Geya merasa sangat bersyukur memiliki saudara seperti Galen yang selalu ada untuknya, juga sangat pandai dalam melakukan apapun termasuk membantunya kabur. Terbukti begitu pesawat yang Geya tumpangi bersama dengan Thalita, Geya sudah memiliki mobil sendiri, rumah sederhana sendiri, tanpa perlu bingung mencari lagi.
" Nona besar, tuan muda sudah mempersiapkan semuanya termasuk dengan rumah untuk anda. " ujar Thalita ketika mereka berada di mobil jemputan yang disiapkan Galen.
" Kamu Tha, kalau saja Galen itu bukan saudara kembar ku. Sudah pasti aku akan menikahinya. He is so perfect. " ujar Geya dan diangguki oleh Thalita.
" Tuan memang selalu memikirkan kenyamanan untuk orang-orang yang beliau anggap penting nona besar. " Thalita setuju pada pernyataan dari nona besarnya itu. Memang sudah bukan rahasia umum jika Galen de Niels adalah orang yang baik.
" Anda baik-baik saja nona? Apa kita perlu mampir dulu ke rumah sakit mengecek kandungan Anda? " tanya Thalita.
" Boleh. Sekalian jalan.. " Geya mengangguk setuju.
Mobil Alphard keluaran terbaru itu segera menuju ke rumah sakit terdekat, juga sekaligus rumah sakit yang memiliki dokter kandungan terbaik. Konon dokter ini adalah dokter kandungan yang mendapatkan gelarnya diusia yang sangat muda. Selain itu juga penilaian dari pasien yang dia tangani sangat bagus, hal ini menjadi point plus hingga akhirnya Geya memilih pasien yang ditangani dokter kandungan ini.
Thalita meminta nona besarnya agar menunggu di depan poli kandungan, sedangkan dia akan melakukan pendaftaran atas nama nona besarnya. Thalita tahh bahwa saat ini Geya sedang sangat kelelahan karena berada di udara selama beberapa jam.
" Masih lama antreannya Tha? " tanya Geya.
" Kelihatannya seperti itu Nona. " Thalita merasa tidak enak saat mengatakannya.
" Huft.... Aku capek banget Tha... " keluh Geya.
" Saya bukain kamar aja ya nona, takut kandungan nona kenapa-napa. Mungkin baru nanti siang nama anda dipanggil. " ujar Thalita memberi saran.
" Emangnya boleh? Ini bukan JN HS Hospitals Thalita. Kita nggak bisa seenaknya. " Thalita hanya nyengir ketika dia melihat nona besarnya ini melotot.
Perdebatan mereka belum juga selesai, namun nama Geya sudah dipanggil suster untuk bertemu dengan dokter. Alis Geya berkerut, kok bisa secepat ini dia dipanggil. Namun karena rasa lelahnya sudah mendarah daging, Geya pun mengesampingkan penasaran dan rasa tidak enaknya pada pasien lain, dan segera saja Geya masuk ke dalam.
Melihat dokter tersenyum dengan ramah dan menyambutnya layaknya dokter yang ada di JN. HS. hospital, Geya sedikit jauh mulai mengerti. Ini pasti ulah cinta keduanya😁😁😁
" Senang bertemu dengan anda nona Geya... Tuan muda sudah mengatakan tentang kedatangan anda pada saya sejak kemarin. Beliau meminta tolong memprioritaskan anda karena anda baru saja turun dari pesawat. " ujar dokter itu menjelaskan. Di name tagnya terlihat dokter ini bernama Magdalena.
" Dokter Magdalena.... "
" Dokter Lena saja nona... " dokter Lena segera memotong ucapan pasien di depannya ini karena hendak memanggil nama lengkapnya.
" Ah... iya... Dokter Lena... Senang berkenalan dengan anda. " Dokter Lena tersenyum. Dia menjadi kagum pada wanita di depannya ini. Selain karena alasan kehamilannya, juga karena kepandaian wanita ini menyesuaikan dirinya dengan keadaan di sekitarnya.
" Menurut dari yang saya dengan dari tuan muda, anda mengalami kehamilan kembar dua ya nona? " Dokter Lena mengajak Geya untuk melakukan USG.
" Benar dok... Usia kandungannya empat minggu. " ujar Geya menambahkan.
" Kita mulai ya periksa nya nona. " tangan dokter Lena sudah berada di atas stetoskop yang dia arahkan ke dada Geya. Lalu dengan berbagai macam pemeriksaan khas ibu hamil, hingga USG dilakukan sudah oleh Geya.
" Semua baik ya nona, ibu dan twins nya sehat, tapi karena kelelahan jadi harus banyak-banyak beristirahat, tidak boleh stress dan jangan terlalu overthinking ya nona. Jika butuh apa-apa bisa langsung hubungi saya dinomor ini. " dokter Lena menyerahkan kartu namanya pada Geya.
" Thanks a lot, doc. Kami permisi dulu.. " Geya buru-buru keluar dari ruangan dokter kandungan ini agar tidak membuat pasien yang mengantri lebih dulu itu tidak semakin marah padanya.
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah yang sudah disiapkan oleh Galen, mata abu cantik milik Geya terus memandang jalanan LA yang selalu ramai orang. Matanya melihat beberapa bangunan yang indah, dan hal istimewanya jalan menuju ke rumah Geya melewati The Wizarding World of Harry Potter yang ada dibagian tenggara LA.
Mata Geya berbinar ingin sekali melihat tempat yang merupakan taman hiburan Universal Studios Hollywood. Area ini bertemakan franchies media Harry Potter, mengadaptasi dengan semua eleman dari film yang pertama menggemparkan dunia beberapa tahun silam.
Geya sungguh ingin masuk ke sana, tapi karena dia juga sudah sangat lelah, maka Geya memutuskan untuk memasukkan tempat ini ke daftar list yang begitu ingin dia kunjungi. Sepertinya Geya jadi tahu kenapa Galen menyediakan dia rumah yang berada di bagian tenggara. Geya pikir saudara tertuanya itu takut Geya tidak nyaman dengan pusat kota.
" Len, you always the best ever.. " batin Geya tersenyum.
Mulai hari ini disinilah Geya akan menjalani hari-harinya, tanpa ada cinta tanpa ada keluarga. Dia sendiri dan kedua anak dalam kandungannya. Padahal tanpa Geya tahu, bahwa di kota inilah Geya akan mengalami indahnya menjadi seorang wanita.
___________________________________________________
Milan, Italia
Mansion utama gempar karena kepergian Geya yang tanpa sebab dan tanpa pemberitahuan. Joaquin dan Noura mengerahkan seluruh orang-orang mereka untuk mencari keberadaan Geya. Kabar menghilangnya Geya mereka tahu bukan dari Galen karena pria itu masih di Roma. Seandainya mereka semua tahu bawa Geya sudah pamit dengan Galen, maka tuan dan nyonya besar de Niels tidak akan kalang kabut seperti saat ini.
" Galen... mana Galen? " tanya mommy Noura begitu menyadari anak tertuanya juga ikut tidak nampak.
" Galen ke Roma mom.. Ada yang mendesak di sana. " Gafar yang menjawab.
" Kalian telfon, siapa tahu Geya ada di sana, ikut dengan Galen. " titah daddy Joaquin yang langsung ditindak kan oleh ketiga putranya.
" Kok nggak nyambung? Galen lagi telefon.. " ujar Gafar.
" Hm... Dia nggak angkat, dari nadanya dia sedang menerima panggilan... " ujar Gaffi.
" Betul... Galen nggak angkat.. " ujar Ghadi.
Noura dan Joaquin. menepuk jidatnya sendiri melihat ketiga putra mereka. Jelas saja tidak tersambung karena mereka saja menghubungi Galen secara bersamaan. Gimana bisa nyambung kalau ceritanya begitu. Noura makin melongo saat ketiga putranya kembali melakukan hal yang sama seperti itu berulang-ulang.
" Daddy, memangnya kalau anak terlalu jenius yang kek mereka gitu? " Noura berbisik menunjuk putranya dengan dagu.
" Kali mom, aku juga nggak tahu. Kok jadi kek gitu ya. " Joaquin. ikut berbisik.
" Sini biar mommy aja yang telepon.. Pengacara, dokter, tukang makan ternyata sama aja.. " cibirnya.
Lama Noura terdiam tapi kemudian dia menjatuhkan ponsel miliknya. Raut wajahnya kaku tidak terbaca, belum lagi air mata yang tiba-tiba keluar dari kedua bola matanya..
" Mommy..... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments