bab 5

Prank ….

Suara piring pecah dari dapur, berhasil menarik perhatian ketiga wanita penguasa kediaman Jaka. 

"Astaga, Naura!" jerit Aminah, yang melihat piring kesayangannya telah hancur berhamburan di atas lantai. 

"Kamu ini bisa kerja nggak sih! Liat tuh piring kesayangan saya jadi pecah, ini itu harganya mahal tahu!" teriak Aminah memarahi Naura.

"M-maafkan saya Bu, saya nggak sengaja," ucap Naura mengulum senyum di bibirnya. 

"Maaf-maaf, kamu pikir dengan kata maaf piring saya bisa kembali utuh! Ini piring lebih mahal daripada gaji kamu tau nggak!" 

"Yaelah, Bu. Saya udah bilang maaf kenapa ibu masih memarahi saya. Lagian, cuman piring gini doang masa iya semahal itu," jawab Naura, sembari menggerakan tangannya ke atas meja pantry dan kembali memecahkan piring milik Aminah.

Prank. 

Kedua wanita yang sejak tadi menyimak, terhenyak dengan suara piring yang kembali terjatuh. 

"Ha …." Naura menutup mulut dengan kedua tangannya, pura-pura terkejut dengan piring yang pecah. 

"Ya ampun, Naura!" Aminah kembali menjerit . "Dasar bego! Kamu itu sengaja ya ingin menghancurkan semua barang-barang saya hah!" hardik Aminah geram.

"Ada apa ini? Pagi-pagi sudah ribut … berisik tahu," ujar Jaka dengan nada tinggi. 

"Liat, nih mas. Piring mahal aku pecah," adu Aminah pada Jaka. 

"Sudahlah, itu hanya piring. Aku akan menggantinya, Naura bereskan semuanya setelah itu buatkan saya kopi," titah Jaka pada Naura.

"Baik juragan." 

Aminah menghentakan kakinya kesal, kemudian pergi meninggalkan Naura diikuti kedua madunya yang sejak tadi mengulum senyum dibibirnya. 

Gadis itu tersenyum dan merapikan pecahan beling yang berserakan di lantai. Lalu ia mengambil gelas, kopi  dalam toples serta bubuk cabai. 

Dia mencampurnya dan menyajikannya pada juragan Jaka. 

"Permisi, juragan. Ini kopinya," ucap Naura. Ia meletakan kopi tersebut di atas meja dekat jendela ruang tamu. 

Jaka memperhatikan Naura dengan tatapan genit, membuat gadis itu menelan ludahnya kasar karena takut. 

"J-juragan, k-kemarin saya tidak sekolah. Bolehkah h-hari ini saya sekolah?" tanya Naura terbata.

"Pergilah, tapi kau harus ingat jangan coba-coba kabur dari saya … saya akan mengawasi kamu." 

Naura mengangguk, ia merasa sedikit senang. Setidaknya dengan berada di sekolah ia bisa menghindari Jaka yang selalu terlihat ingin memangsanya bulat-bulat. 

"Tunggu." 

Deg …

Jantung Naura tiba-tiba berdebar tidak karuan, pikirannya pun mengira yang tidak-tidak.

Apa yang akan bandot tua itu lakukan?

Apa dia akan melakukan sesuatu padaku?

Tidak-tidak, aku harus lari … tapi kemana? Ah sial, aku bahkan tidak bisa berpikir dengan ketakutan yang tidak jelas ini. 

Tubuh gadis itu sedikit bergetar, ketika mendengar langkah kaki Jaka yang mendekatinya. 

Naura membalikan tubuhnya, dan mundur beberapa langkah dari Jaka. 

Pria dengan wajah yang sudah mulai keriput itu, memiringkan senyumnya saat melihat Naura ketakutan.

"Jangan takut, Naura. Aku tidak akan melakukan apapun, sebelum ijab Kabul itu tiba … ini buat kamu jajan." Jaka memberikan beberapa lembar uang berwarna merah ke pada gadis yang sangat ia inginkan untuk di jadikan istri. 

Naura menatap uang itu sesaat. "Jika aku mengambilnya, bukankah sama saja dengan aku menyetujui lamaran bandot tua itu … tapi uangnya banyak banget, kapan lagikan aku bisa megang uang sebanyak itu. Lumayan buat bayar SPP," gumam Naura dalam batin.

"Ini, ayo ambil." 

Naura mengerjapkan matanya beberapa kali. "T-tidak usah juragan, lagi pula saya baru bekerja disini … masa saya sudah di bayar," tolak Naura.

"Ini bukan bayaran kamu, ini uang tips karena kamu sudah membuatkan kopi … apa perlu saya paksa biar kamu menerima," ujar Jaka yang terus mengasongkan uang tersebut pada Naura.

Meskipun, ragu. Naura mengambil uang tersebut dan bergegas pergi ke sekolah.

"Terimakasih, juragan." 

Jaka tersenyum dan menatap punggung Naura yang menghilang di balik pintu. Kemudian ia kembali duduk, meraih korannya dan mengisap secangkir kopi buatan calon istri mudanya dan di detik berikutnya. 

Byur ….

Jaka menyemburkan kopi dari dalam mulutnya. 

"Naura!" teriak Jaka sembari merasakan sensasi pedas yang ada dalam mulutnya. 

Mendengar teriakan sang suami, ketiga wanita yang tadinya hendak sarapan langsung menghampiri Jaka. 

"Ada apa, mas?" tanya mereka serempak.

"Ambilkan aku air! Hah pedas, pedas." Jaka kembali berteriak dan mengipasi mulutnya yang terasa terbakar. 

"Ambil air cepetan," titah Aminah pada Munaroh, ia berlari kecil dan membantu Jaka mengipasi mulutnya.

"Ini airnya." Munaroh memberikan satu teko air pada Masitoh. 

"Ini, mas, pelan-pelan," ujar Masitoh membantu menyodorkan teko air itu ke mulut sang suami. 

Glek … glek … glek …

Pria berusia 60 tahun itu, meminum air tersebut dengan sangat rakus dan menyimpan teko itu ke atas nakas dengan keras membuat ketiga wanita itu terhenyak.

Brak ...

"Hah, kurang ajar bocah itu! Berani sekali dia mengerjai ku," geram Jaka mengeraskan rahangnya.

Ketiga wanita itu mengerutkan dahinya, dan saling melontarkan pandangan satu sama lain.

"Apa yang terjadi, Mas?" tanya Aminah penasaran.

Jaka menatap Aminah sesaat. "Dia memasukan bubuk cabai ke kopiku." 

Ketiga wanita itu mengangkat alisnya keatas, saat mendengar pengakuan Jaka. 

"Kamu lihat sendiri kan, mas. Bahkan dia berani mengerjai kamu, gimana nanti kalau sudah jadi istri. Bukan hanya cabe tapi bisa saja dia memasukan racun ke dalam kopi kamu," ujar Masitoh mendelik. 

"Masitoh benar mas, sekarang saja dia berani melakukan seperti ini apa lagi nanti. Sebaiknya kamu pikir-pikir lagi kalau mau menjadikan bocah ingusan itu sebagai istri kamu," sambung Aminah.

"Lagian kamu liat apanya sih dari gadis itu, aku tahu dia lebih muda dari kita. Tapi apa yang bisa kamu andelin darinya, dia masih remaja dan belum dewasa pasti tidak akan bisa mengurus kamu dengan benar," timpal Munaroh kesal. 

Jaka menarik napasnya dalam dan tampak berpikir, dirinya harus memberi pelajaran pada gadis culas itu.  

"Sudahlah, aku tahu mana yang terbaik … aku lapar." Jaka bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ruang makan.

Begitu juga dengan ketiga istrinya yang mengekor di belakangnya. 

"Sini piringnya mas," pinta Munaroh.

Jaka menyodorkan piring tersebut pada pada istri ketiganya.

"Sudah cukup." 

Munaroh menyerahkan kembali piring tersebut yang sudah terisi dengan nasi dan lauk pauk buatan mereka pada Jaka. 

Tanpa berpikir panjang, pria itu langsung menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya dan lagi-lagi ia melepeh makanan tersebut. 

Puih …

"Kenapa lagi mas?" Munaroh mengerutkan dahinya.

"Makanan ini asin sekali, kalian sengaja mau membuat darah tinggiku kambuh hah!" bentak Jaka pada ketiga istrinya.

Ketiga wanita itu terdiam dan mencoba semua lauk yang ada diatas meja makan, dan mereka melakukan hal yang sama seperti Jaka melepeh makan dari mulutnya.

Mereka mengerutkan dahinya merasa aneh, saat mencicipi makanannya tadi mereka merasa semua bumbunya pas dan enak. Tapi kenapa tiba-tiba semua jadi asin begini?. 

"Kalian sengajakan, ingin mempercepat kematian ku! Agar kalian bisa mendapatkan harta warisan," tuduh Jaka yang kembali berteriak.

"Mas, kamu ngomong apa sih? Kalau kami berniat membunuh kamu, itu sudah aku lakukan dari dulu sejak kamu memutuskan untuk menikah yang ke dua dan ketiga kalinya," sahut Aminah membela diri. 

"Halah, omong kosong! Kalian benar-benar keterlaluan, aku tidak akan percaya lagi pada kalian." Jaka pergi meninggalkan ruang makan tersebut, dengan keadaan kesal. 

Aminah mengeraskan rahangnya, melihat suaminya yang pergi dalam keadaan marah-marah. Semenjak kehadiran Naura di rumahnya, suasana rumah selalu saja ribut dan memanas. 

Ia jadi curiga pada gadis itu, kalau dia yang telah mengacaukan semua masakannya. 

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ridho Widodo

Ridho Widodo

bagus naura kutunggu jailmu...

2023-10-18

1

Ms'shieqa

Ms'shieqa

naura2 kmu usil banget ya.. aq suka gayamu naura jgn mudah t'tindas

2023-01-19

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 Bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 Bonus chapter malam pertama
122 Bonus chapter bahagia
123 #promisi novel baru Istri penutup aib
124 Promosi novel baru #Arrabelle
125 #PRomosi novel baru
126 #promosi novel on going.
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
Bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
Bonus chapter malam pertama
122
Bonus chapter bahagia
123
#promisi novel baru Istri penutup aib
124
Promosi novel baru #Arrabelle
125
#PRomosi novel baru
126
#promosi novel on going.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!