DADDY UNTUK ANAK KEMBAR KU
Geya de Niels mengurung dirinya di dalam kamar mandi sejak beberapa menit yang lalu. Menunggu dengan harap-harap cemas, beberapa benda yang ada di dalam wadah kecil yang berisi urinnya. Geya sudah merasakan keanehan dalam dirinya, sejak beberapa hari yang lalu. Hatinya tidak tenang, dirinya terus menduga-duga apakah benar apa yang dia pikirkan. Geya berharap sesuatu yang baik akan membawa hal baik lainnya.
" God, please help me... " gumam Geya. Kedua tangannya mengambil sepuluh alat tes kehamilan yang dia beli tadi pagi setelah memuntahkan semua cairan dalam tubuhnya.
" Oh God, i'm..... pregnant... " Geya menutup matanya sejenak. Sepuluh alat tes kehamilan itu menyatakan bahwa dia hamil, garis dua merah.
" Yes.... Aku harus segera memberi tahunya... " Geya bersorak kegirangan saat tahu bahwa dia telah mengandung anak dari pria yang dia cintai. Pria yang merupakan cinta pertamanya, bahkan sejak usia dia enam belas tahun, sepuluh tahun lamanya.
Geya lekas membersihkan dirinya agar tampil wangi nanti, tidak bahu busuk karena muntahannya. Berbagai aroma therapy dia campurkan ke dalam bathup, terutama aroma Rose karena itu adalah wangi yang disukai oleh pria yang dia cintai itu.
Bibirnya yang mungil berwarna peach, sama sekali tidak berhenti tersenyum. Dia akhirnya bisa bersatu dengan pria yang dia cintai itu. Karena Geya yakin, jika pria itu tahu kehamilannya, pria itu pasti akan tanggung jawab. Dan tak akan lagi memikirkan hubungan persaudaraan mereka. Karena Geya hanya anak gadis dari kakak angkat ayah pria itu. So, semuanya akan berjalan sesuai harapannya selama sepuluh tahun belakangan ini.
" Don't run Gege.... " Gafar berteriak dari bahwa saat melihat kembar bungsunya berlari menuruni tangga.
" Ish.... teriakan mu sudah seperti toa saja. Kau mau berangkat kerja? " Geya mencium pipi kanan dan kiri sebagai bentuk sapaan untuk saudara kembarnya yang bernomor dua itu... Bernomor😁😁😁
" Aaaarggghhh.... Hei kenapa kau cubit pipi ku... Sakit!! " sentak Geya sambil memiliki kedua tangan saudaranya itu yang telah membuat pipinya jadi bertambah merah. Padahal dia tadi sudah memakai blush on yang tebal.
" Mau kemana kau, early morning? " tanya Gafar.
" Meet my future husband... " Geya tersenyum tengil dan langsung berlari menuju ke ruang makan, menghindari cubitan pipi dari Gafar.
Geya mencium pipi kanan dan kiri semua anggota keluarga yang ada di ruang makan ini. Daddy, mommy dan ketiga saudara kembar Geya lainnya. Geya langsung mengambil tempat duduk di dekat daddy gantengnya. Bagaimana tidak ganteng, diusia yang hampir kepala enam, Joaquin masih saja terlihat bugar dan awet muda.
Geya langsung menyantap makanan yang diambilkan oleh sang daddy. Sebagai anak perempuan satu-satunya, juga yang paling bungsu, Geya dimanjakan oleh semua saudara dan kedua orang tuanya. Bagi mereka, Geya is Princess. Jadi bagaimana seorang putri diperlakukan, begitu pula Geya juga diperlakukan seperti itu.
" Kau mau kemana, pagi-pagi begini sudah mandi dan berdandan? Ini masih jam tujuh pagi Ge, biasanya kau bersiap jam sembilan? " tanya sekaligus protes dari yang sulung, Galen. Pria satu ini memang over protector dengan si bungsu, akan menjadi benteng dan prajurit untuk Geya ketika gadis itu disakiti.
" Aku mau ke JN SD... Jadi harus pagi, bisa ketinggalan aku jika berangkat siang. Dia pasti sibuk.. " jawab Geya dengan mulut penuh makanan. Dengan telaten daddy Joaquin mengusap sudut bibir sangat putri.
" Makannya jangan terburu-buru, Ge. Daddy nggak minta... " canda daddy Joaquin.
" Sorry dad, tapi aku terburu-buru. " Geya nyengir. Ketiga saudaranya yang laik hanya menggelengkan kepala saja melihat tingkah adik bungsu mereka yang selalu antusias jika pergi ke JN SD, tentunya karena di sana ada pujaan hati yang menanti.
" Are you okay, you look so pale.. " sang dokter kesepian bertanya. Siapa lagi kalau bukan Gaffi, calon duda yang ditinggalkan oleh sang istri menghilang satu tahu yang lalu. Namun keduanya belum resmi bercerai, hanya terpisah jarak, ruang, dan waktu.
" Yes, i'm okay, lonely doctor... " Geya tertawa karena berhasil membuat Gaffi bermuka masam.
" Ck... Kau menyebalkan.. " setelah mengatakan itu, Gaffi segera berpamitan untuk pergi ke rumah sakit milik de Niels, karena dia ada jadwal operasi tepat jam sembilan pagi.
" Mau aku antar? Kita searah.. Aku sedikit khawatir dengan wajah mu yang pucat itu Ge.. " Ghadi memberikan tawaran. Saudara yang tepat lahir sebelum dirinya itu memang sangat perhatian, dan sangat menjunjung tinggi wanita.
" No, thanks... Aku akan bawa supir.. " Geya pun menyusul Gaffi untuk pergi dan berpamitan dengan orang tua dan saudaranya yang masih ada di meja makan.
Geya benar-benar berangkat ke JN SD dengan ditemani sopir. Bukan apa, dia sebenarnya masih sangat lemah dan kepalanya sangat pusing, jadi dia memilih aman dengan diantarkan sopir.
Tujuan Geya sebenarnya berangkat sepagi ini adalah rumah sakit JN CS Hospitals, rumah sakit milik keluarganya dan dipimpin oleh Gaffi putra ketiga pasangan Joaquin dan Noura. Geya ingin memeriksakan kandungannya, ingin melihat bagaimana buah hatinya dengan pria yang dia cintai tumbuh dan berkembang dalam rahimnya.
" Selamat nona besar, dari apa yang saya lihat, di dalam rahim terdapat dua calon bayi. Jadi bisa dikatakan anda mengandung bayi kembar, usianya 4 minggu dan berkembang serta tumbuh dengan normal. "
" ini adalah resep untuk anda menebus vitamin, penambah darah dan juga obat mual dan pusing ya. " dokter bernama Matildha itu menyerahkan resep yang harus ditebus oleh Geya.
" Terima kasih dok. Tapi anda tahu kan bahwa saya tidak ingin satu orang pun yang bermarga de Niels tahu tentang kehamilan saya kalau itu bukan dari mulut sendiri. Anda paham dok? " ujar Geya mengintimidasi.
" Tentu nona besar. Saya akan merahasiakan hal ini. " Geya langsung bergegas pergi dari sana sebelum orang yang mengenalnya tahu bahwa dia datang ke poli kandungan.
Di dalam mobil yang ditumpanginya, Geya nampak tersenyum begitu bahagia melihat print USG yang di dalamnya ada gambar dua titik yang adalah calon anaknya. Bukan hanya calon anaknya, tapi juga calon anak dari pria yang dicintainya. Mata Geya fokus menatap print USG itu, tanpa tahu bahwa sekarang ini wajah dari pria yang dicintainya sedang live di stasiun TV yang disiarkan tepat screen besar yang ada di sisi kanan jalan tempat mobil Geya berhenti karena terkena macet.
" Saya Rouge de Niels, dengan ini menyatakan bahwa saya telah meminang seorang wanita cantik bernama Marisha Timothy. Kami akan menikah satu minggu lagi, saya harap semua senang dengan berita yang saya beritahukan ini.. " terlihat di screen besar itu tersenyum bahagia, berbanding terbalik dengan Geya yang melihatnya tanpa sengaja karena tertarik dengan penjual hotdog di depan perusahaan yang menayangkan Rouge, pria yang doa cintai sekaligus ayah dari calon anak yang di kandungnya.
Geya berjalan gontai saat tubuhnya menapaki lobby JN SD tempat dimana Rouge bertindak sebagai CEO nya. Kakinya membawanya memasuki lift khusus CEO yang langsung menuju ke lantai 42 tempat kantor Rouge.
Geya terus berjalan menuju ke pintu kantor bertuliskan CEO's ROOM. Geya dengan berani langsung membuka pintu ruangan itu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Namun matanya kembali melihat sesuatu yang menyakiti hatinya. Geya tercekat tak bisa berkata, kakinya juga tidak bisa bergerak untuk segera pergi dari sana. Geya, pada akhirnya tahu bahwa ini semua adalah nyata...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
💐Nie Surtian💐
Baru baca kak... Seru ceritanya & bikin penasaran...
2023-10-15
1