Di kejar om-om gila.
"Pagi-pagi, bangun tidur aku masih terkantuk-kantuk."
"Tidur lagi, Ra. Ini masih malem."
"Aku pergi ke dapur, membawa gelas dan menyeduh kopi."
" Sejak kapan lu, suka kopi Ra?"
"Aku duduk di kursi, sambil menyimpan roko dan kopi."
"Ra, lu kesambet apaan bilang aku-aku, ha ha. Eh btw lu ngerokok? Gua aduin ke guru loh besok!"
"Pas aku menyesap kopi, sekelebatan berasa mimpi."
"Lu beneran kesambet genderuwo, Ra?"
"Jadi inget ke mantan, jadi inget ke mantan, aduh inget ke mantan."
"Ntar deh, Ra. Lu kan kagak punya mantan."
"Sok tahu, lu. Kemarin gua baru putus."
"Seriusan lu? Kok gue nggak tahu lu punya pacar. Emang lu putus sama siapa?"
"Sama Jungkook, gara-gara rebutan kinderjoy."
"Dasar, gila! Gue udah nunggu balesan chat lu serius. Malah ngebales kayak gitu, nyesel gue nanggepin chat lu."
"Hahaha, gabut gue."
"Tau, ah gue mau tidur masih ngantuk, bye."
Pesan WhatsApp pun berakhir, Naura yang masih ingin mengganggu temannya —Calisa. Terus menyepam chat dengan gambar dirinya dan huruf 'P'.
Tidak ada balasan dari Calisa, mungkin gadis itu sudah kembali terlelap dalam tidurnya, sebab jika melihat jam dan suasana yang masih gelap ini baru pukul dua pagi.
Naura, menghentikan spamnya. Ia yang tidak bisa tidur karena banyak hal yang dipikirkan, membuka aplikasi Instagramnya jari-jari lentiknya mulai meng scroll layar ponselnya yang sudah retak.
Gadis, itu melihat-lihat reels yang menampilkan berbagai macam video menarik. Dari mulai wanita memakai hanfu, review makanan, kata-kata bijak, potongan-potongan drama dan banyak hal lainnya.
Bosan dengan media sosialnya, Naura yang masih belum mengantuk beranjak menuju dapur. Ia mencuci piring-piring kotor bekas dipakai tadi sore, mencuci semua pakaian termasuk milik kakak dan keponakannya.
Naura Aurora, gadis remaja yang masih duduk di bangku sekolah kelas tiga SMA. Dia seorang yatim piatu sejak kecil, kedua orang tuanya meninggal karena sakit berat dan kini ia tinggal bersama keluarga kakaknya bernama Laila yang memiliki anak laki-laki bernama Sandi.
Naura anak bungsu dari empat bersaudara, ketiga kakaknya sudah menikah semua dan tinggal di desa sebelah.
Kebutuhannya sebagai seorang siswi yang sebentar lagi menghadapi ujian nasional, tentu saja dia memerlukan banyak biaya. Tapi, sayang ketiga kakaknya enggan membiayai Naura dengan alasan mereka banyak kebutuhan untuk keluarganya masing-masing.
Tak hanya itu saja, mereka juga beralasan jika mereka kecewa karena dulu Naura nekat bekerja tanpa memberitahu ketiga kakaknya dan hingga saat ini mereka pun tidak pernah membiayai Naura lagi.
Sebenarnya Naura juga dulu bekerja karena terpaksa, biaya SPP yang sudah lama menunggak dan banyaknya kebutuhan yang harus dibeli membuat Naura memberanikan diri untuk melamar pekerjaan disebuah restoran meskipun, hanya sebagai tukang cuci piring dan gaji yang tidak seberapa, Naura sangat bersyukur sebab dengan uang gajinya ia bisa mencicil uang iuran sekolah.
Namun, pekerjaan itu tak berlangsung lama. Setelah kakak laki-laki Naura yang bernama Fredi memarahinya habis-habisan, Naura pun memutuskan untuk keluar dari restoran tersebut dan fokus bersekolah.
Dia pikir dengan keluarnya dari tempat kerja, akan membuat kakaknya senang akan tetapi, kakak pertamanya itu malah memutuskan untuk tidak mau memberi lagi Naura uang sepeserpun.
Begitu juga dengan Renata dan Laila. Mereka hanya bisa memarahi Naura dan memandangnya remeh.
Sakit hati, sering dirasakan oleh Naura. Ia yang tak dapat melawan ketiga kakaknya hanya bisa menangis sendiri dan terkadang ia melukai dirinya sendiri dengan menyayat lengannya menggunakan silet untuk melampiaskan amarah terhadap keluarganya yang selalu mematahkan sayapnya.
Naura adalah gadis yang pandai menyembunyikan segala permasalahannya, semua orang mengira Naura adalah anak yang periang dan kuat, tapi kenyataannya dia hanyalah gadis kecil yang rapuh dan mudah sekali untuk menangis saat dalam kesendirian.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah empat pagi, Naura baru selesai mencuci dan menjemur. Rasa kantuk yang seolah melupakan Naura, membuat gadis itu kini meraih sapu dan kain pel.
Disaat semua orang tengah merasakan hangatnya kasur dan selimut, Naura yang seakan tidak merasa lelah terus membersihkan semua area rumah sampai mengkilat.
Urusan rumah telah usai, kini gadis itu mulai bertarung dengan peralatan dapur. Ia mengiris bawang-bawangan, tomat dan cabai merah, kemudian mengambil toge, tahu, tempe dan daging ayam mentah.
Semua bahan-bahan mentah itu, akan ia sulap jadi apa prok-prok. (Skip garing haha)
Semua bahan mentah itu, akan diolah Naura menjadi sayur toge tahu kesukaan laila dan ayam goreng serta tempe goreng kesukaan sandi.
Setelah sekian lama berkutat dengan penggorengan dan alat dapur lainnya, akhirnya menu sederhana yang tampak lezat itu sudah siap dihidangkan.
Masak sayur telah usai, kini dia mencuci beras dan memasukkannya ke dalam penanak nasi, sambil menunggu nasi matang gadis itu membersihkan area dapur sampai kinclong kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang lengket dengan keringat.
Pukul. 06.40 pagi.
Naura sudah siap dengan seragamnya, ia bercermin dan tersenyum pada bayangan dirinya yang ada dalam pantulan cermin.
"Semangat, apapun yang terjadi kau harus tetap kuat," ucap Naura menyemangati dirinya sendiri.
Inginnya di semangatin ayang, tapi Naura jomblo jadi di semangatin sama diri sendiri saja.
Semua sudah siap, Naura meraih tas merahnya dan menggendongnya di pundak. Saat melewati ruang makan, Naura buru-buru untuk pergi dan berusaha untuk tidak melihat pada makanan yang tadi subuh ia masak.
Meskipun, perutnya berbunyi karena lapar. Ia tahan dan bergegas untuk pergi sekolah.
"Neng Laila," panggil seorang ibu-ibu — tetangga Naura.
"Iya, Bu." Naura tersenyum dan menghampirinya.
"Ini, untuk jajan di sekolah." Ibu-ibu itu memberikan sepeser uang ke tangan Naura.
"Eh, tidak usah Bu. Aku masih ada kok, uangnya buat ibu aja beli sayur."
"Nggak apa-apa, Neng. Sayuran ibu masih banyak ini buat neng Naura, anggap aja upah karena neng Naura suka bantuin ibu di kebun," ucap rokayah, memaksa.
Karena terus dipaksa, dan Naura pun tidak enak jika terus menolak ia pun mengambil uang tersebut dan mengucap terimakasih pada tetangga tersebut.
Jarak sekolah dan rumah Naura tidak terlalu jauh, sehingga dia selalu berangkat sekolah dengan berjalan kaki seorang diri.
Ting …
Suara notifikasi WhatsApp Naura.
"Ra, jangan bilang lu masih mimpiin Jungkook ya. Ini udah hampir bel, lu masih dimana?" Pesan chat dari Calista.
"Di hatimu, wkwkwk," balas Naura.
"Ah, gue meleyot," balas Calista lagi.
Ketika sedang asik berbalas chat dengan sahabatnya, tanpa sadar Naura sudah sampai di depan gerbang sekolah.
"Woy, calon janda anak tiga. Lu mau sekolah atau fashion show, jalannya lelet amat, bentar lagi gerbang mau gue tutup nih," teriak Farel dari gerbang kedua sekolah — ketua OSIS.
"Apa sih lu calon duda, teriak-teriak. Suara lu itu fales tau nggak bikin rusak kuping," dengus Naura.
"Enak aja, suara gue itu merdu banget tau … kayak penyanyi siapa itu namanya? Eu … oh iya Bambang Pamungkas," celoteh Farel.
Naura berpikir sejenak, untuk mengingat siapa yang disebutkan oleh Farel barusan. "Eh, calon duda. Sejak kapan Bambang Pamungkas jadi penyanyi, bukannya dia chef ya … tampang kamu melas kamu lolos babak kedua," timpal Naura, keduanya pun tertawa bersama seakan mereka lupa jika keduanya adalah musuh.
Beberapa menit telah berlalu, Naura yang ingat jika dirinya membenci Farel langsung menghentikan tawanya dan mengubah ekspresinya menjadi datar.
Begitu juga dengan Farel, yang menghentikan tawanya saat melihat Naura menatapnya dengan tatapan membunuh.
"Apa lu, liat-liat. Lu naksir sama gue, sorry ya tipe gue itu Wonyoung Ive bukan lu," cibir Farel.
Naura mengerutkan dahinya sebal. "Dih, halu Lu, bibir lu tuh monyong," pungkas Naura, ia pun pergi meninggalkan Farel yang sedang bertugas menjaga gerbang keabadian.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Neng Alifa
lahhh Kaka lucknut
2024-02-01
1
Elizabeth Zulfa
ini dialog sama narasi /monolognya sama za gada beda gitu
2024-01-28
1
🍃yanni🍃
waah ini mah kea lirik lagu sunda yg lgi viral😂 isuk2 hhudang sare nyuruput kopi dsb, jdi inget kamantan3x ti mana asalna timana mimitina ujug2 inget mantan 😂😂😂
2023-01-20
1