

Terpopuler

Comments

rintik hujan

rintik hujan

wah murah sekali 25 rb. mau donk gorengannya😁

2023-01-08

0

mom_abyshaq

mom_abyshaq

halo kak othor mau beli gorengan nih🤭

2023-01-06

0

Chiisan kasih

Chiisan kasih

Siapakah Ryan?

2023-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTER 2
3 CHAPTER 4
4 CHAPTER 3
5 CHAPTER 5
6 CHAPTER 6
7 CHAPTER 7
8 CHAPTER 8
9 CHAPTER 9
10 CHAPTER 10
11 CHAPTER 11
12 CHAPTER 12
13 CHAPTER 13
14 CHAPTER 14
15 CHAPTER 15
16 CHAPTER 16
17 CHAPTER 17
18 Chapter 18
19 CHAPTER 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 CHAPTER 22
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 CHAPTER 33
34 Chapter 34
35 CHAPTER 35
36 CHAPTER 36
37 Chapter 37
38 CHAPTER 38
39 CHAPTER 39
40 CHAPTER 40
41 CHAPTER 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 CHAPTER 45
46 CHAPTER 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 CHAPTER 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 cHAPTER 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
Episodes

Updated 98 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTER 2
3
CHAPTER 4
4
CHAPTER 3
5
CHAPTER 5
6
CHAPTER 6
7
CHAPTER 7
8
CHAPTER 8
9
CHAPTER 9
10
CHAPTER 10
11
CHAPTER 11
12
CHAPTER 12
13
CHAPTER 13
14
CHAPTER 14
15
CHAPTER 15
16
CHAPTER 16
17
CHAPTER 17
18
Chapter 18
19
CHAPTER 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
CHAPTER 22
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
CHAPTER 33
34
Chapter 34
35
CHAPTER 35
36
CHAPTER 36
37
Chapter 37
38
CHAPTER 38
39
CHAPTER 39
40
CHAPTER 40
41
CHAPTER 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
CHAPTER 45
46
CHAPTER 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
CHAPTER 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
cHAPTER 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!