Semua berlarian menuju ke tempat dimana mommy Noura terjatuh pingsan. Galen pun ikut memanggil-manggil mommy nya dari sambungan telepon yang belum terputus.
" Galen!!! Daddy butuh penjelasan mu sekarang... " daddy Joaquin berucap dengan nada bicara yang tegas dan terkesan begitu dingin.
Galen langsung berlari menuju ke tempat mommy nya dibaringkan setelah mendengar ucapannya tadi. Saat menerima telepon dari mommy nya tadi, Galen masih dijalan dan tinggal beberapa menit sampai di mansion utama.
Galen duduk di samping kiri sangat mommy, sedangkan daddy Joaquin duduk di samping kanan. Galen berulang kali mencium telapak tangan sang mommy. Dirinya tidak menyangka bahwa mommy nya kan pingsan saat dia mengatakan memang Geya kabur dari rumah.
" Len... " panggil Gafar menuntut penjelasan.
" I know... Tunggu mommy sadar dulu.. " Galen tahu apa yang ada dipikiran semua orang yang ada di ruangan ini.
Menunggu sekitar lima belas menit, akhirnya mommy Noura tersadar juga. Galen lekas membantu mommy nya untuk duduk dan bersandar di sandaran sofa. Sedangkan Joaquin mengulurkan gelas berisi teh chamomile hangat untuk sang istri.
" Len... " mommy Noura yang teringat kejadian sebelum dia pingsan segera menuntut Galen untuk menjelaskan kejadian sebenarnya. Benarkah ini karena pernikahan Rouge.
" Janji mommy nggak akan pingsan lagi? " tanya Galen. Mommy Noura langsung mengangguk mantap.
" Geya pergi. Untuk alasannya dan dimana dia berada, sorry i can't say anything. Aku tahu kalian cemas tapi, believe me, Gege will be safe. " ujar Galen.
Semua orang di ruangan itu tahu bahwa apa yang Galen jelaskan ini sama sekali tidak menghilangkan rasa penasaran yang ada di pikiran mereka. Bahkan semakin membuat pusing saja.
Daddy Joaquin menatap tajam putra sulungnya. Jika putra sulungnya ini tahu Geya pergi, berarti dialah yang menjembatani Geya untuk bisa pergi tanpa bisa dilacak orang-orang nya.
" Galen... Ikut daddy ke ruang kerja!!! " daddy Joaquin langsung berjalan menuju ke ruang kerjanya, diikuti oleh Galen di belakangnya. Dan tanpa kedua orang itu tahu, mommy Noura dan ketiga putranya yang lain mengikuti berniat untuk menguping.
Galen duduk di sofa yang ada di ruang kerja daddy nya, sedangkan daddy Joaquin duduk di kursi kerja kebesaran nya. Menatap tajam sang putra, bermaksud mengintimidasi agar putranya mau mengatakan yang sebenarnya terjadi. Namun daddy Joaquin tahu, bahwa Galen bukan orang yang bisa diintimidasi ataupun dimanipulasi.
" Kau membantunya? " dan Galen langsung menangguk, " why? " Joaquin kembali bertanya.
" Gege butuh waktu untuk menara hatinya daddy. Gege saat ini sedang tidak baik-baik saja, karena itu aku membantunya pergi. " jawab Galen terlihat sangat yakin.
" Kau tahu kau melewati batas mu Galen? " daddy Joaquin mulai terlihat geram.
" Ya.. Tapi aku tidak menyesal daddy. Karena aku tidak mau Gege nekat hingga membuat kita semua kehilangan dia. "
" Jujur pada daddy, alasan Gege pergi pasti tidak sesederhana karena pernikahan Rouge dengan sahabat baiknya itu kan? "
" Yes... Gege is pregnant, dad. Itu yang membuatnya pergi.. " Galen terdiam sejenak, mengambil nafas yang dalam, berusaha mengontrol emosinya.
" Gege hamil anak Rouge, tapi sebel Rouge menghamili Gege, ternyata dia menghamili sahabat Gege yang akan dinikahi Rouge itu. Gege menangis dan meminta ku untuk membantunya pergi dari sini. Dia bilang dia butuh waktu untuk menata hati dan hidupnya dad. Jadi aku bantu dia dengan syarat bahwa sampai kapan pun Gege tidak boleh bersama dengan Rouge. " terang Galen menjelaskan permasalahan sebenarnya. Beruntung ruang kerja ini kedap suara, berarti para orang yang menguping di pintu itu tidak bisa mendengar penjelasan Galen barusan.
" ****.... Apa kau diam saja saat tahu ini semua?" daddy Joaquin terlihat sangat marah.
" Aku punya rencana ku sendiri dad. Jangan khawatir. " Galen menyeringai.
Kedua pria daddy dan anak itu keluar dari ruangan dan langsung disuguhi pertunjukkan mengocok perut. Keduanya langsung terbahak melihat ketiga saudara Galen tersungkur di lantai.
" Apa yang kalian lakukan? Menguping? " sarkas Galen.
" Ck... Cepat katakan di mana Geya!! " ujar Gafar menutupi malunya.
" She is safe, I promise that. Thalita bersamanya jadi kalian percaya saja padanya. Dia pasti kembali saat hatinya sudah siap.. " hanya sebatas itu yang bisa disampaikan oleh Galen. Apalagi mengingat sifat Gafar itu memang mengerikan jika sedang dalam kondisi marah. Jadi lebih baik diam dulu baru bertindak saat semuanya sudah jelas.
Los Angeles,
Agenda Geya hari ini masihlah bersantai di rumahnya, menikmati hari-hari barunya. Lagipula dia masih merasa sangat lelah, jadilah dia memilih beristirahat saja hari ini. Kondisi kandungannya cukup lemah, karena dia mengandung kembar. Jadi Geya merasa perlu menjaga tubuhnya sendiri agar bisa menjaga anak dalam kandungannya.
" Nona besar, sarapan anda sudah siap.. " Thalita berteriak dari ruang makan. Geya segera beranjak dari duduknya menuju ke tempat Thalita berada.
" Thalita, come on. Just call me Gege or Geya, don't nona besar. " kesal Geya.
" Tapi anda kan memang nona besar saya. Jika saya hanya memanggil nama anda, sungguh saya ini yang tidak tahu diri nona. " Thalita menolak. Dia terbiasa harus mematuhi aturan karena itu yang diajarkan oleh orang tuanya sejak dulu. Apalagi orang tuanya dulu juga bekerja pada keluarga de Niels.
" Ini perintah kalau kau masih saja menolak... " titah Geya.
Thalita tetap diam, bingung harus bagaimana. Dia hanya takut dia menjadi melunjak pada atasannya jika dia menuruti perintah nona besarnya. Thalita jadi dilema sekarang ini.
" Kita disini hanya berdua. Bahkan orang-orang tidak tahu bahwa aku adalah Geya de Niels. Jadi biarlah kita terlihat seperti seorang kakak dengan adik. Ayolah... " Geya mulai mengeluarkan jurus rengekannya.
" Baiklah. Tapi jika ada tuan besar atau pun tuan muda, saya akan kembali memanggil anda nona besar lagu. Ya? " ujar Thalita menawar.
" Oke... Hai kak Thalita.. "
" Hai juga Ge, ayo sekarang kita makan.. "
Keduanya menikmati makan pagi ini dengan nikmat. Hari ini sudah memasuki musim salju, hawa disekitar juga menjadi sangat dingin karena suhu mencapai -12 derajat celcius. Beruntung di rumah yang disiapkan oleh Galen ini sudah ada perapian yang bisa menghangatkan kedua wanita yang tinggal di tempat ini.
" Aku dengan ada panti asuhan ya di sekitar sini? " tanya Geya setelah mereka selesai makan.
" Hm... Juga panti jompo.. Aku dengar mereka sedang mencari pekerjaan yang bisa bermain piano. " jawab Thalita.
" Kenapa mereka mencari pekerjaan? "
" Mereka biasanya memiliki satu atau dua orang yang pandai memainkan piano karena setiap acara di tempat itu akan diiringi dengan piano. Untuk mengenang mendiang pemilik panti itu yang suka bermain piano. Kabarnya juga merupakan pemain piano terbaik.. " terang Thalita.
" Bolehkan jika aku yang melamar pekerjaan itu. ? " Geya bertanya takut-takut.
" Kau sudah tidak kekurangan uang, kenapa mencari pekerjaan? "
" Aku ingin, bisa beraktifitas ringan-ringan, mungkin ini adalah kegiatan yang tepat. "
" Baik nanti siang kita ke sana! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Linda M
jangan pernah maafkan sitoge busuk itu ya
2023-01-20
1