Magician Knight
Mata biru tua bercampur biru muda yang sangat menawan dan indah, bercampur dengan warna rambut yang serasi juga dengannya. Menambah kesan yang kuat namun lembut.
Guys, ini wajahnya Adriana, ya, guys. Ini tidak ada hubungannya dengan anime atau apa pun itu. Tetap happy reading, ya, guys.
Jadi Author bakal kasih gambarnya di eps pemberitahuan. Bye, bye🤣.
Adriana Alaqua, gadis yang tumbuh di keluarga yang cukup mampu, dan bisa di bilang keluarganya adalah keluarga bangsawan.
Di mata orang- orang yang melihat atau mengenal keluarga Adriana dari luar pasti akan berkata, 'keluarga Adriana sangat baik dan ramah'.
Namun, di sisi lain, sebenarnya mereka adalah keluarga tak berperasaan yang suka mengurung Adriana di dalam gudang. Menyiksanya sampai puas, seperti orang yang kerasukan.
Walau hanya satu kesalahan kecil saja, mereka mengurung Adriana selama sekiranya 4 atau 5 jam dan tidak memberinya makan. Sungguh ironi sekali, dapat di bilang keluarga Adriana adalah keluarga yang cukup psikopat.
Nama Adriana yang berarti kegelapan, dan Alaqua yang berarti manis mengartikan bahwa. masa lalu ataupun masa depan Adriana hanya akan di kelilingi oleh kegelapan abadi yang sangat manis.
Bahkan dalam namanya tidak ada nama marga keluarga. Nama itu juga bukan di berikan tanpa sebab, ayah dan ibu Adriana melakukan sebuah hubungan saat ayah Adriana mabuk.
Wanita yang melahirkan Adriana pun di hukum mati padahal itu bukan kesalahannya sama sekali. Tapi sebelum tiada, ibu Adriana meminta satu hal kepada ayah Adriana untuk merawat anak mereka dengan baik.
Walaupun dengan hati kesal dan geram mendengar permintaan itu, Ayah Adriana menyetujui permintaan ibu kandung Adriana itu. Setelah hal itu, ternyata mereka mengingkari janjinya, Adriana malah di perlakukan lebih buruk dari pada hewan.
"Huh, anak dan ibu sama- sama menyusahkan saja!" Hardik ibu tiri Adriana itu.
"Ma, maafkan saya, sa, saya-"
Plak, satu tangan menampar pipi Adriana, Adriana tersentak dan hanya memegang bekas tamparan itu yang kini mulai memerah sambil menahan tangis.
"Benar- benar tidak berguna! Seharusnya kau pergi saja dari sini atau mati saja sana!" Teriak wanita itu.
Kata- kata wanita itu malah membuat pencerahan bagi Adriana. Adriana pun sedikit tersenyum di sela- sela kesedihannya itu. Wanita di depan Adriana masih geram dan kesal tapi tak di hiraukan oleh Adriana.
"Benar juga! Kenapa aku tidak memikirkannya dari dulu?!" Batin Adriana.
Malam harinya, Adriana memanfaatkan waktu yang sunyi dan sepi itu untuk melarikan diri. Tentu saja sebelum melarikan diri Adriana sudah menyiapkan peralatan dan apa yang ia butuhkan.
Adriana juga sudah memastikan lokasi kemana ia pergi setelah kabur dari 'Neraka' itu. Setelah di rasa perbekalannya cukup, Adriana pergi ke sebelah selatan dari rumahnya.
Di sebelah selatan rumahnya ada kota bernama Reala. Tanpa Adriana sadari, ada orang yang mengamati Adriana dari jendela lantai tiga. Orang itu tersenyum senang sambil membawa segelas wine di tangannya.
"Huh, kenapa dia tidak lari sejak awal? Kalau begini kan bagus." Orang itu tak lain adalah ibu tiri Adriana yang sedang tersenyum bahagia.
[Malam hari pukul 23:33, Reala]
"Akhirnya, setelah sekian lama aku bisa keluar dari tempat busuk itu! Lihat saja, aku akan membuat kalian menyesal!" Ujar Adriana dalam hati sambil tersenyum bangga.
Adriana pun melihat sekeliling mencari tempat untuk tidur. Saat berada di depan sebuah toko roti Adriana melihat kertas yang mencari seorang pegawai entah laki- laki atau perempuan.
Adriana mengetuk pintu toko itu, setelah itu ada seseorang bertubuh besar yang membuka pintu. Jika itu orang lain maka kemungkinan besar dia akan berteriak lalu melarikan diri.
Tapi berbeda jika lawannya adalah Adriana, orang yang sudah merasakan penderitaan dari orang tua dan saudara tirinya. Bagi Adriana ini belum lah menakutkan.
Laki- laki itu tersentak saat yang ia bukakan pintu adalah seorang gadis kecil. Laki- laki di depan Adriana itu mengamati Adriana dengan seksama.
"Apa kau yang mengetuk pintu ku tadi?" Tanya pria itu sedikit menunduk.
"Benar, aku yang mengetuk pintu mu tadi. Karena aku membaca poster kalau kau butuh pegawai." Ujar Adriana dengan wajah datar.
"Jadi kau ingin menjadi pegawai ku? Dan kau tidak takut padaku?" Tanya pria itu memastikan.
"Tidak sama sekali, Pak." Jawab Adriana menatap pria itu dengan serius.
Pria itu masih menatap Adriana menilai seberapa kuat dan berani Adriana untuk bekerja di toko rotinya. Adriana masih diam dan kadang mendengus bosan.
"Baiklah! Kau di terima!" Ujar pria di depannya itu menampilkan senyum yang cukup mengerikan.
"Terima kasih." Balas Adriana singkat.
Pria itupun mengajak Adriana masuk ke toko itu menjelaskan sekaligus mengetes Adriana. Adriana tidak menghiraukan itu dan mengamati dengan sangat serius.
Sampai di depan sebuah ruangan tempat Adriana bekerja, yaitu tempat membuat kue. Pria itu menunjuk seperti menyuruh Adriana menunjukkan kebolehannya dalam memasak.
20 menit kemudian, kue buatan Adriana selesai dan ia persembahkan kepada pria itu. Satu gigitan, dan itu membuat pria di depan Adriana melayang- layang.
"Huwa! Ini enak! Aku memang tidak salah memilih koki baru!" Ujar pria itu memeluk Adriana cukup kuat.
Adriana pun terkejut, dadanya mulai terasa sesak karena eratnya pelukan dari pria bertubuh besar itu.
"Te, terima kasih, tapi tolong lepaskan pelukanmu, sakit." Ujar Adriana berusaha membebaskan diri.
Pria itu tersentak dan langsung melepaskan pelukannya, "Maaf, tadi aku terlalu senang, tolong maafkan kesalahanku tadi." Ujar pria itu.
Adriana sempat terkejut lantaran ini pertama kalinya dia mendapat permintaan maaf dan pujian setelah banyak menderita dan meminta maaf padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun di 'Neraka' itu dulu.
"Ti, tidak masalah, jadi, em, kapan aku bisa bekerja?" Tanya Adriana sedikit gugup.
"Besok, besok kau boleh mulai bekerja."
"Se, selain itu, apa kau punya tempat menginap?"
"Ah, kau baru di kota Reala ini ya? Pantas saja, mari, kau bisa tidur di rumahku sampai kau menemukan tempat untuk menginap."
"Te, terima kasih."
"Tidak perlu berterima kasih, oh ya, namaku Nikle, panggil saja aku Paman Nik!"
"Ba, baiklah."
Sesuai perkataan Paman Nik, Adriana tidur di rumahnya. Rumah Paman Nik cukup besar dan tempat tidurnya juga empuk. Adriana merasa dia akan betah di rumah Paman Nik.
"Paman Nik, terima kasih ya!" Ujar ku tersenyum senang.
Paman Nik cuma membalasnya dengan senyuman juga, "Anggaplah seperti rumahmu sendiri ya?" Ujar Paman Nik mengelus kepalaku dengan lembut.
"Iya!" Jawabku dengan antusias.
"Cepatlah tidur, besok akan aku kenalakan dengan yang lainnya."
"Paman Nik, mimpi indah ya."
"Kau juga."
BERSAMBUNG~
Sekedar pemberitahuan, pas Adriana dateng, tokonya itu kosong dan hanya ada Paman Nik di sana sendrian doang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
ciber ara
kejam ibu tirinya sampai segitunya
intinya adriana itu lahir dri hubungan gak disengaja 🤦 tapi aku gak suka sama ayahnya yg gk bertanggung jawab
wajar aja ibu tirinya melampiaskan amarah jika diduakan apalagi sampai punya anak 👊
salam dri shadow of princess 2 ✌
2020-12-07
1
Brenda
aku lebih suka kalau sifat pemeran utamanya kejam,sadis,dingin,cuek pokoknya gitu lah
2020-09-07
2
Dragon world
aku hadir thor
2020-08-31
1